Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
106
Kelembagaan di tingkat daerah yang harus terlibat dalam penetapan baseline antara lain Dinas Tata Ruang, Dinas Kehutanan, Perkebunan, Pertanian ,
BPLHD, dan Bappeda, serta UPT kementrian terkait.
Dalam penetapan baseline sektor ini, pemerintah daerah juga perlu data sosial ekonomi dari Biro Pusat Statistik BPS di tingkat Provinsi dan
kabupatenkota dan data pelaku perubahan penggunaan lahan. Data ini dapat disiapkan oleh Pokja yang dibentuk di tingkat Provinsi dan dibantu
oleh pemerintah Kabupatenkota yaitu dari Dinas Perizinan Usaha, Dinas Kehutanan, Pertanian, PU dan Tata Ruang.
Data tersebut diperlukan untuk memproyeksikan perubahan penggunaan lahan di masa datang dengan mempertimbangkan rencana pembangunan.
Informasi mengenai perubahan penggunaan lahan dan penyebabnya dapat dikomunikasikan kepada Pokja Nasional untuk penyusunan baseline nasional
yang terintegrasi.
Data dan informasi di atas dapat digunakan sebagai asumsi dasar untuk mennyusun baseline nasional dan provinsi. Metodologi yang dapat digunakan
untuk menetapkan baseline bidang berbasis lahan dapat mengacu pada Sub- Bab 4.2.1.
7.8.2 Skenario Mitigasi
Peranan Pokja Provinsi dalam menyiapkan skenario mitigasi adalah mengkoordinasikan masukan-masukan yang disiapkan oleh Pokja Kabupaten
kota , antara lain kegiatan-kegiatan yang berpotensi dapat menurunkan GRK atau kegiatan–kegiatan yang mendukung, biaya mitigasi dari tiap program
kegiatan, dll. Kemudian menyusun beberapa skenario mitigasi yang terdiri dari kegiatan potensial tersebut.
7.8.3 Usulan Aksi Mitigasi
Pemerintah Provinsi, khususnya Pokja bidang berbasis lahan mengkoordinir penyusunan usulan aksi mitigasi berdasarkan skenario mitigasi yang paling
sesuai dengan karakteristik dan kapasitas daerah.
7.8.4 Pengukuran, Pelaporan dan Veriikasi
Pemerintah provinsi yaitu Bappeda, bertugas mengkoordinasikan mengumpulkan laporan pelaksanaan aksi mitigasi yang dilakukan oleh
lembaga pelaksana di berbagai KabupatenKota. Selanjutnya kompilasi
Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
107
laporan tersebut diserahkan ke Bappenas. Lembagaorganisasi pelaksana di tingkat KabupatenKota baik dari unsur
pemerintah maupun non-pemerintah ,misalnya Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Pertanian, atau pelaku usaha dan LSM terkait. Pada prinsipnya mereka
memiliki tugas misalnya antara lain: melaksanakan aksi mitigasi, mengukur dan mencatat penurunan emisi GRK dari setiap aksi mitigasi yang dilakukan,
mencatat aliran dan jumlah dana yang digunakan, mencatat
co-beneits atau dampak negatif jika ada, dan program peningkatan kapasitas dan
kelembagaan. Hasil dari pelaksanaan tugas-tugas ini dilaporkan ke Bappeda.
Terkait dengan tugas-tugas tersebut, proses dan laporan pelaksanaan dari setiap aksi mitigasi yang dilakukan di tingkat Provinsi dan juga di kabupaten
kota siap untuk diveriikasi oleh suatu Lembaga Pemeriksa Independen.
7.9 Keterlibatan Daerah dalam Penurunan Emisi GRK di Bidang Energi Listrik
Peran pemerintah daerah dalam upaya penurunan emisi GRK di bidang ketenagalistrikan difokuskan kepada sub bidang pengelolaan penggunaan
energi listrik yang dikonsumsi oleh berbagai gedungbangunan dan sarana lampu jalan yang dimiliki dan dikelola oleh berbagai lembaga pemerintah
daerah demand side management. Pengelolaan ini dapat dan perlu dilakukan oleh pemerintah daerah sebagai bentuk kontribusi dalam upaya
menghemat energi listrik yang digunakan, sekaligus memberikan contoh nyata kepada masyarakat luas.
Yang termasuk dalam kategori gedungbangunan pemerintah lain, antara lain kantor-kantor dan fasilitas dinasbadan, kecamatan, kelurahan, sekolah-
sekolah, rumah sakitpusat pelayanan kesehatan masyarakat, gedung DRPD, gedung dan fasilitas BUMD dan Badan Layanan Umum, dll. Sedangkan yang
termasuk sarana lampu jalan adalah PJU, lampu lalu lintas dan lampu taman.
Secara khusus, pemerintah daerah Provinsi dan juga KabupatenKota dapat terlibat dalam beberapa kegiatan yang terkait dengan perencanaan
dan pelaksanaan RAD- GRK, antara lain:
7.9.1 Penyusunan Baseline
Kelompok Kerja Pemerintah KabupatenKota Pokja kabupatenkota bidang Energi Listrik, yang terdiri dari Dinas ESDM, PJU, Kantor Cabang
PLN, dibentuk untuk mencatat dan mengumpulkan data jumlah pemakaian