Kesejahteraan dan Jaminan Keamanan Bagi Kaum Hawa. Manajemen Perencanaan Transportasi dan Tuntutan Transportasi

mengakibatkan efek negatif terhadap kesehatan. Dari dokumen World Health Organization 2005 dalam Onogawa 2007:7 mengenai gangguan yang diakibatkan oleh kebisingan diantaranya gangguan pada alat pendengaran, aggresive, gangguan susah tidur, gangguan kerja jantung, stress yang dapat merambat pada gangguan metabolisme dan sistem kekebalan tubuh serta pengaruh negativ pada pekerjaan dan aktifitas belajar. Salah satu kebijaksanaan untuk mengurangi kebisingan menurut Onogawa 2007:7 adalah dengan mempromosikan ketenangan, menerapkan Non- Motorized Transport seperti halnya berjalan kaki dan bersepeda merupakan kebijaksanaan yang dapat langsung diterapkan. Langkah pembuatan peredam suara di jalanan ternyata lebih mahal daripada usaha untuk mencegah kebisingan suara langsung dari sumbernya.

4. Kesejahteraan dan Jaminan Keamanan Bagi Kaum Hawa.

Dari pengalaman perjalanan di negara asia menunjukkan kaum wanita dan orang orang tua sulit untuk menggunakan fasilitas transportasi. Menurut Onogawa 2007:8 kontinyuitas pelayanan transportasi setiap hari dengan kondisi yang baik serta ongkos biaya yang murah akan membantu perjalanan dan aktifitas kaum ibu seperti halnya perlindungan dalam membawa anak harus dirancang sedemikian rupa. Wanita dalam aktifitasnya selalu dibayangi ketakutan saat bepergian seorang diri dengan kendaraan umum untuk mengurangi ketakutan tersebut maka tempat tempat umum dan terminal perlu dilengkapi dengan penerangan yang cukup, staf keamanan, kamera pengawas keamanan yang akan membuat para kaum hawa merasa nyaman dalam perjalanan.

5. Manajemen Perencanaan Transportasi dan Tuntutan Transportasi

Penduduk miskin Kota Mataram dengan jumlah 37.971 orang BPS Prop. NTB, 2007:6 membutuhkan transportasi yang murah dan terjangkau. Menurut Onogawa 2007:9 kondisi transportasi umum di Indonesia lebih banyak bersifat bertahan dari pada untuk lebih dihargai. Dalam banyak hal kebutuhan transportasi perorangan maupun keluarga banyak diakomodasi dengan sepeda motor dan mobil pribadi sementara kondisi pelayanan transportasi umum menunjukkan ketidak nyamanan seperti halnya menunggu lama sampai penuh penumpang, bila dilihat secara pribadi kurang aman serta keterbatasan dalam pelayanan ketempat tempat penting. Beberapa negara menurut Onogawa 2007:10 seperti Bogota di Amerika Latin dan Curitiba sudah mengaplikasikan kehandalan dari Bus Rapid Transport sistem. Meskipun demikian negara negara di Asia juga sudah mulai membangun Bus Rapid Transport seperti halnya di kota Bijing, Jakarta, Nagoya, Hangzhou, Seoul dan Taipei. Untuk meningkatkan penggunaan sistem transportasi umum sebuah kota harus memperhatikan orientasi pelayanan yang baik seperti halnya membuat network pelayanan yang terintegrasi, menyediakan stasiun dan terminal yang nyaman dan aman dari perubahan cuaca, penyediaan papan trayek pelayanan dan tarif rata rata untuk masing masing perjalanan Onogawa, 2007:10. Menurut Organisation for Economic Co- operation and Development 2004:130; Weiderkehr 2004:13 back casting atau penerawangan ke masa depan merupakan salah satu konsep yang digunakan untuk menerangkan Transportasi Ramah Lingkungan TRL yakni dengan membayangkan Transportasi Ramah Lingkungan TRL di masa depan dan dibandingkan dengan membludaknya penggunaan kendaraan bermotor pribadi atau Transportasi Tidak Ramah Lingkungan TTRL kemudian kembali kemasa sekarang untuk melihat langkah kebijakan yang akan diterapkan. Proses kebijakan dapat dilihat pada gambar 4, dijelaskan pada gambar proses penerawangan dimulai dengan keterangan 1 satu berawal dari keadaan lingkungan yang berkelanjutan dengan penerapan Transportasi Ramah Lingkungan dan grafik semakin keatas adalah kondisi lingkungan yang semakin rusak dengan penggunaan Transportasi yang Tidak Ramah Lingkungan TTRL, nomor 2 dua adalah dua kondisi yakni menerapkan Transportasi Ramah Lingkungan TRL dan menerapakan Transportasi Tidak Ramah Lingkungan TTRL yang keduanya pada posisi yang sangat berbeda dan berlawanan, nomor 3 tiga adalah gambaran kebijakan yang mengarah pada peningkatan kebijakan penggunaan Transportasi Ramah Lingkungan TRL guna mencapai kondisi yang ramah lingkungan dengan pembatas garis horizontal dan warna hijau. Gambar 5. Target Transportasi Ramah Lingkungan dan Backcasting Methode Sumber OECD 2004:130; Weiderkehr 2004:13

6. Kendaraan Tidak Bermotor KTBNMT