Kerangka Kebijakan dan Acuan Normatif Mengenai Perubahan Iklim

Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 96 kota yang disebut dengan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca RAD-GRK. Pengembangan RAD-GRK, yang ditetapkan melalui Peraturan Gubernur, didasarkan kepada substansi pada RAN-GRK. Dalam menyusun RAD-GRK, maka diharapkan dilakukan proses bottom-up bawah-atas yang akan menggambarkan langkah yang akan ditempuh setiap provinsi dalam menurunkan emisi GRK, disesuaikan dengan karakteristik, potensi dan kapasitas masing-masing daerah. Selanjutnya, setiap pemerintah provinsi perlu menghitung besar emisi GRK yang dihasikan, target atau jumlah penurunan, dan jenis bidang yang perlu diturunkan emisi GRK.

7.4.2 Kebijakan Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

Ketentuan yang langsung mengamanatkan penyusunan RAD-GRK terdapat pada Perpres no 612011 tentang RAN-GRK, dimana RAN-GRK diamanatkan menjadi panduan dokumen rencana aksi di daerah. Namun demikian, RAD- GRK yang diusulkan pemerintah daerah dapat juga berfungsi sebagai bahan untuk mengkajiulang target dan aksi penurunan emisi GRK pada rencana aksi nasional. Keterkaitan dokumen perencanaan pembangunan strategis daerah dengan douken RAD-GRK dapat dilihat pada Gambar 28. RPJP Nasional RPJM Nasional RENSTRA K L RENSTRA SKPD RENJA K L RENJA SKPD RPJP Daerah RPJM Daerah IPCC Model ICCSR RAN GRK UNFCC RKP APBN APBD RKPD RAD GRK Gambar 28. Kerangka Keterkaitan Dokumen Kebijakan Nasional-Daerah dengan RAD- GRK. modiikasi dari ICCSR, 2010 Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 97

7.5 Peran Kelembagaan dan Kewenangannya

Penyiapan kelembagaan untuk RAD-GRK pada tingkat provinsi perlu diawali dengan inventarisasi pembagian kewenanganurusan kepemerintahan pada setiap bidang yang terkait dengan emisi GRK. Pedoman ini memberikan gambaran kewenangan dari nasional, provinsi, dan kabupatenkota terhadap program-program yang terdapat pada RAN-GRK. Dengan mengacu kepada UU 322004 dan PP 382007 maka dapat diketahui kewenangan setiap lembaga, baik nasional, provinsi, kabupatenkota, untuk melaksanakan setiap program dari berbagai bidang dalam RAN-GRK tersebut. Perlu dipahami bahwa RAN-GRK mengatur pembagian kegiatan penurunan emisi GRK ke dalam beberapa bidang yang perlu diselaraskan dengan pengaturan urusan pemerintahan sebagaimana diatur di dalam PP 382007. Berikut tabel komparasi bidang bidang kegiatan penurunan emisi GRK: Tabel 19. Komparasi Pembagian Bidang – Bidang – Urusan Pemerintahan terkait Kegiatan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca. RAN GRK 1 Bidang Kehutanan dan Pengelolaan Lahan Gambut 2 Bidang Pertanian 3 Bidang Energi dan Transportasi 4 Bidang Industri 5 Bidang Pengelolaan Limbah PP 382007 1 Pekerjaan umum 2 Perumahan 3 Penataan ruang 4 Perencanaan pembangunan 5 Perhubungan 6 Lingkungan hidup 7 Pertanian dan ketahanan pangan 8 Kehutanan 9 Energi dan sumber daya mineral 10 Perindustrian keterangan : PP 382007 mendeinisikan bahwa terdapat 31 urusan pemerintahan yang dibagi bersama antar susunan pemerintahan, daftar di atas hanya menampilkan yang berkaitan dengan pembagian pada PP 382007, ICCSR, dan Draft RAN-GRK. Pada akhirnya, kegiatan penurunan emisi GRK dalam RAN-GRK maupun RAD-GRK memiliki keterkaitan dengan kewenangan dan urusan kepemerintahan dari masing–masing lembaga. Dalam UU 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, UU 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan UU 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup tidak membahas secara rinci pembagian kewenangan tersebut, meskipun kebencanaan dan lingkungan hidup terkait erat dengan emisi GRK. Oleh karena itu, acuan dalam menentukan lembaga penanggungjawab dan pelaksana penurunan emisi GRK menggunakan UU 322004 mengenai Pemerintah Daerah dan PP 382007 mengenai