Aspek Hukum Aspek Sosial dan lingkungan Net Present Value NPV

30 sesuai. Pada intinya aspek manajemen digunakan untuk mengetahui apakah rencana yang dibuat sudah terlaksana, terkendali dan berjalan dengan baik. Aspek manajemen mempelajari tentang manajemen dalam masa pembangunan bisnsi dan manajemen dalam masa operasi. Pengkajian aspek manajemen pada dasarnya menilai para pengelola bisnis dan struktur organisasi yang ada. Bisnis yang dijalankan akan berhasil apabila dijalankan oleh orang-orang yang profesional mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengendalikannya agar tidak terjadi penyimpangan. Demikian pula dengan struktur organisasi yang dipilih harus sesuai dengan bentuk dan tujuan bisnisnya Husnan dan Muhammad,2000.

d. Aspek Hukum

Aspek hukum mempelajari tentang bentuk badan usaha yang akan digunakan dikaitkan dengan kekuatan hukum dan konsekuensinya dan mempelajari jaminan- jaminan yang bisa disediakan bila akan menggunakan sumber dana yang berupa pinjaman, berbagai akta, seertifikat dan izin. Disamping hal tersebut aspek hukum dari suatu kegiatan bisnis diperlukan dalam hal mempermudah dan memperlancar kegiatan bisnis pada saat menjalin jaringan kerjasama dengan pihak lain.

e. Aspek Sosial dan lingkungan

Aspek ini menekankan pada seberapa besar penambahan kesempatan kerja atau pengurangan pengangguran. Aspek ini mempelajari pemerataan kesempatan kerja dan bagaimana pengaruh bisnis tersebut terhadap lingkungan sekitar lokasi bisnis. Aspek sosial memperhatikan manfaat dan pengorbanan sosial yang mungkin dialami oleh masyarakat sekitar lokasi bisnis. Dalam menyusun analisis kelayakan usaha diperlukan informasi diluar lingkungan perusahaan untuk mengetahui seberapa jauh lingkungan luar tersebut memberikan peluang sekaligus ancaman bagi rencana bisnis. Selain itu aspek ini dapat mengetahui apa saja yang dapat disumbangkan oleh proyek bisnis bagi lingkungan luar jika bisnis telah direalisasikan. Aspek ini terdiri dari pengaruh proyek terhadap penghasilan, devisa negara, penciptaan kesempatan kerja, kualitas hidup masyarakat, kontribusi bisnis dan dampak lingkungan yang merugikan dari keberadaan bisnis. 31

f. Aspek Finansial

Dalam mengkaji aspek finansial diperhitungkan berapa jumlah dana yang dibutuhkan untuk membangun dan kemudian mengoperasikan kegiatan bisnis. Analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan antara biaya dan manfaat untuk menentukan apakah suatu proyek menguntungkan selama umur bisnis berlangsung Husnan dan Muhammad,2000. Aspek ini bertujuan untuk menilai biaya-biaya apa saja yang akan dihitung dan berapa besar biaya-biaya yang akan dikeluarkan, seberapa besar pendapatan yang akan diterima jika bisnis dijalankan. Hal-hal yang diteliti dalam aspek ini adalah lama pengembalian investasi yang ditanamkan, sumber pembiayaan, tingkat suku bunga yang berlaku, biaya kebutuhan investasi, dan aliran kas cashflow .

3.1.4 Teori Biaya dan Manfaat

Pada analisis usaha, tujuan-tujuan analisis harus disertai dengan defenisis biaya-biaya dan manfaat. Biaya dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mengurangi suatu tujuan, dan suatu manfaat dan segala sesuatu yang membantu tujuan Gittinger,1986. Biaya yang diperlukan dalam suatu usaha atau bisnis dikategorikan sebagai berikut: a. Biaya modal merupakan dana untuk investasi yang penggunaanya bersifat jangka panjang seperti tanah, bangunan, pabrik dan mesin. b. Biaya operasional atau modal kerja merupakan kebutuhan dana yang diperlukan pada saat usaha mulai dilaksanakan seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja. c. Biaya lainnya seperti pajak, bunga dan pinjaman. Penerimaan dan biaya merupakan variabel-variabel penting untuk mengetahui kondisi bisnis suatu perusahaan. Dengan diketahuinya penerimaan total Total Revenue atau TR dan total biaya Total Cost atau TC yang dikeluarkan. Manfaat dapat juga diartikan sebagai sesuatu yang dapat menimbulkan kontribusi terhadap suatu usaha atau proyek. Manfaat dapat dibedakan menjadi : 32 a. Manfaat langsung yaitu manfaat yang secara langsung dapat diukur dan dilaksanakan sebagai akibat dari investasi seperti peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja. b. Manfaat yang tidak langsung yaitu manfaat yang secara nyata diperoleh dengan tidak langsung dari usaha dan bukan merupakan tujuan utama seperti rekreasi. Kriteria yang biasa digunakan sebagai dasar persetujuan atau penolakan suatu proyek atau usaha yang dilaksanakan adalah kriteria investasi. Dasar penialaian investasi adalah perbandingan antara jumlah nilai yang diterima sebagai manfaat dari investasi tersebut dengan manfaat-manfaat dalam situasi tanpa proyek. Nilai perbedaanya adalah berupa tambahan manfaat bersih yang akan muncul dari investasi dengan adanya proyek Gittinger,1986.

3.1.5 Analisis Kelayakan Investasi

Analisis kelayakan investasi diukur berdasarkan ukuran kriteri-kriteri investasi. Kriteria investasi digunakan untuk mengukur manfaat yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan dalam suatu proyek dengan cara menggunakan perhitungan berdiskonto dan tidak berdiskonto. Perbedaanya terletak pada konsep Time Value of Money yang diterapkan pada perhitungan berdiskonto.

3.1.6 Analisis Finansial

Analisis finansial bertujuan untuk mengetahui perkiraan dalam hal pendanaan dan aliran kas, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya bisnis yang dijalankan. Menurut Husnan dan Suswarsono 2000 merupakan suatu analisis yang membandingkan antara biaya dan manfaat untuk menentukan apakah suatu bisnis akan menguntungkan selama umur bisnis yang terdiri dari: Aspek finansial ini mengkaji beberapa analisis kelayakan finansial yang digunakan yaitu, Net BC Ratio, Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR dan Payback Period PP,Laba rugi dan Analisis Sensitivitas. 33

a. Net Present Value NPV

Net Present Value NPV adalah nilai sekarang dari keuntungan bersih manfaat neto tambahan yang akan diperoleh pada masa mendatang, merupakan selisih antara nilai sekarang arus manfaat dikurangi dengan nilai sekarang arus biaya menurut Gittinger 1986. Adapun kriteria penilaian untuk NPV adalah sebagai berikut: 1 Jika NPV 0, maka usaha yang dijalankan layak untuk dilaksanakan. 2 Jika NPV 0, maka usaha yang dijalankan tidak layak untuk dilaksanakan. 3 Jika NPV = 0, maka usaha yang dijalankan tidak rugi dan tidak untung.

b. Internal Rate of Return IRR