Penataan Ruang GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 II - 75 Grafik 2.25 Rasio Daya Tampung TPS terhadap Jumlah Penduduk Grafik 2.25 memperlihatkan bahwa rasio daya tampung TPS terhadap jumlah penduduk pada tahun 2015 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

f. Penataan Ruang

Penataan ruang di Kabupaten Tanah Datar diatur dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanah Datar tahun 2011-2031 dengan tujuan “Terwujudnya ruang wilayah kabupaten yang serasi, selaras dan seimbang antara lingkungan alam dan lingkungan binaan melalui pengaturan, pengendalian serta pemanfaatan struktur dan pola ruang wilayah kabupaten, yang berbasis pertanian dan pariwisata untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan masyarakat yang dilandasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”. Berdasarkan rencana struktur ruang, dengan mengacu pada RTRWN dan RTRW Provinsi Sumatera Barat maka Kota Batusangkar diarahkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal PKL di Kabupaten Tanah Datar. Disamping Kota Batusangkar sebagai Pusat Kegiatan Lokal PKL juga terdapat Pusat Pelayanan Kawasan yang terdiri dari 3 tiga kecamatan yaitu Kecamatan Pariangan dengan pusat di Nagari Simabur, Kecamatan Tanjung Emas dengan pusat di Nagari Saruaso, Kecamatan Salimpaung dengan pusat di Nagari Tabek Patah dan Kecamatan Sungai Tarab di Nagari Sungai Tarab dan Pusat Pelayanan Lingkungan PPL yang terdiri dari 9 sembilan kecamatan yaitu Kecamatan X Koto dengan pusat di Nagari Koto Baru, Kecamatan Batipuh Selatan dengan pusat di Nagari Sumpur, Kecamatan Batipuh dengan pusat di Nagari Batipuh Baruah, Kecamatan Rambatan dengan pusat di Nagari Rambatan, Kecamatan Sungai Tarab dengan pusat di Nagari Sungai Tarab, Kecamatan Sungayang RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 II - 76 dengan pusat di Nagari Sungayang, Kecamatan Padang Ganting dengan pusat di Nagari Padang Ganting, Kecamatan Lintau Buo dengan pusat di Nagari Buo, dan Kecamatan Tanjung Baru dengan pusat di Nagari Tanjung Alam. Pusat-pusat ini berfungsi sebagai pusat yang melayani kegiatan skala antar nagari. Berdasarkan rencana pola ruang, peruntukan ruang Kabupaten Tanah Datar terdiri atas Kawasan Lindung seluas 46.883 Ha 35.09 dan Kawasan Budidaya seluas 86.717 Ha 64.91 . Kawasan lindung meliputi Kawasan Hutan Lindung, Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam sedangkan Kawasan Budidaya meliputi Kawasan Hutan Produksi, Kawasan Hutan yang dapat dikonversi, kawasan pertanian, kawasan perkebunan dan kawasan permukiman. Disamping PPL, di Kabupaten Tanah Datar juga terdapat kawasan perdesaan. Permasalahan dalam pemanfaatan ruang kawasan perdesaan antara lain belum tersedianya perencanaan tata ruang kawasan perdesaan. Dalam impementasi pemanfaatan ruang, perijinan pemanfaatan ruang merupakan salah satu bentuk pengendalian pemanfaatan ruang yang bertujuan agar pemanfaatan ruang dapat berjalan sesuai dengan fungsi ruang yang ditetapkan dalam rencana tata ruang. Perizinan merupakan kebijakan operasional pemanfaatan ruang yang berkaitan dengan penetapan lokasi, kualitas ruang dan tata bangunan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan, hukum adat dan kebiasaan yang berlaku. Capaian kinerja penataan ruang dapat dilihat dari indikator sebagai berikut : 1 Rasio Ruang Terbuka Hijau Perkotaan per Satuan Luas Wilayah Perkotaan Ruang terbuka hijau merupakan area mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Adapun kriteria ruang terbuka hijau kota adalah sebagai berikut: 1. Lahan dengan luas paling sedikit 2.500 m² 2. Merupakan suatu hamparan, berbentuk jalur, atau kombinasi dari bentuk satu hamparan dan jalur 3. Terdapat komunitas tumbuhan. RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 II - 77 Tabel 2.50 Rasio Ruang Terbuka Hijau Perkotaan per Satuan Luas Wilayah di Kabupaten Tanah Datar Tahun 2010 – 2015 No Uraian Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Luas Ruang Terbuka Hijau Perkotaan Ha 4.049 4.049 4.049 4.050 4.050 5.150 2 Luas wilayah perkotaan Ha 13.100 13.100 13.100 13.100 13.100 13.100 3 Rasio Ruang Terbuka Hijau Perkotaan 30,91 30,91 30,91 30,92 30,92 39,31 Sumber : Dokumen RAKH Kabupaten Tanah Datar Luas RTH hanya dihitung dari RTH perkotaan. Rasio perhitungannya didasarkan pada luas RTH perkotaan dibagi luas seluruh kawasan perkotaan di Kabupaten Tanah Datar. Grafik 2.26 Rasio Ruang Terbuka Hijau Perkotaan 2 Jumlah IMB yang Diterbitkan Pelayanan urusan penataan ruang dapat dilihat dari jumlah bangunan yang memiliki izin di Kabupaten Tanah Datar. Izin mendirikan bangunan gedung adalah perizinan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah kepada pemilik bangunan gedung untuk membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, danatau merawat bangunan gedung sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku. Jumlah IMB yang diterbitkan periode tahun 2010 – 2015 tergambar dalam Grafik 2.27 : RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 II - 78 Grafik 2.27 Jumlah IMB yang Diterbitkan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Datar Tahun 2010 – 2015 Sumber : Data diolah

2.3.1.4 Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman a.

Persentase Rumah Tangga Bersanitasi Salah satu yang menjadi penilaian rumah layak huni adalah rumah berakses sanitasi sekurang-kurangnya mempunyai akses untuk memperoleh layanan sanitasi sebagai berikut ; 1 fasilitas air bersih, 2 pembuangan air besartinja, 3 pembuangan air limbah air bekas dan pembuangan sampah. Persentase rumah tangga bersanitasi sebagaimana terlihat pada Tabel 2.54 : Tabel 2.51 Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi dan Persentase Penduduk Berakses Sanitasi Layak di Kabupaten Tanah Datar Tahun 2010 – 2015 No Uraian Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi 20,65 28,7 34,87 45,8 62,62 75,44 2 Persentase Penduduk Berakses Sanitasi Layak 68 52 57,32 59,1 65,56 70 Sumber : Bappeda dan PM Dari Tabel 2.51 dapat dijelaskan bahwa sampai tahun 2015 persentase rumah tinggal bersanitasi di Kabupaten Tanah Datar mencapai 75,44. Sementara itu persentase penduduk dengan akses sanitas layak pada tahun 2010 baru mencapai 68 dan meningkat menjadi 70 pada tahun 2015. RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 II - 79

b. Rumah Tidak Layak Huni