Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
95
kewenangan yang dimiliki daerah. Sementara, sasaran yang diharapkan adalah:
a Pemerintah provinsi dapat menyusun dokumen perencanaan penurunan emisi GRK yang bersifat lintas bidang.
b Pemerintah provinsi dapat menyusun strategi yang sesuai untuk
menurunkan emisi GRK. c Pemerintah provinsi akan memiliki informasi tentang peluang investasi di
daerah yang terkait dengan kegiatan-kegiatan mitigasi perubahan iklim. d Lembaga, organisasi dan SDM daerah akan memiliki peningkatan kapasitas,
peran dan cepat tanggap terhadap masalah mitigasi perubahan iklim
7.4 Kebijakan dan Kelembagaan
Dalam sub bab berikut ini akan dijelaskan mengenai kebijakan-kebijakan nasional yang sudah ada saat ini yang terkait dan mendukung penyusunan
rencana dan pelaksanaan RAD-GRK di daerah. Selain itu, dipaparkan juga mengenai peran dan kewenangan administratif dan teknis pemerintah provinsi
serta lembaga-lembaga bidang terkait di daerah dalam mempersiapkan dokumen RAD-GRK. Dalam tahap implementasi, untuk beberapa bidang
terkait akan mengacu pada dokumen perencanaan nasional, yaitu RAN- GRK. Hal ini diperlukan untuk membangun keterpaduan dan kesesuaian
programkegiatan mitigasi antar jenjang pemerintahan.
7.4.1 Kerangka Kebijakan dan Acuan Normatif Mengenai Perubahan Iklim
Pemerintah Indonesia telah menghasilkan beberapa peraturan dan kebijakan mengenai adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, antara lain: Rencana Aksi
Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca RAN-GRK dan Indonesia Climate Change Sectoral Roadmap ICCSR.
Secara khusus RAN-GRK adalah dokumen perencanaan jangka panjang yang mengatur usaha–usaha penurunan emisi GRK yang terkait dengan substansi
Rencana Pembangunan Jangka Panjang RPJP dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM. Dokumen rencana aksi tersebut juga merupakan
acuan utama bagi aktor pembangunan di tingkat nasional, provinsi, dan kabupatenkota dalam perencanaan, implementasi, pemantauan, dan evaluasi
penurunan emisi GRK.
Amanat RAN-GRK kepada pemerintah provinsi adalah penyusunan rencana aksi penurunan emisi GRK di tingkat provinsi yang juga mencakup kabupaten
Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
96
kota yang disebut dengan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca RAD-GRK. Pengembangan RAD-GRK, yang ditetapkan
melalui Peraturan Gubernur, didasarkan kepada substansi pada RAN-GRK. Dalam menyusun RAD-GRK, maka diharapkan dilakukan proses bottom-up
bawah-atas yang akan menggambarkan langkah yang akan ditempuh setiap provinsi dalam menurunkan emisi GRK, disesuaikan dengan karakteristik,
potensi dan kapasitas masing-masing daerah. Selanjutnya, setiap pemerintah provinsi perlu menghitung besar emisi GRK yang dihasikan, target atau jumlah
penurunan, dan jenis bidang yang perlu diturunkan emisi GRK.
7.4.2 Kebijakan Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Ketentuan yang langsung mengamanatkan penyusunan RAD-GRK terdapat pada Perpres no 612011 tentang RAN-GRK, dimana RAN-GRK diamanatkan
menjadi panduan dokumen rencana aksi di daerah. Namun demikian, RAD- GRK yang diusulkan pemerintah daerah dapat juga berfungsi sebagai bahan
untuk mengkajiulang target dan aksi penurunan emisi GRK pada rencana aksi nasional.
Keterkaitan dokumen perencanaan pembangunan strategis daerah dengan douken RAD-GRK dapat dilihat pada Gambar 28.
RPJP Nasional
RPJM Nasional
RENSTRA K L
RENSTRA SKPD
RENJA K L
RENJA SKPD
RPJP Daerah
RPJM Daerah
IPCC Model
ICCSR RAN GRK
UNFCC RKP
APBN
APBD RKPD
RAD GRK
Gambar 28.
Kerangka Keterkaitan
Dokumen Kebijakan
Nasional-Daerah dengan RAD-
GRK. modiikasi dari
ICCSR, 2010