kebisingan ditentukan oleh frekuensi getaran sumber bunyi. Intensitas atau arus energi per satuan luas biasanya dinyatakan dalam suatu satuan logaritmis yang
disebut desibel dB dengan memperbandingkannya dengan kekuatan standar 0,0002 dine dynecm
2
yaitu kekuatan bunyi dengan frekuensi 1000 Hz yang tepat dapat didengar telinga normal. Telinga manusia mampu mendengar
frekuensi bunyi atau suara antara 16-20000 Hz, sedangkan sensitivitas terhadap frekuensi-frekuensi tersebut tidak sama. Suatu akibat kombinasi antara frekuensi
dan intensitas adalah kekerasan suara yang didengar oleh telinga.
2.1.2 Jenis-Jenis Kebisingan
Menurut Chandra 2007, bahwa jenis-jenis kebisingan yang sering ditemukan adalah :
1. Kebisingan kontinyu dengan spektrum luas steady state, wide band noise, bising ini relatif tetap dalam batas kurang lebih 5 dB untuk
periode 0,5 detik berturut-turut. Misalnya suara yang ditimbulkan oleh kipas angin.
2. Kebisingan kontinyu dengan spektrum frekuensi sempit steady state, narrow band noise, bising ini juga relatif tetap, akan tetapi ia hanya
mempunyai frekuensi tertentu saja pada frekuensi 500, 1000, dan 4000 Hz. Misalnya suara yang ditimbulkan oleh gergaji sirkuler dan katup
gas. 3. Kebisingan terputus-putus intermitten, bising di sini tidak terjadi
secara terus menerus melainkan ada periode relatif tenang. Misalnya suara lalu lintas, suara kapal terbang dilapangan udara.
Universitas Sumatera Utara
4. Kebisingan impulsif impact or impulsive noise, bising jenis ini memiliki perubahan tekanan suara melebihi 40 dB dalam waktu sangat
cepat dan biasanya mengejutkan pendengaranya. Mislanya suara tembakan atau meriam
5. Kebisingan impulsif berulang, sama dengan bising impulsif, hanya saja disini terjadi secara berulang-ulang. Misalnya suara yang ditimbulkan
mesin tempa. Berdasarkan pendapat Buchari 2007 bahwa bising dapat terbagi atas
pengaruhnya terhadap manusia yaitu : 1. Bising yang menganggu irritating noise, intensitas tidak terlalu keras,
misalnya mendengkur. 2. Bising yang menutupi masking noise, merupakan bunyi yang menutupi
pendengaran yang jelas. Secara tidak langsung bunyi ini akan mempengaruhi kesehatan dan keselamata pekerja, karena teriakan
isyarat atau tanda bahaya tenggelam dari bising sumber lain. 3. Bising yang merusak damaginginjurious noise, adalah bunyi yang
melampaui NAB. Bunyi jenis ini akan merusakmenurunkan fungsi pendengaran.
2.1.3 Sumber Kebisingan
Bunyi yang menimbulkan bising disebabkan oleh sumber yang bergetar. Getaran sumber suara mengganggu molekul-molekul udara di sekitar sehingga
molekul-molekul ikut bergetar. Getaran sumber ini menyebabkan terjadinya
Universitas Sumatera Utara
gelombang rambatan energi mekanis dalam medium udara menurut pola rambatan longitudinal Suma’mur, 2009.
Menurut Slamet 2006, bermacam-macam sumber kebisingan yang merupakan dampak dari aktivitas berbagai proyek pembangunan dapat dibagi ke
dalam empat tipe pembangunan yaitu: 1. Sumber kebisingan dari tipe pembangunan pemukiman
2. Sumber kebisingan dari tipe pembangunan gedung bukan untuk tempat tinggal tetap, misalnya untuk perkantoran, gedung umum, hotel, rumah
sakit, sekolah dan lain sebagainya. 3. Sumber kebisingan dari tipe pembangunan industri.
4. Sumber kebisingan dari tipe pekerjaan umum, mislanya jalan, saluran induk air, selokan induk air, dan lainnya.
Sementara itu, menurut Saenz et.al 1984, dilihat dari sifat sumber kebisingan dibagi menjadi dua yaitu:
1. Sumber kebisingan statis, misalnya pabrik, mesin, tape, dan lainnya. 2. Sumber kebisingan dinamis, misalnya mobil, pesawat terbang, kapal
laut, dan lainnya. Menurut Buchari 2007, sumber bising yang dilihat dari bentuk sumber
suara yang dikeluarkannya ada dua yaitu: 1. Sumber bising yang berbentuk sebagai suatu titikbolalingkaran.
Contohnya sumber bising dan mesin-mesin yang tak bergerak.
Universitas Sumatera Utara
2. Sumber bising yang berbentuk sebagai suatu garis. Contohnya kebisingan yang timbul karena kendaraan-kendaraan yang bergerak di
jalan. Berdasarkan letak sumber suaranya, kebisingan dibagi menjadi Presetoi,
1985 : 1. Bising Interior
Merupakan bising yang berasal dari manusia, alat-alat rumah tangga atau mesin-mesin gedung yang antara lain disebabkan oleh radio,
televisi, alat-alat musik, dan juga bising yang ditimbulkan oleh mesin- mesin yang ada di gedung tersebut seperti kipas angin, mesin kompresor
pendingin, pencuci pring, dan lain-lain. 2. Bising Eksterior
Bising yang dihasilkan oleh kendaraan transportasi darat, laut. maupun udara, dan alat-alat konstruksi.
2.1.4 Pengukuran Kebisingan