97 -
hemopoesis : Hb, trobosit, fibrinogen, factor pembekuan -
elektrolit
- endokrin : PTH dan T3,T4
- pemeriksaan lain: infark miokard
2. Diagnostik : Etiologi GGK dan terminal : -
Foto polos abdomen, USG, Nefrotogram -
Pielografi retrograde, Pielografi antegrade -
mictuating Cysto Urography MCU -
Diagnosis pemburuk fungsi ginjal : retogram, USG
6. Manajemen Terapi
Tujuan penatalaksanaan adalah untuk mempertahankan fungsi ginjal dan homeostasis selama mungkin.
Intervensi diit
. Protein dibatasi karena urea, asam urat dan asam organik merupakan hasil pemecahan protein yang akan menumpuk secara cepat dalam darah jika
terdapat gangguan pada klirens renal. Protein yang dikonsumsi harus bernilai biologis
Universitas Sumatera Utara
98 produk susu, telur, daging di mana makanan tersebut dapat mensuplai asam
amino untuk perbaikan dan pertumbuhan sel. Biasanya cairan diperbolehkan 300- 600 ml24 jam. Kalori untuk mencegah kelemahan dari KH dan lemak. Pemberian
vitamin juga penting karena pasien dialisis mungkin kehilangan vitamin larut air melalui darah sewaktu dialisa.
Hipertensi
ditangani dengan medikasi antihipertensi kontrol volume intravaskule. Gagal jantung kongestif dan edema pulmoner perlu pembatasan
cairan, diit rendah natrium, diuretik, digitalis atau dobitamine dan dialisis. Asidosis metabolik pada pasien CKD biasanya tanpa gejala dan tidak perlu
penanganan, namun suplemen natrium bikarbonat pada dialisis mungkin diperlukan untuk mengoreksi asidosis.
Anemia pada CKD ditangani dengan epogen erytropoitin manusia
rekombinan. Anemia pada pasaien Hmt 30 muncul tanpa gejala spesifik seperti malaise, keletihan umum dan penurunan toleransi aktivitas. Abnormalitas
neurologi dapat terjadi seperti kedutan, sakit kepala, dellirium atau aktivitas kejang. Pasien dilindungi dari kejang.
Pada prinsipnya penatalaksanaan Terdiri dari tiga tahap : 1.
Penatalaksanaan konservatif : Pengaturan diet protein, kalium, natrium, cairan
2. Terapi simptomatik : Suplemen alkali, transfusi, obat-obat
localsistemik, anti hipertensi 3.
Terapi pengganti : HD, CAPD, transplantasi
Universitas Sumatera Utara
99
7. Komplikasi
1. Hiperkalemia: akibat penurunan ekskresi, asidosis metabolik, katabolisme
dan masukan diit berlebih. 2.
Perikarditis : Efusi pleura dan tamponade jantung akibat produk sampah uremik dan dialisis yang tidak adekuat.
3. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem renin-
angiotensin-aldosteron. 4.
Anemia akibat penurunan eritropoetin, penurunan rentang usia sel darah
merah. 5.
Penyakit tulang serta kalsifikasi akibat retensi fosfat, kadar kalsium serum rendah, metabolisme vitamin D dan peningkatan kadar aluminium.
6. Asidosis metabolic, Osteodistropi ginjal
7. Sepsis, Neuropati perifer, Hiperuremia
8. Klasifikasi GGK atau CKD Cronic Kidney Disease : Stage