Ciri-ciri Konsentrasi Belajar Penyebab Terganggunya Konsentrasi

diperhatikan sirkulasi udara, pendingin ruangan atau setidaknya kipas angin. f. Tersedia fasilitas yang cukup menunjang kegiatan kerja, seperti ruangan yang bersih, kursi, meja dan peralatan untuk keperluan belajar, yang menimbulkan rasa nyaman dan dapat mendukung konsentrasi belajar yang efektif.

2.2.4 Ciri-ciri Konsentrasi Belajar

Menurut Engkoswara 2012, bahwa ada klasifikasi perilaku belajar yang dapat digunakan untuk mengetahui ciri-ciri siswa yang dapat digunakan untuk mengetahui ciri-ciri siswa yang dapat berkonsentrasi adalah sebagai berikut : 1. Perilaku kognitif, yaitu perilaku yang menyangkut masalah pengetahuan, informasi, dan maslah kecakapan intelektual. Pada perilaku kognitif ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat dilihat melalui: a. Kesiapan pengetahuan yang dapat segera muncul bila diperlukan b. Komprehensif dalam penafsiran informasi c. Mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh d. Mampu mengadakan analisis dan sintesis pengetahuan yang diperoleh. 2. Perilaku afektif yaitu perilaku yag berupa sikap dan persepsi. Pada perilaku ini siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat dilihat dari: a. Adanya penerimaan, yaitu tingkat perhatian tertentu b. Respon, yaitu keinginan untuk intraksi bahan yang diajarkan Universitas Sumatera Utara c. Mengemukakan suatu pandangan atau keputusan sebagi integrasi dari suatu keyakinan, ide dan sikap seseorang. 3. Perilaku psikomotor. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat dilihat dari adanya: a. Adanya gerakan anggota badan yang tepat atau sesuai dengan petunjuk guru. b. Komunikasi non vrbal, seperti ekspresi muka dan gerakan-gerakan yang penuh arti. c. Perilaku berbahasa. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat dipengaruhi adanya aktivitas berbahasa yang terkoordinasi dengan baik dan benar.

