Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
103
3 Kajian dan pemahaman terhadap hasil dari penelitian tingkat emisi inventarisasi GRK daerah dan rekomendasi target penurunan emisi
tersebut. 4 Kajian terhadap kesesuaian dan keterhubungan antara rencana
pembangunan daerah dan prioritas lokasi penurunan emisi GRK yang dideinisikan pada rencana nasional.
5 Identiikasi kebutuhan tindakan provinsi yang berdasarkan kepada arahan dari rencana nasional yang belum tercantum dalam rencana
pembangunan provinsi. 6 Pengambilan keputusan terhadap substansi yang bertolak belakang
antara rencana pembangunan provinsi dengan rencana nasional.
7.7 Ruang Lingkup Mitigasi Daerah
7.7.1 Kelompok Ruang Lingkup Mitigasi Per Bidang
Berdasarkan kewenangan pusat-daerah, karakteristik dan potensi daerah, serta aspek teknis mengenai cakupan emisi yang dihasilkan di daerah
emission boundary, maka perlulah ada pembagian atau pengelompokkan atas ruang lingkup yang berpotensi untuk menurunkan emisi GRK di tingkat
provinsi scoping , yaitu: Ruang Lingkup Campuran, Ruang Lingkup Daerah, dan Ruang Lingkup Nasional.
Pembagian ini bertujuan untuk memberikan kejelasan tentang kewenangan dan kepemilikan programkegiatan dalam rangka pelaksanaan aksi mitigasi
emisi GRK daerah, serta untuk menghindari terjadinya penghitungan ganda emisi double counting.
a. Ruang Lingkup Campuran Ruang lingkup campuran adalah ruang lingkup yang sulit dibagi
kewenangannya antara pusat dan daerah. Pemerintah pusat memiliki otoritas pada ruang lingkup campuran, walaupun sumber dan potensi emisi
GRK justru berada di daerah. Tidak hanya itu, bantuan dari daerah untuk mewujudkan pelaksanaan kebijakan nasional di daerah masih cukup besar.
Oleh karena itu, ruang lingkup campuran melibatkan koordinasi bersama antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, misalnya dalam hal
penyiapan baseline dan usulan-usulan kegiatanaksi mitgasi mitigation actions proposals. Bidang-bidang yang termasuk ke dalam kategori ruang
lingkup campuran adalah bidang kehutanan, lahan gambut dan pertanian.
Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
104
b. Ruang Lingkup Daerah Pada ruang lingkup daerah, Pemerintah Daerah Provinsi dan juga Kabupaten
Kota yang mempunyai potensi dan sumber emisi GRK lokal, serta kewenangan penuh baik secara administratif maupun teknis, misalnya untuk menyusun
BAU baseline, skenario mitigasi dan usulan-usulan aksi mitigasi. Bidang- bidang yang termasuk ke dalam kelompok ruang lingkup daerah antara lain
bidang persampahan dan air limbah, industri kecil dan menengah IKM, dan transportasi darat.
c. Ruang Lingkup Nasional Pada ruang lingkup nasional, kewenangan masih dipegang oleh Pemerintah
Pusat KL terkait , sumber dan potensi emisi GRK yang mencakup lintas daerah cross boundary, serta sumber emisi GRK yang secara teknis
bergerak mobile emission. Dengan demikian, Pemerintah Pusat dapat menginisiasi kebijakan, program dan kegiatan mitigasi bidang yang memiliki
cakupan luas wide spectrum basis. Sedangkan, peran daerah terbatas pada penyediaan data dan informasi awal dalam penyusunan BAU baseline
atau pada tahap implementasi. Bidang-bidang yang termasuk kedalam ruang lingkup nasional antara lain bidang energi listrik on-grid, sistem transportasi
darat, laut dan udara dan industri skala besar.
Berdasarkan informasi ruang lingkup tersebut, maka Pemerintah Provinsi, termasuk Pemerintah KabupatenKota, dapat mengidentiikasi dan
menentukan bidang-bidang apa saja yang berpotensi menghasilkan emisi GRK sesuai dengan karakteristik dan kewenangan yang dimiliki. Sudah
tentu, koordinasi dengan Pemerintah Pusat, melalui KementerianLembaga atau kelompok kerja terkait masih diperlukan untuk menghindari duplikasi
pekerjaan.
Pengelompokan ruang lingkup beserta informasi terkait tentang keterlibatan kelembagaan nasional dan daerah dalam penyusunan RAN-RAD-GRK dapat
diilustrasikan dalam Tabel 23 di bawah ini.
Pada prinsipnya, matrik tersebut memberikan informasi singkat tentang contoh arahan bagi Pemerintah Provinsi dan Pemerintah KabupatenKota
untuk memilih bidang-bidang mana yang berpotensi untuk menurunkan emisi GRK berdasarkan kewenangan dan karakteristik daerah lihat kolom yang
berwarna pada Tabel 23: warna hijau muda untuk kewenangan campuran, warna merah muda untuk kewenangan pusat, dan warna biru muda untuk
kewenangan daerah