Gangguan Konsentrasi Belajar Konsentrasi Belajar

satu aspek yang mendukung siswa untuk mencapai prestasi yang baik dan apabila konsentrasi ini berkurang maka dalam mengikuti pelajaran di kelas maupun belajar secara pribadi akan terganggu. Sedangkan menurut Ahmadi 2003, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi belajar adalah pemusatan fungsi jiwa dan pemikiran seseorang terhadap objek yang berkaitan dengan belajar penerimaan informasi tentang pelajaran dimana konsentrasi belajar ini sangat penting dalam proses pembelajaran karena merupakan usaha dasar untuk dapat mencapai prestasi belajar yang lebih baik Ahmadi, 2003.

2.2.2 Gangguan Konsentrasi Belajar

Menurut Taylor 2009, apabila individu dengan sengaja memusatkan perhatiannya pada suatu objek yang menjadi sasaran kesadaran, dan selalu dalam kesibukan untuk membatasi medan perhatian konsentrasi, maka akan menimbulkan ketegangan-ketegangan otot, yang tidak diperlukan oleh pekerjaan pelaksanaan tugas itu sendiri, yang berakibat timbulnya kelelahan dalam melaksanakan tugas tersebut. Oleh sebab itu, konsentrasi yang sengaja dibangun individu harus selalu dipertahankan dan menunjukkan sifat ketidakseimbangan. Berdasarkan pendapat Ilyana 2013 bahwa kemampuan anak berkonsentrasi berbeda-beda sesuai usianya. Rentang perhatian anak dalam menerima informasi melalui aktivitas apapun juga berbeda. Pada dasarnya individu tidak akan dapat berkonsentrasi apabila berada dalam keadaan yang terlalu menegangkan atau berada dalam keadaan yang terlalu rileks. Konsentrasi dapat terbentuk apabila individu berada dalam keadaan diantara keduanya. Universitas Sumatera Utara Walaupun konsentrasi merupakan pemusatan perhatian yang dilakukan secara sengaja, tetapi apabila dilakukan dalam jangka waktu yang relatif lama, dapat berpindah ke kondisi yang dapat menurunkan konsentrasi. Ketidakberdayaan melakukan konsentrasi belajar ini merupakan problematik aktual di kalangan pelajar. Kita sering kali mengalami pikiran bercabang duplikasi pikiran, saat melakukan kegiatan belajar. Pikiran bercabang bisa muncul tanpa kita sadari. Tentunya kita pun merasa terganggu sekali saat tak mampu berkonsentrasi dalam belajar. Saat belajar, kadangkala tanpa kita undang muncul ke permukaan alam pikiran mengenai masalah-masalah lama. Keinginan- keinginan lain atau yang terhambat menjadi pengganggu aktivitas belajar kita. Alhasil kitapun ikut terlibat ke alam pikiran yang melintas tersebut Wardani, 2013. Berdasarkan pendapat Hakim 2002, jika seorang siswa merasa tidak dapat berkonsentrasi di dalam belajar, sangat mungkin ia tidak dapat merasakan nikmat dari proses belajar yang dilakukannya. Hal ini mungkin dapat terjadi karena ia sedang mempelajari pelajaran yang tidak disukai, pelajaran yang dirasakan sulit, pelajaran dari guru yang tidak disukai, atau suasana tempat belajar yang ia pakai tidak menyenangkan. Menurut Ahmadi 2003, bahwa ada beberapa aspek konsentrasi belajar adalah sebagai berikut : 1. Pemusatan pikiran Universitas Sumatera Utara Pemusatan pikiran yaitu suatu keadaan belajar yang membutuhkan ketenangan, nyaman, perhatian seseorag dalam memahami isi pelajaran yang dihadapi 2. Motivasi Motivasi merupakan keinginan atau dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. 3. Rasa khawatir Rasa khawatir merupakan perasaan yang tidak tenang karena seseorang merasa tidak optimal dalam melakukan pekerjaannya. 4. Perasaan tertekan Perasaan tertekan adalah perasaan seseorang yang buka dari individu melainkan dorongantuntutan dari orang lain maupun lingkungan. 5. Gangguan pemikiran Gangguan pemikiran ini merupakan hambatan seseorang yang berasal dari dalam individu maupun orang sekitar sendiri. Misalnya, masalah ekonomi keluarga ataupun masalah pribadi individu. 6. Gangguan kepanikan Gangguan kepanikan merupakan hambatan dalam berkonsentrasi dalam bentu rasa was-was akan menunggu hasil yang akan dilakukan maupun yang sudah dilakukan oleh seseorang tersebut. 7. Kesiapan belajar Universitas Sumatera Utara Kesiapan belajar adalah keadaan seseorang yang sudah siap akan menerima pelajaran, sehingga individu dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Gangguan konsentrasi berhubungan dengan kemampuan anak untuk memperhatikan dan berkonsentrasi, kemampuan yang berkembang seiring dengan perkembangan anak. Anak yang sangat terganggu konsentrasinya mengalami kesulitan untuk memfokuskan konsentrasinya, perhatiannya dan menyelesaikan tugas secara terus- menerus. Mereka sering lupa instruksi-instruksi, kehilangan barang- barang dan tidak mendengarkan orangtua dang gurunya.

2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Belajar