2.2.5 Penyebab Terganggunya Konsentrasi

Hambatan konsentrasi pada umumnya terjadi karena perhatian bercabang, terjadi pertentangan antara keinginan belajar dengan dorongan untuk melakukan pekerjaan yang lain. Dengan menekan semua keinginan yang tidak berhubungan dengan belajar, sesorang bisa berkonsentrasi dengan optimal. Menurut Nugroho 2007, kemampuan konsentrasi ini dapat ditingkatkan dengan niat mengerjakan, mempersiapkan suasana, bahan dan semua perlengkapan yang diperlukan lebih dahulu. Apabila hal ini dibiasakan, maka begitu duduk akan segera dapat langsung konsentrasi pada kegiatan belajar saja. Faktor-faktor penyebab gangguan konsentrasi adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Faktor internal Dari dalam diri sendiri, misalnya minat belajar rendah mata pelajaran dianggap tidak menarik, perencanaan jadwal belajar yang buruk dan kesehatan yang sedang menurun. 2. Faktor eksternal Berupa suasana perlengkapan, penerangan ruangan, suara, dan adanya gambar-gambar yang mengganggu perhatian. Selain itu, penyebab-penyebab timbulnya kesulitan konsentrasi belajar, antara lain: 1. Lemahnya minat dan motivasi pada pelajaran Motivasi kuat yang timbul dalam diri seorang siswa dapat mendorongnya belajar sangat diperlukan. Ada siswa yang akan dapat berprestasi bila diberikan sebuah rangsangan. 2. Timbulnya perasaan negatif, seperti gelisah, tertekan, marah, khawatit, takut, benci dan dendam. 3. Suasana lingkungan belajar yang berisik dan berantakan Suara hiruk-pikuk kendaraan, suara orang yang sedang bertengkar dan lain-lain dapat mempengaruhi perhatian dan kemampuan seseorang untuk konsentrasi belajar. 4. Gangguan kesehatan jasamani Bila siswa terlihat ogah-ogahan pada materi pelajaran yang sedang didalaminya, hendaknya jangan tergesa-gesa untuk menghakimi bahwa Universitas Sumatera Utara ia malas belajar. Mungkin saja kondisi kesehatannya saat itu sedang ada masalah. 5. Bersifat pasif dalam belajar 6. Tidak memiliki kecakapan dalam cara-cara belajar yang baik. Menurut Hakim 2002 bahwa timbulnya gangguan konsentrasi dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini yaitu: 1. Faktor internal, merupakan faktor penyebab gangguan konsentrasi yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor internal terbagi ke dalam dua garis besar sebagai berikut: a. Faktor jasmaniah Faktor penyebab gangguan konsentrasi yang bersumber dari kondisi jasmaniah siswa yang tidak berada di dalam kondisi normal atau mengalami gangguan kesehatan, misalnya: 1. mengantuk 2. lapar dan haus 3. gangguan panca indera 4. gangguan pencernaan 5. gangguan pernapasan 6. gangguan di kulit yang menyebabkan gatal dan perih 7. gangguan saraf dan otak 8. tidak betah diam dan hiperaktif, dan 9. kondisi tubuh yang tidak sehat seperti tidak enak badan, demam, pusing, dan gangguan kesehatan lainnya. Universitas Sumatera Utara b. Faktor rohaniah Faktor penyebab gangguan konsentrasi berasal dari mental seseorang rohaniah yang sedang mengalami berbagai macam gangguan, mulai dari gangguan mental ringan saat pribadi seseorang masih berada dalam batas normal sampai pada gangguan mental berat saat pribadi orang tersebut sudah berada dalam kondisi abnormal. Berikut ini beberapa gangguan mental yang dapat menimbulkan gangguan konsentrasi seseorang yaitu: 1. Tidak tenang dan tidak betah diam yang bersumber dari pembawaan atau maslah tertentu 2. Ada kecenderungan mudah gugup nervous dan grogi 3. Emosional, tidak sabar, dan selalu sering bersikap terburu-buru. 4. Mudah tergoda pada sesuatu yang terlihat dan terdengar di sekitar lingkungan 5. Ada kecenderungan untuk mudah cemas setiap kali mengerjakan sesuatu yang penting. 6. Mudah grogi di tengah lingkungan orang banyak, seperti kampus, kantor 7. Tidak dapat mengendalikan khayalan, ingatan masa lalu, dan pikiran-pikiran lain yang muncul saat mengerjakan sesuatu. 8. Tidak percaya diri yang mengakibatkan timbulnya bayangan takut gagal yang mencemaskan. Universitas Sumatera Utara 9. Sedang dihinggapi gangguan mental tertentu, seperti stres, trauma, frustasi, psikomatis, neurosis, dan depresi, mulai dari yang ringan sampai yang berat. Pada gangguan psikosomatis, seseorang sudah sering tidak dapat lagi berpikir secara realitis. 2. Faktor eksternal, merupakan faktor penyebab gangguan konsentrasi yang berasal dari luar diri seseorang, yaitu lingkungan di sekitar orang tersebut berada. Faktor gangguan eksternal yang sering dialami adalah adanya rasa tidak nyaman dalam melakukan berbagai kegiatan yang memerlukan konsentrasi penuh, seperti belajar, bekerja, dan beribadah. Berikut ini contoh-contoh gangguan tersebut yaitu sebagai berikut: a. Ruangan belajar yang terlalu sempit dan menimbulkan rasa tidak leluasa dan tidak rileks, apalagi jika ruangan tersebut dipenuhi oleh barang-barang yang sebetulnya tidak layak berada di ruangan tersebut. b. Ruangan belajar yang tidak bersih c. Tata letak barang-barang yang tidak teratur sehingga menimbulkan kesan berantakan atau semrawut yang juga dapat menimbulkan perasaan tak menentu. d. Udara di sekitar lingkungan kerja yang berpolusi dari debu yang berasal dari ruangan kerja yang tidak bersih atau berasal dari luar karena terlalu ramainya lalu lintas. e. Adanya aroma yang tidak sedap, seperti bau busuk dari sampah, bangkai binatang, atau WC yang jarang dibersihkan. Universitas Sumatera Utara f. Suhu udara yang terlalu panas g. Hubungan yang kurang harmonis dengan orang-orang yang sering berada dalam satu lingkungan yang sama. h. Polusi udara yang berasal dari kendaraan bermotor, mesin pekerja bangunan, suara bising dari kerumunan orang banyak, dan suara keramaian lalu lintas, terutama jika orang tersebut melakukan kegiatan di tempat yang lokasinya di daerah pusat bisnis. i. Gangguan penglihatan yang bersumber dari lingkungan yang kotor, tata letak barang-barang yang tidak teratur, gambar di dinding yang tidak sesuai dengan selera dan etika, dan tingkah laku orang di sekitar lingkungan.

2.2.6 Pengukuran Konsentrasi Belajar