Struktur dan Manajemen lanjutan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 515 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan b. Perubahan Kebijakan Akuntansi lanjutan b.ii. PSAK 62 - Kontrak Asuransi lanjutan - Pemisahan diizinkan, tetapi tidak disyaratkan, jika Anak Perusahaan dapat mengukur komponen deposit secara terpisah, tetapi kebijakan akuntansi Anak Perusahaan mensyaratkan untuk mengakui seluruh hak dan kewajiban yang timbul dari komponen deposit, terlepas dari dasar yang digunakan untuk mengukur hak dan kewajiban tersebut; dan - Pemisahaan tidak diizinkan jika Anak Perusahaan tidak dapat mengukur komponen deposit secara terpisah. b. Anak Perusahaan diharuskan menilai pada setiap akhir periode pelaporan apakah liabilitas asuransi yang diakui telah mencukupi, dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan berdasarkan kontrak asuransi. Jika penilaian tersebut menunjukkan bahwa nilai tercatat liabilitas asuransi tidak mencukupi dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh kekurangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. c. Anak Perusahaan menampilkan nilai dari aset reasuransi. Anak Perusahaan telah menerapkan PSAK 62 ini dan tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Anak Perusahaan. b.iii. PSAK 36 Revisi 2010 - Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa Beberapa revisi penting pada standar ini yang relevan bagi Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: a. Anak Perusahaan diharuskan menghitung liabilitas manfaat polis masa depan yang mencerminkan nilai kini estimasi pembayaran seluruh manfaat yang diperjanjikan termasuk seluruh opsi yang disediakan, nilai kini estimasi seluruh biaya yang dikeluarkan dan juga mempertimbangkan penerimaan premi dimasa depan. Jika Anak Perusahaan tidak memiliki data yang memadai untuk melakukan perhitungan, maka Anak Perusahaan dapat menggunakan kebijakan akuntansi sebelumnya. b. Anak Perusahaan diharuskan melakukan tes kecukupan liabilitas sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam PSAK 62: Kontrak Asuransi. Tingkat diskonto yang digunakan merupakan estimasi terbaik tingkat diskonto yang mencerminkan kondisi terkini dan risiko yang melekat pada liabilitas. c. Anak Perusahaan menyajikan nilai dari aset reasuransi. Anak Perusahaan telah menerapkan PSAK 36 Revisi 2010 ini dan tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Anak Perusahaan. b.iv. Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi Sejak tanggal 1 Januari 2012, berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-347BL2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, definisi Entitas yang berelasi dengan Pemerintah adalah entitas di bawah pengendalian Menteri Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan pemegang saham dari Bank. Sebelum 1 Januari 2012, definisi Entitas yang berelasi dengan Pemerintah mengikuti PSAK 7 Revisi 2010 “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” yaitu meliputi transaksi Obligasi Pemerintah dan transaksi antara Bank Mandiri dengan Badan Usaha Milik Negara dan entitas-entitas yang dimilikidikendalikan oleh Pemerintah, kecuali Direktorat Jenderal Pajak diperlakukan sebagai transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Informasi komparatif telah disajikan kembali lihat Catatan 54. Lihat Catatan 2f untuk definisi dan kebijakan akuntansi transaksi dengan pihak-pihak berelasi. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Lampiran 516 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan b. Perubahan Kebijakan Akuntansi lanjutan b.v. PPSAK 11 - Pencabutan PSAK 39 - Akuntansi Kerjasama Operasi Pada tanggal 31 Desember 2012, Bank memiliki kerjasama operasi dalam bentuk BOT Build Operate Transfer dengan pengembang, yang akan jatuh tempo pada tahun 2014 dan 2016. Pencabutan PSAK 39 sejak 1 Januari 2012 menyebabkan perlakuan akuntansi transaksi BOT mengacu kepada PSAK 16 Revisi 2011 - Aset Tetap dan berlaku retrospektif. Tidak terdapat dampak yang material atas pencabutan PSAK ini terhadap laporan keuangan konsolidasian tahun berjalan sehingga dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian untuk periode sebelum 1 Januari 2012 dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Penerapan standar PSAK dan interpretasi ISAK barurevisi berikut yang relevan namun tidak mempunyai dampak signifikan terhadap kebijakan akuntansi Grup maupun jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian Grup periode berjalan atau periode sebelumnya: - PSAK 10 Revisi 2010 - Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing, - PSAK 13 Revisi 2011 - Properti Investasi, - PSAK 16 Revisi 2011 - Aset Tetap, - PSAK 18 Revisi 2010 - Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya, - PSAK 24 Revisi 2010 - Imbalan Kerja, - PSAK 26 Revisi 2011 - Biaya Pinjaman, - PSAK 28 Revisi 2010 - Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian, - PSAK 30 Revisi 2011 - Sewa, - PSAK 46 Revisi 2010 - Pajak Penghasilan, - PSAK 50 Revisi 2010 - Instrumen Keuangan: Penyajian, - PSAK 53 Revisi 2010 - Pembayaran Berbasis Saham, - PSAK 55 Revisi 2011 - Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, - PSAK 56 Revisi 2011 - Laba Per saham, - PSAK 61 - Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah, - PSAK 63 - Laporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi, - PSAK 64 - Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral, - ISAK 13 - Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri, - ISAK 15 - PSAK 24 Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya, - ISAK 19 - Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali Dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi, - ISAK 20 - Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya, - ISAK 23 - Sewa Operasi-Insentif, - ISAK 24 - Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa, - ISAK 25 - Hak Atas Tanah, dan - ISAK 26 - Penilaian Ulang Derivatif Melekat Pencabutan PSAK dan ISAK di bawah ini tidak mempunyai dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup: - PSAK 11 - Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing, - PSAK 27 - Akuntansi Perkoperasian, - PSAK 29 - Akuntansi Minyak dan Gas Bumi, - PSAK 44 - Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate, - PSAK 47 - Akuntansi Tanah, - PSAK 52 - Mata Uang Pelaporan, - ISAK 4 - Alternatif Perlakuan yang Diijinkan atas Selisih Kurs, dan - ISAK 5 - Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual