Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
108
energi listrik tahunan dari seluruh gedungbangunan, lampu jalanlalu lintas taman yang dimiliki dan dikelola oleh Pemda dan bangunanfasilitas yang
dimiliki oleh masyarakatpelaku usaha, misalnya jumlah pemakaian listrik untuk periode 2005-2010. Catatan tersebut akan digunakan untuk membuat
baseline KabupatenKota dalam satuan KWKWh.
Kemudian, Pokja Provinsi bidang Energi Listrik, yang dikoordinir oleh Dinas ESDM, PJU dan Kantor Cabang PLN, menggabungkan baseline pemakaian
energi listrik dari Pemerintah KabupatenKota tersebut menjadi baseline provinsi dalam satuan KWKWh. Kemudian hasil tersebut akan diserahkan
ke Pokja Nasional Bidang Energi, yang dikoordinir oleh Kementerian ESDM dan PLN, untuk digabungkan secara nasional dan dikonversikan ke dalam
satuan CO2e. Hal ini perlu dilakukan karena karakteristik sistem pembangkit listrik nasional yang terdiri dari berbagai campuran energi primer energy
mix
yang memiliki spesiikasi faktor emisi tertentu, dan energi listrik yang dihasilkan disalurkan ke dalam sistem jaringan PLN yang terpadu on-grid
network yang terletak di berbagai wilayah di Indonesia.
7.9.2 Penyusunan Usulan Aksi Mitigasi
Pokja KabupatenKota bidang Energi Listrik menyusun dan mengusulkan beberapa kegiatan yang terkait dengan upaya penghematan pemakaian
listrik untuk bangunan, lampu jalanlalu lintastaman yang dimiliki oleh daerah, serta bangunanfaslitas yang dimiliki oleh masyarakatpelaku usaha.
Contohnya adalah penggunaan lampu hemat energi untuk gedung, lampu LED untuk lampu jalan, dsb.
Kemudian, Pokja Provinsi akan menggabungkan beberapa kegiatan yang terkait dengan penghematan energi listrik dari Kabupatenkota menjadi
usulan aksi mitigasi provinsi yang tercantum dalam dokumen RAD-GRK . Usulan-usulan ini dapat diajukan pemerintah nasional, melalui Pokja Nasional
Bidang Energi Listrik, untuk proses lebih lanjut guna mendapatkan dukungan dan pendanaan berdasarkan kriteria penghematan biaya dan energi yang
dihasilkan dalam satuan CO
2
e.
7.9.3 Pengukuran, Pelaporan dan Veriikasi
Pemerintah provinsi yaitu Bappeda, bertugas mengkoordinasikan mengumpulkan laporan pelaksanaan aksi mitigasi yang dilakukan oleh
lembaga pelaksana di berbagai KabupatenKota. Selanjutnya kompilasi laporan tersebut diserahkan ke Bappenas.
Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
109
Lembagaorganisasi pelaksana di tingkat KabupatenKota baik dari unsur pemerintah maupun non-pemerintah ,misalnya Dinas ESDM, Kantor PLN
Regional, atau pelaku usaha dan LSM terkait. Pada prinsipnya mereka memiliki tugas misalnya antara lain: melaksanakan aksi mitigasi, mengukur
dan mencatat penurunan emisi GRK dari setiap aksi mitigasi yang dilakukan. Aspek penting yang perlu dicatat adalah jumlah penurunan daya listrik dalam
KWKWh dan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan dan memelihara aksi tersebut. Hasil dari tugas ini dilaporkan ke Bappeda.
Terkait dengan tugas-tugas tersebut, proses dan laporan pelaksanaan dari setiap aksi mitigasi yang dilakukan di tingkat Provinsi dan juga di Kabupaten
Kota siap untuk diveriikasi oleh suatu Lembaga Pemeriksa Independen.
7.10 Keterlibatan Daerah dalam Penurunan Emisi GRK di Bidang Transportasi Darat
7.10.1 Penyusunan Baseline
Dalam penyusunan baseline dengan pendekatan bottom-up, pemerintah Provinsi dan Kabupaten memiliki peranan yang penting dalam menyediakan
data seperti data total activity. Dinas Perhubungan dan instansi terkait bekerjasama dengan bengkel kendaraan menyediakan data mengenai
annual vehicle travelled km tempuh per jenis kendaraan per tahun. Selain itu, Dinas Perhubungan di tingkat KabupatenKota juga dapat menjadi sumber
data bagi informasi mengenai passenger travelled jumlah penumpang yang diangkut passenger-km. Pihak pemerintah Provinsi, dalam hal ini instansi
terkait, dapat menyediakan data untuk jumlah kendaraan bermotor per jenis dan jumlah kendaraan urban dan non urban yang ada di Provinsi dan
KabupatenKota. Sedangkan, data mengenai jumlah penduduk perkotaan urban dan non urban berikut proyeksinya dapat disediakan oleh pemerintah
Provinsi dan KotaKabupaten khususnya BPS dan Bappeda.
Dinas Perhubungan juga dapat menjadi penyedia data untuk modal share split distribusimodal, load factor passenger for tonesvkm, memberikan
informasi mengenai modal energy intensity dan on road impact. Selain itu, Dinas Perhubungan dan Bina Marga di tingkat provinsi dan kabupaten
kota, menyiapkan data mengenai kebijakan transportasi dan perkembangan infrastruktur jalan.
Selain menyediakan data, pihak pemerintah daerah dapat terlibat dalam proses menghitung emisi GRK. Pihak Dinas Perhubungan KabupatenKota