Menentukan Tingkat Kepentingan Customer Importance CI

yang terkategori must be yaitu “ketebalan sarung tangan tebal tapi nyaman digunakan”. Sedangkan atribut yang memiliki nilai rasio perbaikan improvement ratio, bobot perencanaan raw weight dan bobot perencanaan relatif normalized raw weight dengan nilai terbesar terpadat pada atribut yang terkategori attractive yaitu “kriteria lain dari sarung tangan karet tidak mudah sobek dan lebih elastis” Karakteristik teknis yang memiliki derajat kepentingan tertinggi hingga terendah adalah kualitas bahan baku dan bahan kimia disperse, biaya proses produksi, temperatur pada poses pencelupan, ketepatan proses pencampuan, keakuratan pencucian cetakan, ketelitian pencabutan dari cetakan, temperatur pada coagulant oven dan standar spesifikasi produk. Atribut tersebut nantinya akan digunakan sebagai input pada QFD Fase II Ronald G. Day, 1993

5.5. Membangun

Quality Function Deployment QFD Fase II Data-data yang telah didapatkan pada langkah-langkah sebelumnya direkapitulasi dengan menggunakan matriks design deployment. QFD Fase II produk sarung tangan karet dapat dilihat pada Gambar 5.15. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Biaya Proses Produksi Kualitas Bahan Baku dan Bahan Kimia Disperse Temperatur pada proses Pencelupan Dipping Temperatur pada Cougulant Oven Standar Spesifikasi Produk 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 9 9 9 9 9 1 3 3 1 3 9 9 9 9 9 3 3 9 3 1 1 1 3 3 3 Karakteristik Teknis 16 16 22 18 17 3 3 4 4 2 14 14 19 19 10 Tingkat Kesulitan Derajat Kepentingan Perkiraan Biaya Elastisitas Late x Daya Tahan Latex terhadap Perubahan Suhu Vulkanisasi Sul fur Belerang Daya Tahan K eretakan Latex K onsiste nsi Ph Zat K imia Jumlah Kandungan Bubuk Powder Daya Tahan Perlindungan Etik et kemasan ▄ ▄ ▄ ▄ ▄ ▲ 3 3 3 1 1 1 1 1 1 3 2 4 2 2 3 3 3 2 6 5 10 14 = Hubungan positif kuat =4 = Hubungan positif sedang =3 = Hubungan negatif sedang =2 = Hubungan negatif kuat =1 = Hubungan tidak ada =0 ▄ ▲ Part Kritis Keakuratan Pencucian Cetakan 2 3 Ketelitian Pencabutan dari Cetakan Stripping Ketepatan Proses Pencampuan Coumpounding 3 1 3 3 3 3 Sumber: Hasil pengolahan data Gambar 5.15. QFD Fase II Produk Sarung Tangan Karet Gambar 5.15. menunjukkan atribut yang menjadi input untuk pengolahan dengan metode Value Engineering adalah atribut dengan tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraan biaya tertinggi terdapat pada part kritis ”daya tahan keretakan latex” dengan masing-masing nilai 4, 22 dan 19 serta ”vulkanisasi sulfur belerang” dengan masing-masing nilai 4, 18, dan 19. Part kritis daya tahan keretakan latex dan vulkanisasi sulfur belerang merupakan informasi mengenai UNIVERSITAS SUMATERA UTARA masalah yang akan diselesaikan dengan menggunakan metode Value Engineering ini.

5.6. Meningkatkan Nilai Produk dengan Menggunakan Metode

Value Engineering

5.6.1. Tahap Informasi

Tahap ini berisi tentang informasi mengenai data dari rancangan awal produk, dimana melalui data tersebut nantinya akan diperoleh informasi mengenai bahan-bahan penyusun produk mana yang memungkinkan untuk dilaksanakan rekayasa nilai. Pada QFD Fase II sebelumnya sudah diperoleh informasi bahwa bagian yang harus direkayasa adalah pada bagian daya tahan keretakan latex dan vulkanisasi sulfur belerang. Informasi dan data yang dibutuhkan untuk melaksanakan rekayasa pada produk sarung tangan karet meliputi data bahan penyusun produk, harga bahan dan kuantitas bahan. Data diperoleh dari pihak perusahaan.

5.6.2. Tahap Analisis Fungsi

Tahap analisis fungsi menggunakan diagram FAST Function Analysis System Technique. Diagram FAST merupakan diagram yang digunakan untukmenganalisa fungsi dengan menguraikan tiap elemen menjadi komponen pembentuk sesuai fungsinya untuk meneliti bagian mana yang mempunyai fungsi utama dan fungsi sekunder. Diagram Fast Produk Sarung Tangan Karet dapat dilihat pada Gambar 5.16. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

5.6.3. Tahap Kreatif

Tahap kreatif ini menggunakan metode brainstorming dan studi literatur untuk menemukan ide-ide yang digunakan sebagai acuan dalam pemilihan alternatif bahan penyususn produk. Metode brainstorming ini dilakukan dengan beberapa orang pihak perusahaan. Kesimpulan dari metode brainstorming ini adalah sebagai berikut.

5.6.4. Tahap Penentuan Keputusan

Tahap ini bertujuan memilih alternatif terbaik dari keseluruhan alternatif- alternatif yang dihasilkan pada tahap kreatif. Tahap ini mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari alternatif-alternatif yang tersedia untuk menentukan beberapa kriteria penilaian. Analisa kriteria dalam pemberian penilaian pada tahap ini adalah sebagai berikut: 1. Pemberian nilai 1 menunjukan bahwa alternatif tersebut lebih baik dibandingkan dengan alternatif yang lainya 2. Pemberian nilai 0 menunjukan bahwa alternatif tersebut tidak lebih baik dibandingkan dengan alternatif yang lainya 3. Pemberian nilai X menunjukan perbandingan antara alternatif yang sama sehingga tidak mempunyai nilai. Kriteria-kriteria yang digunakan untuk menentukan alternatif terbaik adalah sebagai berikut: 1. Biaya pelaksanaan 2. Kualitas bahan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Perbaikan Rancangan Infant Incubator dengan Mengintegrasikan Metode Kano, Quality Function Deployment dan Value Engineering di RSU Kabanjahe

2 71 91

Studi Penerapan Concurrent Engineering Tools dalam Perbaikan Rancangan Produk dengan menggunakan Metode Quality Function Deployment dan Value Engineering

37 193 53

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perbaikan Rancangan Sarung Tangan Medis Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Axiomatic Design

1 3 47

Perbaikan Rancangan Sarung Tangan Medis Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Axiomatic Design

0 0 15

Perbaikan Rancangan Sarung Tangan Medis Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Axiomatic Design

0 0 1

Perbaikan Rancangan Sarung Tangan Medis Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Axiomatic Design

0 1 4

Perbaikan Rancangan Infant Incubator dengan Mengintegrasikan Metode Kano, Quality Function Deployment dan Value Engineering di RSU Kabanjahe

0 0 24