Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
105
Selanjutnya nya, pada Sub-Bab berikut ini akan dibahas tentang sejauh mana peran dan keterlibatan daerah dalam merencanakan dan mengupayakan
kegiatan-kegiatan penurunan emisi GRK di daerah masing-masing.
7.8 Keterlibatan Daerah dalam penurunan emisi GRK di bidang Kehutanan, Lahan Gambut dan Pertanian
7.8.1 Penyusunan Baseline
Pemerintah daerah harus menetapkan baseline sesuai dengan kerangka dan metodologi yang ditetapkan oleh kementrian teknis terkait. Pemerintah pusat
juga harus mengidentiikasi peta dan klasiikasi penggunaan lahan, mengkaji ulang kerangka pengunaan lahan nasional yang disesuaikan dengan IPCC
Guideline 2006, melakukan analisis citra satelit dengan menggunakan “wall to wall system” dan menginterpretasikan data historis mengenai perubahan
penggunaan lahan secara nasional.
Kelompok Bidang
1. Kehutanan, Lahan Gambut dan
Pertanian
2. Energi, Transportasi,
Industri
3. Limbah
Nasional KL Terkait
- Kewenangan dalam pengelolaan hutan
konservasi, hutan produksi tergantung
skala - Kebijakan dan program
kehutanan dan pertanian nasional
- Kebijakan nasional RTRWN, TGHK, RKTN,
RPJMN - Kewenangan dalam
perencanaan pembangkit listrik dan
pengelolaan Jaringan Listrik Nasional dari
PLN on-grid
- Kewenangan dalam pengelolaan sistem
Transportasi Nasional antar provinsi yang
meliputi angkutan darat, laut dan udara
- Pengelolaan kelompok industri besar
- Terlibat penuh dalam semua tahapan RAN-
GRK - Kebijakan dan program
pengelolaan limbah nasional
Provinsi OPD Terkait
- Kewenangan dalam pengelolaan hutan
produksi, hutan lindung tergantung skala,
- Kesesuain kebijakan dan program nasional
dengan RTRWP, TGHK, RKTN, RPJMD
- Kewengan khusus untuk pembangkit listrik
tersendiri dan memiliki jaringan yang terpisah
PLN off-grid - Pengelolaan sistem
transportasi darat provinsi antar
kabupatenkota - Pengelolaan yang
disarankan: industri kecil dan menengah
IKM
- Koordinasi pengelolaan limbah yang dihasilkan
dari Industri dan Domestik dari
Kabupatenkota
KabupatenKota OPD Terkait
- Kewenangan dalam pengelolaan hutan
produksi, hutan lindung tergantung skala
- Kesesuain kebijakan dan program nasional
dengan RTRWK, TGHK, RKTN, RPJMD
- Kewengan khusus untuk pembangkit listrik
tersendiri dan memiliki jaringan yang terpisah
PLN off-grid - Pengelolaan sistem
jalan kabupatenkota - Pengelolaan yang
disarankan: industri kecil dan menengah
IKM
- Pengelolaan limbah yang dihasilkan dari
Industri dan Domestik
Tabel 23.
Matrik Ruang Lingkup Mitigasi
Daerah.
Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
106
Kelembagaan di tingkat daerah yang harus terlibat dalam penetapan baseline antara lain Dinas Tata Ruang, Dinas Kehutanan, Perkebunan, Pertanian ,
BPLHD, dan Bappeda, serta UPT kementrian terkait.
Dalam penetapan baseline sektor ini, pemerintah daerah juga perlu data sosial ekonomi dari Biro Pusat Statistik BPS di tingkat Provinsi dan
kabupatenkota dan data pelaku perubahan penggunaan lahan. Data ini dapat disiapkan oleh Pokja yang dibentuk di tingkat Provinsi dan dibantu
oleh pemerintah Kabupatenkota yaitu dari Dinas Perizinan Usaha, Dinas Kehutanan, Pertanian, PU dan Tata Ruang.
Data tersebut diperlukan untuk memproyeksikan perubahan penggunaan lahan di masa datang dengan mempertimbangkan rencana pembangunan.
Informasi mengenai perubahan penggunaan lahan dan penyebabnya dapat dikomunikasikan kepada Pokja Nasional untuk penyusunan baseline nasional
yang terintegrasi.
Data dan informasi di atas dapat digunakan sebagai asumsi dasar untuk mennyusun baseline nasional dan provinsi. Metodologi yang dapat digunakan
untuk menetapkan baseline bidang berbasis lahan dapat mengacu pada Sub- Bab 4.2.1.
7.8.2 Skenario Mitigasi
Peranan Pokja Provinsi dalam menyiapkan skenario mitigasi adalah mengkoordinasikan masukan-masukan yang disiapkan oleh Pokja Kabupaten
kota , antara lain kegiatan-kegiatan yang berpotensi dapat menurunkan GRK atau kegiatan–kegiatan yang mendukung, biaya mitigasi dari tiap program
kegiatan, dll. Kemudian menyusun beberapa skenario mitigasi yang terdiri dari kegiatan potensial tersebut.
7.8.3 Usulan Aksi Mitigasi
Pemerintah Provinsi, khususnya Pokja bidang berbasis lahan mengkoordinir penyusunan usulan aksi mitigasi berdasarkan skenario mitigasi yang paling
sesuai dengan karakteristik dan kapasitas daerah.
7.8.4 Pengukuran, Pelaporan dan Veriikasi
Pemerintah provinsi yaitu Bappeda, bertugas mengkoordinasikan mengumpulkan laporan pelaksanaan aksi mitigasi yang dilakukan oleh
lembaga pelaksana di berbagai KabupatenKota. Selanjutnya kompilasi