187 pendidikan kesehatan mengenai: 1 Pengendalian infeksi dengan cara mencuci
tangan 6 langkah benar kepada seluruh pasien dan keluarga, 2 Tata tertib ruangan, 3 Hak dan Kewajiban pasien, serta mendokumentasikannya pada format
edukasi RM 23.
B. Saran 1. Institusi Pendidikan
Kegiatan PBLK ini sangat menarik untuk tetap dilanjutkan. Akan tetapi perlu kerja keras institusi untuk memperbaiki pengaturan proses belajar PBLK
dimulai dari pengaturan jadwal, pengaturan format penulisan, pengaturan kompetensi yang harus dicapai hingga pengaturan koordinasi dan komunikasi
antara sesama staf pengajar dalam pencapaian satu kesepakatan panduan yang tetap dan tujuan akhir kegiatan PBLK.
2. Lahan Praktek
Hasil akhir selama proses PBLK sangat bermanfaat dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien, Sehingga perawat dapat memberikan asuhan
keperawatan yang bermutu dan profesional. Terkait dengan pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan diharapkan perawat ruangan dapat meningkatkan
pelayanan dengan memberikan asuhan keperawatan secara konsisten seperti pemberian pendidikan kesehatan secara terjadwal, kemudian memberikan
pelatihan bagi perawat untuk meningkatkan keterampilan.
Universitas Sumatera Utara
188
3. Praktikan Berikutnya
Diharapkan kepada peraktikan berikutnya yang akan melaksanakan kegiatan PBLK dapat melakukan inovasi keperawatan EBN yang lebih inovatif
dan terbaru dalam bidamg keperawatan terkait dengan gangguan pada sistem perkemihan.
Universitas Sumatera Utara
189
DAFTAR PUSTAKA
Bidang Keperawatan RSUP H. Adam Malik Medan, 2002. Pedoman Pelayanan Keperawatan di RSUP H. Adam Malik Medan. Medan : RSUP H. Adam
Malik Medan. Carpenito, L.J. 1999. Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, Edisi 2
Bahasan Indonesia, Jakarta : EGC
Depkes. 2002. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Edisi ke-1, Direktorat Pelayanan Keperawatan. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik,
Departemen Kesehatan. Jakarta : Depkes RI
Doenges, et al. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan terjemahan. PT EGC. Jakarta.
Engram, Barbara. 1998. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Volume I terjemahan. PT EGC. Jakarta.
Gillies, Dee Ann. 1989. Manajemen Keperawatan : suatu pendekatan sistem. Edisi 2. Philadelpia: W.B. Saunders
Universitas Sumatera Utara
190 Long, Barbara C. 1996. Perawatan Medikal Bedah. Volume I.
terjemahan.Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran. Bandung.
Long, B.C. 1996.Essential of medical-surgical nursing : A nursing process approach. Vol 2.
Mansjoer Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran.Edisi 3. Jakarta; Penerbit Buku Media Aesculapius
Muninjaya, A. A. G. 1999. Manajemen Kesehatan. Jakarta: EGC.
Muninjaya, A.A Gde. 2004. Manajemen kesehatan. Edisi 2. Jakarta : EGC
Nursalam. 2007. Manajemen Keperawatan; Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Salemba Medika; Jakarta
Sjamsuhidrajat R, 1 W. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran – EGC. 2004. 756-763.
Soeparman. 1990. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. FKUI. Jakarta.
Priharjo, R. 1995. Praktek Keperawatan Profesional: Konsep Dasar dan Hukum. Jakarta : EGC
Universitas Sumatera Utara
191 Webmaster. Batu Saluran Kemih. Diunduh dari : http:www.medicastore.com.
Last update : Juni 2012.
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
192
Lampiran 1 INSTRUMEN SISTEM MANAJEMEN KEPERAWATAN
1. MAN I a. Staffing