Pelaksanaan Uji Emisi Pemeriksaan dan Perawatan

CNG, Energi Listrik, Ethanol, Hybrid – elektrik dan hidrogen cair 2007:18. Transportasi “cidomo” yang tergolong Non-Motorized Transport tentu tidak membutuhkan bahan bakar sehingga memenuhi persyaratan Transportasi Ramah Lingkungan. Menurut Onogawa 2007:18 kemajuan teknologi seperti mobil elektrik hibrid, biofuels etanol dan biodiesel, serta energi surya akan mengambil peran penting dalam kegiatan transportasi dinilai dari segi ekonomi dan pengurangan emisi.

9. Peningkatan Kualitas Udara dari Kegiatan Jalan Raya.

Pembangunan yang pesat dinegara negara Asia termasuk Indonesia disisi lain telah menimbulkan kabut asap dan meracuni udara perkotaan. Transportasi “cidomo” dapat menjaga kualitas udara seperti yang diketahui transportasi “cidomo” tergolong Non- Motorized Transport yang tidak menghasilkan sisa pembakaran BBM berupa CO 2 . Menurut onogawa 2007:20 pengujian emisi gas buang merupakan suatu keharusan baik untuk kendaraan baru dan kendaraan tua.

10. Pelaksanaan Uji Emisi Pemeriksaan dan Perawatan

“Cidomo” yang tergolong Non-Motorized Transport tentunya tidak membutuhkan uji emisi karena sama sekali tidak ada aktifitas pembakaran BBM fosil. Menurut Onogawa 2007:20 bahwa uji emisi merupakan sebuah keharusan untuk kendaraan lama dan baru. 11.Perencanaan Tata Ruang untuk Transportasi Menurut Onogawa 2007:20 ketergantungan penggunaan kendaraan bermotor akan lebih meningkat bila bentuk kota tersebar sprawl. Tataguna lahan merupakan sebaran aktifitas dan tujuan di kota. Tataguna lahan biasanya dikenal dengan singkatan 3 “D” 1. Density, 2.Diversity, dan 3. Design. 12.Penguatan Pengetahuan Dasar, Kesiapan Masyarakat Serta Partisipasinya. Menurut Onogawa 2007:22 kepala daerah yang mempunyai komitment untuk Transportasi Ramah Lingkungan tidak dapat bekerja sendirian dalam hal mewujudkan transportasi ramah lingkungan. Pada permulaan, pertengahan dan ahir dari abad 20 telah terjadi perubahan yang dramatis pada kegiatan transportasi dengan membawa dampak yang cukup luas, namun kegiatan ini terus dilanjutkan, kemudian untuk pengembangan transportasi kedepan menurut Baewarld 1976:555 akan lebih banyak mempertimbangkan : 1. Kegiatan transportasi lebih banyak mengakomodasi masyarakat yang tidak memiliki kendaraan. 2. Fasilitas transportasi akan dirancang untuk menghilangkan efek negatif pada manusia dan lingkungan. 3. Semua dampak yang ditimbulkan oleh alat transportasi yang baru, harus dapat diterima oleh lingkungan. 4. Sistem transportasi harus merupakan bagian usaha untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kota. Masalah lingkungan hidup adalah masalah moral , masalah perilaku manusia yang akan menjadi kurang tepat bila masalah lingkungan hanya masalah teknis. Menurut Chiras 1985 dalam Anis 2007:165 etika yang merupakan etika masyarakat moderen saat ini Sustainable Ethics, memiliki anggapan dasar bahwa : a. Bumi merupakan sumber persediaan yang memiliki batas. b. Mendaur ulang dan menggunakan sumberdaya alam yang dapat diganti akan mencegah terjadinya kepunahan persediaan sumberdaya alam tersebut. c. Nilai hidup tidak diukur dari besarnya uang di bank. d. Harga setiap usaha, bukan hanya penggunaan energi, tenaga kerja dan materi namun harga eksternal seperti kerusakan lingkungan dan menurunnya derajat kesehatan masyarakat, harus diperhitungkan. e. Manusia harus memahami dan berkerja sama dengan alam f. Usaha usaha individu dalam mengatasi masalah yang sangat menekan harus disertai dengan hukum yang kuat dan teknologi yang tepat. g. Manusia adalah bagian dari alam, manusia dikuasai hukum alam sehingga harus menghormati komponen komponen hukum tersebut. h. Limbah sama sekali tidak dapat ditolerir sehingga setiap limbah harus memiliki nilai guna.

2.3. Perlunya Kegiatan Transportasi Ramah Lingkungan