INFORMASI SEGMEN Distribusi Laba Bersih
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 5152 55. INFORMASI SEGMEN lanjutan
Segmen geografis Operasional utama Grup dikelola di wilayah Indonesia, Asia Singapura, Hong Kong, Timor Leste,
Shanghai, Malaysia, Eropa Barat Inggris dan Cayman Islands. Informasi yang berkaitan dengan segmen berdasarkan geografis dari Grup disajikan dalam tabel di bawah ini:
Informasi segmen geografis untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012:
Cayman Indonesia
Asia Eropa Barat
Islands Konsolidasian
Laporan laba rugi konsolidasian Pendapatan bunga dan Syariah
42.201.619 232.508
41.057 75.258
42.550.442 Beban bunga dan Syariah
14.977.028 34.110
8.712 -
15.019.850 Pendapatan bunga dan Syariah - bersih
27.224.591 198.398
32.345 75.258
27.530.592 Pendapatan Premi - bersih
2.163.072 -
- -
2.163.072 Pendapatan bunga dan Syariah
dan premi - bersih 29.387.663
198.398 32.345
75.258 29.693.664
Pendapatan operasional lainnya: Pendapatan provisi dan komisi
7.330.740 56.560
- 13.055
7.400.355 Lainnya
4.456.463 32.395
5.712 2.897
4.497.467 Total
11.787.203 88.955
5.712 15.952
11.897.822 Penyisihanpembalikan Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Lainnya
3.494.341 16.775
53.209 32.137
3.392.220 Keuntungankerugian yang Belum
Direalisasi dari KenaikanPenurunan Nilai Wajar Efek-efek, Obligasi
Pemerintah dan Investasi Pemegang Polis pada Kontrak Unit-Linked
42.530 60
- -
42.470 Keuntungan dari Penjualan Efek-efek
dan Obligasi Pemerintah 294.125
1.847 -
767 296.739
Beban operasional lainnya: Beban gaji dan tunjangan
7.931.943 80.992
28.580 4.201
8.045.716 Beban umum, administrasi dan lainnya
10.777.604 59.010
17.275 13.423
10.867.312 Total
18.709.547 140.002
45.855 17.624
18.913.028 Pendapatan bukan operasional - bersih
859.215 18.000
1 1.607
878.821 Beban Pajak
4.439.033 21.617
- -
4.460.650 Laba bersih
15.727.815 162.296
45.410 108.097
16.043.618 Laba bersih yang dapat
diatribusikan kepada:
Kepentingan nonpengendali -
- -
- 539.551
Pemilik Entitas Induk -
- -
- 15.504.067
Laporan posisi keuangan konsolidasian
Kredit yang diberikan 377.184.222
6.334.372 144.556
918.556 384.581.706
Total Aset 621.279.365
10.175.130 1.354.109
2.810.104 635.618.708
Giro 112.777.678
1.091.132 38.082
964 113.907.856
Tabungan 183.171.643
798.113 -
- 183.969.756
Deposito Berjangka 143.662.824
1.130.699 166.728
- 144.960.251
Total simpanan nasabah 439.612.145
3.019.944 204.810
964 442.837.863
Total Liabilitas 504.866.825
10.162.873 869.022
2.807.049 518.705.769
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 5153 55. INFORMASI SEGMEN lanjutan
Segmen geografis lanjutan Informasi segmen geografis untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011:
Penyesuaian Cayman
dan Indonesia
Asia Eropa Barat
Islands Eliminasi
Konsolidasian Laporan laba rugi konsolidasian
Pendapatan bunga dan Syariah 37.454.265
202.443 34.152
55.932 16.773
37.730.019 Biaya bunga dan Syariah
15.919.452 30.908
8.308 12.142
16.773 15.954.037
Pendapatan bunga dan Syariah - bersih 21.534.813
171.535 25.844
43.790 -
21.775.982 Pendapatan Premi - bersih
1.814.973 -
- -
- 1.814.973
Pendapatan bunga dan Syariah dan premi - bersih
23.349.786 171.535
25.844 43.790
- 23.590.955
