MATERIAL Saran 1. Institusi Pendidikan

195 4 Apakah dokter melakukan visite setiap hari? 5 Adakah monitor terhadap harapan-harapan dan kepuasan pasien tentang pelayanan Keperawatan di Ruangan RB2 B? Jika ada, jelaskan Kapan frekwensinya dan bagaimana pelaksanaannya?Jika tidak ada, jelaskan kenapa 6 Bagaimana kolaborasi dan koordinasi dengan tim kesehatan lain? 7 Adakah supervisi bidang keperawatan ke ruangan-ruangan?

3. MATERIAL

1. Bagaimana kelengkapan logistik inventaris di Ruangan RB2 B? 2. Berapa jumlah bed yang tersedia dalam ruangan, bagaimana cara perawatan dan pangamprahannya ? 3. Berapa jumlah tabung oksigen regulator, kondisinya dan bagaimana cara perawatan dalam ruangan RB2 B? 4. Berapa jumlah alat EKG, kondisinya dan bagaimana cara perawatan dalam ruangan RB2 B? 5. Berapa jumlah standard infus yang ada, berapa yang tidak dapat digunakan dan bag cara perawatannya? 6. Bagaimana cara penyimpanan obat-obatan, siapa yang bertanggung- jawab dalam pengamprahan obat-obatan tersebut? 7. Berapa jumlah alat-alat medis seperti gunting, klem, pinset dll yang tersedia dalam ruangan? 8. Bagaimana cara perawatan alat-alat medis seperti pinset, gunting , klem dll, pensterilan dan pengamprahannya serta penyimpanannya ? 9. Berapa jumlah alat-alat tenun yang ada dalam ruangan seperti laken, sarung bantal dll? 10. Bagaimana cara perawatan alat-alat tenun seperti bantal, laken, kasur, dll, dan bagaimana cara pengamprahannya dan penyimpananya? Universitas Sumatera Utara 196 Lampiran 2 Kumpulan evaluasi Diagnosa Keperawatan YANG SERING MUNCUL Pada pasien di Rindu B 2 B Sebagai panduan dalam pendokumentasian evaluasi keperawatan pada pasien bedah urologi, bedah plastik dan bedah carthovaskular “PELAYANAN TEPAT, PASIEN SELAMAT” Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Universitas Sumatera Utara 197 Medan 2012 Diagnosa: Nyeri S: ฀ Nyeri pada area abdomen ฀ Nyeri pada area Suprapubik ฀ Nyeri pada area Dada ฀ Nyeri pada area area luka bakar ฀ Skala nyeri : 0 Tidak nyeri, 1-3 Nyeri sedang, 4-6 Nyeri sedang, 7-10 Nyeri berat O: ฀ Gelisah ฀ Merintih kesakitan ฀ Menangis ฀ Menarik nafas panjang ฀ Gerakan menghindar nyeri ฀ Tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu tubuh meningkat ฀ Wajah nyeri ฀ Perubahan nafsu makan ฀ Perilaku menjaga atau melindungi ฀ Gangguan tidur A: Gangguan rasa nyaman: Nyeri P: ฀ Kaji nyeri meliputi: lokasi, keparahanskala nyeri 0-10, kualitas nyeri, frekuensi nyeri.mis; nyeri post operasi pada area abdomen, skala nyeri 6 sedang, nyeri dirasakan seperti ditusuk. ฀ Ukur tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu tubuh ฀ Kaji isyarat ketidaknyamanan nonverbal mis: gelisah, mual, menyeringai, pucat, manarik diri, mondar-mandir. ฀ Berikan lingkungan yang nyaman dan aman bagi pasien mis; perubahan posisi, mesase punggung. ฀ Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi. ฀ Kolaborasi dalam pemberikan terapi analgesik, sesuai indikasi Ketorolac 30 mg atau Tramadol 50mg ฀ Laporkan kepada dokter DPJP jika tindakan pengatasan terhadap nyeri tidak berhasil, konsul : manajemen nyeri. Diagnosa: Hipertermi Universitas Sumatera Utara 198 S: ฀ Demam ฀ Mual O: ฀ Kulit hangat bila disentuh ฀ Kulit memerah ฀ Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal Suhu normal dewasa 36,4-37,2 C dan anak usia 5-11 tahun 37,2- 37,5 C ฀ Frekuensi napas meningkat ฀ Kejangkonvulsi ฀ Tekanan darah meningkat ฀ Takikardia peningkatan denyut nadi 100menit pada dewasa A: Hipertermi P: ฀ Kaji tanda hipertermia seperti Demam contoh temp. 39 C Peningkatan frekuensi pernapasan takipnea Perubahan tekanan darah dan berkeringat banyak aritmia ฀ Pantau tekanan darah, nadi, dan pernapasan ฀ Pantau turgor kulit dan kelembapan membran mukosa ฀ Pantau suhu tubuh pasien minimal setiap dua jam, sesuai kebutuhan ฀ Lepaskan pakaian yang berlebihan dan menutupi pasien dengan kain tipis ฀ Kompres pasien dengan menggunakan waslap dingin dan diletakkan pada aksila, dahi, leher, dan lipatan paha ฀ Anjurkan untuk meningkatkan asupan cairan oral ฀ Kolaborasi dalam pemberikan obat antipiretik sesuai dengan kebutuhan seperti: Paracetamol tablet Xyllo:della Diagnosa: Perubahan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh S: ฀ Nyeri luka operasi ฀ Nyeri abdomen ฀ Melaporkan perubahan sensasi rasa misalnya makanan terasa pahit, makanan tidak enak ฀ Tidak selera makan O: ฀ Porsi yang disediakan tidak habis ฀ Kurangnya minat pada makanan Universitas Sumatera Utara 199 ฀ Luka, rongga mulut inflamasi ฀ Konjungtiva dan membrane mukosa pucat ฀ Diare lebih dari 3x sehari ฀ Bising usus yang hiperaktif normal 8-12 kalimenit A: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh P: ฀ Ketahui makanan kesukaan pasien ฀ Timbang BB pasien setiap ______ hariminggubulan ฀ Ciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk makan ฀ Hindari prosedur invasif sebelum makan ฀ Berikan pasien minuman atau camilan bergizi, tinggi protein, tinggi kalori yang siap dikonsumsi, bila memungkinkan ฀ Berikan informasi pada pasienkeluarga tentang makanan yang bergizi dan tidak mahal. ฀ Kolaborasi dalam pemasangan NGT Naso Gastic Tube MualMuntah ฀ Catat warna, jumlah, dan frekuensi muntah ฀ Minimalkan faktor-faktor yang dapat menimbulkan mual dan muntah ฀ Tawarkan hygiene mulut sebelum makan ฀ Kolaborasi memberikan obat antiemetik dan analgesik sebelum makan atau sesuai dengan jadwal yang dianjurkan misalnya Ranitidin Kehilangan Nafsu Makan ฀ Minimalkan atau menghilangkan faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap hilangnya nafsu makan pasien ฀ Anjurkan pasien untuk memakan makanan seperti buah-buahan segar atau jus buah, bila memungkinkan ฀ Berikan makanan bergizi, tinggi kalori dan tinggi protein yang bervariasi. Diagnosa: Perubahan Eliminasi Urin S: ฀ Susah berkemih ฀ Nyeri pada saat BAK dysuria ฀ Berkemih tidak puas ฀ BAK terputus-putus O: ฀ Urine sedikit, contoh: volume urine: 600cc12jam ฀ Urine berwarna merah ฀ Kateter terpasang ฀ Mengedan saat berkemih hesistansi ฀ Pengeluaran urin secara tidak terkontrol Inkontinensia Universitas Sumatera Utara 200 ฀ Berkemih yang sering pada malam hari Nokturia ฀ Kesulitan untuk berkemih walaupun sudah ada dorongan kuat untuk berkemih Retensi ฀ Hasil laboratorium ureum dan serum kreatinin, elektrolit serum, Berat jenis urin, albumin A: Perubahan Eliminasi Urine P: ฀ Pantau eliminasi urin, meliputi : frekuensi, konsistensi, bau, volume dan warna. ฀ Anjurkan kepada pasien dan keluarga untuk mencatat haluaran urin bila diperlukan, ฀ Anjurkan kepada pasien untuk minum 200 mL cairan pada saat makan, di antara waktu makan dan di awal ฀ Anjurkan pasien mengkonsumsi cairan per oral: ___cc untuk siang hari;___cc untuk malam hari. ฀ Lakukan stimulasi kandung kemih dengan menempelkan es ke abdomen, menekan bagian dalam paha atau mengalirkan