Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Persiapan alat

53

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini membandingkan hubungan kebisingan pada ruang kelas yang jaraknya dekat dengan jalan raya terhadap konsentrasi belajar siswa pada sekolah dasar di Kecamatan Medan-Marelan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 067248 Medan, Sekolah Dasar Negeri 064007 Marelan, Sekolah Dasar Negeri 064006 Kecamatan Medan Marelan. Lokasi ini dipilih dengan alasan sebagai berikut : 1. Sekolah Dasar Negeri 067248 Medan, Sekolah Dasar Negeri 064007 Marelan, Sekolah Dasar Negeri 064006 Marelan merupakan salah satu tempat pendidikan yang berlokasi dekat dengan aktivitas lalu lintas jalan raya yang rawan akan kebisingan. 2. Belum pernah dilakukan penelitian yang sama sebelumnya tentang tingkat kebisingan dan gangguan konsentrasi pada siswa di SD tersebut.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 4 empat bulan, yaitu dimulai dari bulan Desember 2015 – Maret 2016. Penelitian dimulai dengan persiapan usulan penelitian dan seminar, selanjutnya pelaksanaan penelitian dan seminar hasil. Universitas Sumatera Utara

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Peneletian

Populasi dalam penelitian ini berdasarkan jumlah siswa di kelas yang jaraknya dekat dengan jalan raya yaitu kelas V dan VI pada masing-masing sekolah adalah sebagai berikut: 1. SD Negeri 067248 Medan, kelas V adalah 42 siswa dan kelas VI adalah 83 siswa dengan total 125 siswa 2. SD Negeri 064006 Marelan, kelas V adalah 83 siswa dan kelas VI adalah 84 siswa dengan total 167 siswa 3. SD Negeri 064007 Marelan, kelas V adalah 80 siswa dan kelas VI adalah 64 siswa dengan total 144 siswa

3.3.2 Sampel Penelitian

Penarikan sampel menggunakan teknik Proportionate Startified Random Sampling digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Strata yang dimaksud dalam penelitian ini adalah yaitu kelas VI dan kelas V. Jumlah anggota sampel total ditentukan melalui rumus sebagai berikut : Lemeshow et al.,1997 2 2 1 2 1 1 1 o a a a o o P P P p Z P P Z n                Dimana : n : besar sampel Z1 : Nilai Deviasi normal pada tingkat kemaknaan = 0,05 Z =1.96 Universitas Sumatera Utara Z1- : Kekuatan uji ditetapkan peneliti bila 10 Maka Z1- = 1,282 Po : Proporsi siswa yang mengalami gangguan konsentrasi pada siswa yang tidak terpapar kebisingan yaitu: 0,09 Pa : Proporsi siswa yang menalami gangguan konsentrasi yang terpapar kebisingan yaitu : 0,29 Pa - Po : Selisih proporsi yang bermakna ditetapkan sebesar = 0,2   2 2 09 , 29 , 29 , 1 29 , 282 , 1 09 , 1 09 , 96 , 1      n   2 2 2 , 20 , 282 , 1 08 , 96 , 1   n 04 , 2717 , 1  n 79 , 31  n 32  n Jumlah anggota sampel berdasarkan kelas masing-masing dilakukan dengan cara pengabilan sampel secara proportional random sampling dengan jumlah pada masing-masing sekolah adalah 32 dan jumlah seluruh sampel adalah 96 yaitu menggunakan rumus alokasi proportional : Dimana : n i = Jumlah anggota sampel berdasarkan kelas. N i = Jumlah anggota populasi menurut kelas. N = Jumlah anggota populasi seluruhnya. Universitas Sumatera Utara n = Jumlah anggota sampel seluruhnya. Tabel 3.1 Jumlah Sampel Pada Masing-masing Kelas di Sekolah Dasar Kecamatan Medan Marelan Tahun 2016 Nama Sekolah Jumlah Siswa Per Kelas VI-A VI-B V-A V-B SDN. 067248 10 12 11 - SDN. 064006 8 8 8 8 SDN. 064007 7 7 9 9 Dan disamping itu peneliti juga mempertimbangkan bahwa siswa kelas VI dan kelas V karena jarak ruang kelasnya paling dekat dengan jalan raya dan sudah mampu berkomunikasi dengan baik dan memberikan penjelasan-penjelasan yang lebih baik dibandingkan dengan murid kelas lainnya.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer diperoleh dari hasil pengukuran kebisingan yang akan dilakukan di kelas-kelas pada Sekolah Dasar Negeri 067248 Medan, Sekolah Dasar Negeri 064007 Marelan, Sekolah Dasar Negeri 064006 Kecamatan Medan Marelan dan pengukuran tingkat konsentrasi siswa dengan menggunakan sistem tes psikologi yaitu Stroop Test dengan berpedoman kepada kuesioner penelitian yang telah disiapkan.

3.4.2 Data Sekunder

Data ini mencakup data umum dari SD Negeri 067248 Medan, SD Negeri 064007 Marelan, SD Negeri 064006 Marelan, yaitu berupa jumlah siswa, guru, pegawai, dan kelas yang diperoleh melalui pencatatan dokumen dari Kantor Bagian Administrasi Sekolah dan data yang diperoleh dari buku-buku dan jurnal serta literatur-literatur yang mendukung sebagai bahan kepustakaan. Universitas Sumatera Utara

3.5 Variabel dan Defenisi Operasional

3.5.1 Variabel Penelitian

Penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: 1. Variabel Independen Variabel independent dalam penelitian ini adalah tingkat kebisingan jalan raya di sekolah dasar negeri Kecamatan Medan-Marelan. 2. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat konsentrasi belajar pada siswa sekolah dasar negeri Kecamatan Medan-Marelan.

