5.6.3. Tahap Kreatif
Tahap kreatif ini menggunakan metode brainstorming dan studi literatur untuk menemukan ide-ide yang digunakan sebagai acuan dalam pemilihan
alternatif bahan penyususn produk. Metode brainstorming ini dilakukan dengan beberapa orang pihak perusahaan. Kesimpulan dari metode brainstorming ini
adalah sebagai berikut.
5.6.4. Tahap Penentuan Keputusan
Tahap ini bertujuan memilih alternatif terbaik dari keseluruhan alternatif- alternatif yang dihasilkan pada tahap kreatif. Tahap ini mempertimbangkan
keuntungan dan kerugian dari alternatif-alternatif yang tersedia untuk menentukan beberapa kriteria penilaian. Analisa kriteria dalam pemberian penilaian pada tahap
ini adalah sebagai berikut: 1. Pemberian nilai 1 menunjukan bahwa alternatif tersebut lebih baik
dibandingkan dengan alternatif yang lainya 2. Pemberian nilai 0 menunjukan bahwa alternatif tersebut tidak lebih baik
dibandingkan dengan alternatif yang lainya 3. Pemberian nilai X menunjukan perbandingan antara alternatif yang sama
sehingga tidak mempunyai nilai. Kriteria-kriteria yang digunakan untuk menentukan alternatif terbaik
adalah sebagai berikut: 1. Biaya pelaksanaan
2. Kualitas bahan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Kemudahan proses pengolahan 4. Daya tahan bahan
5. Waktu penyelesaian Pembobotan ditentukan dengan pemberian rangking pada setiap keriteria.
Contoh perhitungan pembobotan untuk kriterian penghematan biaya adalah sebagai berikut:
Bobot rangking kriteria penghematan biaya = =
333 ,
33 100
15 5
= ×
Penganalisaan untuk semua kriteria ditentukan dengan memunculkan prefrensi sebagai acuan penting dan kurang penting masing-masing alternatif.
Penganalisaan untuk setiap alternatif dapat dilihat pada Tabel 5.72
Tabel 5.72. Penganalisaan untuk Setiap Alternatif
Jenis Material Alternatif
Kriteria Total
Keterangan I
II III
IV V
Bobot Peringkat 33.3333 26.6667
20 13.3333 6.6667
Latex Chloropene
0.66667 0.66667 0.33333 0.33333 0.66667 Indeks
Bobot Kriteria
22.2222 17.7778 6.66667 4.44443 4.44447 55.5556
Bobot Polyurethana
0.33333 0.33333 0.33333
Indeks
Bobot Kriteria
11.1111 8.8889 2.22223
22.2222 Bobot
Fluor 0.66667 0.66667
Indeks
Bobot Kriteria
13.3333 8.88887 22.2222
Bobot
Sulfur Belerang
Butil Akrilat nBa 0.66667 0.66667
0.66667 0.33333 Indeks
Bobot Kriteria
22.2222 17.7778 8.88887 2.22223
51.1111 Bobot
t-Butyl Hydroperoxide
0.66667 Indeks
Bobot Kriteria
13.3333 13.3333
Bobot 2-Ethyl Hexyl
Acrylate 0.33333 0.33333 0.33333 0.33333 0.66667
Indeks
Bobot Kriteria
11.1111 8.8889 6.66667 4.44443 4.44447 35.5556
Bobot
Sumber: Hasil pengolahan data
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil analisa matriks adalah alternatif terpilih untuk jenis material karet jenis Latex adalah alternatif A yaitu
karet sintetik jenis Chloroprene karena memiliki nilai total bobot terbesar. Sedangkan untuk alternatif jenis bahan Sulfur Belerang alternatif terpilih adalah
alternatif A yaitu jenis Butil Akrilat nBa bahan karena memiliki total nilai bobot terbesar.
5.6.5. Tahap Pengembangan
Tahapan selanjutnya dan merupakan tahap terakhir dalam value engineering adalah tahap pengembangan. Rekomendasi diberikan pada tahap ini
sebagai hasil penetapan keputusan untuk dijadikan sebagai alat bantu dalam mengambil langkah-langkah penghematan biaya untuk menghasilkan produk
sarung tangan karet. Rekomendasi penggunaan material untuk produk sarung tangan karet adalah sebagai berikut.
1. Rencana Awal Proses produksi produk sarung tangan karet menggunakan jenis karet latex
sebagai bahan baku dan bahan sulfur belerang sebagai bahan pengikat polimer pada vulkanisasi. Harga penggunaan jenis karet latex adalah sebesar
Rp. 13.500kg sedangkan harga bahan sulfur belerang adalah sebesar Rp 4.950kg
2. Usulan Hasil yang didapatkan dari tahap penentuan adalah bahwa jenis karet latex
disubtitusi pemakaianya dengan menggunakan jenis karet sintetik chloroprene.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA