89 Tanda: Distensi abdomen, penurunantidak ada bising usus., Muntah.
5. Nyeri dan kenyamanan:
Gejala: Nyeri hebat pada fase akut nyeri kolik, lokasi nyeri tergantung lokasi batu batu ginjal menimbulkan nyeri dangkal konstan.
Tanda: Perilaku berhati-hati, perilaku distraksi, Nyeri tekan pada area ginjal yang sakit.
6. Keamanan:
Gejala: Penggunaan, alcohol, Demammenggigil. 7.
Penyuluhanpembelajaran: Gejala: Riwayat batu saluran kemih dalam keluarga, penyakit ginjal,
hipertensi, gout, ISK kronis, Riwayat penyakit usus halus, bedah abdomen sebelumnya, hiperparatiroidisme, Penggunaan antibiotika,
antihipertensi, natrium bikarbonat, alopurinul, fosfat, tiazid, pemasukan berlebihan kalsium atau vitamin.
B. Riwayat atau adanya faktor resiko
a. Perubahan metabolik atau diet
b. Imobilitas lama
c. Masukan cairan tak adekuat
d. Riwayat batu atau Infeksi Saluran Kencing sebelumnya
e. Riwayat keluarga dengan pembentukan batu.
C. Pemeriksaan fisik berdasarka pada survei umum dapat menunjukkan :
a. Nyeri. Batu dalam pelvis ginjal menyebabkan nyeri pekak dan konstan.
Universitas Sumatera Utara
90 Batu ureteral menyebabkan nyeri jenis kolik berat dan hilang timbul yang
berkurang setelah batu lewat. b.
Mual dan muntah serta kemungkinan diare c.
Perubahan warna urine atau pola berkemih, Sebagai contoh, urine keruh dan bau menyengat bila infeksi terjadi, dorongan berkemih dengan nyeri
dan penurunan haluaran urine bila masukan cairan tak adekuat atau bila terdapat obstruksi saluran perkemihan dan hematuri bila terdapat
kerusakan jaringan ginjal
D. Pemeriksaan Diagnostik
a. Urinalisa : warna : normal kekuning-kuningan, abnormal merah
menunjukkan hematuri kemungkinan obstruksi urine, kalkulus renalis, tumor,kegagalan ginjal. pH : normal 4,6 – 6,8 asam meningkatkan
sistin dan batu asam urat, alkali meningkatkan magnesium, fosfat amonium, atau batu kalsium fosfat, Urine 24 jam: Kreatinin, asam urat,
kalsium, fosfat, oksalat, atau sistin mungkin meningkat, kultur urine menunjukkan Infeksi Saluran Kencing, BUN hasil normal 5 – 20 mgdl
tujuan untuk memperlihatkan kemampuan ginjal untuk mengekskresi sisa yang bemitrogen. BUN menjelaskan secara kasar perkiraan
Glomerular Filtration Rate. BUN dapat dipengaruhi oleh diet tinggi protein, darah dalam saluran pencernaan status katabolik cedera,
infeksi. Kreatinin serum hasil normal laki-laki 0,85 sampai 15mgdl perempuan 0,70 sampai 1,25 mgdl tujuannya untuk memperlihatkan
kemampuan ginjal untuk mengekskresi sisa yang bemitrogen. Abnormal
Universitas Sumatera Utara
91 tinggi pada serumrendah pada urine sekunder terhadap tingginya batu
obstruktif pada ginjal menyebabkan iskemianekrosis. b.
Darah lengkap : Hb, Ht, abnormal bila pasien dehidrasi berat atau polisitemia.
c. Hormon Paratyroid mungkin meningkat bila ada gagal ginjal PTH
merangsang reabsorbsi kalsium dari tulang, meningkatkan sirkulasi serum dan kalsium urine.
d. Foto Rontgen: menunjukkan adanya calculi atau perubahan anatomik
pada area ginjal dan sepanjang uriter. e.
IVP : memberikan konfirmasi cepat urolithiasis seperti penyebab nyeri abdominal atau panggul. Menunjukkan abnormalitas pada struktur
anatomik distensi ureter. f.
Sistoureteroskopi : visualisasi kandung kemih dan ureter dapat menunjukkan batu atau efek ebstruksi.
g. USG Ginjal : untuk menentukan perubahan obstruksi dan lokasi batu.
Universitas Sumatera Utara
92
CHRONIC KIDNEY DISEASE CKD CRF
1. Definisi
Chronic Kidney Disease CKD CRF merupakan gangguan ginjal yang progresif dan irreversibel di mana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah.
2. Etiologi
CKD CRF dapat disebabkan oleh penyakit sistemik diantaranya adalah sebagai berikut:
1. DM.
2. Glomerulonefrtitis kronis
3. Pielonefritis
4. Agen toksis
5. Hipertensi yang tidak terkontrol
6. Obstruksi traktus urinalisis
7. Gangguan vaskuler
8. Infeksi
Universitas Sumatera Utara
93 Terdapat 8 kelas sebagai berikut :
Klasifikasi penyakit Penyakit
Infeksi Pielonefritis kronik
Penyakit peradangan Glomerulonefritis
Penyakit vascular hipertensif
Nefrosklerosis benigna Nefrosklerosis maligna
Stenosis arteri renalis
Gangguan jaringan penyambung
Lupus eritematosus sistemik Poliarteritis nodus
Skelrosis sistemik progresif
Gangguan kongenital dan herediter Penyakit ginjal polikistik
Asidosis tubulus ginjal Penyakit metabolik
Diabetes mellitus, Gout Hiperparatiroidisme, Amiloidosis
Nefropati toksik Penyalahgunaan analgesik
Nefropati timbal Nefropati obstruktif
Saluran kemih atas : kalkuli, neoplasma fibrosis retroperitoneal
Saluran kemih bawah : hipertropi prostat, striktur uretra, anomaly
congenital pada leher kandung kemih dan uretra
3. Patofisiologi
Perjalanan umum GGK melalui 3 stadium:
1. Stadium I : Penurunan cadangan ginjal
• Kreatinin serum dan kadar BUN normal • Asimptomatik
• Tes beban kerja pada ginjal: pemekatan kemih, tes GFR
2. Stadium II : Insufisiensi ginjal
• Kadar BUN meningkat tergantung pada kadar protein dalam diet
Universitas Sumatera Utara
94 • Kadar kreatinin serum meningkat
• Nokturia dan poliuri karena kegagalan pemekatan Ada 3 derajat insufisiensi ginjal:
a. Ringan 40 - 80 fungsi ginjal dalam keadaan normal
b. Sedang 15 - 40 fungsi ginjal normal
c. Kondisi berat 2 - 20 fungsi ginjal normal
3. Stadium III: gagal ginjal stadium akhir atau uremia
• Kadar ureum dan kreatinin sangat meningkat • Ginjal sudah tidak dapat menjaga homeostasis cairan dan elektrolit
• Air kemihurin isoosmotis dengan plasma, dengan bj 1,010
Patofisiologi umum GGK
Hipotesis Bricker hipotesis nefron yang utuh “Bila nefron terserang penyakit maka seluruh unitnya akan hancur, namun
sisa nefron yang masih utuh tetap bekerja normal”
Universitas Sumatera Utara
95
Universitas Sumatera Utara
96
4. Manifestasi Klinik
1.
Sistem kardiovaskuler: mencakup hipertensi akibat retensi cairan dan
natrium dari aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron, gagal jantung kongestif dan edema pulmoner akibat cairan berlebih dan perikarditis
akibat iritasi pada lapisan perikardial oleh toksin uremik. 2.
Sistem integrumenurum: rasa gatal yang parah pruritus. Butiran uremik
merupakan suatu penunpukkan kristal urin di kulit, rambut tipis dan kasar. 3.
Sistem gastrointestinal: anoreksia, mual, muntah.
4.
Sistem neurovaskuler: perubahan tingkat kesadaran, tidak mampu
berkonsentrasi, kedura otot dan kejang. 5.
Sistem pulmoner: krekels, sputun kental, nafas dalam dan kusmaul.
6.
Sistem reproduktif: amenore, atrifi testikuler.
5. Pemeriksaan Penunjang
1.Laboratorium Pemeriksaan penurunan fungsi ginjal : ureum kreatinin, asam urat serum
Identifikasi etiologi gagal ginjal : analisis urin rutin, mikrobiologi urin, kimia darah, elektrolit, imunodiagnosis
Identifikasi perjalanan penyakit : progresifitas penurunan fungsi ginjal, ureum, kreatinin, klearens kreatinin test : CCT = 140 – umur X BB kg,
72 X kreatinin serum wanita = 0,85, pria = 0,85 X CCT
Universitas Sumatera Utara
97 -
hemopoesis : Hb, trobosit, fibrinogen, factor pembekuan -
elektrolit
- endokrin : PTH dan T3,T4
- pemeriksaan lain: infark miokard
2. Diagnostik : Etiologi GGK dan terminal : -
Foto polos abdomen, USG, Nefrotogram -
Pielografi retrograde, Pielografi antegrade -
mictuating Cysto Urography MCU -
Diagnosis pemburuk fungsi ginjal : retogram, USG
6. Manajemen Terapi
Tujuan penatalaksanaan adalah untuk mempertahankan fungsi ginjal dan homeostasis selama mungkin.
Intervensi diit
. Protein dibatasi karena urea, asam urat dan asam organik merupakan hasil pemecahan protein yang akan menumpuk secara cepat dalam darah jika
terdapat gangguan pada klirens renal. Protein yang dikonsumsi harus bernilai biologis
Universitas Sumatera Utara
98 produk susu, telur, daging di mana makanan tersebut dapat mensuplai asam
amino untuk perbaikan dan pertumbuhan sel. Biasanya cairan diperbolehkan 300- 600 ml24 jam. Kalori untuk mencegah kelemahan dari KH dan lemak. Pemberian
vitamin juga penting karena pasien dialisis mungkin kehilangan vitamin larut air melalui darah sewaktu dialisa.
Hipertensi
ditangani dengan medikasi antihipertensi kontrol volume intravaskule. Gagal jantung kongestif dan edema pulmoner perlu pembatasan
cairan, diit rendah natrium, diuretik, digitalis atau dobitamine dan dialisis. Asidosis metabolik pada pasien CKD biasanya tanpa gejala dan tidak perlu
penanganan, namun suplemen natrium bikarbonat pada dialisis mungkin diperlukan untuk mengoreksi asidosis.
Anemia pada CKD ditangani dengan epogen erytropoitin manusia
rekombinan. Anemia pada pasaien Hmt 30 muncul tanpa gejala spesifik seperti malaise, keletihan umum dan penurunan toleransi aktivitas. Abnormalitas
neurologi dapat terjadi seperti kedutan, sakit kepala, dellirium atau aktivitas kejang. Pasien dilindungi dari kejang.
Pada prinsipnya penatalaksanaan Terdiri dari tiga tahap : 1.
Penatalaksanaan konservatif : Pengaturan diet protein, kalium, natrium, cairan
2. Terapi simptomatik : Suplemen alkali, transfusi, obat-obat
localsistemik, anti hipertensi 3.
Terapi pengganti : HD, CAPD, transplantasi
Universitas Sumatera Utara
99
7. Komplikasi
1. Hiperkalemia: akibat penurunan ekskresi, asidosis metabolik, katabolisme
dan masukan diit berlebih. 2.
Perikarditis : Efusi pleura dan tamponade jantung akibat produk sampah uremik dan dialisis yang tidak adekuat.
3. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem renin-
angiotensin-aldosteron. 4.
Anemia akibat penurunan eritropoetin, penurunan rentang usia sel darah
merah. 5.
Penyakit tulang serta kalsifikasi akibat retensi fosfat, kadar kalsium serum rendah, metabolisme vitamin D dan peningkatan kadar aluminium.
6. Asidosis metabolic, Osteodistropi ginjal
7. Sepsis, Neuropati perifer, Hiperuremia
8. Klasifikasi GGK atau CKD Cronic Kidney Disease : Stage
Gambaran kerusakan ginjal GFR mlmin1,73 m
2
1 Normal atau elevated GFR
≥ 90 2
Mild decrease in GFR 60-89
3 Moderate decrease in GFR
30-59 4
Severe decrease in GFR 15-29
5 Requires dialysis
≤ 15
Universitas Sumatera Utara
100
9
. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihankelemahan, anemia,
retensi produk sampah dan prosedur dialysis. 2.
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan edema paru, asidosis metabolic, pneumonitis, perikarditis
3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluan urin,
retensi cairan dan natrium. 4.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang inadekuat mual, muntah, anoreksia dll.
5. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan perawatannya berhubungan
dengan kurangnya informasi kesehatan. 6.
Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh primer, tindakan invasive
7. Sindrom defisit self care berhubungan dengan kelemahan, penyakitnya.
10. Rencana Intervensi Keperawatan No
Diagnosa TujuanKriteria
Hasil Intervensi
1 Intoleransi
aktivitas berhubungan
dengan ketidakseimbang
an suplai kebutuhan O2
Kriteria Hasil: o
Berpartisipasi dalam
aktivitas fisik dgn TD, HR,
RR yang sesuai
o Warna kulit
NIC: Toleransi aktivitas
o Tentukan penyebab
intoleransi aktivitas tentukan apakah penyebab
dari fisik, psikis motivasi
o Kaji kesesuaian aktivitas
istirahat klien sehari- hari
Universitas Sumatera Utara
101 normal, hangat
kering o
Memverbalisa sikan
pentingnya aktivitas
secara bertahap
o Mengekspresi
kan pengertian pentingnya
keseimbangan latihan
istirahat
o Meningkatkan
toleransi aktivitas
o Tingkatkan aktivitas
secara bertahap, biarkan klien berpartisipasi dapat
perubahan posisi, berpindah perawatan
diri
o Pastikan klien mengubah
posisi secara bertahap. Monitor gejala intoleransi
aktivitas
o Ketika membantu klien
berdiri, observasi gejala intoleransi spt mual,
pucat, pusing, gangguan
o kesadaran tanda vital
o Lakukan latihan ROM
jika klien tidak dapat menoleransi aktivitas
2 Pola nafas tidak
efektif berhubungan
dengan hiperventilasi,
penurunan energi,
kelemahan o
Tidak ada dispnea
o Kedalaman
nafas normal o
Tidak ada retraksi dada
penggunaan otot bantuan
pernafasan
Monitor Pernafasan:
o Monitor irama, kedalaman
dan frekuensi pernafasan. o
Perhatikan pergerakan dada.
o Auskultasi bunyi nafas
o Monitor peningkatan
ketidakmampuan istirahat, kecemasan dan sesak
nafas.
Pengelolaan Jalan Nafas
o Atur posisi tidur klien
untuk maksimalkan ventilasi
o Lakukan fisioterapi dada
jika perlu o
Monitor status pernafasan dan oksigenasi sesuai
kebutuhan o
Auskultasi bunyi nafas o
Bersihkan sekret jika ada dengan batuk efektif
Universitas Sumatera Utara
102 suction jika perlu.
3 Kelebihan
volume cairan berhubungan
dengan mekanisme
pengaturan melemah
Tujuan : keseimbangan
cairan dan elektrolit.
Kriteria hasil: o
Bebas dari edema
anasarka, efusi o
Suara paru bersih
o Tanda vital
dalam batas normal
Fluit manajemen :
o Monitor status hidrasi
kelembaban membran mukosa, nadi adekuat
o Monitor tanda vital
o Monitor adanya indikasi
overloadretraksi o
Kaji daerah edema jika ada
Fluit monitoring :
o Monitor intakeoutput
cairan o
Monitor serum albumin dan protein total
o Monitor RR, HR
o Monitor turgor kulit dan
adanya kehausan o
Monitor warna, kualitas dan BJ urine
4 Ketidakseimban
gan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh Tujuan : status
nutrisi adekuat
Kriteria Hasil : o
BB stabil o
Tidak terjadi mal nutrisi
o Tingkat energi
adekuat o
Masukan nutrisi adekuat
Manajemen Nutrisi
o Kaji pola makan klien
o Kaji adanya alergi
makanan. o
Kaji makanan yang disukai oleh klien.
o Kolaborasi dg ahli gizi
untuk penyediaan nutrisi terpilih sesuai dengan
kebutuhan klien.
o Anjurkan klien untuk
meningkatkan asupan nutrisinya.
o Yakinkan diet yang
dikonsumsi mengandung cukup serat untuk
mencegah konstipasi.
Universitas Sumatera Utara
103 o
Berikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi dan pentingnya bagi tubuh klien
Monitor Nutrisi
o Monitor BB setiap hari
jika memungkinkan. o
Monitor respon klien terhadap situasi yang
mengharuskan klien makan.
o Monitor lingkungan
selama makan. o
jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak
bersamaan dengan waktu klien makan.
o Monitor adanya mual
muntah. o
Monitor adanya gangguan dalam proses
mastikasiinput makanan misalnya perdarahan,
bengkak dan sebagainya.
o Monitor intake nutrisi
dan kalori.
5 Kurang
pengetahuan tentang penyakit,
perawatan dan pengobatan nya
berhubungan dengan
kurangnya sumber
informasi, terbatasnya
kognitif Tujuan :
Pengetahuan klien keluarga
meningkat .
Kriteria Hasil : Pasien mampu:
o Menjelaskan
kembali penjelasan yang
diberikan
o Mengenal
Pendidikan : proses penyakit
o Kaji pengetahuan klien
tentang penyakitnya o
Jelaskan tentang proses penyakit tanda dan
gejala, identifikasi kemungkinan penyebab.
o Jelaskan kondisi klien
o Jelaskan tentang
program pengobatan dan alternatif pengobantan
o Diskusikan perubahan
gaya hidup yang
Universitas Sumatera Utara
104 kebutuhan
perawatan dan pengobatan
tanpa cemas
o Klien keluarga
kooperatif saat dilakukan
tindakan mungkin digunakan
untuk mencegah
komplikasi o
Diskusikan tentang terapi dan pilihannya
o Eksplorasi kemungkinan
sumber yang bisa digunakan mendukung
o Instruksikan kapan harus
ke pelayanan o
Tanyakan kembali pengetahuan klien
tentang penyakit, prosedur perawatan dan
pengobatan
6 Resiko infeksi
berhubungan dengan tindakan
invasive, penurunan daya
tahan tubuh primer
Tujuan : risiko infeksi terkontrol
Kriteria Hasil : o
Bebas dari tanda-tanda
infeksi o
Angka leukosit
normal 4- 10.000
o Pasien
mengatakan tahu tentang
tanda-tanda dan gejala
infeksi
Kontrol infeksi
o Ajarkan tehnik mencuci
tangan o
Ajarkan tanda-tanda infeksi
o Laporkan dokter segera
bila ada tanda infeksi o
Batasi pengunjung o
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien o
Tingkatkan masukan gizi yang cukup
o Anjurkan istirahat cukup
o Pastikan penanganan
aseptic daerah IV o
Berikan PENDKES tentang resiko infeksi
proteksi infeksi:
o monitor tanda dan gejala
infeksi o
Pantau hasil laboratorium
o Amati
faktor-faktor yang bisa meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
105 infeksi
o Monitor Vital Sign.
7 Sindrom defisit
self care berhubungan
dengan kelemahan
Tujuan : klien mampu Perawatan
diri Self care : Activity Daly
Living. Kriteria Hasil :
o Pasien dapat
melakukan aktivitas
sehari-hari makan,
berpakaian, kebersihan,
toileting, ambulasi
o Kebersihan
diri pasien terpenuhi
Bantuan perawatan diri
o Monitor kemampuan
pasien terhadap perawatan diri
o Monitor kebutuhan akan
personal hygiene, berpakaian, toileting dan
makan
o Beri bantuan sampai
klien mempunyai kemapuan untuk
merawat diri
o Bantu klien dalam
memenuhi kebutuhannya.
o Anjurkan klien untuk
melakukan aktivitas sehari-hari sesuai
kemampuannya
o Pertahankan aktivitas
perawatan diri secara rutin
o Evaluasi kemampuan
klien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
o Berikan reinforcement
atas usaha yang dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
106
B. Tinjauan Kasus 1. Pengkajian
a. Biodata
A. Identitas Pasien
Nama :
Ny. R Jenis kelamin
: Perempuan
Umur :
45 Tahun Status perkawinan
: Menikah
Agama :
Protestan Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan :
Ibu Rumah Tangga Alamat
: Desa. Huta Tingga II, Tarutung
Tanggal Masuk RS :
10 Juni 2012 No. Register
: 51 59 33
Ruangan Kamar :
Rindu B2 B II-4 Urologi wanita Golongan Darah
: -
Tanggal Pengkajian :
12 Juni 2012 Tanggal Operasi
: 11 Juni 2012
Diagnosa Medis :
Batu cetak ginjal kanan + batu multiple koliks inferior kanan
Diagnosa Post Op :
Uretrolitotomy At Uretrolitiasis
Universitas Sumatera Utara
107 B.
Penanggung Jawab Nama
: Tn. G
Hub dengan pasien :
Anak Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat :
Desa. Huta Tingga II, Tarutung
II. KELUHAN UTAMA
Nyeri pada luka operasi, nyeri yang dirasakan Ny R seperti disayat-sayat
III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
A. Procative Palliative a
Apa penyebabnya Luka operasi di pinggang sebelah kanan
b Hal-hal yang memperbaiki keadaan
Posisi dengan memiringkan badan kesebelah kiri dan pemberian analgesik B.Quantity Quality
a Bagaimana dirasakan Nyeri pada pinggang sebelah kanan, dengan skala nyeri 6-8 yang
dirasakan seperti disayat-sayat nyeri tajam b Bagaimana dilihat
Universitas Sumatera Utara
108 Wajah Ny R tampak meringis menahan sakit.
C. Region a
Dimana lokasinya Nyeri dirasakan di bagian pinggang sebelah kanan
b Apakah menyebar
Nyeri dirasakan menyebar kepinggang sebalah kiri D. Severity Mengganggu Aktivitas
Ya, nyeri sangat menggangu aktivitas E. Time Kapan mulai timbul dan bagaimana terjadinya
Nyeri pada pinggang sebelah kanan dirasakan 3 bulan terakhir ini dan saat ini Ny R merasakan nyeri pada bagian luka operasi
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
A. Penyakit yang pernah dialami Ny R mengatakan pernah di opname di RSU Tarutung, penyakitnya adalah
batu ginjal, yang mengharuskan untuk dilakukan pembedahan, karena peralatan di RSU tersebut tidak lengkap, maka Ny R dirujuk ke RSUP HAM. Adapun
sakit yang pernah dialami Ny R adalah seperti demam dan batuk biasa. B. Pengobatan tindakan yang dilakukan
Universitas Sumatera Utara
109 Pengobatan yang dilakukan mengkonsumsi obat – obatan Ny R tidak tahu
nama obatnya C. Pernah dirawat dioperasi
Ny R mengatakan pernah dirawat Inap di RSU Tarutung D. Lamanya dirawat
Selama satu minggu E. Alergi
Ny R tidak memiliki riwayat alergi F. Imunisasi
Tidak ada
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA A.
Orang Tua Orang tua tidak pernah menderita penyakit yang kronis
B. Saudara Kandung Ny R mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit yang
berbahaya, seperti DM, hipertensi ataupun riwayat sakit ginjal C. Penyakit keturunan yang ada
Universitas Sumatera Utara
110 Tidak ada penyakit keturunan
D. Anggota keluarga yang meninggal
Tidak ada F. Genogram
VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL
A. Bahasa yang digunakan Bahasa Batak dan bahasa Indonesia
B. Persepsi pasien tentang penyakitnya
Ny R menerima penyakit yang dideritanya sebagai cobaan dari Tuhan
Keterangan : Laki-Laki
Perempuan Klien
Meninggal Serumah
Cerai
Universitas Sumatera Utara
111 C.
Konsep Diri 1.
Body Image : Ny R malu dengan kondisinya yang lemah dan sakit 2.
Ideal Diri : Ny R optimis bisa sembuh
3. Harga Diri
: Ny R menghargai dirinya 4.
Peran Diri : Ny R berperan sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya
5. Personal Identity : Ibu yang menyayangi keluarga serta bertanggung jawab
D. Keadaan emosi
Keadaan emosi Ny R stabil
E. Perhatian terhadap orang lain lawan bicara
Ny R sangat koperatif dan bersosialisasi dengan lawan bicaranya
F. Hubungan dengan keluarga Selama dirawat di RS Ny R hanya ditemani oleh anaknya. Sedangkan saudara
hanya berkunjung
G. Hubungan dengan saudara Saudara Ny R sering berkunjung karena tempat tinggal meraka lumayan
mudah dijangkau tetapi saudara Ny R yang jauh tetap berkomunikasi dengan via telepon
Universitas Sumatera Utara
112 H. Hubungan dengan orang lain
Ny R pendiam, akan tetapi sangat ramah dan terbuka pada orang lain I. Kegemaran
Ny R mempunyai kegemaran berkumpul bersama keluarganya J. Daya adaptasi
Ny R kurang menerima keadaannya mengenai penyakitnya K. Mekanisme pertahanan diri
Tetap berdoa kepada yang kuasa dan menerima motivasi-motivasi dari anak dan keluarga
VII. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum Kesadaran Compos Mentis, lemah, pernafasan teratur reguler, nyeri pada luka
operasi +, dan sulit untuk tidur istirahat karena nyeri. B. Tanda - Tanda vital
Suhu tubuh : 36,4
C Nadi : 76 x menit
TD : 11080 mmHg
RR : 22 x menit
TB : 156 cm
BB : 58 Kg
Universitas Sumatera Utara
113 C. Pemeriksaan kepala dan leher
1. Kepala dan Rambut Kepala
1. Bentuk : simetris
2. Ubun-ubun : terasa keras
3. Kulit kepala : bersih
Rambut a. Penyebaran dan keadaan rambut : Penyebaran
merata b. Bau : Bersih
c. Warna kulit : Sawo matang Wajah
a. Warna kulit : Sawo Matnag
b. Struktur wajah : Simetris
2. Mata a
Kelengkapan dan kesimetrisan Lengkap simetris kanan kiri
Universitas Sumatera Utara
114 b
Palpebra Normal, - ptosis
c Konjungtiva dan Sklera
Konjungtiva - anemis pink, - ikterus d
Pupil Isokor, kanan dan kiri, vasokontriksi saat diberikan rangsangan cahaya
e Kornea dan Iris
Normal f
Visus Ny R mampu merlihat benda-benda disekitarnya dengan jarak 6M
g Tekanan bola mata.
Tidak ada kelainan 3. Hidung
a Tulang hidung dan posisi septum nasi
Tulang hidung ada, posisi septum nasi ditengah b
Lubang hidung Lubang hidung lengkap 2 letak simetris kanan kiri dan bersih
c Cuping hidung
Menggunakan pernafasan retraksi dada
Universitas Sumatera Utara
115 4. Telinga
a Bentuk telinga
: Normal, tidak ada kelainan b
Ukuran telinga : Normal
c Lubang telinga
: Normal dan bersih d
Ketajaman pendengaran : Dapat mendengar dengan baik
5. Mulut dan faring a
Keadaan bibir : Mukosa bibir kering
b Keadaan gusi dan gigi : Bersih, gigi tidak lengkap, perdarahan, karies +
c Keadaan lidah
: Bersih d
Orofaring : Tidak ada pembengkakan
6. Leher a
Posisis trakea : Simetris
b Tiroid
: Tidak tampak kelainan c
Suara : Lemah
d Kelenjar limfe
: Tidak teraba adanya pembesaran e
Vena jugularis : Teraba
f Denyut nadi karotis : Teraba
Universitas Sumatera Utara
116 D. Pemeriksaan integumen
1. Kebersihan
: Bersih 2.
Kehangatan : Hangat
3. Warna
: Sawo matang 4.
Turgor : Baik, kembali 2 detik
5. Kelembaban
: Lembab 6.
Kelainan pada kulit : Tidak ada kelainan
E. Pemeriksaan payudara dan ketiak 1.
Ukuran dan bentuk payudara : Tidak ada penonjolan, simetris
2. Warna Payudara dan Areola
: Coklat 3.
Kelainan Payudara Puting : Tidak ada Kelainan
4. Aksila dan Clavicula
: Normal F. Pemeriksaan thoraks dada
1. Inspeksi thoraks a Bentuk thoraks
: Burrel Chest b Pernafasan
Frekuensi : 20 x menit
Irama : Reguler
c Tanda kesulitan bernafas
Tidak ditemukan tanda-tanda kesulitan bernafas
Universitas Sumatera Utara
117 2. Pemeriksaan Paru
a Palpasi getaran suara
: Fremitus taktil b
Perkusi : Dextra : resonan, Sin : resonan
c Auskultasi
Suara nafas : Vesikuler
Suara ucapan : Suara ucapan lemah
Suara tambahan : Tidak ada suara tambahan
3. Pemeriksaan Jantung a
Inspeksi : Tidak ada pembengkakan
b Palpasi
Pulsasi : Teraba, HR : 76 X menit
c Perkusi
: Dullness d
Auskultasi Bunyi jantung
: S1 dan S2 Bunyi tambahan
: Tidak ada Murmur
: Tidak ada Frekwensi
: -
G. Pemeriksaan Abdomen
Universitas Sumatera Utara
118 1. Inspeksi
a Bentuk abdomen
: Simetris b
Benjolan Massa : Tidak adanya massa nyeri
c Bayangan pembuluh darah : Tidak ada
2. Auskultasi a
Peristaltik usus : 9 x menit
b Suara tambahan
: Tidak ada 3. Palpasi
a Tanda nyeri tekan
: Ada nyeri tekan pada bagian luka operasi b
Benjolan massa : Tidak ada massa
c Tanda ascites
: Tidak ada cairan tanda asites di abdomen d
Hepar : Tidak teraba
e Lien
: Tidak teraba f
Titik Mc Burney : Tidak ada nyeri
4. Perkusi a
Suara abdomen : Tympani
b Pemeriksaan ascites
: -
H. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya 1. Genitalia
a Rambut pubis
: -
Universitas Sumatera Utara
119 b
Lubang uretra : -
c Kelainan pada genitalia eksterna dan daerah inguinal
: - 2. Anus dan perineum
a Lubang anus
: - b
Kelainan pada anus : -
c Perineum
: -
I. Pemeriksaan muskuloskeletal ekstremitas 1. Kesimetrisan otot
: Simetris 2. Pemeriksaan edema
: - edema 3. Kekuatan otot
: Kekuatan otot 4 4. Kelainan pada ekstremitas dan kuku : Tidak ada kelainan
J. Pemeriksaan Neurologi 1. Tingkat kesadaran
GCS : 15
E 4 M 6 V 5 2. Meningeal Sign
Compos Mentis
Universitas Sumatera Utara
120 3. Status mental
a Kondisi emosi dan perasaan Stabil
b Orientasi Ny R mampu berorientasi mengigat orang, waktu, tempat
c Proses berpikir ingatan atensi, keputusan, perhitungan Baik dapat mengambil keputusan dan perhatian
d Motivasi Kemauan Ny R memiliki kemauan ingin segera sembuh
e Persepsi Ny R memiliki persepsi bahwa semua ini cobaan
f Bahasa Ny R dapat berkomunikasi dengan baik.
4. Nervus Cranialis a Nervus Olfaktorius N1
Ny R dapat membedakan bau pembuangan cairan WSD
Universitas Sumatera Utara
121 b Nervus optikus N II
Ny R mampu membaca pada jarak 1 M c Nervus Okulomotoris N III, Trochlearis N IV, Abdusen N VI
Bola mata Ny R dapat mengikuti gerakkan tangan perawat d Nervus Trigeminus N V
Ny R dapat merasakan sentuhan kapas di wajah e Nervus Fasialis N VII
Ny R dapat membedakan rasa manis dan pahitnya obat f Nervus Vestibulocochlearis N VIII
Kedua telinga Ny R dapat mendengar g Nervus Glossopharingeus N IX, Vagus N X
Ny R dapat mengulurkan lidahnya dan mengerakkan ke kanan dan ke kiri. h Nervus Asesorius N XI
Ny R dapat mengangkat bahu i Nervus Hipoglossus N XII
Ny R dapat mengerakkan lidah ke kiri dan ke kanan
Universitas Sumatera Utara
122 5. Fungsi motorik
a Cara berjalan Tidak dilakukan disebabkan oleh keadaan Ny R yang belum mampu
berjalan pasca operasi b Romberrg test
- c Tes jari hidung
Ny R mampu melakukan test jari hidung d Pronasi – supinasi test
Ny R mampu membuka dan menutup membalikkan telapak tangan e Heel to shin test
-
6. Fungsi sensori a Identifikasi sentuhan ringan
Ny R dapat membedakan sentuhan di bagian ekstremitas b Tes tajam tumpul
Ny R dapat merasakan sentuhan tajam dan tumpul
Universitas Sumatera Utara
123 c Tes panas dingin
Ny R dapat membedakan sentuhan panas dan dingin d Tes getaran
Ny R dapat membedakan getaran
e Streognosis test Ny R dapat mengidentifikasi benda logam
f Graphestesia test -
g Membedakan dua titik Ny R dapat membedakan dua titik yang berbeda
h Topognosis test Pasien dapat mengidentifikasi bagian lutut yang diberi rangsang
7. Reflek a Reflek Bisep
+ + fleksi lengan bawah b Reflek Trisep
Universitas Sumatera Utara
124 + + ekstensi lengan bawah
c Reflek Brachioradialis + + fleksi pergelangan tangan
d Reflek patelar + + plantar fleksi
e Reflek tendon achiles + + plantar fleksi
f Reflek plantar + + plantar fleksi dan jari-jari fleksi
Pola Kebiasaan Sehari – Hari
A. Pola tidur 1. Waktu tidur
: Pukul 21.00 WIB 2. Waktu bangun
: Pukul 05.00 WIB 3. Masalah tidur
: Ny R mengatakan tidak ada masalah dengan pola tidurnya
Universitas Sumatera Utara
125 4. Hal-hal yang mempermudah tidur
: Posisi dengan memiringkan badan kesebelah kiri
5. Hal – hal yang mempermudah bangun : Kebisingan lingkungan
B. Pola eliminasi 1. BAB
a Pola BAB : 1 x sehari
Pengunaan Laksatif : Tidak b Karakter feses : Lembut
BAB terakhir : Hari minggu pagi
c Riwayat pendarahan : - 2. BAK
a Pola BAK : 3- 4x hari
Inkontinensi : Tidak
b Karakter urine : Urine kemerahan, pekat Retensi
: Tidak c Nyeri rasa terbakar kesulitan BAK
: Tidak d Riwayat penyakit ginjal kandung kemih
: Ya e Pengunaan diuretika
: Tidak f Upaya mengatasi masalah
: -
Universitas Sumatera Utara
126 C. Pola makan dan minum
1. Gejala Subjektif a Diit type : MB TKTP
Jumlah makan hari : 3 porsi b Pola diit
: Teratur c Kehilangan selera makan
: Tidak Mual muntah : -
d Nyeri ulu hati : Tidak ada
e Yang berhubungan dengan : - f Disembuhkan dengan
: - g Alergi Intoleransi makanan : -
h Berat badan biasa : 58 – 60 Kg
2. Tanda Objektif a Berat badan sekarang
: 58 Kg Tinggi badan : 156 cm
3. Waktu pemberian makanan Pagi, siang, sore
4. Jumlah dan jenis makanan 1 porsi MB lauk + sayur + buah + susu
5. Waktu pemberian cairan
Universitas Sumatera Utara
127 Minum 400- 600 cc, cairan Nacl 0,9 20 Gtts i
6. Masalah makan dan minum a Kesulitan mengunyah
: Tidak ada kesulitan mengunyah b Kesulitan menelan
: Tidak mengalami kesulitan menelan c Tidak dapat makan sendiri
: Ny R makan di suapin oleh anaknya 7. Upaya mengatasi masalah
- D. Kebersihan diri Personal Hygiene
1. Pemeliharaan badan : Bersih, Ny R dimandikan oleh anaknya
2. Pemeliharaan gigi dan mulut : Gigi berkaries
3. Pemeliharaan kuku : Kuku bersih
E. Pola kegiatan aktivitas Aktivitas minimal dan terbatas karena keadaan Ny. R yang lemah dan bedrest
tota
VIII. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK
A. Diagnosa medis BATU CETAK GINJAL KANAN + BATU MULTIPLE KOLIKS INFERIOR
KANAN
Universitas Sumatera Utara
128 B. Pemeriksaan diagnostik penunjang medis
1. Laboratorium Tanggal
: 12 Juni 2012
Hati Satuan
Hasil Nilai normal
Albumin g dL
2,8 3,5- 5,0
Ginjal Satuan
Hasil Nilai normal
Ureum mgdL
88,10 50
Kreatinin mgdL
5,35 0, 50- 0,90
Elektrolit Satuan
Hasil Nilai normal
Natrium Na mEgL
138 135-155
Kalsium K mEgL
4,0 3,6- 5,5
Clorida CL mEgL
114 96- 106
Hematologi Satuan
Hasil Nilai normal
Hemoglobin gdL
10,50 11,7 -15-5
Eritrosit 10
3
µL 3, 48
4,20 - 4,87 Leukosit
10
3
µL 12,67
4,5 - 11,0 Hematokrit
32,20 30 - 44
Trombosit 10
3
µL 176
150 - 450 MCV
fL 92,50
85 - 95 MCH
pg 30,20
28 - 32 MCHC
g 32,60
33 - 35 RDW
14,20 11,6 - 14,1
MPV fL
9,40 7,0 - 10,2
PCT 0,16
PDW fl
10,0 LED
40 20
Neutrofil 80,80
37 - 80 Lymposit
10,40 20 - 40
Monosit 6,20
2 - 8 Eosionofil
2,40 1-6
Basofil 0,200
0-1 Neutrofil Absolut
10
3
µL 10,24
2,7-6,5 Lymposit Absolut
10
3
µL 1,32
1,5-3,7 Monosit Absolut
10
3
µL 0,78
0,2- 0,4 Eosionofil Absolut
10
3
µL 0,31
0- 0,10 Basofil Absolut
10
3
µL 0,02
0- 0,1
Universitas Sumatera Utara
129 2. Rontgen
- 3. ECG
- 4. USG
- 5. Lain - lain
-
Universitas Sumatera Utara
130
Penatalaksanaan dan Terapi No
Nama Dosis
Fungsi Efek Samping
1 Injeksi Cefriaxone
1 gr8 jam Melalui IV
Infeksi saluran nafas anti infeksi
profilaktik perioperatif
Ruam, urtikaria, mual, muntah, kram, flebitis
2 Transamin
1 amp8 jam Melalui IV
Anti Perdarahan perdarahan ginjal,
perdarahan abnormal selama operasi
Gangguan saluran pencernaan.
3 Injeksi Ketorolac
1 amp8 jam Melalui IV
Anti nyeri analgetik Mengantuk, berkeringat, pruritus,
dispnea, anemis 4
Injeksi ranitidine 1 amp12
jam Melalui IV
Menghambat sekresi asam lambung
Konvusi, nyeri okuler, takikardia, malaise
5 Ciprofloksasin
500 Mg8
jam Melalui IV
Penatalaksanaan infeksi saluran nafas
bawah Tremor, gelisah,
pusing, mual, muntah, sakit kepala,
mual muntah
6 Furosemide
1amp24 jam melalui IV
Kombinasi untuk hipertensi dan
hiperkalsemia Sakit kepala,
dehidrasi, kram otot, ruam, sering berkemih
7 Paracetamol Asetaminofen
500 mg 12 jam
Sebagai antipiretik analgetik, termasuk
dapat menurunkan fungsi paru-paru,
Universitas Sumatera Utara
131 bagi pasien yang
tidak tahan asetosal. Sebagi anlagetik,
misalnya untuk mengurangi rasa
nyeri pada sakit kepala, sakit gigi,
sakit waktu haid dan sakit pada otot.
Menurunkan deman pada influenza dan
setealh vaksinasi Demam yang disertai
menggigil atau sakit tenggorokan, Luka,
bintik-bintik putih di mulut dan bibir, dan
luka pada mulut juga ruam kulit atau gatal-
gatal, terjadi perdarahan atau
memar yang tidak biasa., Lemah, lelah,
dan nyeri di punggung bagian bawah.
Universitas Sumatera Utara
132
2. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman; Nyeri berhubungan dengan insisi post operasi
ditandai dengan Ny R mengeluh nyeri pada daerah insisi bedah, wajah Ny R meringis, gelisah, skala nyeri 7
2. Perubahan pada pola eliminasi urine berhubungan dengan terpasang selang
drainase dan kateter ditandai dengan hematuria. 3.
Hambatan mobiltas fisik berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan Ny R kesulitan bergerak, tirah baring, pergerakan dibantu oleh keluarga
atau perawat 4.
Defisit perawatan diri; Makan berhubungan dengan kelemahan atau keletihan, nyeri ditandai dengan ketidakmampuan untuk menyuapi
makanan sendiri 5.
Defisit perawatan diri; Mandi berhubungan dengan kelemahan atau keletihan, nyeri ditandai dengan ketidakmampuan untuk membersihkan
anggota tubuh, oral hygiene, personal hygiene 6.
Kerusakan integritas kulit dan kontraktur berhubungan dengan imobilisasi, tidak adekuatnya sirkulasi perifer.
Penambahan diagnosa pada Tanggal Tgl 19062012
7. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluan urin,
retensi cairan dan natrium ditandai dengan ektremitas atas dan bawah edema.
Penambahan diagnosa pada Tanggal Tgl 21062012
8. Infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh primer, tindakan
invasive ditandai dengan hasil leukosit yang meningkat.
Universitas Sumatera Utara
133 ANALISA MASALAH
No DATA
ETIOLOGI MASALAH
1 DS:
Ny R mengeluh nyeri pada daerah luka operasi, nyeri
menyebar, skala nyeri 7 DO :
- G
erakan menghindari nyeri
- P
osisi menghindari nyeri
- W
ajah Ny R tampak meringis
kesakitanwajah topeng
- B
erfokus pada diri sendiri.
Urolithialis Batu Ginjal Tindakan pembedahan
Uretrolitotomy At Uretrolitiasis Luka insisi, pemasangan selang
drainase Gangguan Rasa Nyaman; Nyeri
Gangguan rasa nyaman;
Nyeri
2 DS:
Ny R mengatakan sakit pada daerah yang
terpasang selang kateter DO:
- W
arna urine kemerahan, keruh
- V
olume urine 200cc 24 jam
- V
olume cairan drainase 100 cc 24 jam
- H
asil lab Tgl 12612 Ureum: 88,10 mgdL
Kreatinin: 5,35 mgdL Urolithialis Batu Ginjal
Tindakan pembedahan Uretrolitotomy At Uretrolitiasis
pemasangan selang drainase, pemasangan kateter
Perubahan Pola Eliminasi Urine Perubahan
pola eliminasi
urine
3 DS :
Ny R mengatakan bahwa ia masih merasa lemah dan
tidak berani untuk duduk, Urolithialis Batu Ginjal
Tindakan pembedahan Hambatan
mobiltas Fisik
Universitas Sumatera Utara
134 berdiri, dan berjalan
sendiri. DO :
- N
y R tampak kesulitan bergerak
- K
eterbatasan kemampuan
melakukan keterampilan motorik
kasar.
- N
y R tampak tremor yang diinduksi oleh
pergerakan.
- N
y R tampak lemah Uretrolitotomy At Uretrolitiasis
Kelemahan Hambatan Mobilitas Fisik
4 DS :
Tn G mengatakan bahwa ibunya tidak dapat
makanmenyuap makanan sendiri karena kondisi
yang lemah DO :
- N
y R tampak kesulitan dalam menyuapkan
makanan dari piring ke mulut
- N
y R tampak kesulitan dalam memegang alat
makan
- N
y R tampak lemah dan hanya terbaring di
tempat tidur. Urolithialis Batu Ginjal
Tindakan pembedahan Uretrolitotomy At Uretrolitiasis
Kelemahan Defisit Perawatan Diri; Makan
Defisit Perawatan
Diri; Makan
5 DS :
Ny R mengatakan ia tidak dapat mandi sendiri dan
hanya dilap oleh anaknya setiap pagi dan sore.
Urolithialis Batu Ginjal Tindakan pembedahan
Uretrolitotomy At Uretrolitiasis Defisit
Perawatan Diri; Mandi
Universitas Sumatera Utara
135 DO :
- N
y R tidak dapat masuk dan keluar kamar
mandi sendiri
- N
y R tampak lemah dan hanya terbaring di
tempat tidur
- N
y R tidak dapat membersihkan
anggota tubuhnya secara mandiri.
Kelemahan Defisit Perawatan Diri; Mandi
6 DS :-
DO :
- G
angguan pada permukaan kulit
- K
erusakan pada lapisan kulit luka insisi
bedah
- K
ulit Ny R terasa lembab dan tidak utuh
Urolithialis Batu Ginjal Tindakan pembedahan
Uretrolitotomy At Uretrolitiasis Kelemahan
Hambatan Mobilitas Fisik Kerusakan Integritas Kulit
Kerusakan Integritas
Kulit
7 DS :
- N
y R mengatakan kedua kaki dan kedua
tangannya bengkak.
DO : -
E dema +
- O
utput: 800 cc 24 Jam -
I nput : 1000 cc 24
Jam -
P eningkatan BB dari
Urolithialis Batu Ginjal Tindakan pembedahan
Uretrolitotomy At Uretrolitiasis Gangguan Metabolisme Ginjal
Ketidakseimbangan Cairan
Kelebihan Volume Cairan Kelebihan
Volume Cairan
Universitas Sumatera Utara
136 58 Kg menjadi 59,5
Kg
8 DS : Deman
DO :
- M
engukur vital Sign: TD: 11070 mmHg
HR: 72 xi RR: 20 xi
T: 38,3
O
C -
T urgor kulit jelek 2
detik
- T
erapi RL : 20 gttsi
- H
asil lab : Hb 9,90
Eritrosit 3,27 Leukosit 22,57
Ht 28,20 Trombosit 376
Urolithialis Batu Ginjal Tindakan pembedahan
Uretrolitotomy At Uretrolitiasis Perdarahan
Anemia Infeksi
Infeksi
3. Intervensi Keperawatan Dx 1
Gangguan rasa nyaman; Nyeri berhubungan dengan insisi post operasi ditandai dengan Ny R mengeluh nyeri pada daerah insisi bedah, wajah Ny R meringis,
gelisah, skala nyeri 7.
N o
TujuanKriteria Hasil
Intervensi Rasional
1 Tujuan: Nyeri hilang atau
1. Kaji terhadap adanya
nyeri, skala dan intensitas nyeri
1. Menentukan berat
ringannya nyeri
Universitas Sumatera Utara
137 berkurang
Kriteria hasil: a.
Pasien mengatakan
nyeri berkurang
atau dapat dikontrol
b. Pasien tampak
tenang 2.
Ajarkan pada klien tentang manajemen
nyeri dengan distraksi dan relaksasi
3. Amankan selang
drainase untuk membatasi gerakan
dan menghindari iritasi
Kaji keefektifan tindakan penurunan
rasa nyeri
4. Berikan analgetik
sesuai indikasi 2.
Tindakan non analgesic diberikan
dapat menghilangkan ketidaknyamanan dan
memperbesar efek terapi analgesic
3. Pembedahan yang
dilakukan akan menimbulkan nyeri,
posisi selang diperhatikan agar tidak
menimbulkan iritasi
4. Analgesic diberikan
unntuk menghilangkan rasa nyeri
Dx 2. Perubahan pada pola eliminasi urine berhubungan dengan terpasang selang
drainase dan kateter ditandai dengan hematuria
N o
TujuanKriteria Hasil
Intervensi Rasional
2 TujuanKriteria Hasil:
a. Klien
memiliki pengetahuan
yang adekuat tentang
pengobatan yang
mempengaruhi fungsi urin
dan keamanan penggunaan
obat
b. Eliminasi urin
tidak terganggu
1. Kaji keadekuatan
keluaran urine dan patensi system
drainase
2. Anjurkan kepada
pasien untuk minum 200 mL cairan pada
saat makan, di antara waktu makan dan di
awal
3. Pantau eliminasi urin,
meliputi: frekuensi, konsistensi, bau,
volume, warna.
4. Gunakan prosedur
asepsis dan pembasuhan tangan
Penggantian cairan dititrasi untuk
meyakinkan rata-2 pengeluaran urine 30-
50 ccjam pada orang dewasa. Urine
berwarna merah pada kerusakan otot masif
karena adanya darah dan keluarnya
mioglobin. Menjaga dan
mempertahankan prinsip steril untuk
mencegah terjadinya infeksi.
Universitas Sumatera Utara
138 ketika memberikan
perawatan serta tindakan
5. Pertahankan system
drainase urine tetap tertutup
6. Kurangi trauma dan
manipulasi kateter, system drainase serta
uretra
7. Menginformasikan
kepada pasien tentang tanda dan gejala
infeksi saluran kemih
8. Merujuk pasien
kepada dokter jika terdapat gejala dan
tanda infeksi saluran kemih.
Menambah pengetahuan pasien
dan keluarga tentang batu ginjal.
Dx 3 Hambatan mobiltas fisik berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan Ny R
kesulitan bergerak, tirah baring, pergerakan dibantu oleh keluarga atau perawat.
N o
TujuanKriteria Hasil
Intervensi Rasional
3 TujuanKriteria Hasil;
a. Klien dapat
melakukan mobilisasi
dengan posisi tubuh yang
benar dan seimbang
b. Klien dapat
melakukan mobilisasi
dengan menggunakan
1. Kaji pasien tentang
penggunaan alat bantu mobilitas misalnya
tongkat, walker, kruk, atau kursi roda
2. Ajarkan dan bantu
pasien dalam proses perpindahan
misalnya dari tempat tidur ke kursi
3. Berikan penguatan
positif selama aktivitas
1. Merencanakan tingkat
kebutuhan berdasarkan
kemampuan pasien
2. Untuk membatasi
aktivitas pasien dalam proses
perpindahan.
3. Pujian yaang
diberikan kepada pasien akan
memotivasi pasien
Universitas Sumatera Utara
139 alat bantu
c. Melakukan
pergerakan sendi yang
bermanfaat. 4.
Ajarkan pasien bagaimana
memposisikan tubuh yang benar saat
melakukan aktivitas
5. Ajarkan dan
mendukung pasien dalam latihan ROM
aktifpasif untuk mempertahankan atau
meningkatkan kekuatan dan
ketahanan otot
6. Mengubah posisi
pasien yang imobilisasi minimal
setiap dua jam dalam melakukan
aktivitas. 4.
Untuk menghindari terjadinya posisi
yang salah saat beraktivitas.
5. Untuk
mempertahankan atau meningkatkan
kekuatan dan ketahan otot.
6. Mencegah
terjadinya dekubitis.
Dx 4 Defisit perawatan diri; Makan berhubungan dengan kelemahan atau keletihan,
nyeri ditandai dengan ketidakmampuan untuk menyuapi makanan sendiri.
N o
TujuanKriteria Hasil
Intervensi Rasional
4 TujuanKriteria Hasil;
a. Klien mampu
memenuhi kebutuhan
dasar sesuai batas
kemampuan
b. Klien
menunjukkan peningkatan
dalam melakukan
perawatan diri 1.
Kaji kemampuan
pasien untuk melakukan kebutuhan
sehari-hari
2. Pertahankan
dukungan, sikap yang tegas. Beri pasien
waktu yang cukup untuk mengerjakan
tugasnya
3. Bantu pasien dalam
melakukan personal hygiene
4. Berikan umpan balik
1. Merencanakan
pemenuhan kebutuhan secara
individual
2. Pasien memerlukan
empati tetapi untuk mengetahui pemberi
askep secara konsisten
3. Memenuhi
kebutuhan personal hygiene
4. Meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
140 makan
sesuai batas kemampuan
positif untuk setiap usaha yang dilakukan
atas keberhasilannya perasaan makna diri
Dx 5 Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan atau keletihan, nyeri
ditandai dengan ketidakmampuan untuk membersihkan anggota tubuh, oral hygiene, personal hygiene
N o
TujuanKriteria Hasil
Intervensi Rasional
5 TujuanKriteria Hasil;
a. Klien mampu
memenuhi kebutuhan
dasar sesuai batas
kemampuan
b. Klien
menunjukkan peningkatan
dalam melakukan
perawatan diri sesuai batas
kemampuan
c. Klien mampu
mempertahank an personal
hygine 1.
Kaji kemampuan
pasien untuk melakukan kebutuhan
sehari-hari
2. Pertahankan
dukungan, sikap yang tegas. Beri pasien
waktu yang cukup untuk mengerjakan
tugasnya
3. Bantu pasien dalam
melakukan personal hygiene
4. Berikan umpan balik
positif untuk setiap usaha yang dilakukan
atas keberhasilannya 1.
Merencanakan pemenuhan
kebutuhan secara individual
2. Pasien memerlukan
empati tetapi untuk mengetahui pemberi
askep secara konsisten
3. Memenuhi
kebutuhan personal hygiene
4. Meningkatkan
perasaan makna diri
Dx 6 Kerusakan integritas kulit dan kontraktur sehubungan dengan imobilisasi, tidak
adekuatnya sirkulasi perifer.
Universitas Sumatera Utara
141
N o
Tujuan Kriteria Hasil
Intervensi Rasional
6 Tujuan; a.
Pasien bebas dari kerusakan
integritas kulit dan
kontraktur.
Kriteria Hasil; b.
Menunjukkan tanda
penyembuhan luka dan
pertumbuhan jaringan kulit
yang baru, meliputi:
kulit tampak
lembab,
membran mukosa
tampak merah
jaringan di sekitar luka
tampak kering dan tidak
nekrotik. 1.
Mobilisasi klien Miki dan Mika setiap 2
jam.
2. Gunakan bantal atau
pengganjal yang lunak di bawah
daerah-daerah yang menonjol
3. Lakukan masase pada
daerah tulang yang menonjol yang baru
mengalami tekanan pada waktu berubah
posisi
4. Obsevasi terhadap
tanda –
tanda kerusakan integritas
kulit dan kontraktur
5. Jagalah kebersihan
dan kerapihan tempat tidur dan kebersihan
kulit serta semaksimal mungkin
hindari trauma dan panas
terhadap kulit 6.
Berikan latihan secara pasif dan perlahan
1. Menghindari tekanan
dan meningkatkan aliran darah
2. Menghindari tekanan
yang berlebih pada daerah yang menonjol
3. Menghindari
kerusakan-kerusakan kapiler
4. Eritema, kepucatan,
kehangatan dan perlunakan di daerah
jaringan kulit menandakan adanya
kerusakan jaringan
5. Mempertahankan
keutuhan kulit
6. Meningkatkan aliran
darah ke seluruh tubuh
Universitas Sumatera Utara
142
PENAMBAHAN DIAGNOSA PADA TANGGAL TGL 19062012
Dx 7 Kelebihan volume cairan berhubungan dengan mekanisme pengaturan melemah
ditandai dengan penurunan haluan urin, retensi cairan dan natrium, ektremitas atas dan bawah edema.
No Tujuan Kriteria hasil
Intervensi Keperawatan Rasional
7 Tujuan: Keseimbangan
cairan dan elektrolit.
Kriteria hasil:
o Bebas dari
edema anasarka,
efusi
o Suara paru
bersih o
Tanda vital dalam batas
normal 1.
Monitor status hidrasi kelembaban
membran mukosa, nadi adekuat
2. Monitor tanda vital,
TD, HR, RR, Temperatur
3. Monitor adanya
indikasi overloadretraksi
4. Kaji daerah edema
jika ada 5.
Monitor intakeoutput cairan
6. Monitor serum
albumin dan protein total
7. Monitor turgor kulit
dan adanya kehausan 8.
Monitor warna urine. 1.
Untuk mengetahui tingkat hidrasi pasien
2. Mengetahui tingkat
nyeri pada pasien dan terjadinya hipertermi.
3. Mengetahui lokasi
dan tingkat grade edema pada pasien
4. Pemantauan hasil lab
diperluhkan untuk menegakkan diagnosa
pasien
PENAMBAHAN DIAGNOSA PADA TANGGAL TGL 21062012
Dx 8 Infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh primer, tindakan
invasive ditandai dengan hasil leukosit yang meningkat.
Universitas Sumatera Utara
143
No Tujuan
Kriteria Hasil Intervensi keperawatan
Rasional
8 Tujuan :
Risiko infeksi terkontrol
Kriteria Hasil :
o Bebas dari
tanda-tanda infeksi
o Angka
leukosit normal
o Pasien
mengatakan tahu tentang
tanda-tanda dan gejala
infeksi 1.
Ajarkan tehnik mencuci tangan
2. Ajarkan tanda-tanda
infeksi 3.
Laporkan dokter segera bila ada tanda
infeksi 4.
Batasi pengunjung 5.
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien 6.
Tingkatkan masukan gizi yang cukup
7. Anjurkan istirahat
cukup 8.
Pastikan penanganan aseptic daerah IV
9. Berikan Pendkes
tentang resiko infeksi 10.
monitor tanda dan gejala infeksi
11. Pantau hasil
laboratorium 12.
Amati faktor-faktor yang bisa
meningkatkan infeksi 1.
Cuci tangan bertujuan untuk
mencegah infeksi nosokomial
2. Membatasi
pengunjung adalah salah satu
pencegahan infeksi pada pasien
3. Menghindari
terjadinya infeksi nosokomial pada
pasien
4. Menambah
pengetahuan kepada pasien dan keluarga
tentang resiko infeksi
5. Hasil laboratorium
adalah penunjung untuk mengetahui
terapi yang akan di berikan
Universitas Sumatera Utara
144
4. Implementasi dan Evaluasi No
Hari Tanggal
Diagnosa Keperawatan
Jam Implementasi Keperawatan
Evaluasi
1 Rabu
1306 2012 Dx 1
09.20
09.10
08.35
10.10
Menilai nyeri yang komprehensif meliputi: lokasi, keparahanskala nyeri
0-10, dan faktor presipitasinya.
