6. Questionable : Karena kesalahpahaman atau salah tafsir dari jawaban pada survey atau mengisi kuesioner kesalahan . apabila tingkat kepuasan pelanggan
tidak dapat didefinisikan terdapat kontradiksi pada jawaban pelanggan Cara perhitungan model Kano dapat digunakan tabel evaluasi kano seperti
Tabel 3.1
Tabel 3.1 Evaluasi Kano
Sumber: Suef, Mokh. 2013. Quality Initiatives as QFD-Kano Technical Re-sponses: a Conceptual Model. Proceeding of Industrial Engineering and Service Science.
Keterangan : Q = Questionable Diragukan
R = Reverse Kemunduran A = Attrctive Menarik
I = Indefferent Netral O = One dimensional Satu Ukuran
M = Must be Keharusan Keterangan dari kuesioner Kano dapat dilihat pada Tabel 3.2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 3.2 Keterangan Kuisioner Kano No
Atribut FungsionalDisfungsional Skor
Kesesuaian dengan fasilitas 1. Suka
2. Mengharapkan 3. Netral
4. Toleransi 5. Tidak suka
Ketidaksesuaian biaya dengan fasilitas 1. Suka
2. Mengharapkan 3. Netral
4. Toleransi 5. Tidak suka
Sumber: Sumber: Suef, Mokh. 2013. Quality Initiatives as QFD-Kano Technical Re-sponses: a Conceptual Model. Proceeding of Industrial Engineering and Service Science.
9
9
Suef, Mokh. 2013. Quality Initiatives as QFD-Kano Technical Re-sponses: a Conceptual Model. Proceeding of Industrial Engineering and Service Science. Hal : 2
Menurut kategori Kano, tim pengembangan produk harus memahami karakteristik teknis respon mereka. Mereka harus memeriksa karakteristik respon
teknis dengan meminta mereka untuk pelanggan mereka dalam bentuk survei pelanggan menggunakan kuesioner Kano . Kuesioner Kano terdiri dari dua
pertanyaan kali lipat, pertanyaan fungsional dan pertanyaan disfungsional. Pertanyaan Fungsional meminta sikap pelanggan jika respon teknis yang
berfungsi dengan baik. Jika tidak, pertanyaan disfungsi nasional adalah pertanyaan yang menanyakan persepsi pelanggan jika respon teknis tidak bekerja
atau tidak ada. Kategori respon teknis dapat ditentukan dengan mempertimbangkan kombinasi jawaban pelanggan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Langkah selanjutnya adalah menghitung kontribusi respon teknis pada kepuasan pelanggan dengan menggunakan rumus berikut:
Pemilihan respon teknis harus mempertimbangkan beberapa faktor selain koefisien di atas , seperti biaya , waktu , dan tujuan perusahaan . Pemilihan respon
teknis melibatkan model matematika untuk mengoptimalkan hasil yang diharapkan . Respon teknis yang dipilih akan menjadi persyaratan desain produk .
3.5. QFD
Quality Function Deployment
10
Quality Function Deployment QFD didefinisikan sebagai suatu proses atau mekanisme terstruktur untuk menentukan kebutuhan pelanggan dan
menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan itu kedalam kebutuhan teknis yang relevan, dimana masing-masing area fungsional dan level organisasi dapat berfungsi dan
bertindak. Mencangkup juga pengendalian yang tepat dari proses operasional menuju sasaran. Alat utama dari QFD adalah matriks, diman hasil-hasilnya
dicapai melalui penggunaan tim antar departemen atau fungsional dengan mengumpulkan, menginterpretasikan, mendokumentasikan, dan memprioritaskan
kebutuhan-kebutuhan pelanggan.
