Analisis Pembebanan Listrik Analisis Pembebanan Biaya Penyusutan

Morawa total biaya bahan sebesar Rp263.690.000,- dengan perincian dapat dilihat pada table 5.13. Bahan baku yang dipakai adalah CPO Crude Palm Oil dan NaOH, bahan tambahan terdiri dari Na 2 SO 4 , Na 2 CO 3 , Gliserin, minyak kelapa, alkohol, NaCl, pewarna, parfum, kardus, plastik pelapis packing, kertas packing, lem, kertas merek, lakban putih. Sedangkan bahan penolong terdiri dari air sumur bor, bahan bakar minyak tanah dan solar. Sedangkan pada perusahaan Kilang Sabun Sinar Morawa bahan tambahannya hanya menggunakan Na 2 SO 4 , minyak kelapa, pewarna dan parfum.

6.1.2. Analisis Pembebanan Biaya Tenaga Kerja Langsung

Hasil pembebanan biaya tenaga kerja langsung berdasarkan metode Activity Based Costing untuk pembuatan sabun batangan adalah sebesar Rp.16.380.000,-. Penambahan aktivitas atau pekerjaan pada tenaga kerja tidak mengalami penambahan untuk biaya tenaga kerja langsung. Tenaga kerja langsung dibebankan pada aktivitas yang dilakukan oleh setiap operator atau tenaga kerja tersebut pada bulan tersebut. Operator disetiap stasiun kerja, ikut bertanggung jawab terhadap stasiun kerja yang lain.

6.1.3. Analisis Pembebanan Listrik

Listrik yang dipakai yang bersumber dari PT.PLN adalah jenis biaya langsung dikarenakan penggunanaannya untuk sumber tenaga mesin-mesin produksi. Metode pembebanan biaya listrik dengan metode Activity Based Costing , pembebanan biaya didasarkan kepada pemakaian lsitrik yang dihitung Universitas Sumatera Utara berdasarkan beban KVA setiap mesin, jam pemakaian, dan faktor kerja. Hasil perhitungan dengan metode Activity Based Costing biaya beban listrik sebesar Rp.2.608.461 dan biaya listrik untuk keperluan penerangan, dan peralatan kantor sebesar Rp. 536.539. 6.2. Analisis Pembebanan Biaya Produksi Tidak Langsung 6.2.1. Analisis Pembebanan Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Biaya tenaga kerja tidak langsung ini meliputi gaji kepala produksi, HRD, sales, supir dan kernet. Prosedur pembebanan biaya tenaga kerja tidak langsung dibebankan langsung ke produk namun jumlahnya tidak ada hubungan korelasi terhadap jumlah suatu produksi dan besarnya tetap perbulannya. Besarnya biaya tenaga kerja tidak langsung pada metode Activity Based Costing yaitu Rp.11.020.000, dengan perincian gaji kepala produksi Rp.3.500.000, gaji HRD Rp.2.000.000, gaji sales 2 orang Rp.3.000.000 dan supir sebesar Rp.1.260.000, dan kernet sebesar Rp.1.260.000.

6.2.2. Analisis Pembebanan Biaya Penyusutan

Pembebanan biaya depresiasi penyusutan metode Activity Based Costing System untuk pembuatan sabun batangan disajikan pada table 6.1. Tabel 6.1. Biaya Penyusutan No. Jenis Depresiasi Total Biaya Rp 1 Bangunan dan instalasi saluran air 850.000 2 Depresiasi Mesin dan pompa 295.540 3 Depresiasi Sumur Bor sanyo, tangki air 215.000 4 Tangki CPO dan tangki larutan Kimia 160.050 5 Inventaris kecil 41.700 6 Transportasi 800.000 Total 2.362.290 Universitas Sumatera Utara Penyusutan yang terjadi pada perusahaan terlihat dari bangunan dan peralatan yang semakin tua dan memerlukan perbaikan dan pergantian peralatan. Pengurangan nilai barang ini terjadi akibat penggunaannya dalam proses produksi.

6.2.3. Analisis Pembebanan Biaya Reparasi dan Perawatan