Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
26
3.1.5 Menetapkan Unilateral NAMAs dan Supported NAMAs
Penetapan NAMAs dan rencana penurunan emisi GRK nasional jangka panjang dalam memenuhi target pengurangan emisi nasional ini dilakukan
dengan menyeleksi aksi-aksi mitigasi gabungan yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu:
- Aksi mitigasi yang didukung di dalam negeri unilateral NAMAs; dan - Aksi mitigasi yang didukung secara internasional supported NAMAs
Untuk pengelompokan NAMAs diperoleh dengan menetapkan anggaran penurunan emisi karbon untuk setiap bidang yang akan memberikan informasi
tentang tingkat pengurangan emisi, biaya mitigasiinvestasi, abatement cost, syarat pembiayaan untuk setiap kategori NAMAs, dan jadwal pelaksanaan.
Pada saat ini, batasan yang jelas mengenai kegiatan mitigasi yang dapat diusulkan untuk supported NAMAs belum tersedia. Akan tetapi
kegiatan tersebut dapat diusulkan dan direkomendasikan oleh pemerintah Indonesia melalui proses multisektor dan konsultasi antar pemerintah yang
dikoordinasikan oleh Bappenas.
Kasus Indonesia untuk Unilateral NAMAs Untuk mewujudkan target penurunan emisi nasional sebesar 26 di bawah
skenario garis dasar baseline BAU pada tahun 2020, Indonesia harus
T T
1
T
n
Waktu Sektor 1
Sektor 2 Sektor 3
Sektor 4 Sektor _
Sektor n
Emisi GRK
Garis Dasar Baseline Bisnis Seperti Biasa Nasional multi-bidanggabungan
Proses nasional terpadu dalam memenuhi target pengurangan emisi nasional berdasarkan efektiitas biaya dan tingkat keterlaksanaannya
Tren masa lalu dan keadaaan emisi GRK saat ini
Aksi Mitigasi dari setiap sektor
Renca Emisi GRK masa depan
Gambar 8.
Rencana Penurunan Emisi
GRK.
Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
27
membuat beberapa penghitungan dan keputusan. Selain itu, juga harus menetapkan aksi mitigasi gabungan dari bidang-bidang terkait.
Berdasarkan aksi mitigasi gabungan tersebut, maka penurunan emisi, biaya penurunan emisi, dan jadwal untuk implementasi dapat disajikan dalam
matriks seperti pada Tabel 3 berikut ini.
Tabel 3.
Matriks Unilateral NAMAs Kasus
Indonesia -26 dari BAU pada
2020.
No
1 --aa--
---xxx--- xx,xxx,xx
-x- x,xxx,xx
xx.xx xx
---zz--- 2
--bb-- ---xxx---
xx,xxx,xx -x-
x,xxx,xx xx.xx
xx ---zz---
3 --aa--
---xxx--- xx,xxx,xx
-x- x,xxx,xx
xx.xx xx
---zz--- 4
--cc-- ---xxx---
xx,xxx,xx -x-
x,xxx,xx xx.xx
xx ---zz---
5 --aa--
---xxx--- xx,xxx,xx
-x- x,xxx,xx
xx.xx xx
---zz--- 6
--dd-- ---xxx---
xx,xxx,xx -x-
x,xxx,xx xx.xx
xx ---zz---
7 --ee--
---xxx--- xx,xxx,xx
-x- x,xxx,xx
xx.xx xx
---zz--- n-1
--bb-- ---xxx---
xx,xxx,xx -x-
x,xxx,xx xx.xx
xx ---zz---
n --aa--
---xxx--- xx,xxx,xx
-x- x,xxx,xx
xx.xx xx
---zz---
TOTAL xx,xxx,xx -y- x,xxx,xx
xx.xx Sektor
Aksi Mitigasi
Biaya Mitigasi
Abatement Cost
Jadwal Pengurangan
Emisi [Mt CO
2
] []
[US]
Periode Penyelesaian
yang dibituhkan
Tanggal Beroperasi
[USTCO
2
]
Kasus Indonesia untuk Supported NAMAs Dalam penyusunan supported NAMAs dibutuhkan informasi yang sama
dengan pengembangan unilateral NAMAs. Namun demikian, perlu ada informasi tambahan, misalnya dukungan pendanaanpembiayaan yang
dibutuhkan Lihat Tabel 4.
Lebih lanjut, seperti dijelaskan pada sub-bab sebelumnya, maka aksi mitigasi gabungan dari bidang terkait yang dimasukkan dalam kategori supported
NAMAs harus melewati seleksi atas aksi mitigasi potensial dari setiap bidang.
Proses seleksi tersebut melalui penyatuan dan penetapan peringkat ranking berdasarkan penghematan biaya dan tingkat keterlaksanaannya,
dan pembuatan skenario rencana penurunan emisi GRK. Namun demikian, kesempatan untuk melaksanakan supported NAMAs bergantung pada
ketersediaan dukungan pembiayaan dan dukungan lainnya berdasarkan kerangka kerja UNFCCC.