Kinerja Pelaksanaan APBD Kinerja Keuangan Masa Lalu Tahun 2010-2015

RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 III - 116 5. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. Berdasarkan peraturan tersebut di atas, pemerintah daerah diberikan kewenangan dan otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab untuk melaksanakan seluruh urusan yang diberikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bentuk kebijakan umum dan program pembangunan daerah setiap tahunnya.

3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Tahun 2010-2015

Struktur APBD sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana yang telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah terdiri dari pendapatan, belanja dan pembiayaan. Sementara itu neraca daerah mencerminkan kondisi aset pemerintah daerah, kewajiban Pemerintah Daerah dan ekuitas dana. Kemampuan keuangan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar untuk pembiayaan pembangunan sangat tergantung kepada pemerintah dan pemerintah provinsi yaitu 91,98, sedangkan yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah PAD hanya sebesar 8,02 per tahun.

3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD

Kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2010- 2015 dapat dijelaskan sebagai berikut. Pendapatan Pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Pendapatan daerah terdiri atas: 1. Pendapatan Asli Daerah PAD yang meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain- lain PAD yang sah. 2. Dana perimbangan yang meliputi dana bagi hasil pajakbagi hasil bukan pajak, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus. RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 III - 117 3. Lain lain Pendapatan Daerah yang sah yang meliputi hibah, dana bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya, dana penyesuaian dan otonomi khusus, bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya, bantuan keuangan dari pemerintah pusat dan pendapatan bagi hasil lainnya dari provinsi. Pendapatan Daerah Kabupaten Tanah Datar dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, dimana rata-rata pertumbuhan pendapatan daerah tahun 2010-2015 sebesar 15.45 pertahun, yang terdiri dari pertumbuhan PAD sebesar 26,31, Dana Perimbangan sebesar 10,85, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar 36,74, dengan rincian sebagai berikut : 1. Pendapatan Asli Daerah PAD Komponen PAD yang mengalami pertumbuhan di atas rata-rata adalah berasal dari Lain-lain PAD yang sah dan retribusi daerah. Pertumbuhan Lain-lain PAD yang sah terutama disebabkan karena adanya penyesuaian tarif pelayanan dan meningkatnya jumlah pasien BPJS pada BLUD RSUD M.Ali Hanafiyah Batusangkar, dan penerimaan dana kapitasi JKN pada Puskesmas-puskesmas terhitung mulai tahun 2014. Kenaikan retribusi daerah yang signifikan terjadi pada tahun 2014. Hal ini disebabkan tingginya persentase pendapatan retribusi daerah yang bersumber dari pengelolaan objek wisata Istano Basa Pagaruyung, yang sudah diserahkan pengelolaannya ke Pemerintah Kabupaten Tanah Datar oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Sedangkan pertumbuhan komponen PAD di bawah rata-rata adalah pajak daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, namun apabila dilihat persentase kenaikannya cukup menggemberikan dengan capaian pertumbuhan di atas 10. 