RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021
II - 113
2.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia 2.4.4.1 Tenaga Kerja
a. Rasio Lulusan S1S2S3
Kualitas tenaga kerja di suatu wilayah sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan, dimana semakin tinggi tingkat pendidikan yang
ditamatkan penduduk suatu wilayah maka semakin baik kualitas tenaga kerjanya. Kualitas tenaga kerja pada suatu daerah dapat dilihat dari
tingkat pendidikan penduduk yang telah menyelesaikan D1D2D3 sampai dengan S1, S2 dan S3, sebagaimana tampak dalam Tabel 2.94 :
Tabel 2.94 Rasio Kualitas Tenaga Kerja Terhadap Jumlah Penduduk Kabupaten Tanah Datar
Tahun 2010 - 2015
No Uraian
Tahun 2010
2011 2012
2013 2014
2015
1. Jumlah Lulusan
DIDIIDIII 5.116
12.538 4.874
4.587 4.790
4.790 2.
Jumlah Lulusan DIVS1S2S3
7.896 441
16.270 14.110
12.834 12.834
3. Jumlah
13.012 12.979
21.144 18.697
17.624 17.624
4. Jumlah Penduduk
339.792 340.906
341.911 342.864
343.864 362.759
5. Rasio Lulusan
S1S2S3 0,023
0,001 0,05
0,04 0,03
0,03 Sumber : Tanah Datar Dalam Angka
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Angka perkiraan
Grafik 2.47 Rasio Lulusan S1S2S3
b. Rasio Ketergantungan
Rasio ketergantungan digunakan untuk mengukur besarnya beban yang harus ditanggung oleh setiap penduduk berusia produktif terhadap
penduduk yang tidak produktif. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 2.95 :
RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021
II - 114 Tabel 2.95
Rasio Ketergantungan Penduduk
No Uraian
Tahun 2010
2011 2012
2013 2014
2015
1. Jumlah Penduduk
usia 15 tahun 102.604 103.159 106.102
99.319 101.068
81.405 2.
Jumlah Penduduk usia 64 tahun
11.437 28.792
18.781 27.862
28.048 31.842
3. Jumlah Penduduk
usia tdk produktif 1 2
114.041 131.951 124.883 127.181 129.116 113.247 4.
Jumlah Penduduk usia 15-64 tahun
225.751 208.122 218.108 215.683 217.120 249.512 5.
Rasio ketergantungan
50,51 63,4
57,26 58,97
58,48 45,39
Sumber : BPS Kabupaten Tanah Datar Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2015
Dari Tabel 2.95 dapat diketahui bahwa rasio ketergantungan Kabupaten Tanah Datar cukup tinggi yang berarti beban yang harus
ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi masih cukup tinggi. Namun angka
rasio ketergantungan cenderung menurun dari tahun 2011 sebesar 63,4
menjadi 45,39 pada tahun 2015.
RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021
III - 115
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA
PENDANAAN
Pengelolaan keuangan daerah merupakan kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah. Keuangan
Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang
termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.
Pengelolaan keuangan daerah tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 merupakan implementasi dari Peraturan Daerah Kabupaten Tanah
Datar Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2010-2015. Keuangan
daerah merupakan salah satu faktor yang sangat strategis untuk mencapaimewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan
Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, disamping faktor sumber daya manusia serta sarana dan prasarana.
Pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Tanah Datar tahun 2016-2021 berpedoman kepada:
1. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
2. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 224, tambahan lembaran Negara
Nomor 5587 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5679. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah. 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana yang telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21
Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.