Koridor I: “Sentra Tanaman Pangan dan aneka ragam

RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 II - 22

2.1.3.1 Koridor I: “Sentra Tanaman Pangan dan aneka ragam

pe ngolahannya” Gambar 2.9 Peta Koridor I Tabel 2.6 Data Potensi Komoditas Utama Koridor I Pusat Pertumbuhan Ruas Jalan Kecamatan Komoditas Utama Luas ha Produksi ton Kota Batusangkar sebagai PKL Pusat Kegiatan Lokal Kota Batusang kar, Limo Kaum, Pariangan, Bati puh, batas Kota Padang Panjang Lima Kaum, Pariangan, Batipuh Padi Sawah 11.740 63.396 Sumber: Master Plan Pembangunan Ekonomi Daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 - 2025 Selain komoditas utama tersebut, di Koridor ini terdapat beberapa komoditaslapangan usaha pendukung sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.7 : Tabel 2.7 Data Potensi Komoditas Pendukung Koridor I No Komoditas Pendukung Volume Produksi 1. Ubi jalar 1.609 Ha 42.941 Ton 2. Kacang tanah 343 Ha 517 Ton 3. Itik Pitalah petelur 61.140 ekor 278,8 ton telur 4. Tanah Erpah di Sabu 300 ha Sumber : Master Plan Pembangunan Ekonomi Daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2025 RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 II - 23 Selain potensi pendukung dalam bentuk komoditas sektor pertanian dan sub-sub sektornya, di koridor ini juga terdapat potensi wisata yang memiliki nilai ekonomi signifikan untuk dikembangkan. Potensi wisata itu dapat diperinci berdasarkan kecamatannya yaitu: 1. Kecamatan Lima Kaum a. Batu Batikam b. Kubu Rajo c. Rumah Datuak Bandaro Kuniang 2. Kecamatan Pariangan a. Balairong Sari b. Sawah Satampang Baniah c. Nagari Tuo Pariangan Kuburan Panjang dan Aia Angek Hal lain yang akan mendukung pengembangan Koridor I ini adalah perluasan ruas jalan Batusangkar - Kubu Karambia. Koridor I secara geostrategis menjadi gerbang lalu lintas utama menuju dari dan ke pusat ibukota Kabupaten Tanah Datar Kota Batusangkar yang merupakan PKL Pusat Kegiatan Lokal sebagaimana yang dinyatakan dalam RTRW Kabupaten Tanah Datar tahun 2011-2031. Secara umum, Koridor I telah berkembang dengan baik di bidang ekonomi dan sosial dengan kegiatan ekonomi utama seperti pertanian padi sawah, penamanan sawo, kopi, kacang tanah, industri makanan ringan khas daerah, wisata budaya Pariangan, dan berbagai kegiatan ekonomi lainnya namun dalam skala ekonomi dan jenis usaha yang masih kecil. Berdasarkan perhitungan komoditas unggulan di koridor I dengan mempertimbangkan perbandingan antara luas lahan yang dihitung dalam hektar dengan jumlah produksi dalam hitungan tonase, maka didapatkan komoditas unggulan yaitu: padi sawah, dengan nilai produktivitas sebesar 63,396 ton per tahun. Koridor I berfokus pada dua kegiatan ekonomi utama, yaitu pengembangan padi sawah dan ubi jalar yang memiliki potensi yang lebih besar untuk menjadi penggerak ekonomi koridor ini. Di samping itu diperlukan peningkatan area penanaman, hal lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi padi sawah adalah dengan pengembangan teknologi padi salibu dan penganekaragaman hasil pengolahan yang berasal dari beras dan ubi jalar. Dari uraian di atas dapat dibuat rangkuman dalam Tabel 2.8 : RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 II - 24 Tabel 2.8 Arah Pengembangan Koridor I Koridor I dengan kota Batu Sangkar sebagai PPL Pusat Pengembangan Lokal Tema pembangunan “Sentra Tanaman Pangan dan aneka ragam pengolahannya” Pusat pertumbuhan ekonomi meliputi kecamatan: Lima Kaum, Pariangan, Batipuh Kegiatan Ekonomi Utama: 1. Padi sawah 2. Ubi jalar Sumber : Master Plan Pembangunan Ekonomi Daerah Kabupaten Tanah Datar 2016 - 2025 2.1.3.2 Koridor II: “Pengembangan Agribisnis Hortikultura Dataran Tinggi dan Industri Kerajinan” Gambar 2. 10 Peta Koridor II RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 II - 25 Tabel 2.9 Potensi Komoditas Utama Koridor II Pusat Pertumbuhan Ruas Jalan Kecamatan Komo- ditas Utama Luas ha Produksi ton Koto baru sebagai PPL Pusat Pela yanan Lingku ngan Lembah Anai, Batas Kota Padang Panjang, Panyala ian, Aia Angek, Koto Baru, dan Pandai Sikek X KOTO Cabe 1.300 6.402,9 Wortel 524 4.583 Kubis 572 11.216,5 Tomat 554 4.953,4 Jeruk 11,50 19,10 Sumber : Master Plan Pembangunan Ekonomi Daerah Kabupaten Tanah Datar 2016 - 2025 Aktivitas ekonomi pendukung di koridor ini diantaranya adalah : 1 Kerajinan Songket Pandai Sikek dengan jumlah unit usaha kecil menengah sebanyak 450 dengan kemampuan produksi sebanyak 5.712 unit pertahun. 2 Industri gula semut, aktivitas ekonomi ini masih baru akan dikembangkan dimana potensi pasarnya cukup memadai 3 Perkebunan tebu dengan luas tanam 360 Ha dengan produktivitas sebesar 551, 585 ton pertahun 4 Pembuatan gula merah dengan kemampuan produksi 200-250 kghari 5 Potensi wisata alam : Air Mancur, view alam, minat khusus, hotelcottage Aia Angek, rumah budaya, rumah puisi, pendakian Gunung Marapi dan Singgalang 6 Kawasan sayur segar yang merupakan kawasan KASO Kawasan Sayur Organik 7 Rencana pembangunan jalan tol oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang menghubungkan Kota Padang dengan Kota Bukittinggi 8 Pengaktifan kembali rel Kereta Api Koridor II berfokus pada kegiatan ekonomi utama, yaitu pengembangan kubis Brassica oleracea var. otrytis L. subvar. cauliflora DC, pengembangan songket dan pengembangan pertanian sayuran holtikultura yaitu tomat dan wortel yang memiliki potensi yang lebih besar untuk menjadi penggerak ekonomi koridor ini. Di samping diperlukan peningkatan luas areal penanaman, hal lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan produksi kubis, tomat dan wortel adalah dengan penganekaragaman hasil pengolahannya. Dari uraian di atas dapat dibuat rangkuman sebagaimana tabel 2.10 : RPJMD Kabupaten Tanah Datar Tahun 2016 – 2021 II - 26 Tabel 2.10 Arah Pengembangan Koridor II Koto Baru sebagai PPL Pusat Pelayanan Ling kungan Tema Pembangunan: “Pengembangan agribisnis hortikultura dataran tinggi dan industri kerajinan” Pusat pertumbuh an ekonomi men cakup wilayah: Lembah Anai, Batas Kota Padang Panjang, Panyalaian, Aia Angek, Pandai Sikek Kegiatan Ekonomi Utama: 1. Holtikultura 2. Songket Sumber : Master Plan Pembangunan Ekonomi Daerah Kabupaten Tanah Datar 2016 - 2025

2.1.3.3 Koridor III :