3.5.2 Defenisi Operasional

1. Tingkat kebisingan adalah besarnya tekanan suara yang ditimbulkan oleh aktivitas lalu lintas di jalan raya yang terdengar di ruang kelas sekolah dasar dengan skala ukur rasio, dan diukur tingkat kebisingannya dengan menggunakan sound level meter sehingga diperoleh hasil dikategorikan berdasarkan Nilai Ambang Batas NAB : a. Kategori tidak memenuhi syarat apabila hasil ukur 55 dB b. Kategori memenuhi syarat apabila hasil ukur  55 dB 2. Karakteristik Responden adalah karakter dari masing-masing responden yang meliputi jenis kelamin, rangking kelas dan kebiasaan sarapan. 3. Tingkat konsentrasi belajar adalah daya fokus responden saat dilakukan pengujian dengan Stroop Test. Pengukuran dilakuan dengan mengisi Stroop Test, dengan skala ukur adalah rasio. Bila didapatkan selisih kedua waktu interference score sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. 13 : Konsentrasi buruk 2.  13 : Konsentrasi baik

3.6 Aspek Pengukuran

3.6.1 Pengukuran Tingkat Kebisingan

Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan dengan menggunakan alat ukur kebisngan yaitu Sound Level Meter. Pengukuran dilakukan pada kelas-kelas yang jaraknya dekat dengan jalan raya. Pada SDN. 067248 terdapat tiga kelas atau tiga titi pengukuran yang jaraknya dekat dengan jalan raya yaitu kelas VI-A, VI-B dan V-A. SDN. 064006 dan SDN.064007 terdapat empat kelas yang jaraknya dekat dengan jalan raya yaitu kelas VI-A, VI-B, V-A dan V-B. Sehingga total titik pengukuran adalah sebelas titik pengukuran atau terdapat sebelas kelas pada ketiga sekolah dasar tersebut. Tingkat kebisingan dikategorikan berdasarkan Nilai Ambang Batas NAB: 1. Kategori tidak memenuhi syarat apabila hasil ukur 55 dB 2. Kategori memenuhi syarat apabila hasl ukur 55 dB

3.6.2 Pengukuran Tingkat konsentrasi

Stroop test merupakan salah satu permainan asah otak yang menguji daya konsentrasi seseorang. Instrumen tes ini adalah kartukertas yang berisi sebuah kata dalam berbagai warna. Dimana responden menyebutkan kata dan warna tulisan dalam kartu dengan waktu yang diukur untuk setiap pengukuran. Misalnya, bila yang kartu yang ditunjukkan pada responden adalah kartu yang berisi kata “red” dalam warna hijau, maka responden harus “red” pada Universitas Sumatera Utara pengukuran yang pertma dan menyebutkan hijau dan bukan “red” yang tertulis dalam kartu pada pengukuran yag kedua. Penilaian tes ini dilakukan dengan mengukur kecepatan responden untuk menyebutkan warna kata dalam 25 kartu yag tersedia dengan menggunakan stopwatch untuk setiap pengukuran. Waktu yang didapatkan dari pengukuran saat responden menyebutkan warna tulisan setiap kata dalam 25 kartu dikurangi dengan waktu responden membaca kata dalam 25 kartu untuk mendapatkan interference score. Bila didapatkan selisih kedua waktu interference score 13, maka dikatakan konsentrasi baik. Namun bila interference score 13, maka dikatakan konsentrasi buruk. Kategori hasil : 1. 13 : Konsentrasi buruk 2. 13 : Konsentrasi baik

3.7 Prosedur Kerja Pengukuran

3.7.1 Prosedur Pengukuran Kebisingan dengan Alat Sound Level Meter

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 1996, pengukuran tingkat kebisingan pada sekolah dasar tersebut menggunakan pengukuran cara sederhana yaitu dengan sebuah sound level meter biasa diukur dengan tingkat tekanan bunyi dBA selama 10 sepuluh menit untuk tiap pengukuran. Pembacaan dilakukan setiap lima detik. Berikut tahapan-tahapan pengukuran tingkat kebisingan dengan menggunakan cara sederhana: Universitas Sumatera Utara

a. Persiapan alat

1. Persiapkan sound level meter yang akan digunakan untuk pengujian kebisingan 2. Pastikan bahwa baterai yang digunakan berfungsi dengan baik 3. Pastikan apakah penangkap suara sudah terpasang dengan baik pada meter dan pastikan agar tidak lepas. 4. Persiapkan lembar data yang digunakan untuk mencatat hasil perhitungan dengan membuat tabel. 5. Untuk menggunakan alat, geser tombol OFF ke posisi ON. Selanjutnya tekan tombol Cal untuk kalibrasi, geser saklar ke posisi Low, dan setel tombol pada posisi A dBA 6. Stel tombol pengatur tingkat kebisingan sesuai dengan skala yang diinginkan.

b. Cara Pengukuran Tingkat Kebisingan