Struktur dan Manajemen Mandiri - Investor Relations - Audited Financials

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 514 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian lanjutan Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, dibulatkan dan disajikan dalam jutaan Rupiah “Rp”, kecuali dinyatakan lain.

b. Perubahan Kebijakan Akuntansi

Pada tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan “PSAK” dan interpretasi standar akuntansi keuangan “ISAK” baru dan revisi yang berlaku efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi. Penerapan standar dan intepretasi baru atau revisi, yang relevan dengan operasi Grup dan memberikan dampak pada laporan keuangan konsolidasian, adalah sebagai berikut: b.i. PSAK 60 - Instrumen Keuangan: Pengungkapan Standar yang baru menggabungkan dan memperluas sejumlah persyaratan pengungkapan yang telah ada sebelumnya dan menambahkan beberapa pengungkapan baru. Prinsip utama dari standar ini adalah untuk mengungkapan informasi yang memadai yang membuat pengguna laporan keuangan mampu mengevaluasi kinerja dan posisi keuangan instrumen keuangan yang signifikan milik perusahaan. PSAK 60 berisi pengungkapan - pengungkapan baru atas risiko-risiko dan manajemen risiko dan mensyaratkan entitas pelaporan untuk melaporkan sensitivitas instrumen keuangannya terhadap pergerakan risiko-risiko tersebut. Beberapa peraturan baru yang penting antara lain: 1 Pengungkapan kualitatif dan kuantitatif atas dampak dari risiko-risiko, antara lain risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; 2 Penambahan pengungkapan untuk item-item yang mempengaruhi jumlah laba komprehensif, dimana keuntungan dan kerugian dipisahkan berdasarkan kategori instrumen keuangan; dan 3 Pengungkapan nilai wajar untuk setiap kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, serta pengungkapan hierarki nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar pada tanggal pelaporan. Grup telah menyertakan pengungkapan yang dipersyaratkan PSAK 60 pada laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012. Grup juga telah memilih untuk melakukan penerapan dini Penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan atas PSAK 60 lihat Catatan 65. b.ii. PSAK 62 - Kontrak Asuransi Beberapa revisi pada standar ini yang mempunyai dampak bagi Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: a. Anak Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi ketentuan mengenai pemisahan komponen deposit dari komponen asuransi dengan ketentuan sebagai berikut: - Pemisahaan disyaratkan, jika kedua kondisi berikut terpenuhi i Anak Perusahaan dapat mengukur komponen deposit termasuk opsi penyerahan melekat secara terpisah yaitu tanpa mempertimbangkan komponen asuransi dan ii kebijakan akuntansi Anak Perusahaan tidak mensyaratkan untuk mengakui seluruh hak dan kewajiban yang timbul dari komponen deposit tersebut; CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 515 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan b. Perubahan Kebijakan Akuntansi lanjutan b.ii. PSAK 62 - Kontrak Asuransi lanjutan - Pemisahan diizinkan, tetapi tidak disyaratkan, jika Anak Perusahaan dapat mengukur komponen deposit secara terpisah, tetapi kebijakan akuntansi Anak Perusahaan mensyaratkan untuk mengakui seluruh hak dan kewajiban yang timbul dari komponen deposit, terlepas dari dasar yang digunakan untuk mengukur hak dan kewajiban tersebut; dan - Pemisahaan tidak diizinkan jika Anak Perusahaan tidak dapat mengukur komponen deposit secara terpisah. b. Anak Perusahaan diharuskan menilai pada setiap akhir periode pelaporan apakah liabilitas asuransi yang diakui telah mencukupi, dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan berdasarkan kontrak asuransi. Jika penilaian tersebut menunjukkan bahwa nilai tercatat liabilitas asuransi tidak mencukupi dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh kekurangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. c. Anak Perusahaan menampilkan nilai dari aset reasuransi. Anak Perusahaan telah menerapkan PSAK 62 ini dan tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Anak Perusahaan. b.iii. PSAK 36 Revisi 2010 - Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa Beberapa revisi penting pada standar ini yang relevan bagi Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: a. Anak Perusahaan diharuskan menghitung liabilitas manfaat polis masa depan yang mencerminkan nilai kini estimasi pembayaran seluruh manfaat yang diperjanjikan termasuk seluruh opsi yang disediakan, nilai kini estimasi seluruh biaya yang dikeluarkan dan juga mempertimbangkan penerimaan premi dimasa depan. Jika Anak Perusahaan tidak memiliki data yang memadai untuk melakukan perhitungan, maka Anak Perusahaan dapat menggunakan kebijakan akuntansi sebelumnya. b. Anak Perusahaan diharuskan melakukan tes kecukupan liabilitas sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam PSAK 62: Kontrak Asuransi. Tingkat diskonto yang digunakan merupakan estimasi terbaik tingkat diskonto yang mencerminkan kondisi terkini dan risiko yang melekat pada liabilitas. c. Anak Perusahaan menyajikan nilai dari aset reasuransi. Anak Perusahaan telah menerapkan PSAK 36 Revisi 2010 ini dan tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Anak Perusahaan. b.iv. Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi Sejak tanggal 1 Januari 2012, berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-347BL2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, definisi Entitas yang berelasi dengan Pemerintah adalah entitas di bawah pengendalian Menteri Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan pemegang saham dari Bank. Sebelum 1 Januari 2012, definisi Entitas yang berelasi dengan Pemerintah mengikuti PSAK 7 Revisi 2010 “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” yaitu meliputi transaksi Obligasi Pemerintah dan transaksi antara Bank Mandiri dengan Badan Usaha Milik Negara dan entitas-entitas yang dimilikidikendalikan oleh Pemerintah, kecuali Direktorat Jenderal Pajak diperlakukan sebagai transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Informasi komparatif telah disajikan kembali lihat Catatan 54. Lihat Catatan 2f untuk definisi dan kebijakan akuntansi transaksi dengan pihak-pihak berelasi.