2. Dana Perimbangan a. Bagi Hasil PajakBagi Hasil Bukan Pajak Pertumbuhan dari tahun 2010 – 2015 terjadi penurunan penerimaan setiap tahun, kecuali tahun 2012 dibandingkan tahun 2011. Secara rata-rata, persentase pertumbuhan penerimaan bagi hasilbagi hasil bukan pajak tahun 2010 – 2015 adalah sebesar minus 7,80. Hal ini disebabkan karena tidak tercapainya target penerimaan negara yang bersumber dari penerimaan pajak dan bukan pajak. RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 III - 118 b. Dana Alokasi Umum DAU Secara umum, pertumbuhan penerimaan DAU mulai tahun 2010 – 2015 cukup stabil, dengan rata-rata 11,46. Namun apabila dilihat pertumbuhan tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 hanya sebesar 2,5. Penerimaan DAU ini terkait dengan kondisi keuangan negara dan kebijakan pemerintah. c. Dana Alokas Khusus DAK Pertumbuhan penerimaan DAK tahun 2010 – 2015 cenderung stabil. Namun pada tahun 2015 sesuai dengan kebijakan pemerintah, untuk peningkatan pembangunan infrastruktur daerah khususnya untuk sarana dan prasarana pertanian dan bidang ke-PU-an di tingkat pedesaannagari yang bersumber dari DAK tambahan, sehingga berpengaruh terhadap jumlah pertumbuhan DAK yang naik secara signifikan, yaitu sebesar 39,56. 3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Komponen pendapatan ini secara keseluruhan mengalami pertumbuhan yang cukup besar, yaitu di atas 20. Penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah juga sangat tergantung kepada kebijakan pemerintah dan pemerintah provinsi. Tingginya persentase pertumbuhan penerimaan tersebut antara lain disebabkan oleh kebijakan pemerintah untuk meningkatkan tunjangan profesi guru dan dana desanagari yang bersumber dari APBN. Secara rinci sumber pendapatan daerah digambarkan pada Tabel 3.1: RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 III - 119 Tabel 3.1 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2010-2015 No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata Pertumbuhan Rp Rp Rp Rp Rp Rp 1 PENDAPATAN 562.315.338.339 670.664.870.823 760.003.786.356 893.108.389.961 1.004.720.140.166 1.151.898.266.369 15,45 1.1. Pendapatan Asli Daerah 36.843.263.540 51.552.513.043 53.691.047.586 63.835.093.787 99.694.236.763 112.072.726.548 26,31 1 1.1.1. Pajak daerah 4.633.265.516 5.438.175.197 7.293.770.235 8.174.666.218 9.458.236.048 10.872.909.091 18,85 1.1.2. Retribusi daerah 3.059.931.049 3.298.152.182 4.978.111.422 6.893.525.893 11.639.779.994 8.578.762.642 27,95 1.1.3. Hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan 13.399.143.586 22.389.554.763 20.834.613.511 23.529.232.407 23.417.150.834 21.311.850.250 12,72 1.1.4. Lain-lain PAD yang sah 15.750.923.389 20.426.630.901 20.584.552.418 25.237.669.269 55.179.069.887 71.309.204.565 40,19 1.2. Dana Perimbangan 459.592.730.624 499.381.636.960 589.638.403.140 658.108.564.633 728.271.773.419 766.634.110.847 10,85 1.2.1. Dana bagi hasil pajak bagi hasil bukan pajak 22.633.640.624 19.097.350.960 21.566.039.140 17.232.385.633 16.802.625.419 14.495.387.847 7,80 1.2.2. Dana alokasi umum 390.379.990.000 432.459.186.000 520.092.334.000 587.104.249.000 650.563.368.000 667.139.623.000 11,46 1.2.3. Dana alokasi khusus 46.579.100.000 47.825.100.000 47.980.030.000 53.771.930.000 60.905.780.000 84.999.100.000 13,58 1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah 65.879.344.175 119.730.720.820 116.674.335.630 171.164.731.541 176.754.129.984 273.191.428.974 36,74 RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 III - 120 1.3.1 Hibah 65.702.505 52.283.610 303.624.140 1.460.760.549 1.512.826.044 16.435.165.278 366,27 1.3.2 Dana darurat - - - - - - - 1.3.3 Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya 15.587.954.470 20.371.388.770 16.721.633.490 21.280.386.000 31.155.335.940 36.090.656.696 20,46 1.3.4 Dana penyesuaian dan otonomi khusus 46.834.687.200 96.840.208.440 96.102.078.000 140.083.462.000 139.345.968.000 211.255.607.000 40,57 1.3.5 Bantuan keuangan dari provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya 3.391.000.000 2.466.840.000 3.547.000.000 8.340.122.992 4.740.000.000 9.410.000.000 