Koridor VI : “Sentra Pengembangan Industri Pariwisata dan

RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 II - 35

2.1.3.6 Koridor VI : “Sentra Pengembangan Industri Pariwisata dan

Budaya” Gambar 2.14 Peta Koridor VI Tabel 2.20 Data Potensi Koridor VI Pusat Pertumbuhan Ruas Jalan Kecamatan Komoditas Utama Potensi Keterangan Padang Gantiang sebagai PPL Pusat Pelayanan Lingkungan Saruaso, Tanjuang Barulak, Atar, Koto Alam, Sitangkai, Batas Sawah Lunto Tanjuang Emas dan Padang Gantiang Industri wisata 402.485 pengunjung Obyek utama kawasan Istano Basa Pagaruyung Sumber : Master Plan Pembangunan Ekonomi Daerah Kabupaten Tanah Datar 2016 - 2025 Sebagai kawasan wisata, koridor ini didukung oleh berbagai komoditas dan aktivitas ekonomi sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.21 : Tabel 2.21 Data Potensi Komoditas Pendukung Koridor VI No Komoditas Luas ha Produksi ton 1. Karet 2.208,72 2.672,09 2. Perikanan Darat 688,70 711,90 3. Peternakan sapi 4.783 ekor 83.627 kg 4. Batuan Logam border area izin dari provinsi Solok dan Tanah Datar 391 ha dalam wilayah Tanah Datar 5. Getah pinus 2.100 ha 700 ton tahun RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 II - 36 No Komoditas Luas ha Produksi ton 6. Air Panas Padang Gantiang 18.726 pengunjung Wisata minat khusus 7. Talago Biru di Atar 2 ha Wisata alam 8. Sumber Irigasi Batang Selo 1.112 9. Irigasi Padang Ganting 420 10. Batu Basurek 1 obyek Wisata budaya 11. Ustano Rajo 1 obyek Wisata budaya 12. Prasasti Saruaso 1 obyek Wisata budaya 13. Benteng Van der Cappelen 1 obyek Wisata sejarah Sumber : Master Plan Pembangunan Ekonomi Daerah Kabupaten Tanah Datar 2016 - 2025 Sebagaimana yang tertuang dalam RTRW Kabupaten Tanah Datar tahun 2011-2031, Istano Basa Pagaruyung adalah sebuah istana di Kabupaten Tanah Datar yang merupakan objek wisata budaya yang terkenal di Sumatera Barat bahkan sampai ke mancanegara. Bangunan Istano Basa didirikan pada tahun 1451 oleh Raja Sutan Rajo Bakilap Alam atau Alif Khalifatullah di atas Bukit Batu Patah. Istano Basa yang berdiri sekarang sebenarnya adalah replika, karena Istano Basa asli yang terletak di atas Bukit Batu Patah terbakar habis pada sebuah kerusuhan berdarah pada tahun 1804. Istana tersebut kemudian didirikan kembali namun kembali terbakar tahun 1966. Mengingat kawasan Istano Basa Pagaruyung merupakan titik tolak dalam perkembangan sosial budaya masyarakat Minangkabau dan merupakan asset yang harus dilindungi dan dilestarikan agar dapat memberikan perlindungan terhadap peninggalan budaya, maka kawasan Istano Basa Pagaruyung dijadikan sebagai kawasan strategis dari sudut pandang sosial budaya. Selain potensi pengembangan industri pariwisata di Pagaruyung Tanjung Emas di Koridor ini juga terdapat potensi pengembangan karet. Kawasan Padang Gantiang memiliki hutan lindung seluas ± 742,89 Ha dan hutan produksi seluas ± 96,96 Ha. Kondisi topografis di wilayah ini dinilai baik untuk pengembangan tanaman keras seperti karet. RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 II - 37 Tabel 2.22 Arah Pengembangan Koridor VI Padang Gantiang sebagai PPL Pusat Pelayanan Lingkungan Tema pembangunan “Sentra Pengembangan Industri Pariwisata Dan Budaya ” Pusat pertumbuhan eko nomi kecamatan: Tan jung Emas dan Padang Ganting dengan ruas jalan Batusangkar Saruaso, Tanjuang Barulak, Atar, Sitangkai,Koto Alam, batas Kota Sawahlunto Kegiatan Ekonomi Utama: Wisata obyek utama kawasan Istano Basa Pagaruyuang Sumber : Master Plan Pembangunan Ekonomi Daerah Kabupaten Tanah Datar 2016 - 2025

2.1.4 Demografi