Kendaraan Tidak Bermotor KTBNMT

Gambar 5. Target Transportasi Ramah Lingkungan dan Backcasting Methode Sumber OECD 2004:130; Weiderkehr 2004:13

6. Kendaraan Tidak Bermotor KTBNMT

“cidomo” merupakan Non-Motorized Transport yang merupakan salah satu komponen Transportasi Ramah Lingkungan. Menurut Onogawa 2007:13 Transportasi Ramah Lingkungan kini dalam kondisi yang kurang didukung oleh infrastruktur, seperti kegiatan berjalan kaki. Kondisi sarana pejalan kaki di kota kota Asia termasuk Indonesia sangat rendah kualitasnya dan terpisah pisah oleh pemukiman, adapun kondisi yang ada sebagai berikut: - Sarana pejalan kaki belum banyak divaping blokdiaspal bahkan kondisinya dapat dikatakan bukan sarana untuk pejalan kaki. - Belum ada sarana phisik yang membatasi antara jalan raya padat lalu lintas dan jalan raya untuk keperluan kecepatan tinggi. - Kurangnya sarana penyeberangan jalan - Kurangnya sarana peneduh seperti pohon dan naungan saat musim hujan. - Kurangnya sarana penerangan jalan raya - Pejalan kaki yang padat dibeberapa tempat melebihi kapasitas luasan trotoar. - Banyak kejadian pencopetan, perampokan dan kejahatan yang menimpa pejalan kaki. Perhatian terhadap peningkatan sarana berjalan kaki akan meningkatkan implementasi dari Transportasi Ramah Lingkungan. Jalan Nanjing di Shanghai merupakan jalanan tersibuk bagi pejalan kaki didunia dilengkapi dengan sarana perbelanjaan mall Onogawa, 2007:13. Langkah maju transportasi ramah lingkungan dalam bentuk Non- Motorized Transport yaitu ditetapkannya tanggal 22 September sebagai hari bebas polusi kendaraan bermotor sedunia yang artinya hari tersebut kendaraan bermotor tidak beroperasi. Kemudian mulai tahun 2007 Tokyo dan Bogota menerapkan hari minggu sebagai hari bebas kendaraan bermotor dengan menutup beberapa jalan kota guna memberikan kesempatan warga berjalan jalan santai. Sejarah penggunaan sepeda merupakan sejarah yang penting dalam pertumbuhan negara negara di Asia tetapi ironisnya pada saat kondisi lingkungan membutuhkan model transportasi bersepeda yang ramah lingkungan namun kebijakan kota di negara Asia kurang mendukung untuk bersepeda seperti halnya tidak tersedianya jalan khusus untuk bersepeda. Penyediaan parkir khusus untuk bersepeda dan penyediaan jalan khusus untuk pengendara sepeda akan memiliki daya tarik tersendiri untuk memanfaatkan transportasi sepeda. Menurut Onogawa 2007:14 promosi untuk menggunakan sepeda adalah strategi prioritas menuju Transportasi Ramah Lingkungan. Penggunaan pedicabssepeda roda tiga untuk pelayanan umum di Kota Indian telah mencapai 100.000 unit sedangkan di Manila kendaraan pedicabs sudah lama digunakan untuk pelayanan transportasi masyarakat.

7. Bentuk Infrastruktur yang Tidak Mengganggu Lingkungan dan Masyarakat