Mengobservasi isyarat ketidaknyamanan nonverbal, khususnya pada pasien yang
tidak mampu mengatasinya secara komprehensif.
Memberikan lingkungan yang nyaman
dan aman bagi pasien
Pendidikan kesehatan
Mengajarkan pada pasien teknik
manajemen nyeri tarik napas
Menghimbau kepada paisenkeluarga untuk menginformasikan perawat jika
penanganan nyeri tidak dapat dicapai.
Mengelola nyeri pasacoperasi awal
dengan pemberian opiat yang terjadwal misalnya, setiap 4 jam atau 36 jam
Memberikan terapi analgesik, sesuai indikasi:
Aktivitas Kolaborasi
Ketorolac 1 amp8 Jam
Dx 1 : Nyeri S :
- Ny R mengeluh nyeri pada
daerah luka operasi, nyeri menyebar, Skala nyeri 6
- Mengukur vital sign :
TD:12080 mmHg HR : 76 xi
RR : 22 xi Temp : 36,5
o
C O :
- Gerakan menghindari nyeri
- Posisi menghindari nyeri
- Wajah Ny R tampak meringis
kesakitanwajah topeng -
Berfokus pada diri sendiri. A : Masalah nyeri belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan -
Ajarkan pada pasien manajemen nyeri dengan cara menarik nafas
dalam dan atur posisi yang nyaman.
Universitas Sumatera Utara
145 2
Rabu 1306 2012
Dx 2 14.00
11.00
14.05
11.00
09.05
Memantau eliminasi urin, meliputi : frekuensi, konsistensi, bau, volume,
warna.
Menginformasikan kepada pasien tentang tanda dan gejala infeksi saluran
kemih
Menganjurkan kepada pasien dan keluarga untuk mencatat haluaran urin
bila diperlukan
Menganjurkan kepada pasien untuk berespon segera terhadap kebutuhan
eliminasi
Menganjurkan kepada pasien untuk minum 200 mL cairan pada saat makan,
di antara waktu makan dan di awal
Dx 2 Perubahan Pola Eliminasi Urine
S : -
Ny R mengatakan sakit pada daerah yang terpasang selang
kateter
O : -
Warna urine kemerahan, pekat -
Volume urine 400cc 24 jam -
Volume cairan drainase 100 cc 24 jam
- Hasil lab Tgl 130612
Ureum: 124,90 mgdL Kreatinin: 7,64 mgdL
Na : 132 mEgL K : 4,2 mEgL
Cl : 109 mEgL
A : Masalah belum terasi P : Intervensi dilanjutkan
Pantau intake dan output cairan
Pantau hal lab
Anjurkan pasien banyak minum
Kolaborasi: pemberian obat
diureutik: lasix 1x 24 jam
Universitas Sumatera Utara
146 3
Rabu 1306 2012
Dx 3 13.20
10.30 11.35
13.20
13.20 13.20
10.30
Menganjurkan pasien tentang penggunaan alat bantu mobilitas
Mengajarkan dan membantu pasien
dalam proses perpindahan
Memberikan penguatan positif selama aktivitas
Mengajarkan pasien bagaimana
memposisikan tubuh yang benar saat melakukan aktivitas
Mengajarkan dan mendukung pasien
dalam latihan ROM aktifpasif untuk mempertahankan atau meningkatkan
kekuatan dan ketahanan otot
Menganjurkan klien untuk memerhatikan postur tubuh yang benar
Mengawasi seluruh kegiatan mobilitas
dan bantu pasien, jika diperlukan
Meletakkan matrastempat tidur terapeutik dengan benar
Mengubah posisi pasien yang imobilisasi
minimal setiap dua jam.
Dx 3 : Hambatan mobilitas fisik S :
- Ny R mengatakan bahwa ia
sudah dapat dapat duduk sendiri dengan perlahan-lahan tetapi
masih di bantu oleh anaknya
O : -
Ny R sudah mulai tampak bersemangat
- Ny R masih tampak sedikit
tremor yang diinduksi oleh pergerakan.
A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan
- Memberikan penguatan positif
selama aktivitas -
Motivasi Ny R untuk mobilisasi -
Menganjurkan Ny R untuk berjalan secara berlahan-lahan.
4 Rabu
1306 2012 Dx 4
12.45 13.20
13.30
Menunjukkan penggunaan alat bantu dan aktivitas yang adaptif
Mengajarkan pasien menggunakan
metode alternative untuk makanminum.
Menganjurkan menghindari menggunakan peralatan makan yang
Dx 4 : Defisit perawatan diri : Makan
S :
- Tn. G mengatakan bahwa ibunya
masih tidak dapat makanmenyuap makanan
Universitas Sumatera Utara
147 13.30
14.00 tajam
Menganjurkan makan di lingkungan
yang sepi untuk mengurangi distraksi
Menyediakan makanan dalam porsi kecil
Memberikan dukung kemandirian dalam makan dan minum, bantu pasien jika
perlu melibatkan keluarga dalam perawatan diri saat makan
sendiri karena kondisi yang masih lemah
O : -
Ny R masih tampak kesulitan dalam menyuapkan makanan
dari piring ke mulut -
Ny R masih tampak kesulitan dalam memegang alat makan.
A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan
5 Rabu
1306 2012 Dx 5
08.10
11.00
Mengajarkan pasienkeluarga penggunaan metode alternatif untuk
mandi dan hygiene mulut
Menggunakan ahli fisioterapi dan terapi kerja sebagai sumber-sumber dalam
merencanakan aktivitas perawatan pasien
Memandirian pasien dalam melakukan mandi dan hygiene mulut, bantu pasien
hanya jika diperlukan
Melibatkan keluarga dalam penentuan rencana
Dx 5 : Defisit perawatan diri : Mandi
S :
- Ny R mengatakan ia masih tidak
dapat mandi sendiri dan hanya dilap oleh anaknya setiap pagi dan
sore.
O : -
Ny R masih belum dapat masuk dan keluar kamar mandi sendiri
- Ny R tampak lemah.
- Ny R masih belum dapat
membersihkan anggota tubuhnya secara mandiri.
Universitas Sumatera Utara
148 A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
6 Rabu
1306 2012 Dx 6
10.40
10.45 11.00
09.30
Melakukan perawatan luka
Mengajarkan perawatan luka insisi pembedahan, termasuk tanda dan gejala
infeksi, cara untuk mempertahankan luka insisi tetap kering dan mengurangi stres
luka insisi
Memberikan informasi kepada keluarga
tentang tanda kerusakan kulit
Mengajarkan pasien tentang prosedur perawatan luka
Melakukan perawatan luka atau kulit
secara rutin yang dapat dilakukan meliputi :
Mengatur posisi pasien secara sering
Mempertahankan jaringan sekitar
terbebas dari drainase dan kelembaban yang berlebihan
Melindungi pasien dari kontaminasi
fekal atau urin
Melindungi pasien dari luka lain
Membersikan dan membalut insisi dengan prinsip steril
Dx 6 : Kerusakan integritas kulit S:
- Ny R mengeluhkan sakit pada
luka operasi O :
- Gangguan pada permukaan kulit
- Kerusakan pada lapisan kulit
- Luka operasi basah
- Luas luka insisi sebesar 30 cm
A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan
- Ganti perban setiap hari, dan
pertahankan prinsip steril
Universitas Sumatera Utara
149 7
Kamis 1406 2012
Dx 1 09.20
09.10
08.35 10.15
11.10
Menilai nyeri yang komprehensif meliputi: lokasi, keparahanskala nyeri
0-10, dan faktor presipitasinya.
Mengobservasi isyarat ketidaknyamanan nonverbal, khususnya pada pasien yang
tidak mampu mengatasinya secara komprehensif.
Memberikan lingkungan yang nyaman
dan aman bagi pasien
Pendidikan kesehatan
Mengajarkan pada pasien teknik
manajemen nyeri dengan relaksasi dan atur posisi yang nyaman
Memberikan informasi pada
pasienkeluarga mengenai efek samping obat dan pembatasan aktivitas fisik
Menghimbau kepada paisenkeluarga
untuk menginformasikan perawat jika penanganan nyeri tidak dapat dicapai.
Memberikan terapi analgesik, sesuai
indikasi:
Aktivitas Kolaborasi
Ketorolac 1 amp8 Jam
Dx 1 : Nyeri S :
- Ny R mengatakan bahwa ia
masih merasakan nyeri pada luka bekas operasi, Skala nyeri 4
- Mengukur vital sign :
TD:11080 mmHg HR : 76 xi
RR : 20 xi Temp : 36,4
o
C O :
- Gerakan menghindari nyeri
- Posisi menghindari nyeri
- Wajah Ny R tampak tenang dan
sesekali meringis -
Berfokus pada diri sendiri. A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Ajarkan pada pasien manajemen
nyeri meliputi: distraksi
Universitas Sumatera Utara
150 8
Kamis 1406 2012
Dx 2 14.00
11.00
14.05
Memantau eliminasi urin, meliputi : frekuensi, konsistensi, bau, volume,
warna.
Menganjurkan kepada pasien untuk berespon segera terhadap kebutuhan
eliminasi
Menganjurkan kepada pasien untuk minum 200 mL cairan pada saat makan,
di antara waktu makan dan di awal
Dx 2 Perubahan Pola Eliminasi Urine
S : -
Ny R mengatakan sakit pada daerah yang terpasang selang
kateter O :
- Warna urine kemerahan, pekat
- Volume urine 600cc 24 jam
- Volume cairan drainase 80 cc
24 jam A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Pantau intake dan output cairan
Pantau hal lab
Anjurkan pasien banyak minum
Kolaborasi: pemberian obat
diureutik: Lasix 1x 24 jam 9
Kamis 1406 2012
Dx 3 12.20
12.20
11.30
Mengajarkan dan membantu pasien dalam proses perpindahan misalnya dari
tempat tidur ke kursi
Memberikan penguatan positif selama aktivitas
Mengajarkan pasien bagaimana
memposisikan tubuh yang benar saat
Dx 3 : Hambatan mobilitas fisik S :
- Ny R mengatakan bahwa ia
sudah dapat duduk sendiri dan mulai berjalan yang di bantu
oleh anaknya.
Universitas Sumatera Utara
151 13.35
13.20
13.20 13.35
melakukan aktivitas
Mengajarkan dan mendukung pasien dalam latihan ROM aktifpasif untuk
mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot
Menganjurkan klien untuk
memerhatikan postur tubuh yang benar
Mengawasi seluruh kegiatan mobilitas dan bantu pasien, jika diperlukan
Meletakkan matrastempat tidur
terapeutik dengan benar. O :
- Ny R sudah mulai tampak
bersemangat -
Ny R sudah mampu melakukan keterampilan motorik kasar dan
halus dengan baik. -
Ny R masih tampak sedikit tremor yang diinduksi oleh
pergerakan.
A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan
10 Kamis
1406 2012 Dx 4
12.45 13.20
13.30 13.30
14.00
Menunjukkan penggunaan alat bantu dan aktivitas yang adaptif
Mengajarkan pasien menggunakan
metode alternative untuk makanminum.
Menganjurkan menghindari menggunakan peralatan makan yang
tajam
Menganjurkan makan di lingkungan yang sepi untuk mengurangi distraksi
Menyediakan makanan dalam porsi kecil
Memberikan dukung kemandirian dalam
makan dan minum, bantu pasien jika perlu
Melibatkan keluarga dalam perawatan
Dx 4 : Defisit perawatan diri : Makan
S :
- Ny R mengatakan bahwa sudah
dapat makan menyuap makanan sendiri
O : -
Ny R masih tampak lemah -
Ny R sudah dapat memegang alat makan.
A : Masalah teratasi
Universitas Sumatera Utara
152 diri saat makan
P : Intervensi dihentikan 11
Kamis 1406 2012
Dx 5 10.00
10.30
Mengajarkan pasienkeluarga penggunaan metode alternatif untuk
mandi dan hygiene mulut
Memandirian pasien dalam melakukan mandi dan hygiene mulut,
Melibatkan keluarga dalam penentuan
rencana
Dx 5 : Defisit perawatan diri : Mandi
S :
- Ny R mengatakan bahwa belum
dapat mandi sendiri karena lukanya yang belum sembuh
sempurna, sehingga harus dibantu oleh anaknya dengan dilap setiap
pagi dan sore. O :
- Ny R masih belum dapat
membersihkan anggota tubuhnya secara mandiri karena lukanya
yang belum kering.
A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan
12 Kamis
1406 2012 Dx 6
09.00 10.00
Melakukan perawatan luka
Mengajarkan perawatan luka insisi
pembedahan, cara untuk mempertahankan luka insisi tetap kering
dan mengurangi stres luka insisi
Mengajarkan pasien tentang prosedur perawatan luka
Melakukan perawatan luka atau kulit
Dx 6 : Kerusakan integritas kulit S :
- Ny R hanya mengeluhkan sakit
pada luka operasi. O :
- Gangguan pada permukaan kulit
- Kerusakan pada lapisan kulit
- Luas luka sebesar 30 cm
Universitas Sumatera Utara
153 secara rutin yang dapat dilakukan
meliputi :
Mengatur posisi pasien secara sering
Mempertahankan jaringan sekitar terbebas dari drainase dan kelembaban
yang berlebihan
Melindungi pasien dari kontaminasi fekal atau urin
Melindungi pasien dari luka lain
Membersikan dan membalut insisi
dengan prinsip steril -
Luka sudah mulai kering -
Pus - A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
13 Jum’at
15062012 Dx 1
09.20
09.10
08.35
10.10
Menilai nyeri yang komprehensif meliputi: lokasi, keparahanskala nyeri
0-10, dan faktor presipitasinya.
Mengobservasi isyarat ketidaknyamanan nonverbal, khususnya pada pasien yang
tidak mampu mengatasinya secara komprehensif.
Memberikan lingkungan yang nyaman
dan aman bagi pasien
Pendidikan kesehatan
Mengajarkan pada pasien teknik
manajemen nyeri dengan teknik distraksi
Menghimbau kepada paisenkeluarga untuk menginformasikan perawat jika
penanganan nyeri tidak dapat dicapai.
Dx 1 : Nyeri S :
- Ny R mengatakan bahwa ia
masih merasakan nyeri pada luka bekas operasi, Skala nyeri 4
- Mengukur vital sign :
TD:11080 mmHg HR : 74 xi
RR : 20 xi Temp : 37
o
C O :
- Gerakan menghindari nyeri
- Posisi menghindari nyeri
- Wajah Ny R tampak tenang dan
sesekali meringis
Universitas Sumatera Utara
154 10.15
Memberikan terapi analgesik, sesuai
indikasi:
Aktivitas Kolaborasi
Ketorolac 1 amp8 Jam A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan -
Ajarkan pada pasien manajemen nyeri dengan cara, distraksi.
14 Jum’at
15062012 Dx 2
13.50
11.00
14.05
09.05
Memantau eliminasi urin, meliputi : frekuensi, konsistensi, bau, volume,
warna.
Menginformasikan kepada pasien tentang tanda dan gejala infeksi saluran
kemih
Menganjurkan kepada pasien untuk berespon segera terhadap kebutuhan
eliminasi
Menganjurkan kepada pasien untuk minum 200 mL cairan pada saat makan,
di antara waktu makan dan di awal
Dx 2 Perubahan Pola Eliminasi Urine
S : -
Ny R mengatakan sakit pada daerah yang terpasang selang
kateter O :
- Warna urine kemerahan, pekat
- Volume urine 1000cc 24 jam
- Keluar batu sebesar buli di pagi
hari. -
Pantau hasil lab: Hasil Tgl 1562012
Ureum : 168,60 mldL Kretinine : 10.01 mgdL
Na : 129 mEgL K : 4,5 mEgL
Cl : 106 mEgL
A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan
Universitas Sumatera Utara
155
Pantau intake dan output cairan
Pantau hal lab
Anjurkan pasien banyak minum
Kolaborasi: pemberian obat diureutik: Lasix 1x 24 jam
15 Jum’at
15062012 Dx 3
09.00 09.30
11.00
14.00
Memberikan penguatan positif selama aktivitas
Mengajarkan pasien bagaimana
memposisikan tubuh yang benar saat melakukan aktivitas
Menganjurkan klien untuk
memerhatikan postur tubuh yang benar
Mengawasi seluruh kegiatan mobilitas dan bantu pasien, jika diperlukan
Meletakkan matrastempat tidur
terapeutik dengan benar
Dx 3 : Hambatan mobilitas fisik S :
- Ny R mengatakan bahwa ia
sudah dapat duduk sendiri dan berjalan dengan perlahan-lahan.
O : -
Ny R tampak bersemangat -
Ny R sudah mampu melakukan keterampilan motorik kasar dan
halus dengan baik. -
Ny R masih tampak sedikit tremor yang diinduksi oleh
pergerakan.
A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan
16 Jum’at
15062012 Dx 5
09.00
Mengajarkan pasienkeluarga penggunaan metode alternatif untuk
mandi dan hygiene mulut
Memandirian pasien dalam melakukan mandi dan hygiene mulut, bantu pasien
Dx 5 : Defisit perawatan diri : Mandi
S :
- Ny R mengatakan bahwa belum
dapat mandi sendiri karena
Universitas Sumatera Utara
156 09.30
hanya jika diperlukan
Melibatkan keluarga dalam penentuan rencana
lukanya yang belum sembuh sempurna, sehingga harus dibantu
oleh anaknya dilap setiap pagi dan sore.
O : -
Ny R sudah dapat masuk dan keluar kamar mandi sendiri
- Ny R masih belum dapat
membersihkan anggota tubuhnya secara mandiri.
A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan
17 Jum’at
15062012 Dx 6
10.40
10.45
11.00
Melakukan perawatan luka
Mengajarkan perawatan luka insisi pembedahan, cara untuk
mempertahankan luka insisi tetap kering dan mengurangi stres luka insisi
Melakukan perawatan luka atau kulit
secara rutin yang dapat dilakukan meliputi :
Mengatur posisi pasien secara sering
Mempertahankan jaringan sekitar
terbebas dari drainase dan kelembaban yang berlebihan
Dx 6 : Kerusakan integritas kulit S :
- Ny R mengatakan sakit pada luka
operasi O :
- Gangguan pada permukaan kulit
- Kerusakan pada lapisan kulit
- Luas luka insisi sebesar 30 cm
- Luka sudah mulai kering.
A : Masalah teratasi sebagian
Universitas Sumatera Utara
157
Melindungi pasien dari kontaminasi fekal atau urin
Melindungi pasien dari luka lain
Membersikan dan membalut insisi
dengan prinsip steril P : Intervensi dilanjutkan
- Ganti perban setiap hari dan
pertahankan teknik steril.
18 Sabtu
16062012 Dx 1
09.20
09.10
08.35
10.10
Menilai nyeri yang komprehensif meliputi: lokasi, keparahanskala nyeri
0-10, dan faktor presipitasinya.
Mengobservasi isyarat ketidaknyamanan nonverbal, khususnya pada pasien yang
tidak mampu mengatasinya secara komprehensif.
Memberikan lingkungan yang nyaman
dan aman bagi pasien
Pendidikan kesehatan
Mengajarkan pada pasien teknik
manajemen nyeri tarik napas dalam, massase, relaksasi, distraksi
Aktivitas Kolaborasi
Memberikan terapi analgesik, sesuai
indikasi Ketorolac 1amp8 jam
Dx 1 : Nyeri S:
- Ny R mengatakan bahwa dia
tidak lagi merasakan nyeri pada luka bekas operasi.
- Mengukur vital sign :
TD:12090 mmHg HR : 78 xi
RR : 22 xi Temp : 37,2
o
C O :
- Wajah Ny R tampak tenang
- Ny R bisa istirahat dengan
tenang. A : masalah nyeri teratasi.
P : Intervensi dilanjutkan -
Mengevaluasi pasien tentang manajemen nyeri meliputi:
teknik relaksasi, distraksi, atur
Universitas Sumatera Utara
158 posisi yang nyaman.
19 Sabtu
16062012 Dx 2
14.00
10.00
14.05
09.05
Memantau eliminasi urin, meliputi : frekuensi, konsistensi, bau, volume,
warna.
Menganjurkan kepada pasien dan keluarga untuk mencatat haluaran urin
bila diperlukan
Menganjurkan kepada pasien untuk berespon segera terhadap kebutuhan
eliminasi
Menganjurkan kepada pasien untuk minum 200 mL cairan pada saat makan,
di antara waktu makan dan di awal.
Dx 2 Perubahan Pola Eliminasi Urine
S : - O :
- Warna urine kemerahan, Pekat
- Volume urine 1200cc 24 jam
- Volume Cairan drain -
- Selang drainase tidak terpasang
A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan
Pantau intake dan output cairan
Pantau hal lab
Anjurkan pasien banyak minum
Kolaborasi: pemberian obat
diureutik: Lasix 1x 24 jam. 20
Sabtu 16062012
Dx 5 08.50
09.30
Mengajarkan pasienkeluarga penggunaan metode alternatif untuk
mandi dan hygiene mulut
Memandirian pasien dalam melakukan mandi dan hygiene mulut, bantu pasien
hanya jika diperlukan
Melibatkan keluarga dalam penentuan
Dx 5 : Defisit perawatan diri : Mandi
S :
- Ny R mengatakan bahwa belum
dapat mandi sendiri karena lukanya yang belum sembuh
sempurna, sehingga harus
Universitas Sumatera Utara
159 rencana
dibantu oleh anaknya dilap setiap pagi dan sore.
O : -
Ny R sudah dapat masuk dan keluar kamar mandi sendiri
- Ny R masih belum dapat
membersihkan anggota tubuhnya secara mandiri karena lukanya
yang belum kering.
A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan
21 Sabtu
16062012 Dx 6
10.40 10.45
11.00
Melakukan perawatan luka
Melakukan perawatan luka atau kulit secara rutin yang dapat dilakukan
meliputi :
Mengatur posisi pasien secara sering
Mempertahankan jaringan sekitar terbebas dari drainase dan
kelembaban yang berlebihan
Melindungi pasien dari kontaminasi fekal atau urin
Melindungi pasien dari luka lain
Membersikan dan membalut insisi
dengan prinsip steril
Dx 6 : Kerusakan integritas kulit S : -
O :
- Gangguan pada permukaan kulit
- Kerusakan pada lapisan kulit
- Bekas jahitan kering.
- Pus -
A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan
- Ganti perban setiap hari,
pertahankan dan teknik steril
Universitas Sumatera Utara
160 22
Senin 18062012
Dx 2 14.00
10.00
14.05
12.00
Memantau eliminasi urin, meliputi : frekuensi, konsistensi, bau, volume,
warna.
Menganjurkan kepada pasien dan keluarga untuk mencatat haluaran urin
bila diperlukan
Menganjurkan kepada pasien untuk berespon segera terhadap kebutuhan
eliminasi
Mengantarkan Ny R ke ruangan hemodialisa.HD yang pertama
Dx 2 Perubahan Pola Eliminasi Urine
S: -
Ny R mengatakan perutnya kembung
O: -
Warna urine kemerahan -
Volume urine 1200cc 24 jam -
Selang drainase tidak terpasang -
Distensi abdomen -
Pantau hasil lab: Hsil tgl 1762012
Ureum : 219,40 mldL Kretinine : 12.00 mgdL
Na : 128 mEgL K : 4,4 mEgL
Cl : 104 mEgL TB: 158
BB pre HD : 62 Kg BB Post HD :59,5 Kg
A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan
Pantau intake dan output cairan
Pantau hasil lab
Ureum, kretinine, Na, K, Cl, dan AGDA rutin
Universitas Sumatera Utara
161
Kolaborasi:
konsul ginjal, hipertensi
Hasil lab Faal ginjal terlalu tinggi, Ny R dianjurkan untuk
hemodialisa Cyto
23 Senin
18062012 Dx 5
08.50 09.30
Mengajarkan pasienkeluarga
penggunaan metode alternatif untuk mandi dan hygiene mulut
Memandirian pasien dalam melakukan
mandi dan hygiene mulut, bantu pasien hanya jika diperlukan
Melibatkan keluarga dalam penentuan
rencana
Dx 5 : Defisit perawatan diri : Mandi
S :
- Ny R mengatakan bahwa
kondisinya melemah, sehingga Ny R harus dibantu dilap oleh
anaknya setiap pagi dan sore.
O : -
Ny R hanya berbaring di tempat tidur
A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan
24 Senin
18062012 Dx 6
10.40 10.45
Melakukan perawatan luka
Melakukan perawatan luka atau kulit
secara rutin yang dapat dilakukan meliputi :
Mengatur posisi pasien secara sering
Mempertahankan jaringan sekitar
terbebas dari drainase dan
Dx 6 : Kerusakan integritas kulit S : -
O :
- Gangguan pada permukaan kulit
- Kerusakan pada lapisan kulit
- Bekas jahitan kering.
- Pus -
Universitas Sumatera Utara
162 11.00
kelembaban yang berlebihan
Melindungi pasien dari kontaminasi fekal atau urin
Melindungi pasien dari luka lain
Membersikan dan membalut insisi
dengan prinsip steril A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Ganti perban setiap hari dengan
mempertahankan prinsip steril.
25 Selasa
19062012 Dx 2
14.00
10.00
14.05
09.05
Memantau eliminasi urin, meliputi : frekuensi, konsistensi, bau, volume,
warna.
Menganjurkan kepada pasien dan keluarga untuk mencatat haluaran urin
bila diperlukan
Menganjurkan kepada pasien untuk berespon segera terhadap kebutuhan
eliminasi
Membatasi Ny R minum, minum secara perlahan-lahan dan sedikit.
Pemberian Myloz 1 Amp + Nacl 0,9
500 ml, diberikan 9 Gttsi
Kolaborasi: Dx 2 Perubahan Pola Eliminasi
Urine S :
- Ny R mengatakan perutnya
kembung O :
- Warna urine kemerahan, pekat
- Volume urine 1200cc 24 jam
- Distensi abdomen
- Pantau hasil lab: Hsil Tgl
1962012 Ureum : 171,9 mldL
Kretinine : 11.00 mgdL Na : 130 mEgL
K : 3,0 mEgL Cl : 106 mEgL
BB: 59.5 Kg
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Universitas Sumatera Utara
163
Pantau intake dan output cairan
Pantau hasil lab Ureum, kretinine, Na, K, Cl,
dan AGDA rutin
Kolaborasi:
konsul ginjal, hipertensi, hasilnya: terapi IV diganti
dengan obat oral.
26 Selasa
19062012 Dx 5
08.50 09.30
Mengajarkan pasienkeluarga
penggunaan metode alternatif untuk mandi dan hygiene mulut
Memandirian pasien dalam melakukan
mandi dan hygiene mulut, bantu pasien hanya jika diperlukan
Melibatkan keluarga dalam penentuan
rencana
Dx 5 : Defisit perawatan diri : Mandi
S :
- Ny R mengatakan bahwa
kondisinya melemah, sehingga Ny R harus dibantu dilap oleh
anaknya setiap pagi dan sore.
O : -
Ny R hanya berbaring di tempat tidur
- Ny R nampak gelisah.
- Meracau +
A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan
27 Selasa
19062012 Dx 6
10.40 10.45
Melakukan perawatan luka
Melakukan perawatan luka atau kulit
Dx 6 : Kerusakan integritas kulit S : -
Universitas Sumatera Utara
164 11.00
secara rutin yang dapat dilakukan meliputi :
Mengatur posisi pasien secara sering
Mempertahankan jaringan sekitar
terbebas dari drainase dan kelembaban yang berlebihan
Melindungi pasien dari kontaminasi
fekal atau urin
Melindungi pasien dari luka lain
Membersikan dan membalut insisi dengan prinsip steril
O : -
Gangguan pada permukaan kulit -
Kerusakan pada lapisan kulit -
Bekas jahitan kering. -
Pus - -
Luas luka sebesar 30 cm A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Ganti perban setiap hari dengan
mempertahankan prinsip steril. 28
Se1asa 19062012
Dx 7 09.00
10.00
08.30 14.00
10.00 10.15
Monitor status hidrasi kelembaban
membran mukosa, nadi adekuat
Monitor tanda vital, TD, HR, RR, Temperatur
Monitor adanya indikasi
overloadretraksi
Kaji daerah edema jika ada
Monitor intakeoutput cairan
Monitor serum albumin dan protein total
Monitor turgor kulit dan adanya
kehausan
Monitor warna urine.
Dx 7 Kelebihan Volume Cairan S
: - O :
- Bibir Ny R pecah-pecah dan
kulitnya kering. -
Mengukur vital Sign: TD: 11080 mmHg
HR: 76 xi RR: 22 xi
T: 37,2
O
C -
Turgor kulit jelek 2 detik
- Edema + pada kedua
ekstemitas atas dan bawah
Universitas Sumatera Utara
165 A : Masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
29 Rabu
20062012 Dx 2
14.00
10.00
14.05
09.05
Memantau eliminasi urin, meliputi : frekuensi, konsistensi, bau, volume,
warna.
Menganjurkan kepada pasien dan keluarga untuk mencatat haluaran urin
bila diperlukan
Menganjurkan kepada pasien untuk berespon segera terhadap kebutuhan
eliminasi
Menganjurkan kepada Ny R untuk memberikan ai sedikit-sedikit pada
pasien.
Dx 2 Perubahan Pola Eliminasi Urine
S : -
Ny R mengatakan perutnya kembung
O : -
Warna urine kemerahan, pekat -
Volume urine 1200cc 24 jam -
Selang drainase tidak terpasang -
Distensi abdomen A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Pantau intake dan output cairan
Pantau hasil lab Ureum, kretinine, Na, K, Cl,
dan AGDA rutin
Kolaborasi: Hasil konsult:
- Hindari obat-obat nefrotoksik
- Hindrasi pasien dengan baik
- Terapi IV di ganti dengan
obat oral.
Universitas Sumatera Utara
166 -
Ranitidine diganti dgn omeprazole 500mg 12 jam
- Ketorolac diganti dengan
PCT 500mg 8 jam. 30
Rabu 20062012
Dx 5 08.50
09.30
Mengajarkan pasienkeluarga penggunaan metode alternatif untuk
mandi dan hygiene mulut
Memandirian pasien dalam melakukan mandi dan hygiene mulut, bantu pasien
hanya jika diperlukan
Melibatkan keluarga dalam penentuan rencana
Dx 5 : Defisit perawatan diri : Mandi
S : -
Ny R mengatakan bahwa kondisinya melemah, sehingga
Ny R harus dibantu dilap oleh anaknya setiap pagi dan sore.
O : -
Ny R hanya berbaring di tempat tidur
- Ny R nampak gelisah.
- Meracau -
A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan
31 Rabu
20062012 Dx 6
10.40 10.45
Melakukan perawatan luka
Melakukan perawatan luka atau kulit
secara rutin yang dapat dilakukan meliputi :
Mengatur posisi pasien secara sering
Dx 6 : Kerusakan integritas kulit S : -
O :
- Gangguan pada permukaan kulit
- Kerusakan pada lapisan kulit
Universitas Sumatera Utara
167 11.00
Mempertahankan jaringan sekitar
terbebas dari drainase dan kelembaban yang berlebihan
Melindungi pasien dari kontaminasi
fekal atau urin
Melindungi pasien dari luka lain
Membersikan dan membalut insisi dengan prinsip steril
- Bekas jahitan kering.
- Pus -
A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan
- Ganti perban setiap hari dengan
mempertahankan prinsip steril.
32 Rabu
20062012 Dx 7
09.00
10.00
08.30 14.00
10.00 10.15
Monitor status hidrasi kelembaban
membran mukosa, nadi adekuat
Monitor tanda vital, TD, HR, RR, Temperatur
Monitor adanya indikasi
overloadretraksi
Kaji daerah edema jika ada
Monitor intakeoutput cairan
Monitor serum albumin dan protein total
Monitor turgor kulit dan adanya
kehausan
Monitor warna urine.
Dx 7 Kelebihan volume cairan S
: -
Ny R mengatakan bibir pecah- pecah dan kulitnya kering.
O : -
Mengukur vital Sign: TD: 11070 mmHg
HR: 72 xi RR: 20 xi
T: 36,8
O
C -
Turgor kulit jelek 2 detik -
Warna urine kemerahan -
Terapi RL : 20 Gtti A : Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan.
Universitas Sumatera Utara
168 33
Kamis 21062012
Dx 2 14.00
10.00
14.05
Memantau eliminasi urin, meliputi : frekuensi, konsistensi, bau, volume,
warna.
Menganjurkan kepada pasien dan keluarga untuk mencatat haluaran urin
bila diperlukan
Menganjurkan kepada pasien untuk berespon segera terhadap kebutuhan
eliminasi
Mengantarkan Ny R ke ruangan Hemodialisa HD yang ke 2
Dx 2 Perubahan Pola Eliminasi Urine
S : -
Ny R mengatakan perutnya kembung
O : -
Warna urine kemerahan -
Volume urine 1200cc 24 jam -
Selang drainase tidak terpasang -
Distensi abdomen -
Pantau hasil lab: Hsil Tgl 2162012
Ureum : 115,30 mldL Kretinine : 8.47 mgdL
Na : 136 mEgL K : 3,9 mEgL
Cl : 100 mEgL BB pre HD : 59 Kg
BB Post HD :58 Kg
A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan
Pantau intake dan output cairan
Mengajurkan kepada pasien
untuk tidak banyak minum.
Universitas Sumatera Utara
169 34
Kamis 21062012
Dx 5 08.50
09.30
Mengajarkan pasienkeluarga penggunaan metode alternatif untuk
mandi dan hygiene mulut
Memandirian pasien dalam melakukan mandi dan hygiene mulut, bantu pasien
hanya jika diperlukan
Melibatkan keluarga dalam penentuan rencana
Dx 5 : Defisit perawatan diri : Mandi
S :
- Ny R mengatakan bahwa
kondisi lumayan membaik tapi Ny R harus dibantu dilap setiap
pagi dan sore.
O : -
Ny R sudah mulai duduk di tempat tidur
- Ny R nampak tenang
A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan.
35 Kamis
21062012 Dx 6
10.40 10.45
11.00
Melakukan perawatan luka
Melakukan perawatan luka atau kulit secara rutin yang dapat dilakukan
meliputi :
Mengatur posisi pasien secara sering
Mempertahankan jaringan sekitar terbebas dari drainase dan
kelembaban yang berlebihan
Melindungi pasien dari kontaminasi fekal atau urin
Melindungi pasien dari luka lain
Membersikan dan membalut insisi
Dx 6 : Kerusakan integritas kulit S : -
O :
- Gangguan pada permukaan kulit
- Kerusakan pada lapisan kulit
- Bekas jahitan kering.
- Pus -
A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan
Universitas Sumatera Utara
170 dengan prinsip steril
- Ganti perban setiap hari dengan
mempertahankan prinsip steril. 36
Kamis 21062012
Dx 7 09.00
10.00
08.30 14.00
10.00
Monitor status hidrasi kelembaban membran mukosa, nadi adekuat
Monitor tanda vital, TD, HR, RR,
Temperatur
Monitor adanya indikasi overloadretraksi
Kaji daerah edema jika ada
Monitor intakeoutput cairan
Monitor serum albumin dan protein
total
Monitor turgor kulit dan adanya kehausan
Monitor warna urine.
Dx 7 Kelebihan volume cairan S
: -
Ny R mengatakan bibir pecah- pecah dan kulitnya kering.
O : -
Mengukur vital Sign: TD: 11070 mmHg
HR: 72 xi RR: 20 xi
T: 38,3
O
C -
Turgor kulit jelek 2 detik -
Edema + A : Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
37 Kamis
21062012 Dx 8
09.00 10.00
12.00 08.30
14.00
09.20
Mengajarkan tehnik mencuci tangan dengan 6 langkah benar
Mengajarkan tanda-tanda infeksi
Membatasi pengunjung
Mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien
Mengkompres klien dengan kompres hangat
Dx 8 : Infeksi S
: -
Ny R mengatakan badannya panas panas
O : -
Mengukur vital Sign: TD: 11070 mmHg
HR: 72 xi
Universitas Sumatera Utara
171 10.00
10.15
08.20
Menganjurkan istirahat cukup
Memberikan pendkes tentang resiko infeksi
Memonitor tanda dan gejala infeksi
Memantau hasil laboratorium
Mengamati faktor-faktor yang bisa
meningkatkan infeksi
Kolaborasi :
Pemberian Paracetamol 500mg8 jam per oral
RR: 20 xi T: 38,3
O
C -
Turgor kulit jelek 2 detik
-
Terapi Nacl 0,9 : 20 gttsi
- Pantau hasil lab
Hb 9,90 Eritrosit 3,27
Leukosit 22,57 Ht 28,20
Trombosit 376
A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan
38 Jum’at
22062012 Dx 2
14.00
10.00
09.05
Memantau eliminasi urin, meliputi : frekuensi, konsistensi, bau, volume,
warna.
Menganjurkan kepada pasien dan keluarga untuk mencatat haluaran urin
bila diperlukan
Menganjurkan kepada pasien untuk berespon segera terhadap kebutuhan
eliminasi
Dx 2 Perubahan Pola Eliminasi Urine
S : -
Ny R mengatakan perutnya kembung
O : -
Warna urine kemerahan -
Volume urine 1200cc 24 jam A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Pantau intake dan output cairan
Universitas Sumatera Utara
172
Pantau hasil lab Ureum, kreatinine, Na, K, Cl,
dan AGDA.
39 Jum’at
22062012 Dx 6
10.40 10.45
11.00
Melakukan perawatan luka
Melakukan perawatan luka atau kulit secara rutin yang dapat dilakukan
meliputi :
Mengatur posisi pasien secara sering
Mempertahankan jaringan sekitar terbebas dari drainase dan
kelembaban yang berlebihan
Melindungi pasien dari kontaminasi fekal atau urin
Melindungi pasien dari luka lain
Membersikan dan membalut insisi
dengan prinsip steril.
Dx 6 : Kerusakan integritas kulit S : -
O :
- Gangguan pada permukaan kulit
- Kerusakan pada lapisan kulit
- Bekas jahitan kering.
- Pus -
A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan
- Ganti perban setiap hari dengan
mempertahankan prinsip steril. 40
Jum’at 22062012
Dx 7 09.00
10.00
08.30 14.00
Monitor status hidrasi kelembaban
membran mukosa, nadi adekuat
Monitor tanda vital, TD, HR, RR, Temperatur
Monitor adanya indikasi
overloadretraksi
Kaji daerah edema jika ada
Monitor intakeoutput cairan
Monitor serum albumin dan protein total
Dx 7 Kelebihan volume cairan S
: -
Ny R mengatakan bibir pecah- pecah dan kulitnya kering.
O : -
Mengukur vital Sign : TD: 11070 mmHg
HR: 74 xi RR: 20 xi
Universitas Sumatera Utara
173 10.00
10.15
Monitor turgor kulit dan adanya kehausan
Monitor warna urine.
T: 37
O
C -
Turgor kulit jelek 2 detik
-
Terapi Nacl 0,9 : 20 GttsI
-
Edema +
A : Masalah belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan
41 Jum’at
22062012 Dx 8
09.00 12.00
08.30 14.00
12.20
10.15 08.20
Mengevaluasi cara mencuci tangan
yang benar
Membatasi pengunjung
Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
Menganjurkan anjurkan istirahat
cukup
Memastikan penanganan aseptic daerah IV
Memberikan Pendkes tentang resiko
infeksi
Memonitor tanda dan gejala infeksi
Mengamati faktor-faktor yang bisa meningkatkan infeksi
S: -
Keluarga Ny R mengatakan sudah bisa melakukan cara
mencuci tangan yang benar O :
- Keluarga Ny R melakukan cuci
tangan sebelum dan sesudah meninggalkan ruangan
A : Masalah teratasi P: Intervensi dihentikan
42 Sabtu
23062012 Dx 2
14.00
10.00
Memantau eliminasi urin, meliputi : frekuensi, konsistensi, bau, volume,
warna.
Menganjurkan kepada pasien dan keluarga untuk mencatat haluaran urin
bila diperlukan
Dx 2 Perubahan Pola Eliminasi Urine
S : -
Ny R mengatakan perutnya kembung
O :
Universitas Sumatera Utara
174 -
Warna urine kemerahan, keruh -
Volume urine 800cc 24 jam -
Selang drainase tidak terpasang -
Dilatasi abdomen A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
43 Sabtu
23062012 Dx 6
10.40 10.45
09.00
Melakukan perawatan luka
Melakukan perawatan luka atau kulit secara rutin yang dapat dilakukan
meliputi :
Mengatur posisi pasien secara sering
Mempertahankan jaringan sekitar terbebas dari drainase dan
kelembaban yang berlebihan
Melindungi pasien dari kontaminasi fekal atau urin
Melindungi pasien dari luka lain
Membersikan dan membalut insisi
dengan prinsip steril
Dx 6 : Kerusakan integritas kulit S : -
O :
- Gangguan pada permukaan kulit
- Kerusakan pada lapisan kulit
- Bekas jahitan kering.
- Pus -
A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan
- Ganti perban setiap hari dengan
mempertahankan prinsip steril.
44 Sabtu
23062012 Dx 7
09.00
10.00
Monitor status hidrasi kelembaban membran mukosa, nadi adekuat
Monitor tanda vital, TD, HR, RR,
Temperatur
Monitor adanya indikasi
Dx 7 Kelebihan volume cairan S
: -
Ny R mengatakan kakinya masih bengkak
Universitas Sumatera Utara
175 10.00
10.15 overloadretraksi
Monitor intakeoutput cairan
Monitor serum albumin dan protein
total
Monitor warna urine. O :
- Mengukur vital Sign:
TD: 11080 mmHg HR: 76 xi
RR: 22 xi T: 37,2
O
C -
Turgor kulit jelek 2 detik
-
Terapi RL: 20 gttsi
-
Edema +
A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan
- Pemberian furosemide 2x 24
jam Oral.
45 Senin
25062012 Dx 2
14.00
14.05
09.05
Memantau eliminasi urin, meliputi : frekuensi, konsistensi, bau, volume,
warna.
Menganjurkan kepada pasien dan keluarga untuk mencatat haluaran urin
bila diperlukan
Menganjurkan kepada pasien untuk berespon segera terhadap kebutuhan
eliminasi
Hemodialisa yang ke 3
Dx 2 Perubahan Pola Eliminasi Urine
S : - O :
- Warna urine kemerahan
- Volume urine 1000cc 24 jam
- BB pre HD : 58,5 Kg
- BB post HD : 58 Kg
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Universitas Sumatera Utara
176 46
Senin 25062012
Dx 6 10.40
10.45
10.00
Melakukan perawatan luka
Melakukan perawatan luka atau kulit secara rutin yang dapat dilakukan
meliputi :
Mengatur posisi pasien secara sering
Mempertahankan jaringan sekitar terbebas dari drainase dan
kelembaban yang berlebihan
Melindungi pasien dari kontaminasi fekal atau urin
Melindungi pasien dari luka lain
Membersikan dan membalut insisi
dengan prinsip steril
Dx 6 : Kerusakan integritas kulit S : -
O :
- Gangguan pada permukaan kulit
- Kerusakan pada lapisan kulit
- Bekas jahitan kering.
