Pelayanan “C idomo” Dan Harapan Penumpang

......“ cidomo” harus tetap ada dan terus ditingkatkan pelayanannya, kedepannya bila “cidomo” mulai tergeser supaya dapat dilindungi mengingat “cidomo” merupakan kendaraan ciri khas tradisional di Pulau Lombok dan merupakan warisan budaya nenek moyang, tetapi kalau ingin perjalanan yang lebih cepat janganlah naik “cidomo”.......... Penumpang 4 April 2008. Kutipan wawancara tersebut diatas cukup konsisten dimana bila menginginkan perjalanan yang lebih cepat tentunya tidak naik “cidomo” dengan demikian “cidomo” akan lebih cocok untuk akomodasi transportasi jarak dekat. 4.8.3.2.Tanggapan Kebersihan Jalan Raya pada Pelayanan “cidomo” “Cidomo” yang sama sekali tidak menghasilkan CO 2 dan NOx pada kegiatan transportasi perlu diusulkan sebagai transportasi yang ramah lingkungan namun pada kenyataanya dilapangan masih terdapat kendalaa dengan kotornya jalan raya karena limbah organik. Dari hasil penelitan yang berasal dari informan penumpang menyatakan pernah melihat kotoran kuda jatuh di jalanan dengan jumlah data 92 dan 8 yang lainnya tidak pernah melihattidak berkomentar, berikut ini adalah komentar yang sama diantara penumpang yang menjawab pernah melihat kotoran kuda jatuh dijalanan “pemasangan gendongan kotoran kuda masih asal asalan , kurang mepet, kurang pas, serta asal dipasang untuk mengelabuhi para petugas, sementara petugasnya juga kurang tegas dalam menegakkan aturan pemasangan gendongan kotoran kuda” . 92 8 a. Ya b. Tidak Gambar 29. Grafik Penumpang yang pernah melihat kotoran kuda jatuh dijalanan Sumber : data primer diolah, 2008 86 14

a. Kotor b. Biasa biasa saja tidak ada

komentar Gambar 30. Grafik Pernyataan Penumpang bahwa Kotoran Kuda dijalanan adalah Kotor Sumber : data primer diolah, 2008 Dari grafik diatas menunjukkan 86 penumpang menyatakan kotor bila ada limbah kotoran kuda di jalanan yang menunjukkan penumpang sudah mulai peduli dengan kebersihan jalanan. Informan yang lain 14 tidak berkomentar dan menyatakan biasa saja. Ada yang menarik dari hasil wawancara dengan penumpang yang menganggap keberadaan kotoran kuda dijalanan tidak berpengaruh apa apa dan untuk lebih jelasnya hasil wawancara tersebut : “…..rumah juga bersebelahan dengan kandang kuda dan tidak ada keluhan” . Kondisi ini tentunya ada kaitannya dengan kebiasaan dari informan dengan lingkungan tempat tinggal informan. Kondisi ini juga akan menggambarkan betapa lingkungan ibu tersebut informan diatas dalam kondisi yang buruk, lebih jelasnya perhatikan contoh gambar kandang kumpul dan perumahan disekitarnya: Gambar 31. Kandang Kumpul dan Perumahan Penduduk Sumber data : Google Earth, 2008 Gambar 32. Kandang Kumpul yang becek dan Perumahan Penduduk Sumber : Data Dokumentasi Penelitian, 2008

4.8.3.3. Keluhan dan Harapan Kusir “ cidomo”

Keberadaan “cidomo” sebagai transportasi yang dapat memberikan jasa transportasi jarak dekat tanpa menghasilkan CO 2 dan NOx terus berlanjut di Kota Mataram tetapi pada kenyataannya kegiatan tersebut juga tidak lepas dari problem limbah organik yang jatuh kejalanan. Pada operasional “cidomo” sehari hari berdasarkan wawancara dengan informan kusir “cidomo” menyatakan tidak ada keluhan dalam