5. Area sampling Area sampling sangat mirip bahkan sering digabung dalam cluster sampling.
Area sampling, cluster dari populasi adalah perbedaan lokasi geografis dari populasi. Misalnya, populasi berada di daerah perkotaan, daerah pantai, daerah
pegunungan, pedalaman dan lain-lain. Area sampling juga dilakukan dengan cara memilih secara random area invastigasi dan pada area yang terpilih
dilakukan engambilan sampel dengan menggunakan salah satu metode simple random sampling, systematic sampling, atau stratified random sampling,
sesuai dengan kondisinya.
3.7.2.2. Non-Probability Sampling
Non-probability sampling, setiap elemen populasi yang akan ditarik menjadi anggota sampel tidak berdasarkan pada probabilitas yang melekat pada
setiap elemen tetapi berdasarkan karakteristik khusus masing-masing elemen. Hal ini mengindikasikan bahwa temuan-temuan dari analisis terhadap sampel yang
dipilih tidak dimaksudkan untuk mendapatkan informasi awal yang cepat dengan cara murah. Beberapa model dari metode sampling yang non-probabilistik ini
adalah sebagai berikut. 1. Convinience sampling
Convinience sampling adalah suatu metode sampling dimana para respondenya adalah orang-orang yang secara sukarela menawarkan diri
dengan alasan masing-masing. Misalnya, suatu perusahaan industry makanan seperti makanan dalam kemasan kaleng ingin mendapatkan informasi tentang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
bagaimana pandangan konsumen terhadap mutu produk yang dihasilkan. Perusahaan membawa produk-produk tersebut ke pasar dan menawarkan
kepada siapa saja yang bersedia mencicipi dan memberikan informasi tentang mutu produk tersebut menurut penilaiannya masing-masing. Convinience
sampling sering digunakan selama fase exploratory dari sebuah projek penelitian dan telah dianggap sebagai metode paling baik untuk mendapatkan
informasi awal secara cepat dengan biaya yang murah. 2. Purposive sampling
Purposive sampling adalah metode sampling yang mengguanakan orang-orang tertentu sebagai sumber data. Orang-orang yang dimaksud disini adalah
individu atau kelompok yang karena pengetahuan, pengalaman, jabatan, yang dimilikinya menjadikan individu atau kelompok tersebut perlu dijadikan
sumber informasi. Purposive sampling dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu judgement sampling dan quota sampling. Judgement sampling adalah
tipe pertama dari purposive sampling. Dengan judgement sampling, responden terlebih dahulu diilih berdasarkan pertimbngan tertentu misalnya karena
kemampuanya atau kelebihanya diantara orang-orang lain dalam memberikan data dan informasi yang bersifat khusus yang dibutuhkan peneliti. Quota
sampling adalah tipe kedua purposive sampling dimana kelompok-kelompok tertentu dijadikan responden untuk memenuhi quota yang telah ditetapkan.
Umumnya, sejak awal penelitian kuota telah ditetapkan untuk masing-masing kelompok berdasarkan gambaran dalam populasi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.8. Alat Ukur dalam Realibilitas dan Validitas
14
Data yang baik hanya dapat diperoleh bila instrumennya juga baik. Instrumen dikatakan baik kalau valid dan reliabel. Namun, yang akan dibahas di
sini hanyalah instrumen wawancara, yaitu kuesioner. Alat ukur diakui yang paling banyak dipakai dalam mengukur perilaku konsumen adalah kuesioner.
3.8.1. Validitas Data
15
Validitas data ialah suatu ukuran yang mengacu kepada derajat kesesuaian antara data yang dikumpulkan dan data sebenarnya dalam sumber data. Data yang
valid akan diperoleh apabila instrumen pengumpulan data juga valid. Terdapat 2 validitas instrumen atas dua tipe yaitu validitas internal dan validitas eksternal.
Validitas internal berkenaan dengan derajat keakurasian rancangan penelitian. Rancangan penelitian yang baik termasuk rancangan pengumpulan data akan
dapat mengidentifikasi sumber data yang tepat dan alatinstrumen pengumpulan data yang juga tepat. Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi hasil
penelitian jika dilakukan generalisasi dan diterapkan pada populasi dari mana data penelitian diambil.
Cara yang digunakan untuk menguji validitas instrumen ialah melalui analisis korelasi correlational analysis. Analisis korelasi dilaksanakan dengan
menggunakan rumus Korelasi Product Moment yang dikembangkan oleh Pearson, yaitu sebagai berikut :
14
Ibid. Hal 71-73.
15
Ibid., h. 192-195
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dimana, r = koefisien korelasi antara X dan Y X = skor variabel independen X
Y = skor variabel independen Y
3.8.2. Reliabilitas Data
16
Reliabilitas sebuah alat ukur berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data yang dihasilkan dari proses pengumpulan data dengan
menggunakan instrumen tersebut. Dua ukuran yang umum digunakan untuk mengetahui derajat reliabilitas atau kehandalan instrumen pengumpulan data,
yaitu stabilitas instrumen dan konsistensi internal instrumen. Stabilitas instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukkan derajat
kestabilan instrumen terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan instrumen tersebut. Instrumen yang digunakan dalam pengukuran variabel yang
sama dalam waktu yang berbeda dan memberikan hasil yang sama maka dikatakan stabilitas instrumen tersebut cukup baik. Reliabilitas instrumen
memberikan indikasi homogenitas item dalam pengukuran dalam arti seberapa jauh instrumen tersebut menjadikan item-item yang diukur secara bersama-sama
menjadi sebuah set dan secara independen menjadi bagian yang berarti terhadap keseluruhan.
Pengujian reliabilitas pada umumnya dikenakan untuk pengujian stabilitas instrumen dan konsistensi internal instrumen. Pengujian terhadap kedua
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA