Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 516 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan b. Perubahan Kebijakan Akuntansi lanjutan b.v. PPSAK 11 - Pencabutan PSAK 39 - Akuntansi Kerjasama Operasi Pada tanggal 31 Desember 2012, Bank memiliki kerjasama operasi dalam bentuk BOT Build Operate Transfer dengan pengembang, yang akan jatuh tempo pada tahun 2014 dan 2016. Pencabutan PSAK 39 sejak 1 Januari 2012 menyebabkan perlakuan akuntansi transaksi BOT mengacu kepada PSAK 16 Revisi 2011 - Aset Tetap dan berlaku retrospektif. Tidak terdapat dampak yang material atas pencabutan PSAK ini terhadap laporan keuangan konsolidasian tahun berjalan sehingga dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian untuk periode sebelum 1 Januari 2012 dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Penerapan standar PSAK dan interpretasi ISAK barurevisi berikut yang relevan namun tidak mempunyai dampak signifikan terhadap kebijakan akuntansi Grup maupun jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian Grup periode berjalan atau periode sebelumnya: - PSAK 10 Revisi 2010 - Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing, - PSAK 13 Revisi 2011 - Properti Investasi, - PSAK 16 Revisi 2011 - Aset Tetap, - PSAK 18 Revisi 2010 - Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya, - PSAK 24 Revisi 2010 - Imbalan Kerja, - PSAK 26 Revisi 2011 - Biaya Pinjaman, - PSAK 28 Revisi 2010 - Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian, - PSAK 30 Revisi 2011 - Sewa, - PSAK 46 Revisi 2010 - Pajak Penghasilan, - PSAK 50 Revisi 2010 - Instrumen Keuangan: Penyajian, - PSAK 53 Revisi 2010 - Pembayaran Berbasis Saham, - PSAK 55 Revisi 2011 - Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, - PSAK 56 Revisi 2011 - Laba Per saham, - PSAK 61 - Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah, - PSAK 63 - Laporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi, - PSAK 64 - Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral, - ISAK 13 - Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri, - ISAK 15 - PSAK 24 Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya, - ISAK 19 - Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali Dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi, - ISAK 20 - Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya, - ISAK 23 - Sewa Operasi-Insentif, - ISAK 24 - Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa, - ISAK 25 - Hak Atas Tanah, dan - ISAK 26 - Penilaian Ulang Derivatif Melekat Pencabutan PSAK dan ISAK di bawah ini tidak mempunyai dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup: - PSAK 11 - Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing, - PSAK 27 - Akuntansi Perkoperasian, - PSAK 29 - Akuntansi Minyak dan Gas Bumi, - PSAK 44 - Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate, - PSAK 47 - Akuntansi Tanah, - PSAK 52 - Mata Uang Pelaporan, - ISAK 4 - Alternatif Perlakuan yang Diijinkan atas Selisih Kurs, dan - ISAK 5 - Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 517 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan c. Instrumen Keuangan A. Aset keuangan Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori a aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, b pinjaman yang diberikan dan piutang, c aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan d aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. a Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Grup untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek short term profit-taking yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang diklasifikasikan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah dimiliki untuk mencadangkan liabilitas asuransi Anak Perusahaan yang diukur pada nilai wajar dari aset terkait. Instrumen keuangan yang dikelompokan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal, biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungankerugian yang belum direalisasi dari kenaikanpenurunan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungankerugian dari penjualan instrumen keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”. b Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: - yang dimaksudkan oleh Grup untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; - yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau - dalam hal Grup mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.