3. Pengaruh Positif Persepsi Dukungan Organisasi terhadap Need for
Achievement
Hipotesis kedua yaitu terdapat pengaruh positif antara persepsi dukungan organisasi terhadap need for achievement. Ada beberapa alasan yang dapat
menjelaskan hubungan antara budaya organisasi dan persepsi dukungan organisasi terhadap need for achievement. Menurut teori norma timbal balik, motivasi
karyawan untuk menunjukkan prestasinya dipengaruhi oleh persepsi karyawan terhadap seberapa besar organisasi mendukung mereka Eisenberger, Huntington,
Hutchinson, Sowa, 1986. Karyawan yang memiliki persepsi positif terhadap dukungan organisasi menunjukkan sikap yang positif dan sikap kerja yang baik
Eisenberger, Fasolo, Davis-LaMastro, 1990; Eisenberger, Cummings, Armeli, Lynch, 1997; Byrne dan Hochwarter, 2007. Selain itu
Pendapat lainnya mengatakan jika karyawan merasakan dan percaya bahwa organisasi mempertimbangkan mereka sebagai aset yang berharga dan
menerima dukungan yang diperlukan dari organisasi, akan menciptakan motivasi karyawan untuk memperbaiki kinerja didalam organisasi. Oleh karena itu faktor
dukungan organisasi dapat menjadi penentu bagi kesuksesan organisasi jika organisasi dapat memenuhi kebutuhan karyawan untuk dapat mencapai prestasi
yang mereka inginkan. Kebijakan manajemen perusahaan untuk memberikan hadiah bagi karyawan yang prestasi, seperti memberikan penghargaan bagi kinerja
yang baik akan meningkatkan produktifitas didalam oragnisasi Shore and Shore, 1995.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi
seseorang adalah
mendapatkan apresisasi secara penuh, perasaan memiliki sesuatu, keamanan kerja,
Universitas Sumatera Utara
upah yang layak, adanya promosi dan karir dalam organisasi, kondisi kerja yang baik dan loyalitas dari organisasi. Beberapa usaha yang dilakukan oleh organisasi
kepolisian utuk menciptakan kondisi tersebut adalah peningkatan kerjasama operasional Kepolisian dan pelatihan dengan instansi lain guna mengatasi
kejahatan yang bersifat internasional dan kontinjensi serta peningkatan kemampuan personel. Memberdayakan dan meningkatkan kemampuan SDM
Polri seluruh fungsi dalam rangka mendukung pencapaian sasaran prioritas Polri agar terwujud keamanan di segala aspek Markas Besar Kepolisian RI, 2010.
Selain itu adanya Peraturan Kapolri yang mengatakan bahwa dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kinerja pegawai negeri pada
Kepolisian Negara Republik Indonesia yang berbasis kompetensi, maka perlu diberikan penilaian berdasarkan standar kinerja secara objektif, transparan, dan
akuntabel guna mendorong prestasi, produktivitas, dedikasi, dan loyalitas kerja. Adapun peraturan ini kemudian menjadi dasar bagi seluruh institusi kepolisian
mulai dari tingkat Mabes Polri sampai dengan Polsek dalam melakukan penilaian kinerja personelnya. Oleh karena itu kebijakan organisasi kepolisan akan
mendukung setiap personil kepoliisian untuk meraih prestasi kerja yang tinggi lagi, yaitu melalui pelatihan yang diperlukan, dan sistem penilaian kerja yang
dapat dicapai oleh setiap personil kepolisian termasuk para polisi wanita Setyowady, 2013. Sama halnya yang dirasakan oleh para polisi wanita di polda
Sumatera Utara, dengan adanya penilaian kerja yang objeketif dan terbuka tersebut maka para polisi wanita merasa percaya diri untuk mencapai prestasi
yang lebih baik lagi dan dapat bersaing dengan polisi pria.
Universitas Sumatera Utara
4. Hipotesis Minor