Identifikasi Variabel Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Uji Validitas

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini akan menguraikan tentang hal-hal yang berhubungan dengan metode penelitian. Metode penelitian ini meliputi identifikasi dan definisi operasional variabel penelitian, subjek penelitian yang mencakup populasi dan sampel penelitian, metode penelitian data yang mencakup alat ukur penelitian, uji validitas, uji reliabilitas, uji coba alat ukur, prosedur penelitian dan metode analisa data.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel tergantung dependent variabel dan variabel bebas independen variabel . Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah need for achievement. Sedangkan variabel bebasnya adalah budaya organisasi dan persepsi dukungan organisasi.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1.

Need For Achievement Need for achievement merupakan suatu dorongan untuk mencapai suatu keberhasilan dengan tantangan yang sulit, memiliki sasaran yang tepat, memilih keputusan yang beresiko dan mempertimbangkan standar keahlian dan kemahiran yang harus dicapai. Need for achievement diukur dengan menggunakan skala need for achievement. Skala ini disusun berdasarkan karakteristik individu yang memiliki need for achievement yang tinggi menurut David McCelland 1987 Universitas Sumatera Utara yaitu sebagai berikut: Inovatif, Membutuhkan feedback, Memiliki Tanggung Jawab Personal terhadap Kinerja, Persistence, Menyukai Tugas yang Sulit dan Menantang Need for achievement di ukur dengan menggunakan skala Need for Achievement yang disusun berdasarkan karakteristik orang yang memiliki need for achievemnt yang tinggi menurut McCelland 1987. Skor need for achievement diperoleh dari total skor seluruh aspek dari skala need for achievement. Apabila semakin tinggi skor total yang diperoleh, maka semakin tinggi juga need for achievement individu. Sebaliknya, apabila semakin rendah skor total yang diperoleh, maka semakin rendah juga tingkat need for achievement individu.

2. Budaya Organisasi

Budaya organisasi merupakan kepercayaan, nilai, norma, kebiasaan, yang dibentuk dan dikendalikan oleh anggota organisasi yang dapat menggerakkan orang-orang yang didalam organisasi beraktifitas dalam bekerja. Budaya organisasi diukur dengan menggunakan skala budaya organisasi. Skala ini disusun berdasarkan aspek-aspek budaya organisasi menurut Denison 1990 yang diuraikan sebagai berikut: Involvement, Consistency, Adaptability, Mission. Budaya organisasi di ukur dengan skala budaya organisasi yang disusun berdasarkan dimensi budaya organisai Denison 1990. Skala budaya organisasi diperoleh dari total skor aspek dari skala budaya organisasi dan kemudian dilihat aspek mana yang paling tinggi yang mempengaruhi need for achievement. Apabila semakin tinggi skor total yang diperoleh, maka semakin tinggi juga tingkat pemahaman mengenai budaya organisasi. Sebaliknya apabila semakin Universitas Sumatera Utara rendah skor total yang diperoleh, maka semakin rendah juga tingkat pemahaman mengenai budaya organisasi.

3. Persepsi Dukungan Organsasi

Persepsi dukungan organisasi merupakan keyakinan karyawan terhadap organisasi mengenai sejauh mana organisasi menghargai kontribusi dan memperdulikan kesejahteraan mereka. Skala ini disusun berdasarkan aspek persepsi dukungan organisasi menurut Rhoades Eisenberger 2002 yang diuraikan sebagai berikut Fairness, Supervisor Support: Organizational Reward Job Condition Skor persepsi dukungan organisasi diperoleh dari total skor seluruh aspek dari skala persepsi dukungan organisasi. Apabila semakin tinggi skor total yang diperoleh, maka persepsi dukungan organisasi adalah positif. Sebaliknya, apabila semakin rendah skor total yang diperoleh, maka persepsi dukungan organisasi adalah negatif.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Masalah populasi dan sampel yang dipakai dalam penelitian merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan Erlina, 2011. Populasi dalam penelitian ini adalah polisi wanita di polda Sumatera Utara. Dalam penelitian ini, peneliti menjakau semua populasi dari penelitian. Universitas Sumatera Utara

D. Metode Pengambilan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala. Dalam suatu penelitian, metode pengumpulan data adalah cara untuk memperoleh data. Skala merupakan suatu prosedur data dan alat ukur aspek efektif yang merupakan konstuk atau konsep psikologi untuk menggambarkan aspek kepribadian Azwar, 2009. Menurut Azwar 2009 karakteristik dari skala psikologis yaitu : a. Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak di ukur melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan. b. Dikarenakan atribut psikologis diungkap secara tidak langsung lewat indikator-indikator perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem, maka skala psikologi selalu banyak berisi aitem- aitem c. Respon subjek tidak diklasifikasi sebagai jawaban benar atau salah. Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh- sungguh. Skala memiliki ciri pengukuran terhadap performansi tipikal yaitu performansi yang menjadi karakter tipikal seseorang dan cenderung dimunculkan secara sadar dan tidak sadar dalam bentuk respon terhadap situasi tertentu yang sedang dihadapi Cronbach dalam Azwar, 2009. Penskalaan yang digunakan dalam skala ini adalah model Linker. Penskalan model Linkert merupakan metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya Gable, 1986; Azwar, 2009. Penelitian ini menggunakan Universitas Sumatera Utara tiga skala psikologis, yaitu skala need for achievement, skala budaya organisasi dan skala persepsi dukungan organisasi.

1. Skala Need for Achievement

Skala need for achievement disusun berdasarkan karakteristi need for achievement menurut McCelland 1987 yang terdiri dari 5 karakteristik yaitu Inovatif, membutuhkan feedback, memiliki tanggung jawab personal terhadap kinerja, bertahan, menyukai tugas yang sulit dan menantang. Distribusi aitem untuk skala need for achievement akan diuraikan dalam tabel 1 berikut: Tabel 1. Distribusi Aitem Skala Need For Achievement No Dimensi Favorable Unfavorable Total 1 Inovatif 5,12,22,29 1,10,31,37 8 2 Membutuhkan Feedback 3,14,27,32 4,13,20,24 8 3 Memiliki tanggung jawab personal terhadap kinerja 6,18,23,26 7,15,25,33 8 4 Bertahan 8,16,30,35 9,17,34,38 8 5 Menyukai tugas yang sulit dan menantang 2,19,28,39 11,21,36,40 8 Total 40 Berdasarkan tabel 3.1 diatas, jumlah aitem dalam skala need for achievement adalah 40 aitem yang terdiri dari 20 aitem favorable dan 20 aitem unfavorable. Model skala yang digunakan adalah model skala likert dengan lima pilihan jawaban. Pilihan jawaban ini terdiri dari Sangat Setuju SS, Setuju S, Netral N, Tidak setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS. Penilaian untuk aitem favorable adalah skor 1 untuk pilihan Sangat Tidak Setuju STS, skor 2 untuk pilihan Tidak Setuju TS, Skor 3 untuk pilihan Netral N, Skor 4 untuk pilihan Setuju S, skor 5 untuk pilihan Sangat Setuju SS. Sedangkan untuk Universitas Sumatera Utara aitem unfavorable skor 1 untuk pilihan Sangat Setuju SS, Skor 2 untuk pilihan Setuju S, skor 3 untuk pilihan Netral N, Skor 4 untuk pilihan Tidak Setuju TS, Skor 5 untuk pilihan Sangat Tidak Setuju STS. Skor skala ini menunjukkan semakin tinggi skor jawaban maka semakin tinggi need for achievement seseorang. Sebaliknya apabila semakin rendah skor jawaban semakin rendah need for achievemet.

2. Skala Budaya Organisasi

Skala budaya organisasi disusun berdasarkan dimensi budaya organisasi menurut Denison 1990 yang terdiri dari 4 dimensi yaitu Involment, consistensy, adaptability, mission. Distribusi aitem untuk skala budaya organiasasi akan diuraikan dalam tabel 2 berikut: Tabel 2. Distribusi Aitem Skala Budaya Organisasi No Dimensi Favorable Unfavorable Total 1 Involvement 3,11,21,25 2,9,16,29 8 2 Consistency 6,10,17,28 5,14,19,24 8 3 Adaptability 1,12,23,31 8,13,20,30 8 4 Mission 7,15,18,26 4,22,27,32 8 Total 32 Berdasarkan tabel 3.2 diatas, jumlah aitem dalam skala budaya adalah 32 aitem yang terdiri dari 16 aitem favorable dan 16 aitem unfavarable. Model skala yang digunakan adalah model skala likert dengan lima pilihan jawaban. Pilihan jawaban ini terdiri dari sangat setuju SS, Setuju S, Netral N, Tidak setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS. Penilaian untuk aitem favorable adalah skor 1 untuk pilihan Sanagat Tidak Setuju STS, skor 2 untuk pilihan Tidak Setuju TS, Skor 3 untuk pilihan Netral N, Skor 4 untuk pilihan Setuju S, skor 5 Universitas Sumatera Utara untuk pilihan Sangat Setuju SS. Sedangkan untuk aitem unfavorable skor 1 untuk pilihan Sangat Setuju SS, Skor 2 untuk pilihan Setuju S, skor 3 untuk pilihan Netral N, Skor 4 untuk pilihan Tidak Setuju TS, Skor 5 untuk pilihan Sangat Tidak Setuju STS. Skor skala ini menunjukkan semakin tinggi skor jawaban maka semakin tinggi pemahaman mengenai budaya organisasi. Sebaliknya apabila semakin rendah skor jawaban semakin rendah pemahaman mengenai budaya organisasi.

3. Skala Persepsi Dukungan Organisasi

Skala persepsi dukungan organisasi disusun berdasarkan dimensi persepsi dukungan organisasi menurut Rhoades Eisenberger 2002 yang terdiri dari 3 dimensi yaitu fairness, supervisor support, organizational reward and job condition. Distribusi aitem untuk skala persepsi dukungan organisasi diuraikan dalam tabel 3 berikut: Tabel 3. Distribusi Aitem Persepsi Dukungan Organisasi No Dimensi Favorable Unfavorable Total 1 Fairnees 2,7,14,24 4,10,13,18 8 2 Supervisor Support 5,12,15,17 3,8,16,20 8 3 Organizational Support 1,9,19,22 6,11,21,23 8 Total 24 Berdasarkan tabel 3.3 diatas, jumlah aitem dalam skala persepsi dukungan organisasi adalah 24 aitem yang terdiri dari 12 aitem favorable dan 12 aitem unfavarable. Model skala yang digunakan adalah model skala likert dengan lima pilihan jawaban. Pilihan jawaban ini terdiri dari sangat setuju SS, Setuju S, Netral N, Tidak setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS. Penilaian untuk aitem favorable adalah skor 1 untuk pilihan Sanagat Tidak Setuju STS, skor 2 Universitas Sumatera Utara untuk pilihan Tidak Setuju TS, Skor 3 untuk pilihan Netral N, Skor 4 untuk pilihan Setuju S, skor 5 untuk pilihan Sangat Setuju SS. Sedangkan untuk aitem unfavorable skor 1 untuk pilihan Sangat Setuju SS, Skor 2 untuk pilihan Setuju S, skor 3 untuk pilihan Netral N, Skor 4 untuk pilihan Tidak Setuju TS, Skor 5 untuk pilihan Sangat Tidak Setuju STS. Skor skala ini menunjukkan semakin tinggi skor jawaban maka persepsi dukungan organisasi adalah positif. Sebaliknya apabila semakin rendah skor jawaban berarti persepsi dukungan organisasi adalah negatif.

E. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Azwar. 2009. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukurnya yang sesuai dengan maksud dilakukan pengukuran tersebut. valid atau tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat. Dalam mengkaji validitas alat ukur dalam penelitian ini, peneliti melihat alat ukur berdasarkan validitas konstrak yaitu analisis faktor. Menurut Hadi 2000, penilaian dengan validitas kontrak melihat apakah aitem yang dimaksud untuk mengukur faktor-faktor yang dimaksud. Uji analisis faktor dimulai dengan melihat nilai Kaiser_mayer_olkin KMO yaitu mengukur apakah sampel sudah cukup memadai. Menurut Field 2009, statistik KMO memiliki variasi nilai Universitas Sumatera Utara antara 0 hingga 1. Nilai O mengindikasikan jumlah korelasi parsial yang relatif besar untuk jumlah korelasi dan pola kolerasi yang menyebar. Sementara itu, nilai yang mendekati 1 mengindikasikan adanya pola korelasi yang relatif kompak sehingga analisis faktor menghasilkan reliable. Nilai KMO 0,5 merupakan nilai acuan bahwa sampel sudah cukup memadai Kaiser, 1974; Field, 2009. Kriteria untuk nilai KMO yaitu sebagai berikut Hutchenson Sofroniou, 1999; Field, 2009: 1. Nilai KMO antara 0,5- 0,7 berarti cukup baik 2. Nilai KMO antara 0,7-0,8 berarti baik 3. Nilai KMO antara 0.8-0.9 berarti memuaskan 4. Nilai KMO diatas 0.9 berarti sngat memuaskan Setelah itu, nilai yang dilihat adalah nilai Measure of Sampling Adequency MSA dengan cara membandingkan nilai koefisien yang diamati dengan nilai koefisien korelasi parsialnya. Menurut Santoso 2002 nilai MSA berkisar antara 0 hingga 1 dengan kriteria 1 dengan kriteria yang digunakan untuk interpretasi sebagai berikut: 1. Nilai MSA= I berarti variabel tersebut dapat diprediksi tampa kesalahan oleh variabel yang lainnya 2. Nilai MSA 0.5 berarti variabel tersebut masih dapat diprediksi dan dianalisis lebih lanjut 3. Nilai MSA 0.5 atau mendekati 0 berarti variabel tersebut tidak dapat dianalisis lebih lanjut atau dikeluarjan dari variabel lainnya Universitas Sumatera Utara Validitas yang kemudian dilihat adalah validitas konstrak yang dilihat berdasarkan nilai bobot faktor loading faktor yang menunjukkan besarnya korelasi antara variabel awal dengan faktor yang terbentuk. Korelasi validitas yang baik memiliki nilai laoding faktor lebih besar dari 0.5 Santoso, 2000. Dalam seleksi aitem skala psikologis yang mengukur atribut afektif, parameter yang paling penting adalah daya beda atau daya diskriminasi aitem. Daya diskriminasi aitem adalah sejauhmana aitem mampu memedakan antara individu dan kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribur yang diukur Azwar, 2009. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi item total melalui formula koefisein korelasi pearson product moment Azwar, 2009. Menurut Azwar 2009, apabila aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi sama dengan atau lebih besar dari pada 0,30 jumlahnya melebihi jumlah aitem yang direncanakan untuk dijadikan skala, maka dapat memilih aitem-aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi aitem tertinggi. Sebaliknya apabila jumlah aitem lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang dinginkan, maka dapat dipertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 misalnya, sehingga jumlah aitem yang diinginkan tercapai. Penghitungan daya diskriminais aitem dalam uji coba ini menggunkan indeks daya diskriminasi aitem sama dengan atau lebih besar daripada 0.30 dan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS version 20.00 for windows. Universitas Sumatera Utara

F. Uji Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Motivasi Mahasiswa Sarjana Keperawatan Kelas Reguler Menjalani Pendidikan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

4 95 107

Budaya Organisasi Yang Diterapkan Oleh PT. Pupuk Iskandar Muda Kantor Pemasaran Wilayah Sumatera Utara

21 464 61

Pengaruh Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Menjalankan Pengobatan pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Indrapura Kabupaten Batubara

7 56 139

Pengaruh Budaya Organisasi dan Persepsi Dukungan Organisasi terhadap Komitmen Karyawan pada Organisasi

1 64 120

Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak, Ukuran Organisasi, Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi, Struktur Organisasi dan Kematangan Organisasi terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT CIMB NIAGA Tbk Wilayah Medan Sumatera Utara

13 47 106

Pengaruh Budaya Organisasi dan Persespsi Dukungan Organisasi terhadap Need for Achievement pada Polisi Wanita di Polda Sumatera Utara

0 0 9

BAB II LANDASAN TEORI A. Need for Achievement 1. Definisi Need for Achievement - Pengaruh Budaya Organisasi dan Persespsi Dukungan Organisasi terhadap Need for Achievement pada Polisi Wanita di Polda Sumatera Utara

0 5 32

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pengaruh Budaya Organisasi dan Persespsi Dukungan Organisasi terhadap Need for Achievement pada Polisi Wanita di Polda Sumatera Utara

0 0 16

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI TERHADAP NEED FOR ACHIEVEMENT PADA POLISI WANITA DI POLDA SUMATERA UTARA (The influence of Organizational Culture and Perceptions of Organizational Support To The Need For Achievement In Women Po

0 0 16

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN KARYAWAN PADA ORGANISASI

0 1 15