Analisis Sensitivitas Biaya Variabel

88 tidak meminjam uang dari lembaga keuangan manapun atau biaya sendiri. Sedangkan hitungan pajak berdasarkan ketentuan undang-undang perpajakan yang mengenakan pajak sebesar 25 persen per tahun. Perhitungan laba rugi dapat dilihat pada Lampiran 7. Hasil perhitungan laba rugi bagian pajak dimasukkan kedalam cashflow sebagai pajak penghasilan atau PPh.

7.1.5 Analisis Sensitivitas

Metode lain dalam analisis kepekaan yaitu dengan melihat perubahan pada suatu variabel untuk sampai ke hasil perhitungan yang membuat usaha tidak dapat diterima atau dijalankan. Tujuan sensitivitas adalah melihat apa yang terjadi dengan analisis usaha jika terjadi suatu perubahan pada biaya dan manfaat seperti adanya kenaikan biaya variabel dan penurunan produksi. Biaya variabel pakan konsentrat pada DLF pernah mengalami kenaikan sebesar 37 persen. Harga awal dari pakan konsentrat yaitu Rp 5.000,00 menjadi Rp 6.850,00. Pada saat tersebut perusahaan masih tetap layak untuk dijalankan karena NPV lebih besar dari 0, Net BC lebih besar dari satu dan IRR lebih besar dari tingkat discount rate serta payback periode sebelum umur proyek. Kenaikan harga pakan ini disebabkan oleh kelangkaan pasokan pakan tersebut dari produsen. Apabila terjadi kondisi kenaikan harga pakan hendakya tidak lebih dari 76,2 persen dimana nilai NPV sama dengan 0, Net BC sama dengan satu dan IRR lebih kecil dari tingkat discount rate serta payback periode lebih kecil dari umur proyek. Apabila kenaikan harga pakan 76,2 persen tidak segera ditanggulangi secara cepat perusahaan akan mengalami kerugiaan yang dapat mengakibatkan kebangkrutan. Keadaan tersebut membuat perusahaan harus mencari alternatif yang dapat meminimalkan kerugiaan perusahaan. Untuk itu pada saat kenaikan harga pakan terjadi, kondisi tersebut membuat perusahaan harus mengurangi jumlah pakan yang diberi kepada ternak. Pakan merupakan salah satu input utama dalam suatu usaha peternakan dalam menjalankan kegiatan produksinya. Apabila pakan yang diberikan kepada ternak dikurangi kuantitas dalam pemberian jumlah pakan terhadap ayamnya dapat menyebabkan ayam stress, karena kuantitas yang diberikan tidak sesuai dengan yang seharusnya. Apabila ayam sterss, 89 ayam akan lebih mudah terkena penyakit dan virus sehingga menyebabkan kematian dan penurunan produksi. Pada kondisi ini perusahaan mengalami penurunan produksi sebesar 26 persen sama dengan 31 peti atau ± 8000 butir telur perharinya. Dengan penurunan tersebut perusahaan masih mampu manjalankan usahanya, karena nilai NPV lebih 0, Net BC sama dengan satu, dan nilai IRR sama dengan nilai lebih kecil dari discount rate. Jika terjadi penurunan produksi sebaiknya tidak lebih dari 37,1 persen maka perusahaan masih dapat menjalaankan usahanya tetapi jika terjasi penurunan produksi lebih dari 37,1 persen maka perusahaan akan mengalami kerugian. Hal ini ditunjukkan dengan nilai NPV mendekati atau sama dengan 0, Net BC sama dengan satu, dan nilai IRR sama dengan nilai lebih kecil dari discount rate. Penurunan produksi dapat disebabkan oleh penyakit dan virus yang menyerang ayam. Penyakit dan virus dapat mengakibatkan kematian ayam dan telur yang dihasilkan menurun karena ayam tidak mau bertelur atau telur tidak berkerabang. Hal ini akan menambah biaya lainnya seperti membeli DOC tidak sesuai dengan ketentuan produksi serta selalu melakukan vaksin untuk mengurangi penyakit dan virus. Selain itu kebersihan kandang juga harus tetap terjaga dengan menyemprotkan desikfektan disekitar kandang dan peternakan, agar bakteri, virus dan penyakit dari luar tidak menyerang ayam. Kenaikan harga DOC pernah terjadi di DLF sebesar 28,6 persen atau sama dengan Rp 4.500,00. Kenaikan DOC tidak berpengaruh besar pada aktivitas perusahaan. Kenaikan DOC diakibatkan berkurangnya pasokan telur yang ada di produsen. Hal ini dikarenakan indukan ayam yang dijadikan bibit untuk menghasilkan telur DOC terserang penyakit dan virus sehingga DOC yang dihasilkan kurang memenuhi syarat. Keterbatasan jumlah produksi tersebut membuat produsen harus meningkatka harga pasaran DOC agar tidak mengalami kerugian. Hasil perhitungan analisis sensitivitas dapat dilihat pada tabel berikut. 90 Tabel 13. Analisi Sensitivitas Keterangan Besaran Hasil Analisi Sensitivitas NPV Net BC IRR PP Tahun Kondisi Normal 2.359.208.260,73 3,28 71 2,3 Penurunan Produksi 26 887.420.490 2,54 47 2,4 Kenaiakn Harga DOC 28.6 2.346.513.269 3,25 70 2,7 Kenaikan Harga pakan 37 1.593.772.864,3 2,34 43 2,7 Sumber: Dian Layer Farm, 2011 Berdasarkan hasil analisis sensitivitas, kelangsungan usaha ayam ras petelur sangat bergantung pada keberhasilan produksi. Keberhasilan produksi didukung degan adanya kelengkapan dan kecukupan dalam memenuhi jumlah pakan dan DOC. Untuk itu perusahaan harus tetap menjaga keadaan agar kenaikan dan penurunan yang dapat mempengaruhi kegiatan produksi perusahaan tidak lebih dari persentase yang ada.

7.2 Analisis Kelayakan Usaha Kondisi Pengembangan