- Pus -
A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan
- Ganti perban setiap hari dengan
mempertahankan prinsip steril. 47
Senin 25062012
Dx 7 09.00
10.00
08.30 10.00
10.15
Monitor status hidrasi kelembaban membran mukosa, nadi adekuat
Monitor tanda vital, TD, HR, RR,
Temperatur
Monitor adanya indikasi overloadretraksi
Kaji daerah edema jika ada
Monitor intakeoutput cairan
Monitor turgor kulit dan adanya
kehausan
Monitor warna urine.
Dx 7 Kelebihan volume cairan S
: -
Ny R mengatakan kakinya masih bengkak
O : -
Mengukur vital Sign: TD: 11070 mmHg
HR: 80 xi RR: 18 xi
T: 37
O
C -
Edema + -
Turgor kulit jelek 2 detik -
Terapi Nacl 0,9 : 20 GttsI
Universitas Sumatera Utara
177 A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
48 Selasa
26062012 Dx 2
14.00
10.00
14.05
Memantau eliminasi urin, meliputi : frekuensi, konsistensi, bau, volume,
warna.
Menganjurkan kepada pasien dan keluarga untuk mencatat haluaran urin
bila diperlukan
Menganjurkan kepada pasien untuk berespon segera terhadap kebutuhan
eliminasi
Dx 2 Perubahan Pola Eliminasi Urine
S: - O :
- Warna urine kuning, keruh
- Volume urine 1000cc 24 jam
A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan
49 Selasa
26062012 Dx 6
10.40 10.45
11.00
Melakukan perawatan luka
Melakukan perawatan luka atau kulit secara rutin yang dapat dilakukan
meliputi :
Mengatur posisi pasien secara sering
Mempertahankan jaringan sekitar terbebas dari drainase dan
kelembaban yang berlebihan
Melindungi pasien dari kontaminasi fekal atau urin
Melindungi pasien dari luka lain
Membersikan dan membalut insisi
dengan prinsip steril
Dx 6 : Kerusakan integritas kulit S : -
O :
- Gangguan pada permukaan kulit
- Kerusakan pada lapisan kulit
- Bekas jahitan kering.
A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan
- Ganti perban setiap hari dengan
mempertahankan prinsip steril.
Universitas Sumatera Utara
178 50
Selasa 26062012
Dx 7 09.00
10.00
08.30 14.00
10.00 10.15
Monitor status hidrasi kelembaban
membran mukosa, nadi adekuat
Monitor tanda vital, TD, HR, RR, Temperatur
Monitor adanya indikasi
overloadretraksi
Kaji daerah edema jika ada
Monitor intakeoutput cairan
Monitor serum albumin dan protein total
Monitor turgor kulit dan adanya
kehausan
Monitor warna urine.
Dx 7 Kelebihan volume cairan S
: -
Ny R mengatakan bengkaknya hanya tinggal di sebelah tangan
kiri dan kedua kakinya. O :
- Mengukur vital Sign:
TD: 11090 mmHg HR: 78 xi
RR: 22 xi T: 37
O
C -
Turgor kulit jelek 2 detik
-
Terapi RL : 20 gttsi
A`: Masalah belum teratasi P`: Intervensi dilanjutkan
51 Rabu
27062012 Dx 2
13.00
10.00
Memantau eliminasi urin, meliputi : frekuensi, konsistensi, bau, volume,
warna.
Menganjurkan kepada pasien dan keluarga untuk mencatat haluaran urin
bila diperlukan
Dx 2 Perubahan Pola Eliminasi Urine
S: - O :
- Warna urine kuning , keruh
- Volume urine 1100cc 24 jam
A : Masalah belum teratasi
Universitas Sumatera Utara
179 P : Intervensi dilanjutkan
Pantau intake dan output cairan
Pantau hasil lab
Ureum, kretinine, Na, K, Cl, dan AGDA rutin
52 Rabu
27062012 Dx 6
10.40 10.45
11.00
Melakukan perawatan luka
Melakukan perawatan luka atau kulit secara rutin yang dapat dilakukan
meliputi :
Mengatur posisi pasien secara sering
Mempertahankan jaringan sekitar terbebas dari drainase dan
kelembaban yang berlebihan
Melindungi pasien dari kontaminasi fekal atau urin
Melindungi pasien dari luka lain
Membersikan dan membalut insisi
dengan prinsip steril
Dx 6 : Kerusakan integritas kulit S : -
O :
- Gangguan pada permukaan kulit
- Kerusakan pada lapisan kulit
- Bekas jahitan kering.
A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan
- Di rencana untuk buka jahitan
dan luka tidak di perban lagi.
53 Rabu
27062012 Dx 7
09.00 10.00
08.30 14.00
Monitor status hidrasi kelembaban
membran mukosa, nadi adekuat
Monitor tanda vital, TD, HR, RR, Temperatur
Monitor turgor kulit dan adanya
kehausan
Monitor warna urine.
Dx 7 Kelebihan volume cairan S
: -
Ny R mengatakan bengkaknya hanya tinggal di sebelah tangan
kiri dan kedua kakinya O:
- Mengukur vital Sign:
Universitas Sumatera Utara
180 TD: 11070 mmHg
HR: 76 xi RR: 18 xi
T: 36,4
O
C -
Turgor kulit jelek 2 detik
-
Terapi Nacl 0,9 : 20 gttsI
A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan
54 Kamis
28062012 Dx 2
09.05
Memantau eliminasi urin, meliputi : frekuensi, konsistensi, bau, volume,
warna.
Dx 2 Perubahan Pola Eliminasi Urine
S : - O :
- Warna urine bening
- Volume urine 1200cc 24 jam
A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan
Pantau hasil lab
Ureum, kretinine, Na, K, Cl, dan AGDA rutin
55 Kamis
28062012 Dx 6
10.40 10.45
Melakukan perawatan luka
Melakukan perawatan luka atau kulit
secara rutin yang dapat dilakukan meliputi :
Dx 6 : Kerusakan integritas kulit S : -
O :
- Gangguan pada permukaan kulit
Universitas Sumatera Utara
181 10.30
Mengatur posisi pasien secara sering
Mempertahankan jaringan sekitar
terbebas dari drainase dan kelembaban yang berlebihan
Melindungi pasien dari kontaminasi
fekal atau urin
Melindungi pasien dari luka lain
Membersikan dan membalut insisi dengan prinsip steril
- Kerusakan pada lapisan kulit
- Bekas jahitan kering.
- Membuka jahitan bekas operasi
secara keseluruhan dan tidak diperban lagi
A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan
56 Kamis
28062012 Dx 7
09.00
10.00
08.30 10.00
10.15
Monitor status hidrasi kelembaban membran mukosa, nadi adekuat
Monitor tanda vital, TD, HR, RR,
Temperatur
Monitor adanya indikasi overloadretraksi
Kaji daerah edema jika ada
Monitor intakeoutput cairan
Monitor turgor kulit dan adanya
kehausan
Monitor warna urine.
Hemodialisa yang ke 4
Dx 7 Kelebihan volume cairan S
: - O :
- Mengukur vital Sign:
TD: 11080 mmHg HR: 80 xi
RR: 22 xi T: 37
O
C -
Turgor kulit jelek 2 detik
-
Terapi Nacl 0,9 : 20 gttsI
-
BB pre HD 58 Kg
-
BB Post HD : 58 Kg
A : Masalah belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan
57 Jum’ at
29062012 Dx 2
09.00
Memantau eliminasi urin, meliputi : frekuensi, konsistensi, bau, volume,
warna.
Dx 2 Perubahan Pola Eliminasi Urine
S:
Universitas Sumatera Utara
182 O :
- Warna urine bening, jernih
- Volume urine 1200cc 24 jam
A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan
58 Jum’at
29062012 Dx 7
09.00 10.00
08.30 14.00
10.00 10.15
Monitor status hidrasi kelembaban
membran mukosa, nadi adekuat
Monitor tanda vital, TD, HR, RR, Temperatur
Monitor adanya indikasi
overloadretraksi
Kaji daerah edema jika ada
Monitor intakeoutput cairan
Monitor serum albumin dan protein total
Monitor turgor kulit dan adanya
kehausan
Monitor warna urine.
Dx 7 Kelebihan volume cairan S
: - O :
- Mengukur vital Sign:
TD: 12070 mmHg HR: 74 xi
RR: 22 xi T: 37
O
C -
Edema + A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Pemberian furosemide 500mg
2x 24 jam Oral
59 Sabtu
30062012 Dx 7
09.00
10.00
Monitor status hidrasi kelembaban membran mukosa, nadi adekuat
Monitor tanda vital, TD, HR, RR,
Temperatur
Dx 7 Kelebihan volume cairan S
: - O :
- Mengukur vital Sign:
Universitas Sumatera Utara
183 08.30
14.00
10.00 10.15
Monitor adanya indikasi
overloadretraksi
Kaji daerah edema jika ada
Monitor intakeoutput cairan
Monitor serum albumin dan protein total
Monitor turgor kulit dan adanya
kehausan
Monitor warna urine. TD: 11080 mmHg
HR: 76 xi RR: 20 xi
T: 36,8
O
C -
Edema + pada kedua kakinya -
Edema pada tangan - A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
Universitas Sumatera Utara
184
5. Ringkasan Keperawatan Klien Pulang
Identitas klien Nama
: Ny. R
Jenis kelamin :
Perempuan Umur
: 45 Tahun
Alamat :
Desa. Huta Tingga II, Tarutung Tanggal Masuk RS
: 10 Juni 2012
No. Register :
51 59 33 Ruangan Kamar
: Rindu B2 B II-4 Urologi wanita
Klien masuk dengan keluhan sakit pada pinggangnya, Dx medis urolithiasis Batu Ginjal, dan dilakukan tindakan pembedahan pada tanggal 11
juni 2012, setelah dilakukan perawatan wound care selama 9 hari luka bekas insisi bedah sudah sembuh, akan tetapi klien juga mengalami masalah dengan fungsi
ginjalnya, dari data penunjang yang ada maka klien di anjurkan untuk dilakukan cuci darah Hemodialisa, oleh sebab itu klien berada di Ruang RB2 B lebih lama
dari klien dengan kasus yang sama, biasanya dengan kasus batu ginjal klien bisa PBJ paling lama 5 hari post operasi, setelah di rawat selama 28 hari di ruang RB2
B pasien PBJ dengan kondisi yang optimal. Discharge planning yang diberikan oleh perawat adalah : tentang terapi
minum obat dan kontrol ulang setelah 3 hari. Adapun obat yang diberikan adalah : 1.
Ciprofloksasin 500 mg x 2 Per 12 Jam 2.
Omeprazole 250 mg x 3 Per 8 Jam 3.
Furosemide 500 mg x 2 Per 12 Jam Sedangkan disharge planning yang lain diberikan oleh mahasiswa yang
PBLK tentang pendkes “trik-trik pencegahan batu ginjal berulang”.
Universitas Sumatera Utara
185
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 1. Pengelolaan Manajemen Asuhan Keperawatan
a. Manajemen Asuhan Keperawatan Yang Dilakukan Oleh Mahasiswa Secara Berkelompok Pada Keseluruhan Klien.
Praktek Belajar Lapangan Komprehensif merupakan salah satu program akhir kegiatan mahasiswa profesi yang terintegrasi antara penatalaksanaan
pelayanan dan asuhan keperawatan secara komprehensif. Kegiatan PBLK dimulai pada tanggal 11 Juni- 7 Juli 2012 berupa manajemen keperawatan dan manajemen
pelayanan. Selama melakukan kegiatan manjemen di Ruangan RB2 B, kelompok menemui beberapa masalah yaitu 1 Pendokumentasian Askep khususnya
evaluasi SOAP belum berjalan optimal, sehingga kelompok membuatkan buku panduan pendokumentasian evaluasi untuk memudahkan perawat dalam
pendokumentasian evaluasi; 2 Belum optimalnya pelaksanaan dan
pendokumentasian pendidikan kesehatan, sehingga kelompok melakukan pendidikan kesehatan mengenai pengendalian infeksi dengan cara mencuci tangan
kepada seluruh pasien dan keluarga serta mendokumentasikannya pada format edukasi RM 23; 3 Belum adanya pendataan alat-alat inventaris, sehingga
praktikan mendata semua alat-alat inventaris yang terdapat diruangan RB2B, sebagai dasar kepala ruangan mengajukan pengadaan alat-alat inventaris yang
sudah tidak layak pakai; 4 Penempatan dan penamaan obat-obat emergency belum tersusun rapi, untuk mengatasi masalah ini praktikan melakukan
Universitas Sumatera Utara
186 penyusunan serta penamaan pada obat-obat dan alat-alat emergency sehingga
mempermudah tugas perawat. b. Manajemen Asuhan Keperawatan Yang Dilakukan Oleh Mahasiswa
Secara Individu Pada Klien Kelolaan.
Pada pengelolaan asuhan keperawatan praktikan melakukan pendidikan kesehatan tentang: 1 Mengenai Manajemen Nyeri pain mangement, seperti,
menarik nafas dalam relaksasi, distraksi peralihan, imajinasi membayangkan hal-hal yang indah yang bisa membuat klien nyaman dan mengatur posisi. 2
ROM Range Of Motion, hal ini dilakukan karena pasien kelolaan hanya tirah baring dan takut untuk melakukan aktivitas pasca hari ke-2 post operasi, sehingga
praktikan melakukan penyuluhan tentang ROM, setelah diberikan pendidikan kesehatan ini diharapkan klien dan keluarga dapat melakukan kegiatan ROM
seperti mika miki, duduk, dan berjalan, aktivitas ROM dilakukan juga bertujuan untuk mempercepat penyembuhan luka post operasi. 3 Praktikan juga memberi
pendidikan kesehatan tentang Trik-trik pencegahan batu ginjal berulang, bertujuan agar klien dan keluarga mengerti cara pencegahan batu ginjal sehingga klien dapat
mencegah terjadinya batu ginjal berulang.
2. Pengelolaan Manajemen Pelayanan Keperawatan Yang Telah Dilakukan Mahasiswa Secara Individu Maupun Kelompok
RuanganPetugas Kesehatan Di Lahan Praktik.
Manajemen pelayanan keperawatan yang telah dilakukan mahasiswa secara individu maupun kelompok ruangan petugas kesehatan pelaksanaan dan
pendokumentasian pendidikan kesehatan, sehingga kelompok melakukan
Universitas Sumatera Utara
187 pendidikan kesehatan mengenai: 1 Pengendalian infeksi dengan cara mencuci
tangan 6 langkah benar kepada seluruh pasien dan keluarga, 2 Tata tertib ruangan, 3 Hak dan Kewajiban pasien, serta mendokumentasikannya pada format
edukasi RM 23.
B. Saran 1. Institusi Pendidikan