Alat Peraga Penjumlahan dan Pengurangan Ala Montessori

14 Karakteristik pertama, menarik terletak pada warna kancing penjumlahan dan pengurangan. Karakteristik ke dua, bergradasi yang terletak pada keterlibatan lebih dari satu indera ketika alat peraga digunakan oleh anak. Indera penglihatan dan peraba digunakan oleh anak ketika belajar menggunakan kancing penjumlahan dan pengurangan. Selain itu gradasi juga terletak pada potensi alat yang dapat digunakan secara berkelanjutan untuk kelas selanjutnya dengan materi yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan. Karakteristik ke tiga, auto- education terletak pada penggunaan kancing penjumlahan dan pengurangan oleh siswa secara mandiri untuk mengenal konsep dan melakukan latihan. Karakteristik ke empat, auto-correction terletak pada kancing penjumlahan yang memiliki bentuk berbeda antara satuan, puluhan, dan ratusan. Selain itu kartu bilangan juga berfungsi sebagai pengendali kesalahan dalam penggunaan alat peraga oleh anak. Pengendali kesalahan juga terletak pada kunci jawaban yang terletak pada halaman sebalik kartu soal. Karakteristik ke lima, kontekstual terletak pada bahan yang digunakan oleh peneliti dalam membuat kancing penjumlahan dan pengurangan, yaitu tempurung kelapa. Bahan tersebut merupakan potensi lokal yang ada di lingkungan sekitar sekolah dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan kancing.

2.1.3 Alat Peraga Penjumlahan dan Pengurangan Ala Montessori

Keterampilan penjumlahan dan pengurangan menggunakan metode Montessori dimulai dengan pengenalan konsep penjumlahan dan pengurangan statis tanpa teknik menyimpan dan dinamis dengan teknik menyimpan yang kemudian diikuti dengan latihan-latihan. Alat peraga yang digunakan untuk pengenalan konsep penjumlahan dan pengurangan terdiri atas satu set manik- manik emas dan kartu bilangan. Manik-manik emas terdiri atas manik emas satuan, puluhan, ratusan dan ribuan. Kartu bilangan terdiri atas satuan dengan warna hijau, puluhan dengan warna biru, ratusan dengan warna merah dan ribuan dengan warna hijau. Semua alat peraga tersebut biasanya diletakkan dalam suatu kotak sebagai tempat penyimpan. 15 Latihan penjumlahan bilangan terdiri atas beberapa permainan, yaitu pengenalan konsep penjumlahan dinamis dan statis menggunakan manik-manik emas, latihan penjumlahan dinamis dan statis dengan lembar kerja, permainan ular positif 1° yang menggunakan manik-manik satuan, permainan ular positif 2° yang menggunakan manik-manik satuan dan emas puluhan, dan permainan ular positif 3° yang menggunakan manik-manik satuan, manik emas puluhan, dan manik- manik hitam putih. Permainan ular positif 1° berupa permainan menyusun manik- manik satuan membentuk sebuah piramid. Permainan ular positif 2° berupa permainan penjumlahan dinamis dan statis dengan merubah susunan manik-manik satuan yang memiliki nilai 10 dengan sebuah manik emas sehingga menjadi sebuah ular emas. Permainan ular positif 3° terdiri atas dua buah permainan yaitu permainan menyusun manik-manik hitam putih menjadi piramid dan permainan merubah susunan manik-manik satuan menjadi ular emas berekor hitam atau putih. Manik hitam putih merupakan manik-manik satuan dengan warna hitam untuk manik 1-5 sedangkan warna hitam putih untuk manik 6-9. Sementara latihan pengurangan terdiri dari pengenalan konsep pengurangan statis dan dinamis dengan manik-manik emas, pengurangan statis dengan permainan stamp, pengurangan dinamis dengan permainan stamp, dan permainan ular negatif. Permainan stamp merupakan permainan yang menggunakan alat peraga berupa papan bilangan dengan warna bilangan satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan sama dengan warna kartu bilangan, yaitu hijau untuk satuan dan ribuan, biru untuk puluhan, dan merah untuk ratusan Album Matematika Montessori: Anak Usia 6-9 tahun, 2011.

2.1.4 Materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan di Kelas I SD