3.17. Metode Observasi
32
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu objek dengan sistematika fenomena yang diselidiki. Dalam arti yang luas observasi sebenarnya
tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan baik secara langsung ataupun tidak langsung. Observasi dapat dilakukan sesaat ataupun mungkin dapat
diulang. Dalam observasi melibatkan dua komponen yaitu si pelaku observasi yang lebih dikenal sebagai observer dan objek yang di observasi yang dikenal
sebagai observee.
3.17.1. Jenis-jenis Observasi
Jenis observasi berdasarkan atas cara pengamatan adalah sebagai berikut; a. Observasi terstruktur
Penelitian diarahkan pada pemusatan perhatian pada tingkah laku tertentu sehingga dapat disusun pedoman tentang tingkah laku apa saja yang harus
diamati. Dalam metode observasi terstruktur dapat dilakukan perhitungan kejadian yang berkaitan dengan tingkah laku tersebut, disusun tabulasi atas
tingkah laku tersebut dan pengelompokan dalam konsep-konsep yang sudah disediakan atau dengan menggunakan skala peringkat.
Contoh : Penelitian tentang pengembalian Orang Hutan pada habitatnya. b. Observasi tak terstruktur
Dalam hal ini peneliti tidak mempersiapkan catatan tentangtingkah laku tertentu apa saja yang harus diamati. Peneliti mengamati arus peristiwa dan
32
http:id.shvoong.comsocial-sciences2165626-metode-observasiixzz25I91aHZu
Universitas Sumatera Utara
mencatatnya atau meringkasnya untuk kemudian di analisis. Observasi tak terstruktur biasanya berkaitan dengan observasi partisipan.
Pencatatan dilakukan setelah peneliti ada waktu dan tidak terlibat dalam kegiatan subjek penelitian. Contoh : Penelitian tentang evakuasi korban Tsunami di Banda
Aceh.
3.17.2. Jenis Teknik Observasi
Jenis teknik observasi adalah sebagai berikut; 1. Observasi Partisipan
Dalam hal ini observer terlibat langsung dan ikut serta dalam kegiatan- kegiatan yang dilakukan subyek yang diamati. Pelaku peneliti seolah-olah
merupakan bagian dari mereka. Selama peneliti terlibat dalam kegiatan-kegiatan yangdilakukan oleh subyek, ia harus tetap waspada untuk tetap mengamati
kemunculan tingkah laku tertentu. 2. Obsevasi nonpartisipan
Dalam hal ini peneliti berada di luar subyek yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Dengan demikian peneliti akan
lebih leluasa mengamati kemunculan tingkah laku tersebut. 1. Observasi Sistematik Observasi Berkerangka
Peneliti telah membuat kerangka nyang memuat faktor-faktor yang telah diatur terlebih dahulu.
Kelemahan observasi adalah sebagai berikut;
Universitas Sumatera Utara
a. Banyak kejadian-kejadian yang tidak dapat dicapai dengan observasi langsung seperti misalnya kehidupan pribadi seseorang yang sangat rahasia.
b. Mengetahui jika diselidiki, para observe mungkin juga untuk maksud-maksud tertentu dengan sengaja menimbulkan kesan yang menyenamgkan atau
sebaliknya pada observer. c. Timbulnya suatu kejadian tidak selalu dapat diramalkan sehingga observer
dapat hadir untuk mengobservasi kejadian itu. d. Tugas observasi menjadi terganggu pada waktu-waktu ada peristiwa-peristiwa
yang tidak terduga-duga, seperti misalnya keadaan cuaca. e. Terbatasi oleh lamanya kelangsungan kejadian yang bersangkutan.
Kebaikan Observasi adalah sebagai berikut; 1. Merupakan alat yang langsung untuk menyelidiki bermacam-macam
gejala. 2. Untuk subjek yang diselidiki observasi ini lebih sedikit tuntutannya.
3. Memngkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya sesuatu gejala.
4. Tidak bergantung kepada self-report. 5. Banyak kejadian-kejadian penting tidak dapat diperoleh dengan
pengamatan langsung. Teknik ini banyak digunakan, baik dalam penelitian sejarah historis,
antropologi, deskriptif, ataupun eksperimental, karena dengan pengamatan memungkinkan gejala-gejala penelitian dapat diamati dari dekat.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian merupakan suatu tahapan proses berpikir mulai dari penemuan masalah dan melakukan pemecahan masalah berdasarkan data-data
yang ada sehingga ditemukan suatu kesimpulan dari masalah tersebut.
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian