Klasifikasi Analisis Kelayakan Usaha Ayam Ras Petelur pada Dian Layer Farm di Desa Sukadamai Kecamatan Darmaga Kabupaten Bogor

15 Tabel 5. Perbandingan Produktivitas Ayam Ras Petelur dengan Ayam Buras Keterangan Ayam Ras Ayam Buras - Produksi telur butirtahun - Berat telur gram - Sifat mengeram - Kemampuan berproduksi 200 – 250 50 – 60 hampir tidak ada tinggi 40 – 60 30 – 40 ada sangat terbatas Sumber : PT. Japfa Comfeed, 2001 Dari Tabel 5 tampak bahwa ayam ras petelur yang merupakan hasil rekayasa genetis berdasarkan karakter-karakter dari ayam-ayam yang ada sebelumnya, mengalami perbaikan-perbaikan genetik yang diupayakan agar mencapai performance yang optimal, sehingga dapat memproduksi telur dalam jumlah yang banyak. Salah satu keuntungan dari telur ayam ras petelur adalah produksi telurnya yang lebih tinggi dibandingkan produksi telur ayam buras dan jenis unggas yang lain.

2.3 Klasifikasi

Klasifikasi adalah suatu sistem pengelompokan jenis-jenis ternak berdasarkan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan karakteristik. Pada ternak ayam, klasifikasi dapat dilakukan dengan cara yaitu: a. Taksonomi Zoologi Ternak ayam di dalam dunia hewan memiliki taksonomi sebagai berikut: Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Aves Subkelas : Neornithes Ordo : Galliformes Genus : Gallus Spesies : Gallus domesticus b. Klasifikasi Standar Pengelompokan ayam yang berdasarkan kelas, bangsa, varietas dan strain. 16 1. Kelas adalah pengelompokan ayam berdasarkan daerah pembentukkannya misalnya kelas inggris, kelas amerika, kelas asia dan kelas mediterania. 2. Bangsa adalah pengelompokkan ayam dalam satu kelas berdasarkan perbedaan bentuk tubuh. Misalnya pada kelas inggris terdapat bangsa ayam sussex, orpington dan cornish. 3. Varietas adalah pengelompokkan ayam dalam satu bangsa berdasarkan perbedaan warna bulu dan jengger. Misalnya white lenghorn, brown lenghorn, white plymouthrock, dan barred plymouthrock. 4. Strain adalah sekelompok ayam yang dihasilkan oleh breederfarm melalui proses pemuliabiakan untuk tujuan ekonomis tertentu. Misalnya strain ayam petelur hyline dan arbor acres. Tabel 6. Performan Beberapa Strain Ayam Petelur Strain Umur Awal Produksi minggu Umur pada Produksi 50 minggu Puncak Produksi FCR Kematian Lohmann Brown MF 402 19-20 22 92-93 2,3-2,4 2-6 Hisex Brown 20-22 22 91-92 2,36 0,4-3 Bovans White 20-22 21-22 93-94 2,2 5-6 Hubbard Golden Comet 19-20 23-24 90-94 2,2-2,5 2-4 Dekalb Warren 20-21 22,5-24 90-95 2,2-2,4 2-4 Bovans Goldline 20-21 21,5-22 93-95 1,9 6-7 Brown Nick 19-20 21,5-23 92-94 2,2-2,3 4-7 Bovans Nera 21-22 21,5-22 92-94 2,3-2,45 2-5 Bovans Brown 21-22 21-23 93-95 2,25-2,35 2-7 Sumber : PT. Japfa Comfeed, 2001 c. Klasifikasi berdasarkan tipe Berdasarkan tujuan pemeliharaan atau biasa disebut tipe ayam, ayam dapat dikelompokkan menjadi: 17 1. Tipe petelur Ayam tipe petelur memiliki karakteristik bersifat nervous atau mudah terkejut, bentuk tubuh ramping, cuping telinga bewarna putih dan kerabang telur bewarna putih. Karakteridtik lainnya yaitu produksi telur tinggi 200 butirekortahun, efisien dalam pengguanaan ransum untuk membentuk telur, dan tidak memiliki sifat mengeram. 2. Tipe pedaging Karakteristik ayam tipe pedaging bersifat tenang, bentuk tubuh besar, pertumbuhan cepat, bulu merapat ke tubuh, kulit putih dan produksi telur rendah. 3. Tipe Dwiguna Ayam tipe dwiguna memiliki karakteristik sifat tenang, bentuk tubuh sedang, produksi telur sedang, pertumbuhan ssedang dan kulit bewarna coklat. d. Klasifikasi ayam di Indonesia Berdasarkan kondisi perkembangan peternakan ayam di Indonesia, dapat dibuat klasifikasi yang khas untuk pengembangan perunggasan yaitu: 1. Ayam Ras Ayam ras adalah jenis ayam dari luar negeri yang bersifat unggul sesuai dengan tujuan pemeliharaan karena telah mengalami perbaikan mutu genetis. Jenis ayam ini ada dua tipe yaitu tipe pedaging dan tipe petelur. 2. Ayam Lokal Ayam lokal adalah jenis ayam asli Indonesia, masih alami dan belum banyak mengalami perbaikan mutu genetis. Ayam lokal disebut juga ayam bukan ras buras, untuk membedakannya dengan ayam ras. Di beberapa daerah, dikembangkan masyarakat sehingga memiliki karakteristik yang relatif homogen, baik bentuk tubuh maupun warna bulu. Kemudian ayam tersebut diberi nama berdasarkan nama daerah atau nama tertentu. Misalnya ayam kedu, ayam sentul, dan ayam nunukan. Sementara karakteristik ayam lokal yang dipelihara oleh sebagian besar masyarakat di pedesaan masih alami. 18 Bentuk tubuh dan warna bulu sangat beragam yang biasanya disebut ayam kampung.

2.4 Jenis-Jenis Ayam Ras Petelur