Gambaran Tingkat Kebisingan Analisa Univariat

89

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Analisa Univariat

5.1.1 Gambaran Tingkat Kebisingan

Berdasarkan hasil penelitian, didapat hasil pengukuran kebisingan didalam kelas pada pagi hari yang dilakukan pada pukul 08.00-10.00 WIB yaitu dari sebelas kelas yang terdapat pada tiga sekolah di Kecamatan Medan Marelan ada enam kelas yang memiliki rata-rata tingkat kebisingan diatas nilai ambang batas NAB dan tidak memenuhi syarat NAB 55 dB yaitu kelas VI-B dan V-A pada SDN. 067248, kelas VI-A dan V-A pada SDN.064006 dan kelas VI-B dan V-A pada SDN.064007. Sedangkan pada siang hari yaitu pada pukul 11.00-12.00 WIB yaitu terjadi peningkatan kebisingan dimana jumlah kelas yang tidak memenuhi syarat jumlahnya lebih banyak dibandingkan pada pagi hari yaitu ada delapan kelas yang mempunyai rata-rata tingkat kebisingan diatas nilai ambang batas NAB atau tingkat kebisingannya 55 dB yang terdapat pada kelas VI-A dan V- A pada SDN. 067248, kelas VI-A, VI-B dan V-A pada SDN. 064006 dan kelas VI-B, V-A dan V-B pada SDN. 067248. Hal ini disebabkan karena perbedaan jarak ruang kelas dengan sumber bising atau jalan raya juga mempengaruhi tingkat kebisingan di dalam ruang kelas yaitu jarak dengan kecepatan yang dihasilkan bunyi berbanding lurus dan berbanding terbalik dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan bunyi bising tersebut. Sehingga semakin dekat jarak kelas ke sumber bising maka akan semakin tinggi tingkat kebisingan dalam ruang kelas tersebut. Selain itu, terjadinya peningkatan kebisingan pada siang hari Universitas Sumatera Utara merupakan salah faktor suhu di lingkungan yaitu cepat rambat bunyi sangat bergantung pada suhu. Makin tinggi suhu udara, maka makin besar cepat rambat bunyi sehingga pada siang hari tingkat kebisingan terjadi peningkatan Satwiko, 2005. Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa kebisingan yang terjadi berasal dari aktivitas jalan raya dimana pada waktu itu banyak kendaraan yang berlalu lalang untuk beraktivitas ke tujuan masing-masing, percakapan murid- murid serta suara-suara yang berasal dari luar ruangan kelas seperti yang sedang olahraga di halaman sekolah. Selain itu kondisi ruang kelas pada saat belajar juga mempengaruhi tingkat kebisingan di dalam kelas dimana pintu kelas dalam keadaan terbuka sehingga sumber bising yang berasal dari jalan raya dapat secara langsung mempengaruhi kebisingan di dalam kelas. Pengukuran kebisingan ini dilakukan saat pelajaran sedang berlangsung. Selain sumber bising yang berasal dari aktivitas jalan raya juga karena suara yang berasal dari luar ruangan kelas dan suara dari kelas sebelah dikarenakan masih ada dinding kelas sebagai sekat antara kelas satu dengan kelas yang lain belum permanen masih papan. Untuk rata-rata tingkat kebisingan pada masing-masing kelas yaitu pada pagi dan siang hari mempunyai rata-rata tingkat kebisingan diatas nilai ambang batas NAB dan tidak memenuhi syarat NAB 55 dB. Hal ini disebabkan karena lokasi tiga sekolah dasar negeri yang terdapat di Kecamatan Medan Marelan terletak sangat dekat dengan Jalan Raya Marelan dan juga berada di tengah-tengah pemukiman penduduk dimana tingkat kebisingan jalan raya yang lokasinya berada dekat dengan sekolah yaitu pada pagi dan siang hari diatas 70 dB. Dalam Universitas Sumatera Utara hal ini tingkat kebisingan jalan raya tersebut juga dapat mempengaruhi tingkat kebisinga pada sekolah tersebut. Dengan lokasi yang seperti ini ternyata memberikan pengaruh lain, yaitu kebisingan yang terjadi pada saat jam pelajaran sekolah. Tentunya hal ini sangat mengganggu kegiatan belajar mengajar, khusunya dapat menganggu konsentrasi belajar siswa. Hal ini juga diungkapkan dalam beberapa penelitian diantaranya adalah bahwa semakin tinggi tingkat bising di ruang kelas, maka semakin rendah konsentrasi belajar siswa pada kelas tersebut dan sebaliknya semakin rendah tingkat kebisingan ruang kelas, maka akan semakin tinggi konsentrasi belajar siswa Halil dkk, 2015. Disamping itu juga, kebisingan mempengaruhi kesehatan manusia baik secara fisik maupun psikologis. Pada tahun 1993, WHO mengakui efek kesehatan penduduk yang berasal dari kebisingan, antara lain gangguan pola tidur, kardiovaskuler, sistem pernafasan, psikologis, fisiologis, dan pendengaran. Kebisingan juga berpengaruh negatif dalam komunikasi, produktivitas dan perilaku sosial. Selain itu gangguan kerusakan terhadap indera-indera pendengar, kebisingan juga dapat menyebabkan gangguan kenyamanan, kecemasan dan gangguan emosi lainnya, stress, denyut jantung bertambah, dan gangguan- gangguan lainnya Mulia, 2005. Menurut Berglund 1966 Pengaruh kebisingan pada 55-65 dBALeq terhadap kesehatan antara lain berupa gangguan kenyamanan, gangguan komunikasi, gangguan konsentrasi dan menimbulkan rasa kesal. Universitas Sumatera Utara Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa tingkat kebisingan jalan raya di sekolah dasar di Kecamatan Medan Marelan Tahun 2016 pada pagi hari dan siang hari rata-rata tingkat kebisingan yang dihasilkan yaitu berada di atas NAB dan tidak memenuhi syarat sebagai tingkat kebisingan untuk pendidikan yaitu 55 dB dan terjadi peningkatan pada siang hari. Hal ini karena dipengaruhi banyak faktor diantaranya jarak kelas ke jalan raya, sekat atau pembatas dinding kelas dengan kelas lainnya masih ada yang belum permanen sehingga suara dari kelas sebelah kedengaran ke kelas lainnya, suara percakapan antar siswa, dan suara yang berasal dari luar ruangan kelas.

5.1.2 Gambaran Tingkat Konsentrasi Belajar Siswa