10
Lou Cohen. Quality Function Deployment : How to Make QFd Work for You. USA : Addison- Wesley Publishing Company.1995. Hal :11
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Quality function deployment dapat digunakan untuk menerjemahkan kebutuhan pelanggan kedalam spesifikasi tekhnikal tertentu. Teknik QFD
membantu dalam mendefinisikan unit pengukuran dan memberikan suatu kerangka kerja untuk mengevaluasi trade-offs di antara berbagai kombinasi dari
features desain. Inti dari QFD adalah suatu matriks besar yang menghubungkan apa
keinginan pelanggan what’s dan bagaimana suatu produk akan di desain dan diproduksi agar memenuhi keinginan pelanggan itu how’s.
Aktivitas QFD adalah sebagai berikut: 1. Penjabaran kebutuhan pelanggan akan kualitas.
2. Penjabaran karakteristik kualitas yang dapat diukur. 3. Penentuan hubungan antara kebutuhan kualitas dan karakteristik.
4. Penetapan target berdasarkan nilai tertentu terhadap masing-masing karakteristik kualitas.
5. Penyatuan karakteristik kualitas ke dalam produk. 6. Perancangan, produksi dan pengendalian kualitas produk.
Quality Function Deployment synonym : house of quality, apabila dilaksanakan secara tepat akan memberikan hasil-hasil berikut : Lou Cohen,
1995, p23-35 1. Meningkatkan aktivitas komunikasi di antara departemen-departemen.
2. Kebutuhan pelanggan dibawa melalui proses langsung ke operasional. Proses QFD dibuat dalam sebuah matriks rumah mutu yang disebut
dengan nama Matriks House of Quality. Matriks ini menjelaskan apa yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
menjadi kebutuhan dan harapan pelanggan dan bagaimana memenuhinya. Bentuk matriks house of quality itu dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Sumber : Lou Cohen.1995
Gambar 3.2. Desain House of Quality HOQ
3.6. Value Engineering
11
Value Engineering merupakan suatu metode yang dilakukan untuk mengurangi biaya produksi dengan memperhitungkan nilai dari komponen,
peralatan, dan prosedur. Lima langkah yang dilakukan dalam penerapan Value Engineering yaitu:
1. Pengumpulan informasi Informasi yang dikumpulkan akan menentukan fungsi dari rancangan awal
dan usulan dan akan mempengaruhi nilai manfaat yang diberikan. Informasi dan data yang dibutuhkan meliputi data fisik, metode yang dibutuhkan
11
Miles, Lawrence D. Techniques of Value Analysis and Engineering 2nd Edition Edisi Kedua;United States of Amerika: McGraw Hill, 1972, h. 54-59.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
bagaimana pengoperasian, pembangunan, penginstalasian, perawatan, dll, data kinerja data actual, yang diinginkan, perawatan, keamanan, utilitas, dll,
sumber yang potensial, data biaya dan data kuantitas volume. Langkah terakhir dari pengumpulan informasi yang dibutuhkan adalah menentukan
fungsi dari setiap manfaat yang diberikan. Biaya dari fungsi berhubungan dengan metode atau desain. Pendekatan fungsi-biaya-manfaat akan
menampilkan biaya dari fungsi yang akan mengidentifikasi fungsi dengan biaya yang tinggi dan memberikan fungsi yang rendah.
2. Tahap Analisis Tahap analisis sering disebut dengan fase analisis dan investigasi.
a. Memilih alternative yang layak Alternatif yang dikembangkan dalam fase spekulasi merupakan masukan
untuk menganalisis kelayakan. b. Mengembangkan criteria peringkat yang spesifik dari proyek
Kriteria yang diaplikasikan pada sebagian besar proyek adalah dalam hal performansi fungsi, biaya yang rendah, biaya perawatan, dampak lingkungan,
kehandalan, biaya pengoperasian yang rendah, biaya, perakitan yang sederhana.
c. Mengevaluasi alternatif yang bertentangan dengan criteria Evaluasi dari setiap alternatif yang bertentangan dan memberikan pembobotan
dari setiap criteria. Pembobotan dimulai dari 1 buruk hingga 5 sangat baik. d. Membandingkan keuntungan dan kerugian
Alternatif yang bertentangan dengan kriteria diberi peringkat dan bobot lalu
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA