dalam bentuk sabun mandi dan sabun pencuci pakaian.
7
Dalam proses pembuatan sabun padat memiliki proses yang lebih rumit dan panjang karena tuntutan jenis produk yang hasilkan dalam bentuk-bentuk
sesuai kebutuhan seperti bulat, oval, kotak dan lain-lain sehingga membutuhkan alat pencetak sabun, hal ini berbeda dengan sabun krim dan cair yang tidak
membutuhkan alat pencetak sabun serta proses yang lebih pendek waktunya, agar tidak mudah berjamur dan awet dalam jangka waktu lama dibutuhkan bahan
tambahan pengawet berupa natrium benzoate. Sabun krim dan cair
dikabarkan merupakan produk gagal dari proses pembuatan sabun padat akan tetapi karena masih memiliki fungsi pembersih, kegagalan produk ini menjadikan
sebuah inovasi baru dalam produk pencuci, bahkan setelah itu mulai dikembangkan berbagai jenis bahan pencuci dalam bentuk yang lain dan fungsi
yang lebih beragam mulai dari sabun mandi cair, shampo yang merupakan pengembangan dari produk sabun dikhususkan untuk pembersih rambut, sabun
pencuci piring dan peralatan dapur, sabun pencuci pakaian, pembersih lantai dan keramik, shampo untuk merawat kendaraan seperti mobil dan motor yang
diproses dengan formula khusus sesuai jenis bahan yang dibersihkan, komposisi bahan sabun berperan mutlak dalam proses pembuatan sabun agar dihasilkan
sebuah produk pembersih yang aman, murah, mudah digunakan, dan praktis.
3.3.1. Sabun Cream
Sabun krim adalah sabun detergen mempunyai bentuk lembekpasta
7
https:sites.google.comsiteduraherbalperalatansabun-semi-panas 280712 pukul. 00.09WIB
Universitas Sumatera Utara
basah dan tidak kering, menyebabkan mudah untuk digunakan, mudah ditakar serta mudah untuk digunakan membersihkan bagian bagian yang sulit
pada pakaian maupun bahan yang lain. Kelebihan-kelebihan praktis detergen ini memberikan peluang untuk dikembangkan dalam kegiatan bisnis yang
cukup menarik. Pengembangan dapat dimulai dari usaha kecil skala rumah tangga, skala menengah maupun skala industri. Selain itu juga dapat dibuat
utk memenuhi kebutuhan sendiri sehari-hari. Sabun colek merupakan salah satu jenis sabun keras. Sabun keras
sendiri merupakan sabun yang mengandung ion natrium, karena dalam proses pembuatannya digunakan Natrium hidroksida NaOH disebut juga soda api atau
kaustik soda . Natrium hidroksida NaOH merupakan basa yang lebih keras dari
pada kalium hidroksida KOH. Daya pemutihnya sangat iritatif bersifat melukai terhadap kulit. Oleh karena itu, sabun jenis ini tidak cocok untuk
membersihkan tubuh. Proses pembuatan sabun keras melibatkan reaksi kimia berikut ini.
Natrium hidroksida+gliserol tristearat → natrium stearat sabun cream + gliserol
atau Natrium hidroksida + gliserol tripalmitat
→ natrium palmitatsabun cream + gliserol
Berikut ini bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun krim beserta kegunaannya dalam proses pembuatan sabun.
a. CMC Karboksimetil Selulosa
Universitas Sumatera Utara
Merupakan eter polimer selulosa linear dan berupa senyawa anion, yang bersifat biodegradable, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
beracun, butiran atau bubuk yang larut dalam air namun tidak larut dalam larutan organik, memiliki rentang pH sebesar 6.5 sampai 8.0,
stabil pada rentang pH 2 – 10, bereaksi dengan garam logam berat membentuk film yang tidak larut dalam air, transparan, serta tidak bereaksi
dengan senyawa organik. b. ABS alkyl benzene sulfonat
Adalah bahan aktif active ingredient untuk membuat sabun krim dan bahan yang mutlak harus dipakai pada proses membuat sabun krim
yang nantinya akan menentukan hasil akhir. Tanpa bahan ini sabun krim tidak akan memiliki daya bersih dalam pemakaian sabun krim, bahan
ini berbentuk cairan yang biasanya berwarna coklat tua, yang berfungsi sebagai pembersih, ciri – ciri cairan ini adalah memiliki busa
yang banyak bila di kucek. c. Soda Caustik
Bahan ini berguna sebagai penetralisir sifat keasaman yang di akibatkan dalam pemakaian ABS. bahan ini berbentuk batangan atau
flake. sebelum dilakukan pencampuran, bahan ini harus dilarutkan dengan air dengan perbandingan 4:6 misalnya : 40 gr kaustik soda
dengan 60 cc air campuran. d. Soda ASH
Universitas Sumatera Utara
Soda abu atau Soda Ash berbentuk bubuk, dan warnanya putih fungsinya untuk meningkatkan daya bersih, penambahan soda abu tidak boleh terlalu
banyak, karena dapat menimbulkan rasa panas di tangan saat sabun krim digunakan.
e. Water Glass Bahan ini berbentuk cairan kental dan tidak berwarna bening. Berfungsi
sebagai pengikat material dalam sabun krim. penggunaan silikat juga akan memberikan kesan berkilau pada sabun krim, bahan ini sangat
mudah beku, jadi bila tidak dipakai, sebaiknya bahan ini di simpan dengan tutup yang rapat.
f. Pewarna dan Pewangi Berfungsi sebagai bahan tambahan addictive dan tidak akan
mengurangi kualitas dari sabun krim, warna sabun krim yang asli adalah coklat, dan berbau kurang menarik. jadi penambahan parfum
dan pewarna dapat mempengaruhi perhatian konsumen terhadap sabun krim, jadi akan cepat terjual bila akan dijual. biasanya di gunakan
warna kuning dan aroma jeruk agar lebih dapat menghilangkan bau kotoran yang akan di bersihkan.
g. STPPSodium Tripolyphosphate Sodium Tripolyphosphate
merupakan bahan pembersih yang kuat. Fungsi utamanya adalah memaksimalkan kerja surfaktan. Selain itu,
STTP dapat mencegah pengendapan tanah dan bertindak sebagai
Universitas Sumatera Utara
buffer pH. Ini membuat air deterjen menjadi tdak keras lagi dan
dapat digunakan sebagai pengobatan air. h. Air
Air merupakan bahan utama dalam pembuatan sabun colek, berfungsi untuk menyempurnakan reaksi dari formula sabun colek, air juga
berfungsi untuk mengatur kekentalan sabun colek yang akan dihasilkan dari proses formula sabun colek. sebaiknya air yang
digunakan adalah air yang telah melalui proses deminelarisasi deminelarized water tetapi air biasa juga bisa digunakan.
3.3.2. Sabun Cair