99
7. Komplikasi
1. Hiperkalemia: akibat penurunan ekskresi, asidosis metabolik, katabolisme
dan masukan diit berlebih. 2.
Perikarditis : Efusi pleura dan tamponade jantung akibat produk sampah uremik dan dialisis yang tidak adekuat.
3. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem renin-
angiotensin-aldosteron. 4.
Anemia akibat penurunan eritropoetin, penurunan rentang usia sel darah
merah. 5.
Penyakit tulang serta kalsifikasi akibat retensi fosfat, kadar kalsium serum rendah, metabolisme vitamin D dan peningkatan kadar aluminium.
6. Asidosis metabolic, Osteodistropi ginjal
7. Sepsis, Neuropati perifer, Hiperuremia
8. Klasifikasi GGK atau CKD Cronic Kidney Disease : Stage
Gambaran kerusakan ginjal GFR mlmin1,73 m
2
1 Normal atau elevated GFR
≥ 90 2
Mild decrease in GFR 60-89
3 Moderate decrease in GFR
30-59 4
Severe decrease in GFR 15-29
5 Requires dialysis
≤ 15
Universitas Sumatera Utara
100
9
. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihankelemahan, anemia,
retensi produk sampah dan prosedur dialysis. 2.
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan edema paru, asidosis metabolic, pneumonitis, perikarditis
3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluan urin,
retensi cairan dan natrium. 4.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang inadekuat mual, muntah, anoreksia dll.
5. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan perawatannya berhubungan
dengan kurangnya informasi kesehatan. 6.
Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh primer, tindakan invasive
7. Sindrom defisit self care berhubungan dengan kelemahan, penyakitnya.
10. Rencana Intervensi Keperawatan No
Diagnosa TujuanKriteria
Hasil Intervensi
1 Intoleransi
aktivitas berhubungan
dengan ketidakseimbang
an suplai kebutuhan O2
Kriteria Hasil: o
Berpartisipasi dalam
aktivitas fisik dgn TD, HR,
RR yang sesuai
o Warna kulit
NIC: Toleransi aktivitas
o Tentukan penyebab
intoleransi aktivitas tentukan apakah penyebab
dari fisik, psikis motivasi
o Kaji kesesuaian aktivitas
istirahat klien sehari- hari
Universitas Sumatera Utara
101 normal, hangat
kering o
Memverbalisa sikan
pentingnya aktivitas
secara bertahap
o Mengekspresi
kan pengertian pentingnya
keseimbangan latihan
istirahat
o Meningkatkan
toleransi aktivitas
o Tingkatkan aktivitas
secara bertahap, biarkan klien berpartisipasi dapat
perubahan posisi, berpindah perawatan
diri
o Pastikan klien mengubah
posisi secara bertahap. Monitor gejala intoleransi
aktivitas
o Ketika membantu klien
berdiri, observasi gejala intoleransi spt mual,
pucat, pusing, gangguan
o kesadaran tanda vital
o Lakukan latihan ROM
jika klien tidak dapat menoleransi aktivitas
2 Pola nafas tidak
efektif berhubungan
dengan hiperventilasi,
penurunan energi,
kelemahan o
Tidak ada dispnea
o Kedalaman
nafas normal o
Tidak ada retraksi dada
penggunaan otot bantuan
pernafasan
Monitor Pernafasan:
o Monitor irama, kedalaman
dan frekuensi pernafasan. o
Perhatikan pergerakan dada.
o Auskultasi bunyi nafas
o Monitor peningkatan
ketidakmampuan istirahat, kecemasan dan sesak
nafas.
Pengelolaan Jalan Nafas
o Atur posisi tidur klien
untuk maksimalkan ventilasi
o Lakukan fisioterapi dada
jika perlu o
Monitor status pernafasan dan oksigenasi sesuai
kebutuhan o
Auskultasi bunyi nafas o
Bersihkan sekret jika ada dengan batuk efektif
Universitas Sumatera Utara
102 suction jika perlu.
3 Kelebihan
volume cairan berhubungan
dengan mekanisme
pengaturan melemah
Tujuan : keseimbangan
cairan dan elektrolit.
