Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
94
7.2 Hubungan Sinergis antara RAN dan RAD-GRK
Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca RAN-GRK merupakan panduan kebijakan bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah dan bidang-bidang
yang terkait untuk menurunkan emisi GRK sebanyak 26 dengan upaya sendiridalam negeri dan sampai dengan 41 dengan bantuan internasional
dari skenario BAU baseline di tahun 2020. Dokumen RAN-GRK memuat kegiatan-kegiatan inti dan pendukung untuk mencapai target pada setiap
bidang utama, yaitu kehutanan dan lahan gambut, pertanian, energi dan transportasi, industri, dan pengelolaan sampah.
Seusai dengan Perpres RAN-GRK, maka RAD-GRK wajib dipersiapkan oleh Pemerintah Provinsi sebagai dokumen kerja yang menjadi dasar bagi seluruh
pelaku pembangunan daerah di tingkat provinsi, kabupatenkota yang terdiri dari pemerintah daerah, masyarakat dan swasta dalam melaksanakan
kegiatan inti dan pendukung terkait penurunkan emisi GRK pada kurun waktu 2010-2020.
Dengan demikian, RAN-GRK adalah dasar bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, maupun para pelaku bisnis dalam merencanakan,
melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi RAD-GRK. Hubungan sinergis antara kedua rencana multibidang tersebut dapat dilihat pada Gambar 27.
RAN GRK Target : 26 - 41
RAN GRK Provinsi
Kehutanan, Lahan Gambut dan
Pertanian
Energi Transportasi Industri
Limbah
7.3 Tujuan dan Sasaran
Tujuan dari bab 7 ini adalah untuk menyediakan acuan atau referensi umum bagi pemerintah provinsi termasuk kabupatenkota tentang kebijakan dan
kewenangan nasional dan daerah yang terkait dengan upaya penurunan emisi GRK, ruang lingkup mitigasi, dan sejauh mana keterlibatan daerah
dalam upaya-upaya tersebut berdasarkan pada karakteristik, potensi dan
Gambar 27.
Hubungan Sinergis Antara
RAN-GRK dan RAD-GRK.
Diadaptasi dari berbagai sumber
Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
95
kewenangan yang dimiliki daerah. Sementara, sasaran yang diharapkan adalah:
a Pemerintah provinsi dapat menyusun dokumen perencanaan penurunan emisi GRK yang bersifat lintas bidang.
b Pemerintah provinsi dapat menyusun strategi yang sesuai untuk
menurunkan emisi GRK. c Pemerintah provinsi akan memiliki informasi tentang peluang investasi di
daerah yang terkait dengan kegiatan-kegiatan mitigasi perubahan iklim. d Lembaga, organisasi dan SDM daerah akan memiliki peningkatan kapasitas,
peran dan cepat tanggap terhadap masalah mitigasi perubahan iklim
7.4 Kebijakan dan Kelembagaan
Dalam sub bab berikut ini akan dijelaskan mengenai kebijakan-kebijakan nasional yang sudah ada saat ini yang terkait dan mendukung penyusunan
rencana dan pelaksanaan RAD-GRK di daerah. Selain itu, dipaparkan juga mengenai peran dan kewenangan administratif dan teknis pemerintah provinsi
serta lembaga-lembaga bidang terkait di daerah dalam mempersiapkan dokumen RAD-GRK. Dalam tahap implementasi, untuk beberapa bidang
terkait akan mengacu pada dokumen perencanaan nasional, yaitu RAN- GRK. Hal ini diperlukan untuk membangun keterpaduan dan kesesuaian
programkegiatan mitigasi antar jenjang pemerintahan.
7.4.1 Kerangka Kebijakan dan Acuan Normatif Mengenai Perubahan Iklim
Pemerintah Indonesia telah menghasilkan beberapa peraturan dan kebijakan mengenai adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, antara lain: Rencana Aksi
Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca RAN-GRK dan Indonesia Climate Change Sectoral Roadmap ICCSR.
Secara khusus RAN-GRK adalah dokumen perencanaan jangka panjang yang mengatur usaha–usaha penurunan emisi GRK yang terkait dengan substansi
Rencana Pembangunan Jangka Panjang RPJP dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM. Dokumen rencana aksi tersebut juga merupakan
acuan utama bagi aktor pembangunan di tingkat nasional, provinsi, dan kabupatenkota dalam perencanaan, implementasi, pemantauan, dan evaluasi
penurunan emisi GRK.
Amanat RAN-GRK kepada pemerintah provinsi adalah penyusunan rencana aksi penurunan emisi GRK di tingkat provinsi yang juga mencakup kabupaten