CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 513 1. UMUM lanjutan
h. Struktur dan Manajemen lanjutan
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Komite Pemantau Risiko dan Good Corporate Governance Bank Mandiri terdiri dari:
2012 2011
Ketua merangkap anggota : Pradjoto Pradjoto
Anggota : Edwin Gerungan
Edwin Gerungan Anggota
: Muchayat Muchayat
Anggota : Cahyana Ahmadjayadi
Cahyana Ahmadjayadi Anggota
: Krisna Wijaya Krisna Wijaya
Anggota : Tama Widjaja
Tama Widjaja Sekretaris ex-officio
: Lisana Irianiwati Lisana Irianiwati
Jumlah karyawan Bank Mandiri pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah 30.762 orang dan 27.907 orang tidak diaudit.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
Laporan keuangan konsolidasian Bank dan Anak Perusahaan “Grup” ini diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 25 Februari 2013.
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Bank dan Anak Perusahaan adalah seperti dijabarkan di bawah ini:
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam dan LK No.
VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-347BL2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, aset dan liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan seluruh instrumen derivatif yang diukur berdasarkan nilai wajar. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan
akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasional, investasi dan pendanaan.
Laporan keuangan Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan syariah disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK 101 Revisi 2011 “Penyajian
Laporan Keuangan Syariah”, PSAK 102 “Akuntansi Murabahah”, PSAK 104 “Akuntansi Istishna”, PSAK 105 “Akuntansi Mudharabah”, PSAK 106 “Akuntansi Musyarakah”, PSAK 107 “Akuntansi
Ijarah”, PSAK 110 “Akuntansi Sukuk”, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia PAPSI 2003 dan standar akuntansi keuangan lain yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia,
mencakup pula pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan Bapepam dan LK.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen
untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi
dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 514 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian lanjutan
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, dibulatkan dan disajikan dalam jutaan Rupiah “Rp”, kecuali dinyatakan lain.
b. Perubahan Kebijakan Akuntansi
Pada tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan “PSAK” dan interpretasi standar akuntansi keuangan “ISAK” baru dan revisi yang berlaku
efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.
Penerapan standar dan intepretasi baru atau revisi, yang relevan dengan operasi Grup dan memberikan dampak pada laporan keuangan konsolidasian, adalah sebagai berikut:
b.i. PSAK 60 - Instrumen Keuangan: Pengungkapan Standar yang baru menggabungkan dan memperluas sejumlah persyaratan pengungkapan
yang telah ada sebelumnya dan menambahkan beberapa pengungkapan baru. Prinsip utama dari standar ini adalah untuk mengungkapan informasi yang memadai yang
membuat pengguna laporan keuangan mampu mengevaluasi kinerja dan posisi keuangan instrumen keuangan yang signifikan milik perusahaan. PSAK 60 berisi pengungkapan -
pengungkapan baru atas risiko-risiko dan manajemen risiko dan mensyaratkan entitas pelaporan untuk melaporkan sensitivitas instrumen keuangannya terhadap pergerakan
risiko-risiko tersebut. Beberapa peraturan baru yang penting antara lain:
1 Pengungkapan kualitatif dan kuantitatif atas dampak dari risiko-risiko, antara lain risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas;
2 Penambahan pengungkapan untuk item-item yang mempengaruhi jumlah laba komprehensif, dimana keuntungan dan kerugian dipisahkan berdasarkan kategori
instrumen keuangan; dan 3 Pengungkapan nilai wajar untuk setiap kelompok aset keuangan dan liabilitas
keuangan, serta pengungkapan hierarki nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar pada tanggal pelaporan.
Grup telah menyertakan pengungkapan yang dipersyaratkan PSAK 60 pada laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012.
Grup juga telah memilih untuk melakukan penerapan dini Penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan atas PSAK 60 lihat Catatan 65.
b.ii. PSAK 62 - Kontrak Asuransi Beberapa revisi pada standar ini yang mempunyai dampak bagi Anak Perusahaan adalah
sebagai berikut: a. Anak Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi ketentuan mengenai pemisahan
komponen deposit dari komponen asuransi dengan ketentuan sebagai berikut: -
Pemisahaan disyaratkan, jika kedua kondisi berikut terpenuhi i Anak Perusahaan dapat mengukur komponen deposit termasuk opsi penyerahan melekat secara
terpisah yaitu tanpa mempertimbangkan komponen asuransi dan ii kebijakan akuntansi Anak Perusahaan tidak mensyaratkan untuk mengakui seluruh hak dan
kewajiban yang timbul dari komponen deposit tersebut;