ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 5104 32. PERPAJAKAN lanjutan

d. Beban Pajak - Kini lanjutan

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 di atas adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu Bank Mandiri menyampaikan SPT tahunannya. Perhitungan perpajakan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak SPT Bank Mandiri. Pajak atas laba Bank Mandiri dan Anak Perusahaan Grup sebelum pajak berbeda dari nilai teoritis yang mungkin muncul apabila menggunakan rata-rata tertimbang tarif pajak terhadap laba pada Grup dalam jumlah sebagai berikut: 2012 2011 Laba konsolidasian sebelum pajak dan kepentingan nonpengendali 20.504.268 16.512.035 Pajak dihitung dengan tarif pajak berlaku 4.524.118 3.178.770 Dampak pajak penghasilan pada: Bank Mandiri - Penghasilan tidak kena pajak dan pajak final 166.121 109.464 - Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk tujuan perpajakan 304.083 444.207 137.962 334.743 Anak Perusahaan 201.430 302.637 Total dampak penghasilan 63.468 637.380 Beban pajak penghasilan 4.460.650 3.816.150 Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank Mandiri dan Anak Perusahaan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan ke kantor pajak atas dasar self-assessment. Kantor pajak berhak memeriksa atau mengoreksi pajak dalam jangka waktu 5 lima tahun setelah tanggal pajak terhutang. Sejak tahun 2009, Bank Mandiri mengakui kredit yang dihapusbuku sebagai pengurang laba bruto dalam perhitungan Pajak Penghasilan Badan dengan memenuhi tiga ketentuan yang disyaratkan sesuai dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Keuangan No. 105PMK.032009 tanggal 10 Juni 2009 yang telah diubah oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 57PMK.032010 tanggal 9 Maret 2010. Berdasarkan Undang-undang No.36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, Peraturan Pemerintah No.81 Tahun 2007 tertanggal 28 Desember 2007 tentang Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka dan Peraturan Menteri Keuangan No.238PMK.032008 tanggal 30 Desember 2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan dan Pengawasan Pemberian Penurunan Tarif Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka mengatur bahwa perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh fasilitas penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5 lebih rendah dari tarif tertinggi pajak penghasilan yang ada dengan memenuhi beberapa persyaratan tertentu, yaitu jumlah kepemilikan saham publik sebesar 40 atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak serta masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5 dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud di atas harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat 6 bulan dalam jangka waktu 1 tahun pajak. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 5105 32. PERPAJAKAN lanjutan

d. Beban Pajak - Kini lanjutan

Berdasarkan Surat Keterangan No.DEI13-0094 tanggal 3 Januari 2013 perihal Penyampaian Laporan Bulanan Kepemilikan Saham Emiten atau Perusahaan Publik beserta Rekapitulisasi Formulir No.X.H.I-6 dari PT Datindo Entrycom Biro Administrasi Efek yang disampaikan kepada Bapepam dan LK, kepemilikan saham Bank Mandiri oleh publik selama tahun 2012 Surat No. DEI12-0121 tanggal 9 Januari 2012 dari PT Datindo Entrycom ke Bapepam dan LK untuk tahun 2011 telah memenuhi semua persyaratan untuk memperoleh fasilitas penurunan tarif pajak penghasilan tersebut di atas. Sesuai dengan PMK.238, Bapepam dan LK menyampaikan informasi mengenai pemenuhan syarat oleh Bank Mandiri tersebut kepada Kantor Pajak yang berwenang. Oleh karena itu, pajak penghasilan badan Bank Mandiri untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah dihitung dengan menggunakan tarif pajak 20.

e. Aset pajak tangguhan - bersih

Pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer antara nilai buku menurut komersial dan menurut pajak adalah sebagai berikut: 2012 Saldo awal Dikreditkan dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Dibebankan ke ekuitas Saldo akhir Bank Mandiri Aset pajak tangguhan: Kredit yang dihapusbukukan sampai dengan tahun 2008 1.883.339 175.688 - 1.707.651 Cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan 609.577 240.950 - 850.527 Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan selain kredit yang diberikan 304.215 7.845 - 296.370 Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai dan cadangan atas bonus dan insentif, cuti dan THR pegawai 539.979 180.893 - 720.872 Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum 114.886 2.390 - 112.496 Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi 46.333 9.110 - 37.223 Penyisihan kerugian properti terbengkalai 33.940 - - 33.940 Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih 2.292 298 - 1.994 Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih properti terbengkalai 2.069 - - 2.069 Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih agunan yang diambil alih 1.973 4 - 1.969 Kerugian yang belum direalisasi dari kenaikanpenurunan nilai wajar efek-efek dan Obligasi Pemerintah - Tersedia Untuk Dijual 131.084 - 29.926 101.158 Aset Pajak Tangguhan 3.669.687 226.508 29.926 3.866.269 Liabilitas Pajak Tangguhan: Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi KSO - 54.590 - 54.590 Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikanpenurunan nilai wajar efek-efek dan Obligasi Pemerintah - diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi 2.520 1.418 - 1.102 Nilai buku aset tetap 18.540 14.926 - 33.466 Aset pajak tangguhan bersih - Bank Mandiri saja 3.648.627 158.410 29.926 3.777.111 Aset pajak tangguhan - anak perusahaan 151.785 189.502 Jumlah aset pajak tangguhan konsolidasian - bersih 3.800.412 3.966.613