air. ฀ Kolaborasi dalam pemasangan kateter ฀ Kolaborasi dalam pemberian obat diuretik misalnya : Furosemid, Lasix. Diagnosa: Kerusakan Intergritas Kulit S: ฀ Ada luka operasi ฀ Ada luka bakar ฀ Kulit terasa panas, gatal pada area luka O: ฀ Ada luka pada kulit ฀ Adanya jaringan nekrotik pada kulit ฀ Kerusakan pada lapisan kulit A : Kerusakan Intergritas Kulit P: ฀ Lakukan perawatan luka dengan teknik steril ฀ Ajarkan perawatan luka insisi pembedahan, termasuk tanda dan gejala infeksi, cara untuk mempertahankan luka insisi tetap kering ketika mandi. ฀ Lakukan perawatan luka atau kulit secara rutin yang dapat dilakukan meliputi : Atur posisi pasien secara sering Pertahankan jaringan sekitar terbebas dari drainase dan kelembaban yang berlebihan Lindungi pasien dari kontaminasi fekal atau urin Bersihkan dan membalut insisi dengan prinsip steril Universitas Sumatera Utara 201 ฀ Konsultasikan pada dokter tentang implementasi pemberian makanan dan nutrisi secara enteral dan palenteral ฀ Ajarkan kepada klien dan keluarga tentang teknik pencegahan infeksi mencuci tangan Diagnosa : Gangguan Pertukaran Gas S: ฀ Frekuensi nafas cepat dan dalam Dispnea ฀ Sakit kepala pada saat bangun ฀ Gangguan penglihatan O: ฀ Frekuensi pernafasan meningkat ฀ Irama pernafasan tidak teratur irregular ฀ Warna kulit tidak normal pucat dan kehitaman ฀ Sianosis ฀ Keringat yang berlebihan Diaforesis ฀ Cuping hidung mengembang ฀ Gelisah ฀ Penurunan kesadaran ฀ Peningkatan denyut nadi Takikardia ฀ Hiperkapnia Peningkatan PCO 2 45 mmHg ฀ Hipoksemia Penurunan saturasi oksigen PO 2 dalam darah ฀ Hasil lab menunjukan nilai AGDA tidak normal nilai normal: pH 7,35-7,45; PO 2 80-100mmHg; PC0 2 35-45mmHg; HCO 3 22-26 mmolL, BE -2-+2 Alkalosis pH 7,45 Alkalosi respiratorik pH 7,4; PCO 2 35mmHg Alkalosis metabolik HCO 3 26 mmoll Asidosis pH 7,35 Asidosis respiratorik pH 7,35 PCO 2 42 mmHg Asidosis metabolik pH 7,35 dan HCO 3 28 mmoll A: Gangguan Pertukaran Gas P: ฀ Observasi bunyi paru ; frekuensi napas, kedalaman,dan usaha pernapasan ฀ Pantau status mental misalnya tingkat kesadaran somnolen ฀ Observasi adanya sianosis ฀ Pantau status pernapasan dan oksigenasi ฀ Ajarkan kepada pasien teknik bernapas dan relaksasi ฀ Pantau hasil gas darah pH, PO2, PCO2, HC03, BE ฀ Pantau kadar elektrolit natrium, kalium, klorida Universitas Sumatera Utara 202 ฀ Kolaborasi dalam pemberian terapi oksigen ฀ Kolaborasi dalam pemberian obat yang diresepkan misalnya, natrium bikarbonat untuk mempertahankan keseimbangan asam- basa ฀ Kolaborasi dalam pemberian bronkodilator, aerosol, dan nebulasi ultrasonik sesuai dengan keperluan pasien cnth: Ventolin ฀ Lakukan konsultasi dengan dokter tentang kebutuhan akan pemeriksaan gas darah arteri GDA dan penggunaan alat bantu yang dianjurkan sesuai dengan adanya perubahan kondisi pasien Diagnosa: Gangguan Perfusi Jaringan Serebral S: ฀ Mengungkapkan nyeri kepala secara verbal ฀ Mengungkapkan kelelahan dan kelemahan ฀ Mengungkapkan dispnea nafas cepat dan dalam secara verbal O: ฀ Penurunan Kesadaran ฀ Kelemahan ektermitas atau kelumpuhan ฀ ฀ Tidak terjadi perubahan reaksi pupil ฀ Kesulitan menelan ฀ Perubahan respon motorik 1 : tidak ada respon 2 : extensi abnormal tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas dada 3 : flexi abnormal tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas dada 4 : tubuh menjauhi stimulus saat diberi rangsangan 5 : menjangkau stimulus saat diberi rangsangan nyeri 6 : mengikuti perintah A: Gangguan perfusi jaringan serebral P: ฀ Ukur tanda vital : suhu badan, tekanan darah, nadi, respirasi ฀ Observasi status cairan termasuk asupan dan haluaran ฀ Observasi ukuran, bentuk, kesimetrisan, dan reaksivitas pupil, ฀ Pantau refleks korneal, batuk dan muntah ฀ Observasi hasil laboratorium AGDA : PO2, PCO2, dan kadar bicarbonat, SaO2 dan kadar hemoglobin untuk menentukan penerimaan oksigen ke jaringan Universitas Sumatera Utara 203 ฀ Kolaborasi dalam pemberikan obat yang menyebabkan hipertensi untuk mempertahankan tekanan perfusi serebral ฀ Kolaborasi dalam pemberikan obat-obatan untuk meningkatkan volume intravaskuler ฀ Kolaborsi dalam pemberikan obat diuretik dan osmotik misalnya ; Furosemid ฀ Tinggikan bagian kepala tempat tidur 0 sampai 45 derajat, bergantung pada kondisi klien dan permintaan medis Diagnosa: Ansietas S: ฀ Banyak bertanya tentang penyakitnya tindakan yang akan dilakukan O: ฀ Gelisah ฀ Cemas ฀ Tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu meningkat ฀ Berkeringat dingin A: Ansietas P: ฀ Kaji tingkat kecemasan pasien. ฀ Yakinkan pasien dengan menyentuh, saling memberi empatik, dorong pasien untuk mengekspresikan perasaannya. ฀ Sediakan pengalihan melalui televisi, radio, permainan, terapi okupasi. ฀ Berikan lingkungan yang tenang ฀ Beri dorongan kepada keluarga untuk menemani pasien ฀ Berikan informasi tentang diagnosa dan perawatan, instruksikan tentang teknik relaksasi, jelaskan semua prosedur. ฀ Kolaborasi dalam pemberian pengobatan untuk mengurangi ansietas, sesuai dengan kebutuhan Diagnosa : Defisit perawatan Diri S: Tidak mampu melakukan perawatan diri secara mandiri O: ketidakmampuan untuk : ฀ Menyuapkan makanan dari piring ke mulut ฀ Menguyah makanan ฀ Meletakkan makanan ke piring ฀ Memegang alat makan ฀ Menelan makanan Ketidakmampuan dalam melakukan :  Mengeringkan badan  Mengambil perlengkapan mandi  Masuk dan keluar kamar mandi Universitas Sumatera Utara 204  Membersihkan anggota tubuh A: Defisit perawatan Diri P: ฀ Libatkan keluarga dalam perawatan diri ฀ Ajarkan pasien menggunakan metode alternative untuk makanminum. ฀ Sediakan makanan dalam porsi kecil ฀ Berikan dukungan kemandirian dalam makan dan minum, bantu pasien jika perlu ฀ Ajarkan pasienkeluarga penggunaan metode alternatif untuk mandi dan hygiene mulut ฀ Tawarkan pengobatan nyeri sebelum mandi ฀ Mandirikan pasien dalam melakukan mandi dan hygiene mulut, bantu pasien hanya jika diperlukan Diagnosa : Resiko Infeksi S: ฀ Luka terasa gatal ฀ Luka terasa panas ฀ Luka terasa nyeri O: ฀ Terdapat kerusakan integritas kulit ฀ Pengetahun yang kurang untuk menghindari infeksi kurang pengetahuan mengenai pentingnya mencuci tangan ฀ Malnutrisi Nilai albumin ฀ Penurunan nilai Hb, leukosit A:Resiko infeksi P: ฀ Anjurkan klienkeluarga untuk menjaga hygine pribadi untuk melindungi tubuh terhadap infeksi ฀ Ajarkan pasien teknik mencuci tangan yang benar ฀ Ajarkan kepada pengunjung untuk mencuci tangan sewaktu masuk dan meninggalkan ruangan pasien ฀ Pertahankan teknik isolasi, bila diperlukan ฀ Batasi jumlah pengunjung bila diperlukan ฀ Ajarkan kepada pasien dan keluarga tandagejala infeksi dan kapan harus melapor ke pusat kesehatan ฀ Kolaborasi dalam pemberian antibiotik untuk pengendalian infeksi : Cefotaxim, Ceftriaxon. Universitas Sumatera Utara 205 Lampiran 3 PERAWAT RB2 B