41,40 Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 III - 121 Grafik 3.1 Rata-rata pertumbuhan pendapatan Kab. Tanah Datar Tahun 2010 – 2015 Berdasarkan Grafik 3.1 penerimaan daerah dari kelompok pendapatan asli daerah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan yakni 26,31. Jenis PAD yang mengalami pertumbuhan yang paling tinggi adalah pada lain-lain PAD yang sah yakni sebesar 40,19 yang sebagian besar berasal dari pendapatan BLUD dan Jaminan Kesehatan Nasional JKN. Grafik 3.2 Rata-rata pertumbuhan PAD Kab. Tanah Datar Jenis PAD lainnya yang juga mengalami peningkatan adalah retribusi daerah sebesar 27,95 dan pajak daerah sebesar 18,85, sedangkan hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan mengalami kondisi yang fluktuatif karena sumber ini berasal dari deviden atas penyertaan modal pemerintah daerah kepada badan usaha milik daerah yang sangat RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 III - 122 tergantung kepada situasi dan kondisi perekonomian nasional, regional dan kebijakan perbankan. Dana perimbangan mengalami pertumbuhan yang cukup baik yakni sebesar 10,85. Pertumbuhan pendapatan dari dana perimbangan tersebut melalui dana alokasi khusus sebesar 13,58 dan dana alokasi umum sebesar 11,46. Sedangkan dana bagi hasil pajakbagi hasil bukan pajak cenderung mengalami penurunan karena sangat tergantung kepada capaian penerimaan pajak dan bukan pajak pemerintah seperti terlihat pada Grafik 3.3 : Grafik 3.3 Rata-rata pertumbuhan dana perimbangan Lain-lain pendapatan daerah yang sah juga mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan yakni sebesar 36,74. Pertumbuhan penerimaan ini sebagian besar berasal dari dana penyesuaian dan otonomi khusus yaitu tunjangan profesi guru dan tambahan penghasilan guru, dana insentif daerah DID sebagai penghargaan atas pengelolaan keuangan daerah, serta dana desa yang bersumber dari APBN yang merupakan salah satu program prioritas nasional seperti terlihat pada Grafik 3.4. RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 III - 123 Grafik 3.4 Rata-rata pertumbuhan lain-lain Pendapatan Daerah yang sah Kemampuan keuangan daerah Kabupaten Tanah Datar sangat tergantung pada pemerintah. Hal ini terlihat dari derajat otonomi fiskal daerah selama 6 tahun terakhir 2010-2015. Proporsi PAD terhadap total pendapatan daerah rata-rata 8,02 per tahun. Perkembangan kemandirian keuangan daerah tahun 2010 sd 2015 tergambar pada Tabel 3.2. dan Grafik 3.5. Tabel 3.2 Derajat Ekonomi Fiskal TAHUN PENDAPATAN PAD DOF 2010 562,315,338,339.00 36,843,263,540.00 6.55 2011 670,664,870,823.00 51,552,513,043.00 7.69 2012 760.003.786.355,88 53.691.047.585,88 7,06 2013 893.108.389.961,08 63.835.093.787,08 7,15 2014 1.004.720.140.165,69 99.694.236.762,69 9,92 2015 1.151.898.266.368,89 112.072.726.547,89 9,73 Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Data diolah RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 III - 124 Grafik 3.5 Derajat Otonomi Fiskal Dari Tabel 3.2 dan Grafik 3.5 terlihat kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap pendapatan daerah berfluktuasi dari 6,55 sampai 9,92 . Jika dilihat selama enam tahun terakhir secara berturut-turut dari tahun 2010 sampai tahun 2015 sebesar 6,55 , 7,69 , 7,06 , 9,92 , 9,73 . Hal ini menunjukkan peningkatan tetapi kemandirian keuangan daerah masih rendah, sehingga perlu kebijakan strategis untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Langkah-langkah yang akan diambil untuk meningkatkan Derajat Otonomi Fiskal Daerah adalah meningkatkan PAD melalui intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber PAD seperti pendataan ulang objek PBB dan penyesuaian tarif dengan peninjauan regulasi pendapatan daerah.

3.1.2. Neraca Daerah