Kriteria hasil: o
Bebas dari edema
anasarka, efusi o
Suara paru bersih
o Tanda vital
dalam batas normal
Fluit manajemen :
o Monitor status hidrasi
kelembaban membran mukosa, nadi adekuat
o Monitor tanda vital
o Monitor adanya indikasi
overloadretraksi o
Kaji daerah edema jika ada
Fluit monitoring :
o Monitor intakeoutput
cairan o
Monitor serum albumin dan protein total
o Monitor RR, HR
o Monitor turgor kulit dan
adanya kehausan o
Monitor warna, kualitas dan BJ urine
4 Ketidakseimban
gan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh Tujuan : status
nutrisi adekuat
Kriteria Hasil : o
BB stabil o
Tidak terjadi mal nutrisi
o Tingkat energi
adekuat o
Masukan nutrisi adekuat
Manajemen Nutrisi
o Kaji pola makan klien
o Kaji adanya alergi
makanan. o
Kaji makanan yang disukai oleh klien.
o Kolaborasi dg ahli gizi
untuk penyediaan nutrisi terpilih sesuai dengan
kebutuhan klien.
o Anjurkan klien untuk
meningkatkan asupan nutrisinya.
o Yakinkan diet yang
dikonsumsi mengandung cukup serat untuk
mencegah konstipasi.
Universitas Sumatera Utara
103 o
Berikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi dan pentingnya bagi tubuh klien
Monitor Nutrisi
o Monitor BB setiap hari
jika memungkinkan. o
Monitor respon klien terhadap situasi yang
mengharuskan klien makan.
o Monitor lingkungan
selama makan. o
jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak
bersamaan dengan waktu klien makan.
o Monitor adanya mual
muntah. o
Monitor adanya gangguan dalam proses
mastikasiinput makanan misalnya perdarahan,
bengkak dan sebagainya.
o Monitor intake nutrisi
dan kalori.
5 Kurang
pengetahuan tentang penyakit,
perawatan dan pengobatan nya
berhubungan dengan
kurangnya sumber
informasi, terbatasnya
kognitif Tujuan :
Pengetahuan klien keluarga
meningkat .
Kriteria Hasil : Pasien mampu:
o Menjelaskan
kembali penjelasan yang
diberikan
o Mengenal
Pendidikan : proses penyakit
o Kaji pengetahuan klien
tentang penyakitnya o
Jelaskan tentang proses penyakit tanda dan
gejala, identifikasi kemungkinan penyebab.
o Jelaskan kondisi klien
o Jelaskan tentang
program pengobatan dan alternatif pengobantan
o Diskusikan perubahan
gaya hidup yang
Universitas Sumatera Utara
104 kebutuhan
perawatan dan pengobatan
tanpa cemas
o Klien keluarga
kooperatif saat dilakukan
tindakan mungkin digunakan
untuk mencegah
komplikasi o
Diskusikan tentang terapi dan pilihannya
o Eksplorasi kemungkinan
sumber yang bisa digunakan mendukung
o Instruksikan kapan harus
ke pelayanan o
Tanyakan kembali pengetahuan klien
tentang penyakit, prosedur perawatan dan
pengobatan
6 Resiko infeksi
berhubungan dengan tindakan
invasive, penurunan daya
tahan tubuh primer
Tujuan : risiko infeksi terkontrol
Kriteria Hasil : o
Bebas dari tanda-tanda
infeksi o
Angka leukosit
normal 4- 10.000
o Pasien
mengatakan tahu tentang
tanda-tanda dan gejala
infeksi
Kontrol infeksi
o Ajarkan tehnik mencuci
tangan o
Ajarkan tanda-tanda infeksi
o Laporkan dokter segera
bila ada tanda infeksi o
Batasi pengunjung o
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien o
Tingkatkan masukan gizi yang cukup
o Anjurkan istirahat cukup
o Pastikan penanganan
aseptic daerah IV o
Berikan PENDKES tentang resiko infeksi
proteksi infeksi:
o monitor tanda dan gejala
infeksi o
Pantau hasil laboratorium
o Amati
faktor-faktor yang bisa meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
105 infeksi
o Monitor Vital Sign.
7 Sindrom defisit
self care berhubungan
dengan kelemahan
Tujuan : klien mampu Perawatan
diri Self care : Activity Daly
Living. Kriteria Hasil :
o Pasien dapat
melakukan aktivitas
sehari-hari makan,
berpakaian, kebersihan,
toileting, ambulasi
o Kebersihan
diri pasien terpenuhi
Bantuan perawatan diri
o Monitor kemampuan
pasien terhadap perawatan diri
o Monitor kebutuhan akan
personal hygiene, berpakaian, toileting dan
makan
o Beri bantuan sampai
klien mempunyai kemapuan untuk
merawat diri
o Bantu klien dalam
memenuhi kebutuhannya.
o Anjurkan klien untuk
melakukan aktivitas sehari-hari sesuai
kemampuannya
o Pertahankan aktivitas
perawatan diri secara rutin
o Evaluasi kemampuan
klien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
o Berikan reinforcement
atas usaha yang dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
106
B. Tinjauan Kasus 1. Pengkajian