Pendapatan operasional lainnya Pendapatan provisi dan komisi
6.462.375 67.318
- 13.543
- 6.543.236
Lainnya 5.378.694
25.911 2.355
5.194 187.039
5.225.115 Total
11.841.069 93.229
2.355 18.737
187.039 11.768.351
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
2.773.898 13.970
5.775 91.748
- 2.885.391
Keuntungankerugian yang Belum Direalisasi dari KenaikanPenurunan
Nilai Wajar Efek-efek, Obligasi Pemerintah dan Investasi Pemegang
Polis pada Kontrak Unit-Linked -
- -
- 69.903
69.903 Keuntungan dari Penjualan Efek-efek
dan Obligasi Pemerintah -
- -
- 117.136
117.136 Beban operasional lainnya
Beban gaji dan tunjangan 6.677.711
57.583 27.165
4.012 -
6.766.471 Beban umum, administrasi dan lainnya
9.458.732 50.163
22.274 14.381
- 9.545.550
Total 16.136.443
107.746 49.439
18.393 -
16.312.021 Pendapatan bukan operasional - bersih
162.419 683
- -
- 163.102
Beban Pajak 3.798.396
17.754 -
- -
3.816.150
Laba bersih 12.644.537
125.977 27.015
47.614 -
12.695.885 Laba bersih yang dapat
diatribusikan kepada:
Kepentingan nonpengendali
- -
- -
- 449.841
Pemilik Entitas Induk
- -
- -
- 12.246.044
Laporan posisi keuangan Konsolidasian
Kredit yang diberikan 304.892.491
5.029.783 258.539
912.493 -
311.093.306 Total Aset
540.024.205 8.065.061
1.076.698 2.725.740
- 551.891.704
Giro 91.664.883
787.461 77.335
907 -
92.530.586 Tabungan
149.269.308 599.025
- -
- 149.868.333
Deposito Berjangka 141.257.319
907.254 165.111
- -
142.329.684 Total simpanan nasabah
382.191.510 2.293.740
242.446 907
- 384.728.603
Total Liabilitas 439.988.747
8.047.279 623.036
2.720.688 -
451.379.750
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 5154 56. RASIO KECUKUPAN MODAL CAPITAL ADEQUACY RATIO
Pengelolaan Risiko Melalui Modal Kebijakan permodalan Bank Mandiri adalah secara prudent melakukan diversifikasi sumber permodalan
untuk mengantisipasi rencana strategis jangka panjang dan mengalokasikan modal secara efisien pada segmen bisnis yang memiliki potensi untuk memberikan profil risk-return yang optimal, termasuk
penempatan pada perusahaan anak dalam rangka memenuhi ekspektasi stakeholder termasuk investor dan regulator.
Bank Mandiri memastikan memiliki kecukupan modal untuk dapat memenuhi risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional, baik dalam kondisi normal maupun kondisi stress yang sekaligus menjadi dasar
bagi Bank dalam mengimplementasikan VBM Value Based Management melalui pengukuran RORAC Return On Risk Adjusted Capital. Dengan VBM, Bank dapat mengidentifikasi unit bisnis, segmen,
produk, wilayah yang memberikan nilai tambah bagi Bank. Dengan demikian Bank dapat fokus mengembangkan bisnis yang paling memberikan nilai tambah bagi Bank.
Bank mengacu kepada regulasi Bank Indonesia dalam melakukan perhitungan kecukupan modal untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional. Untuk risiko kredit, Bank menggunakan pendekatan
Standar Basel II Standardized Approach. Untuk risiko pasar, Bank menggunakan Model Standar, sedangkan secara internal Bank telah menggunakan Value at Risk sebagai Model Internal. Untuk risiko
operasional, Bank mengacu kepada Pendekatan Indikator Dasar Basel II Basic Indicator Approach dan sudah mensimulasikan Pendekatan Standar Standardized Approach.
Dalam penerapan SE BI No.136DPNP tanggal 18 Februari 2011 perihal perhitungan ATMR risiko kredit menggunakan pendekatan standar, hasil perhitungan ATMR Bank menunjukkan ATMR risiko
kredit untuk posisi 31 Desember 2012 sebesar Rp350,14 Triliun nilai penuh - tidak diaudit dengan komponen ATMR counterparty credit risk sebesar Rp977,25 Miliar nilai penuh - tidak diaudit. Posisi
ATMR risiko pasar dengan pendekatan standar dan ATMR risiko operasional dengan pendekatan Basic Indicator Approach menunjukan angka Rp1,04 Triliun nilai penuh - tidak diaudit dan Rp48,38 Triliun
nilai penuh - tidak diaudit.
Saat ini Bank sedang melakukan pengembangan perhitungan kebutuhan permodalan untuk risiko kredit dengan pendekatan advance baik regulatory IRBA maupun pendekatan ekonomis. Pendekatan
ekonomis economic capital dikembangkan untuk risiko kredit dan risiko operasional.
Rasio Kecukupan Modal Capital Adequacy Ratio [CAR] adalah rasio modal terhadap aset tertimbang menurut risiko Risk-Weighted Assets [RWA]. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia, jumlah modal
untuk risiko kredit terdiri dari Modal Inti “Tier I” dan Modal Pelengkap “Tier II” dikurangi penyertaan pada Anak Perusahaan. Dalam rangka perhitungan Risiko Pasar, Bank dapat memasukkan komponen
Modal Pelengkap Tambahan “Tier III” yaitu Pinjaman Subordinasi berjangka pendek yang memenuhi kriteria tertentu sebagai komponen Modal. Rasio Kecukupan Modal Bank Mandiri saja pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2012 2011
Modal: Modal inti
54.438.380 45.604.965
Modal pelengkap 7.509.124
8.479.281 Jumlah modal untuk risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar
61.947.504 54.084.246
Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR kredit 350.761.176
310.545.347 Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR operasional
48.384.624 40.781.287
Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR pasar 1.044.148
1.193.360 Jumlah ATMR untuk risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar
400.189.948 352.519.994
Tidak termasuk pengaruh manfaatbeban pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp158.410 dan Rp643.581 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan kerugiankeuntungan yang belum direalisasi atas Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual Bank
Mandiri saja masing-masing sebesar Rp505.790 dan Rp655.424 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Pada tanggal 30 April 2003, Bank Mandiri melakukan kuasi-reorganisasi dimana saldo rugi sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetoragio saham.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 5155 56. RASIO KECUKUPAN MODAL CAPITAL ADEQUACY RATIO lanjutan
Pengelolaan Risiko Melalui Modal lanjutan
2012 2011
CAR untuk modal inti 13,60
12,94 CAR untuk risiko kredit
17,66 17,42
CAR untuk risiko kredit dan operasional 15,52
15,39 CAR untuk risiko kredit dan pasar
17,61 17,35
CAR untuk risiko kredit, operasional dan pasar 15,48
15,34 CAR Minimum Modal Inti
5,00 5,00
CAR Minimum Total Modal 8,00
8,00
Rasio kecukupan modal minimum Bank secara konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 dengan memperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar adalah 15,25 dan dengan memperhitungkan
risiko kredit dan operasional adalah 15,30.
57. RASIO ASET PRODUKTIF BERMASALAH, RASIO PEMENUHAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET PRODUKTIF, RASIO KREDIT USAHA MIKRO DAN KECIL DAN
BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT Rasio aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif pada tanggal 31 Desember 2012 dan
2011 Bank Mandiri saja adalah masing-masing sebesar 1,14 dan 1,37. Untuk rasio kredit bermasalah lihat Catatan 12.A.d.
Rasio jumlah cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif dibentuk oleh Bank Mandiri pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 terhadap jumlah minimum cadangan kerugian penurunan nilai
aset produktif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar 108,48 dan 100,45.
Rasio kredit usaha mikro dan kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan Bank Mandiri pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar 6,50 dan 6,04.
Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 tidak melampaui ketentuan BMPK untuk pihak terkait dan pihak tidak terkait. BMPK dihitung sesuai dengan
Peraturan Bank Indonesia - PBI No. 73PBI2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas Maksimun Pemberian Kredit Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 813PBI2006 tanggal
5 Oktober 2006.