Pengukuran, Pelaporan dan Veriikasi

Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 107 laporan tersebut diserahkan ke Bappenas. Lembagaorganisasi pelaksana di tingkat KabupatenKota baik dari unsur pemerintah maupun non-pemerintah ,misalnya Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Pertanian, atau pelaku usaha dan LSM terkait. Pada prinsipnya mereka memiliki tugas misalnya antara lain: melaksanakan aksi mitigasi, mengukur dan mencatat penurunan emisi GRK dari setiap aksi mitigasi yang dilakukan, mencatat aliran dan jumlah dana yang digunakan, mencatat co-beneits atau dampak negatif jika ada, dan program peningkatan kapasitas dan kelembagaan. Hasil dari pelaksanaan tugas-tugas ini dilaporkan ke Bappeda. Terkait dengan tugas-tugas tersebut, proses dan laporan pelaksanaan dari setiap aksi mitigasi yang dilakukan di tingkat Provinsi dan juga di kabupaten kota siap untuk diveriikasi oleh suatu Lembaga Pemeriksa Independen.

7.9 Keterlibatan Daerah dalam Penurunan Emisi GRK di Bidang Energi Listrik

Peran pemerintah daerah dalam upaya penurunan emisi GRK di bidang ketenagalistrikan difokuskan kepada sub bidang pengelolaan penggunaan energi listrik yang dikonsumsi oleh berbagai gedungbangunan dan sarana lampu jalan yang dimiliki dan dikelola oleh berbagai lembaga pemerintah daerah demand side management. Pengelolaan ini dapat dan perlu dilakukan oleh pemerintah daerah sebagai bentuk kontribusi dalam upaya menghemat energi listrik yang digunakan, sekaligus memberikan contoh nyata kepada masyarakat luas. Yang termasuk dalam kategori gedungbangunan pemerintah lain, antara lain kantor-kantor dan fasilitas dinasbadan, kecamatan, kelurahan, sekolah- sekolah, rumah sakitpusat pelayanan kesehatan masyarakat, gedung DRPD, gedung dan fasilitas BUMD dan Badan Layanan Umum, dll. Sedangkan yang termasuk sarana lampu jalan adalah PJU, lampu lalu lintas dan lampu taman. Secara khusus, pemerintah daerah Provinsi dan juga KabupatenKota dapat terlibat dalam beberapa kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pelaksanaan RAD- GRK, antara lain:

7.9.1 Penyusunan Baseline

Kelompok Kerja Pemerintah KabupatenKota Pokja kabupatenkota bidang Energi Listrik, yang terdiri dari Dinas ESDM, PJU, Kantor Cabang PLN, dibentuk untuk mencatat dan mengumpulkan data jumlah pemakaian Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 108 energi listrik tahunan dari seluruh gedungbangunan, lampu jalanlalu lintas taman yang dimiliki dan dikelola oleh Pemda dan bangunanfasilitas yang dimiliki oleh masyarakatpelaku usaha, misalnya jumlah pemakaian listrik untuk periode 2005-2010. Catatan tersebut akan digunakan untuk membuat baseline KabupatenKota dalam satuan KWKWh. Kemudian, Pokja Provinsi bidang Energi Listrik, yang dikoordinir oleh Dinas ESDM, PJU dan Kantor Cabang PLN, menggabungkan baseline pemakaian energi listrik dari Pemerintah KabupatenKota tersebut menjadi baseline provinsi dalam satuan KWKWh. Kemudian hasil tersebut akan diserahkan ke Pokja Nasional Bidang Energi, yang dikoordinir oleh Kementerian ESDM dan PLN, untuk digabungkan secara nasional dan dikonversikan ke dalam satuan CO2e. Hal ini perlu dilakukan karena karakteristik sistem pembangkit listrik nasional yang terdiri dari berbagai campuran energi primer energy mix yang memiliki spesiikasi faktor emisi tertentu, dan energi listrik yang dihasilkan disalurkan ke dalam sistem jaringan PLN yang terpadu on-grid network yang terletak di berbagai wilayah di Indonesia.

7.9.2 Penyusunan Usulan Aksi Mitigasi

Pokja KabupatenKota bidang Energi Listrik menyusun dan mengusulkan beberapa kegiatan yang terkait dengan upaya penghematan pemakaian listrik untuk bangunan, lampu jalanlalu lintastaman yang dimiliki oleh daerah, serta bangunanfaslitas yang dimiliki oleh masyarakatpelaku usaha. Contohnya adalah penggunaan lampu hemat energi untuk gedung, lampu LED untuk lampu jalan, dsb. Kemudian, Pokja Provinsi akan menggabungkan beberapa kegiatan yang terkait dengan penghematan energi listrik dari Kabupatenkota menjadi usulan aksi mitigasi provinsi yang tercantum dalam dokumen RAD-GRK . Usulan-usulan ini dapat diajukan pemerintah nasional, melalui Pokja Nasional Bidang Energi Listrik, untuk proses lebih lanjut guna mendapatkan dukungan dan pendanaan berdasarkan kriteria penghematan biaya dan energi yang dihasilkan dalam satuan CO 2 e.

7.9.3 Pengukuran, Pelaporan dan Veriikasi

Pemerintah provinsi yaitu Bappeda, bertugas mengkoordinasikan mengumpulkan laporan pelaksanaan aksi mitigasi yang dilakukan oleh lembaga pelaksana di berbagai KabupatenKota. Selanjutnya kompilasi laporan tersebut diserahkan ke Bappenas.