D. Pembahasan 1. Pengaruh Budaya Organisasi dan Persepsi Dukungan Organsasi terhadap
Need for Achievement
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi dan persepsi dukungan organisasi berhubungan searah dengan need for achievemen. Hal
tersebut menjawab hipotesis petama berarti individu yang memiliki pemahaman budaya organisasi dan persepsi posirif terhadap dukungan organisasi akan
memiliki need for achievement yang tinggi. Menurut Robbin 2002 dan Eisenberger 2001 budaya organisasi dan persepsi dukungan organisasi
merupakan variabel yang berpengaruh terhadap need for achievement. Ada beberapa alasan yang dapat menjelaskan hubungan antara budaya organisasi dan
persepsi dukungan organisasi terhadap need for achievement. Budaya organisasi yang kuat dapat memberikan manfaat yang maksimal apabila perusahaan berhasil
menanamkan nilai-nilai atau kebiasaan yang sama pada setiap karyawan sehingga tercipta lingkungan sehat untuk mendukung need for achievement Kotter
Hasket, 1997. Sedangkan organisasi yang menilai dengan baik kebutuhan karyawan, seperti memberikan perlakuan yang baik, akan sangat mendukung
meningkatnya persepsi positif yang dirasakan karyawan terhadap organisasi. Kesempatan yang baik untuk promosi dan pengembangan karir akan memberikan
kontribusi untuk meningkatkan persepsi dukungan organisasi bagi karyawan dengan need for achievement yang tinggi Eisenberge dkk, 1997.
2. Pengaruh Positif Budaya Organisasi terhadap Need for Achievement
Budaya organisasi menjadi faktor yang paling penting dalam organisasi karena dapat mempengaruhi perilaku, nilai dan keinginan untuk berpretasi
Universitas Sumatera Utara
karyawan. Hal ini terjadi karena budaya organisasi dapat diartikan sebagai bagian dari sistem utama didalam organisasi yang mengatur kepercayaan, norma, ideolagi
dan ritual dalam organisasi, yang kemudian dapat membentuk keinginan beprestasi bagi karyawan dan menjadi sumber yang penting bagi kinerja
organisasi yang efektif dan efesien Sudarsanam, 2010; Zakari, Ansah, 2013. Budaya organisasi juga dapat menciptakan adanya rasa tanggung jawab dan
loyalitas yang membuat karyawan akan memberikan usaha yang besar dan mencapai prestasi yang tinggi Leskaj dkk, 2013. Selain itu budaya organisasi
yang kuat dapat memberikan manfaat yang maksimal apabila perusahaan berhasil menanamkan nilai-nilai atau kebiasaan yang sama pada setiap karyawan sehingga
tercipta lingkungan sehat untuk mendukung need for achievement Kotter Hasket, 1997. Karyawan menginternalisasi dan memahami budaya perusahaan
melalui kegiatan, ritual, cerita, lambang, bahasa, sturktur organisasi yang ada dan berlaku dalam organisasi. Karyawan yang inginternalisasi dan memahami budaya
perusahaan akan mampu melakukan perilaku seperti yang diharapkan perusahaan dan memiliki need for achievement yang tinggi dalam melakukan aktivitas
kerjanya Robbison, 2002. Budaya yang ada didalam organisasi akan menciptakan energi dan suasana
yang menciptakan kesempatan bagi karyawan untuk dapat merasakan pengalaman dan meningkatkan kemampuan mereka untuk dapat berkembang lebih baik lagi,
sehingga dapat meningkatkan motivasi untuk dapat berpestasi Roos Eeden, 2008. Selain itu menurut McCelland dalam Bubulj, Arsennijevic, Semic, 2011,
menjalaskan bahwa need for achievement dapat dipengaruhi dan dikembangkan
Universitas Sumatera Utara
sepanjang rentang kehidupan. Salah satu fakor yang dapat mempengaruhi need for achievement menurut McCelland adalah budaya organisasi dimana individu
tersebut bekerja, yaitu salah satunya adalah melalui nilai yang diciptakan dan dihargai didalam budaya organisasi. Nilai ini akan secara langsung mempengaruhi
cara seorang karyawan dalam bekerja yang kemudian dapat membantunya dalam meningkatakn motivasi dalam berprestasi. Dari penjelasan diatas dapat dilihat
bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh terhadap need for achievement pada polisi wanita di polda sumatera utara. Hal ini menunjukkan bahwa polda
sumatera utara memiliki budaya dengan nilai-nilai, kepercayaan, idologi, ritual, energi dan suasana yang dapat membangun tanggung jawab dan loyalitas
sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan kinerja yang kemudian dapat meningkatkan need for achievement bagi polisi wanita di polda Sumatera Utara.
Polisi dalam menjalankan tugasnya sebagai penegak hukum, bukan hanya harus tunduk pada hukum yang berlaku, mereka dibekali dengan etika kepolisian. Etika
kepolisian adalah norma tentang perilaku polisi untuk dijadikan pedoman dalam mewujudkan pelaksanaan tugas yang baik bagi penegak hukum, ketertiban umum
dan keamanan masyarakat Raharjo Angkasa, 2011. Dalam menjalankan tugas setiap personil polri harus berpegang pada Tri
Brata dan Catur Prasetya yang merupakan pedoman dan budaya bagi setiap personil polri. Berbakti kepada nusa dan bangsa dengan penuh ketakwaan
terhadap Tuhan yang Maha Esa, Menjunjung tinggi kebenaran, keadilan dan kemanusiaan dalam menegakkan hukum negara kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945, Senantiasa
Universitas Sumatera Utara
melindungi, mengayomi Dan melayani masyarakat dengan keikhlasan untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban. Dengan budaya organisasi seperti yang
tercantum dalam tribrata dan catur prasetya didalam organisasi kepolisian dapat mendorong terwujudnya kinerja polri yang optimal.
Dengan adanya budaya organisasi tersebut diharapkan menghasilkan aspek atau tata laku kepolisian baik perorangan maupun satu organisasi dalam transaksi
pelaksanaan tugas pokok dan operasional kepolisian di lapangan. Budaya organisasi yang kondusif menandakan bahwa suasana kerja yang tercipta menjadi
harmonis baik berkaitan dengan sesama personil polisi maupun dengan pimpinan. Adanya suasana kerja yang harmonis secara langsung dapat menumbuhkan
kepercayaan pada diri para polisi wanita untuk memberikan hasil kerja yang optimal. Selain itu juga adanya budaya organisasi yang kondusif dapat
mengakibatkan polisi wanita merasa nyaman dalam menjalankan tugas sehari- hari sehingga dapat memicu adanya motivasi para personil polisi Pratiwi, 2012.
Hal sama juga terjadi pada polisi wanita dipolda Sumatera Utara, budaya organisasi memperikan pengaruh yang pada kinerja para polisi wanita terutama
pada motivasi beprestasi. Nilai-nilai yang ada di organisasi kepolisian terutama dipolda sumatera utara dapat membangun sikap profesional para polisi wanita
yang dapat memicu kinerja yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan keinginan para polisi wanita untuk mencapai prestasi yang tinggi lagi.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengaruh Positif Persepsi Dukungan Organisasi terhadap Need for