1. SAPA Menyapa pasien dengan kata sapaan selamat pagi, selamat siang, dan

Dokumen yang terkait

Pengelolaan Pelayanandan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan : Stroke Haemoragik di Ruang Rindu A4 Neurologi RSUP H Adam Malik Medan

6 105 189

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien : Pencegahan Komplikasi Diabetik dengan Foot Exercise (Senam Kaki) di Ruangan Rindu A2 RSUP H. Adam Malik Medan

10 123 217

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Endokrin : Diabetes Melitus di Ruangan Rindu A1 RSUP H. Adam Malik Medan

20 134 152

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Telinga Hidung dan Tenggorokan : Nasopharing Carcinoma (NPC) di Ruang Rindu A5 RSUP Haji Adam Malik Medan

4 50 227

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Serviks di Ruangan Rindu B1 Obgyn (Onkologi) RSUP H. Adam Malik Medan

8 80 167

Kolaborasi Perawat dengan Dokter di ruangan Rindu B RSUP Haji Adam Malik Medan.

10 61 69

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan: Batu Ginjal (Urolithiasis) di Ruangan Rindu B2 B RSUP Haji Adam Malik Medan

4 4 63

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan: Batu Ginjal (Urolithiasis) di Ruangan Rindu B2 B RSUP Haji Adam Malik Medan

3 4 61

LAPORAN PBLK Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan: Batu Ginjal (Urolithiasis) di Ruangan Rindu B2 B RSUP Haji Adam Malik Medan Disusun dalam Rangka Menyelesaikan Mata Ajaran Pengalaman Belajar Lapangan Kompr

1 3 12

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Telinga Hidung dan Tenggorokan : Nasopharing Carcinoma (NPC) di Ruang Rindu A5 RSUP Haji Adam Malik Medan

1 1 54