Beban Pajak - Kini lanjutan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 5107 33. LIABILITAS IMBALAN KERJA 2012 2011 Rupiah: - Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai Catatan 49 1.635.427 1.404.375 - Cadangan atas bonus, insentif, cuti dan THR 2.177.891 1.414.811 - Penyisihan biaya manfaat bebas tugas - 10.352 Mata uang asing: - Cadangan atas bonus, insentif, cuti dan THR - 381 3.813.318 2.829.919 Penyisihan yang penghargaan pegawai meliputi uang pensiun dan remunerasi jangka panjang lainnya sesuai dengan kebijakan Bank dan Anak Perusahaan yang dihitung dengan perhitungan aktuaris.

34. LIABILITAS LAIN - LAIN

2012 2011 Rupiah: Liabilitas kepada pemegang polis 1.302.356 695.113 Liabilitas terkait dengan transaksi ATM dan kartu kredit 1.231.126 600.894 Utang transaksi nasabah 1.058.361 615.996 Setoran jaminan 878.283 715.208 Pendapatan diterima di muka yang teratribusi 653.656 526.392 Pendapatan diterima di muka yang tidak teratribusi 142.884 117.211 Pembelian efek-efek yang masih harus dibayar 22.940 682.240 Lain-lain 3.784.822 3.878.946 Jumlah Rupiah 9.074.428 7.832.000 Mata uang asing: Liabilitas lain atas transaksi UPAS Catatan 60B.v 1.075.973 610.503 Setoran jaminan Catatan 60B.v 1.030.110 969.853 Pendapatan diterima di muka yang tidak teratribusi 313.707 184.514 Pendapatan diterima di muka yang teratribusi 848 937 Lain-lain 1.507.699 555.745 Jumlah mata uang asing 3.928.337 2.321.552 13.002.765 10.153.552 Liabilitas kepada pemegang polis terdiri dari liabilitas Anak Perusahaan atas manfaat polis masa depan atas produk non unit-linked pemegang polis, utang klaim, premi yang belum merupakan pendapatan dan estimasi liabilitas klaim masing-masing sebesar Rp1.042.530, Rp33.120, Rp163.642 dan Rp63.064 pada tanggal 31 Desember 2012 dan Rp511.321, Rp25.067, Rp118.476 dan Rp40.249 pada tanggal 31 Desember 2011. Utang transaksi nasabah sebagian besar terdiri dari utang yang timbul dari transaksi perdagangan efek PT Mandiri Sekuritas Anak Perusahaan. Liabilitas terkait dengan transaksi ATM dan kartu kredit terdiri dari liabilitas atas transaksi ATM dalam jaringan ATM Bersama dan liabilitas kepada Visa dan MasterCard untuk transaksi kartu kredit. Setoran jaminan merupakan jaminan uang tunai yang disetorkan oleh nasabah atas transaksi ekspor, impor, dan penerbitan bank garansi. Pendapatan diterima dimuka yang teratribusi secara langsung terdiri dari pendapatan provisikomisi kredit yang terkait langsung dengan pemberian kredit yang belum diamortisasi. Pendapatan diterima dimuka yang tidak teratribusi secara langsung terdiri dari pendapatan provisikomisi kredit yang tidak terkait langsung dengan pemberian kredit yang belum diamortisasi. Liabilitas lain atas transaksi UPAS merupakan liabilitas kepada bank pembayar dalam mata uang asing sehubungan dengan timbulnya tagihan UPAS ke importir. Pembelian efek-efek yang masih harus dibayar merupakan utang yang timbul dari transaksi pembelian surat berharga yang seluruhnya telah dibayarkan pada tanggal 3 Januari 2013. Lain-lain terutama terdiri dari Rekening Antar Kantor dan liabilitas terkait dengan transaksi impor, titipan dan transaksi yang masih harus diselesaikan berupa transaksi pembayaran transfer nasabah. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 5108 35. PINJAMAN YANG DITERIMA 2012 2011 Rupiah: Pihak berelasi Catatan 54 a Pemerintah Republik Indonesia - 200.000 b PT Permodalan Nasional Madani Persero 18.712 69.406 g Lain-lain 916.156 835.259 934.868 1.104.665 Pihak ketiga c Bank Indonesia 755 7.279 d Kementerian Perumahan Rakyat Kemenpera 17.262 - g Lain-lain 1.980.889 1.691.092 1.998.906 1.698.371 Jumlah Rupiah 2.933.774 2.803.036 Mata uang asing: Pihak ketiga e Direct Off-shore Loans 7.792.672 4.792.884 f Fasilitas Pendanaan Perdagangan 882.386 4.107.578 Jumlah mata uang asing Catatan 60B.v 8.675.058 8.900.462 11.608.832 11.703.498 a Pemerintah Republik Indonesia Akun ini merupakan pinjaman yang diterima dari Pemerintah Republik Indonesia RI berdasarkan perjanjian No. KP-022DP32004 tanggal 14 Mei 2004 dan amandemen perjanjian No. AMA-7KP-022DP32004 tanggal 15 Desember 2004 dan surat No. S-662PB.72005 tanggal 13 Mei 2005 dan amandemen perjanjian No. AMA-30KP-022DP32006 tanggal 24 Agustus 2006 dan surat No. S-3207PB2008 tanggal 21 April 2008, masing-masing tentang Perubahan terhadap Perjanjian Pinjaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan PT Bank Mandiri Persero Tbk. No. KP-022DP32004 tanggal 14 Mei 2004 dan Persetujuan Perubahan Terhadap Perjanjian Pinjaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Bank Mandiri dalam rangka pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil. Pinjaman ini digunakan untuk penyediaan kredit bagi usaha mikro dan kecil dengan prosedur, tata cara dan persyaratan pemberian pinjaman sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 40KMK.062003 tanggal 29 Januari 2003 tentang Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil yang telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 74KMK.062004 tanggal 20 Februari 2004. Fasilitas ini dikenai suku bunga yang ditetapkan setiap 3 tiga bulan sekali pada tanggal 10 Maret, 10 Juni, 10 September dan 10 Desember oleh Kementrian Keuangan Republik Indonesia. Pembayaran pinjaman ini telah dilakukan sebanyak 5 lima kali angsuran dengan pembayaran pertama pada 10 Desember 2007. Terhadap sisa pinjaman sebesar Rp200.000, angsuran pembayaran akan dimulai pada Desember 2017 dan jatuh tempo pada bulan Desember 2019. Pada tanggal 27 Juli 2012, Bank Mandiri telah melakukan pelunasan dipercepat terhadap sisa pinjaman sebesar Rp200.000. b PT Permodalan Nasional Madani Persero Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diberikan oleh PT Permodalan Nasional Madani Persero kepada Bank Mandiri dan Bank Sinar Harapan Bali BSHB. Baki debet pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 untuk pinjaman Bank Mandiri adalah masing-masing sebesar Rp9.102 dan Rp52.504 dan untuk pinjaman BSHB adalah masing-masing sebesar Rp9.610 dan Rp16.902. Fasilitas ini dikenai suku bunga 7,00 per tahun. Jangka waktu kredit dan jadwal pelunasannya tergantung dari perjanjian kredit untuk masing-masing debitur, terakhir pada bulan Desember 2013. Bank Mandiri menyalurkan kembali pinjaman tersebut kepada anggota Koperasi Primer Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya [KKPA].