Analisis Kondisi Usulan Perencanaan Pengelolaan Transportasi “Cidomo” di Kota Mataram

dasar pupuk dan Biogas c. Tersebarnya pasar pasar tradisional di tiap tiap kecamatan guna menunjang transportasinya. b. Pengolahan limbah kotoran kuda sekala kecil kurang bernilai ekonomi bagi kusir c. Penegakan hukum kurang tegas, razia tdk kontinyu, retribusi “cidomo” luar Kota Mataram belum jelas, Kebiasaan memasang GKK 2 jengkal dari “femur” kuda, CH 4 kotoran kuda merupakan golongan GRK,belum ada ruang parkir khusus “cidomo” dipasar tradisional OPPORTUNITIES O i. Terbukanya peluang yang sangat besar untuk memenuhi cita cita rencana aksi nasional dan pemenuhan kebutuhan transportasi untuk masyarakat miskin. ii. Tingginya dukungan dan perhatian pemerintah terhadap transportasi “cidomo”. iii. Pelayanan trans “cidomo” sebagai upaya mitigasi untuk mengurangi emisi GRK dari kegiatan transportasi jarak dekat yang tidak membutuhkan BBM, penghasil bahan dasar pupuk biogas STRATEGI S – O 1. Pengaturan dan penataan jalur khusus “cidomo” , penghijauan pohon yg daunnya dapat menjadi makanan tambahan ternak kuda, penanaman rumput di areal areal terbuka. 2. Optimalisasi pemanfaatan dan pengelolaan transportasi “cidomo” dalam rangka penggunaan BBM dan penurunan tingkat emisi karbondioksida. 3. Kajian pemanfaatan limbah kotoran kuda menjadi pupuk dan biogas STRATEGI W – O 1. Pembentukan kepengurusan FKRKKC dimasing masing kelurahan dan ketua koordinator dimasing masing lokasi mangkal 2. Fasilitasi lembaga swasta pengolah limbah yang profesional dan terpusat agar mampu menampung CH 4 untuk dimanfaatkan sebagai bahan biogas serta memfungsikan petani organik untuk memanfaatkan pupuk organik dari kotoran kuda 3. Perbaikan sistem dan ruang parkir untuk “cidomo” di setiap pasar tradisional THREAT T i. Ada kebiasaan kusir memasang Gendongan Kotoran Kuda 2 jengkal dari “femur” kuda, limbah kotoran kuda bila tidak diolah akan ikut menyumbang CH4 yang merupakan golongan emisi GRK. ii. Terbitnya keputusan walikota tentang larangan masuk bagi transportasi “cidomo” iii. Kurang tertibnya kebanyakan kusir dari Kab. Lombok Barat serta dng jml ± 1.000 unit, masih ada beroperasi kusir dibawah umur yang merusak citra “cidomo” STRATEGI S-T : 1. Pembuatan zonasi operasional “cidomo” di pinggiran kota mempunyai kepastian hukum serta penataan ruang parkir yang baik khusus “cidomo” . 2. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya TRL 3. Peningkatan system pengawasan di jalan raya dan lingkungan kandang transportasi “cidomo” STRATEGI W – T : 1. Penegakan hukum terhadap ketentuan kelengkapan “cidomo” , peningkatan kesadaran hukum para kusir, sosialisasi pemasangan GKK yang baik dan benar 5 cm dari “femur”, Razia yg terprogram 2. Penataan pemukiman masyarakat dan sistem kandang kumpul di Kota Mataram 3. FKRKKC mengeluarkan larangan kusir dibawah umur dan usulan pemberlakuan trayek khusus bagi “cidomo” dari luar Kota Mataram Setelah dilakukan anlisis SWOT untuk menetapkan kebijakan dalam rangka menindaklanjuti isu-isu strategis adapun kebijakan – kebijakan tersebut adalah :

a. Strategi Kebijakan Kekuatan Peluang :

- Pengaturan dan penataan jalur khusus “cidomo”, penghijauan pohon yg daunnya dapat menjadi makanan tambahan ternak kuda, penanaman rumput di areal areal terbuka yang sekaligus untuk keindahan. - Optimalisasi pemanfaatan dan pengelolaan transportasi “cidomo” dalam rangka penggunaan BBM dan penurunan tingkat emisi karbondioksida. - Kajian pemanfaatan limbah kotoran kuda menjadi pupuk dan biogas

b. Strategi Kebijakan Kekuatan Ancaman :

- Pembuatan zonasi operasional “cidomo” di pinggiran kota dan mempunyai kepastian hukum. - Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya TRL - Peningkatan system pengawasan di jalan raya dan lingkungan kandang transportasi “cidomo”

c. Strategi Kebijakan Kelemahan Peluang :

- Pembentukan kepengurusan Forum Komunikasi Rukun Keluarga Kusir ”Cidomo” dimasing masing kelurahan dan ketua koordinator dimasing masing lokasi pangkalan - Fasilitasi lembaga swasta pengolah limbah yang profesional dan terpusat serta memfungsikan petani organik untuk memanfaatkan pupuk organik dari kotoran kuda - Perbaikan sistem dan ruang parkir untuk “cidomo” di setiap pasar tradisional